You are on page 1of 8

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL POE2WE

DENGAN MODEL INQUIRI DALAM


PEMBELAJARAN

Vinna Ismi Octaviani


Abstrak:

Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan model POE2WE dengan model
Inquiri dalam proses pembelajaran. Penulis dilatar belakangi oleh keingintahuan
perbedaan dari penerapan model POE2WE dan Inquiri dalam proses pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka dimana penulis
mengambil data melalui kegiatan membaca literatur yang relevan dengan kajian
penelitian yang dilakukan. Diketahui bahwa kedua model tersebut memiliki perbedaan
yang sama, dimana kedua model tersebut sama sama melibatkan peserta didik untuk
aktif pada saat pembelajaran.
Pendahuluan
Model POE2WE merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai suatu konsep dengan pendekatan
konstruktivistik. Model ini membangun pengetahuan dengan urutan proses terlebih
dahulu meramalkan atau memprediksi solusi dari permasalahan, melakukan
eksperimen untuk membuktikan prediksi, kemudian menjelaskan hasil
eksperimen yang diperoleh secara lisan maupun tertulis, membuat contoh
penerapan dalam kehidupan sehari-hari, menuliskan hasil diskusi dan membuat
evaluasi tentang pemahaman siswa baik secara lisan maupun tertulis.
Model Inkuiri diawali dengan pengamatan untuk memahami konsep dan dilanjutkan
dengan melaksanakan kegiatan yang bermakna untuk menghasilkan rumusan.
Dengan mengembangkan kebiasaan pola berpikir kritis, langkah atau tahapannya
dimulai dari perumusan masalah, pengumpulan data dengan obsever, menganalisa
dan menarik kesimpulan
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan.
Artinya, penulis mengambil data melalui kegiatan membaca literatur yang
relevan dengan kajian penelitian yang dilakukan. Data yang sudah terkumpul
diolah untuk didapatkan data yang sesuai dan dapat diaplikasikan dalam konteks
yang dibutuhkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Nana (2018: 18), model pembelajaran Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write dan
Evaluation (POE2WE) dikembangkan dari model pembelajaran POEW dan model pembelajaran Fisika dengan
Pendekatan Konstruktivistik. Model POE2WE merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai suatu konsep dengan pendekatan konstruktivistik.
Model pembelajaran POE2WE dapat menjadikan peserta didik sebagai subjek di dalam pembelajaran. Peserta didik
secara aktif menemukan suatu konsep melalui pengamatan atau eksperimen secara langsung, bukan dari menghafal
buku materi maupun penjelasan dari guru. Modle ini memungkinkan peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksikan pengetahuanya,
mengkomunikasikan pemikirannya dan menuliskan hasil diskusinya sehingga peserta didik lebih menguasai dan
memahami konsep yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar peserta didik. Model ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan konstruksi pengetahuan yang dimilikinya, melakukan
pengamatan terhadap fenomena serta mengkomunikasikan gagasan yang dia peroleh dari proses diskusi sehingga
peserta didik akan lebih mudah menguasai kondep yang diajarkan (Nana, 2014, 2016; Nana et al., 2014;
Permatasari, 2011; Rahayu et al., 2013; Samosir, 2010).
Model Inquiri
Inkuiri berasal dