You are on page 1of 14

ANESTESI

ANGGOTA :
MUHAMMAD EDY SURYA
MUHAMMAD FARIZ ARDIANSYAH
RAHMITA YELSI
PENGERTIAN
Anestesi dan reanimasi adalah cabang ilmu kedokteran
yang mempelajari tatalaksana untuk mematikan rasa. Rasa
nyeri, rasa tidak nyaman pasien, dan rasa lain yang tidak
diharapkan. Anestesiologi adalah ilmu yang mempelajari
tatalaksana untuk menjaga atau mempertahankan hidup
pasien selama mengalami “kematian” akibat obat anestesia.
CARA KERJA
Cara kerja anestesi adalah dengan menghentikan atau memblokir sinyal saraf dari
pusat rasa sakit yang akan dirasakan pasien selama operasi atau ketika menjalani
prosedur medis tertentu. Anestesi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, seperti salep,
semprotan, suntikan, atau gas yang harus dihirup oleh pasien.
MACAM-MACAM ANESTESI
Anestesi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu anestesi lokal, regional, dan umum. Setiap
jenis anestesi memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda-beda, berikut adalah penjelasannya :
1. Anestesi local
Anestesi lokal dilakukan dengan memblokir sensasi atau rasa sakit pada area tubuh yang
akan dioperasi. Jenis anestesi ini tidak memengaruhi kesadaran, sehingga pasien akan tetap sadar
selama menjalani operasi atau prosedur medis.
2. Anestesi regional
Anestesi regional dilakukan dengan memblokir rasa sakit di sebagian anggota tubuh.
Seperti halnya anestesi lokal, pasien akan tetap tersadar selama operasi berlangsung, namun tidak
dapat merasakan sebagian anggota tubuhnya.
3. Anestesi umum (Bius Total)
Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan yang membuat
pasien menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung. Anestesi jenis ini sering digunakan untuk
operasi besar, seperti operasi jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ.
ANESTESI DIBUTUHKAN DALAM :
1. Anestesi lokal
Anestesi lokal dibutuhkan dalam:
• Operasi kecil (minor) yang tidak membutuhkan anestesi umum atau regional, contohnya
perawatan akar gigi serta tambal gigi.
• Operasi atau prosedur medis yang tidak butuh waktu lama, dan pasien dapat pulang
setelahnya.
• Tindakan medis yang tidak memerlukan pelemasan otot atau kondisi pasien tidak sadar.

2. Anestesi regional
Anestesi regional biasanya dilakukan dalam tindakan medis berikut:
• Operasi kandungan, seperti operasi caesar
• Operasi urologi, seperti prostat, kandung kemih, atau organ kelamin
• Operasi umum, seperti hernia inguinal dan ambeien
• Operasi ortopedi, seperti operasi panggul dan kaki
• Operasi ginekologi, seperti operasi pembuluh darah di kaki
.
3. Anestesi umum
Sementara anestesi umum akan direkomendasikan oleh dokter
Sssspada jenis-jenis operasi yang:
• Membutuhkan waktu yang lama
• Menyebabkan berkurangnya darah dalam jumlah banyak
• Membutuhkan paparan udara dingin
• Mempengaruhi pernapasan, seperti operasi dada dan perut sbagian atas
PERSIAPAN UNTUK MENJALANI ANESTESI
1. Anestesi lokal
Dokter atau dokter gigi akan menjelaskan semua persiapan yang perlu
.
ddddilakukan. Berikut contohnya:
• Pasien perlu memberitahukan obat-obatan yang sedang dikonsumsi pada dokter,
terutama obat pengencer darah (seperti aspirin atau warfarin).
• Apabila ia memiliki kelainan darah atau luka terbuka di sekitar area anestesi.
• Pasien diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi.
• Pasien perlu menghindari konsumsi alkohol pada 24 jam sebelum pemberian bius
2. Anestesi regional dan umum
Persiapan untuk pasien yang akan menjalani anestesi regional serta anestesi umum cccbiasanya sama
dan bisa meliputi:
• Menginformasikan pada dokter bedah atau perawat apabila memiliki kondisi tertentu, seperti sedang
hamil atau alergi
• Memberitahukan pada dokter mengenai obat-obatan yang dikonsumsi (termasuk suplemen dan obat
herbal), dan riwayat jenis anestesi atau obat bius yang pernah
• Berhenti konsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, ibuprofen, clopidogrel, dan warfarin.
• Menanyakan pada dokter terkait jenis-jenis obat yang bleh dikonsumsi hingga hari operasi.
• Berhenti me
• Menjalani pemeriksaan dan penilaian preoperatif oleh dokter anestesi. Langkah ini dilakukan untuk
menentukan jenis dan jumlah obat bius yang akan digunakan.
• Berpuasa (tidak makanan dan minuman) selama beberapa jam sebelum operasi.
• Mengonsumsi obat-obatan sesuai arahan dokter
• Pada hari operasi, datang tepat waktu di rumah sakit.
PROSEDUR ANESTESI DILAKUKAN :
1. Anestesi lokal
Pada anestesi lokal, obat-obatan dapat diberikan dengan cara disuntik, disemprot, atau dioleskan pada
area tubuh yang memerlukannya. Jenis dan dosis obat tergantung pada usia, berat badan, ada tidaknya
alergi, bagian tubuh yang akan dioperasi, serta kondisi medis pasien.

2. Anestesi regional
Dalam prosedur anestesi regional, obat bius akan disuntikkan di dekat serabut saraf. Lokasi
penyuntikan bisa bervariasi, tergantung pada area yang akan dioperasi.
Anestesi ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu blok saraf perifer, anestesi spinal, dan anestesi epidural.
Pada blok saraf perifer, obat bius disuntikkan di dekat serabut saraf spesifik yang menyuplai nyeri
dan sensasi ke area tubuh. Misalnya, tangan, kaki, selangkangan, atau wajah.
Untuk anestesi epidural dan spinal, obat bius disuntikkan di dekat saraf tulang belakang. Dengan
ini, nyeri serta sensasi ke area tubuh yang lebih besar (perut bawah, pinggang, dan kaki) akan terblokir.
3. Anestesi umum
Prosedur anestesi umum dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
• Dokter akan memasukkan obat anestesi ke pembuluh darah vena lewat infus di lengan
pasien. Obat bius juga sering diberikan berupa gas yang dihirup oleh pasien melalui masker
khusus.
• Ketika pasien sudah tertidur, dokter akan memberikan obat pelemas otot
• Dokter lalu memasukkan selang pernapasan ke dalam mulut hingga mencapai paru-paru.
Selang ini memastikan pasien tetap mendapatkan cukup oksigen sekaligus melindungi paru-
paru dari darah dan cairan lain (seperti asam lambung).
• Dokter juga dapat menggunakan alat lain, seperti laryngeal airway mask untuk
mengendalikan pernapasan pasien selama operasi.
• Dokter anestesi akan memantau kondisi pasien selama operasi. Jika perlu, obat bius,
pernapasan, suhu, cairan, dan tekanan darah pasien akan diatur oleh dokter. Demikian pula
dengan pbat-obatan tambahan, cairan, dan transfusi darah.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH ANESTESI :
• Anestesi lokal
Pengaruh anestesi lokal biasanya hanya bertahan selama satu jam. Namun pasien mungkin masih
akan merasakan sensasi baal hingga beberapa jam pascaoperasi.
Ketika efek obat bius mulai menghilang, pasien bisa mengalami kesemutan atau kedutan. Pasien juga
akan diminta untuk berhati-hari agar cedera atau luka pada area operasi tidak terjadi.

• Anestesi regional
Setelah menjalani operasi dengan anestesi regional, pasien perlu tetap berbaring hingga sensasi
kebas hilang dan bisa kembali berjalan.
Pasien mungkin akan mengalami mual dan pusing. Namun efek samping ini akan hilang seiring
berjalannya waktu. Pasien juga bisa merasa lelah sesudah operasi.
Perawat dapat meminta pasien untuk buang air kecil. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa otot-
otot kandung kemih pasien bekerja dengan baik.
Pasalnya, anestesi spinal dapat membuat otot lemas dan pasien akan mengalami kesulitan berkemih.
Apabila kondisi ini terjadi dan dibiarkan, infeksi saluran kemih bisa terjadi.
• Anestesi umum
Pada anestesi umum, pasien akan terbangun dengan rasa lelah, kedinginan, dan
pusing di ruang pemulihan atau ruang operasi. Pasien juga mungkin mengalami sakit
perut, mulut yang kering, nyeri tenggorokan, atau kedinginan hingga efek obat anestesi
hilang.
Perawat akan memantau kondisi pasien serta efek samping tersebut, yang biasanya akan
hilang dalam beberapa jam.
EFEK SAMPING ANESTESI
1. Efek samping anestesi lokal: 3. Efek samping anestesi umum:
• Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area • Mual dan muntah.
suntikan. • Mulut kering.
• Sakit kepala. • Sakit tenggorokan.
• Pusing. • Suara serak.
• Kelelahan. • Rasa kantuk.
• Mati rasa pada area yang disuntik. • Menggigil.
• Kedutan pada jaringan otot. • Timbul nyeri dan memar di area yang disunti
• Penglihatan kabur. atau dipasangkan infus.
• Kebingungan.
2. Efek samping anestesi regional: • Sulit buang air kecil.
• Sakit kepala. • Kerusakan gigi.
• Reaksi alergi.
• Nyeri punggung.
• Perdarahan.
• Kejang.
• Sulit buang air kecil.
• Penurunan tekanan darah.
• Infeksi tulang belakang.
TERIMA KASIH

You might also like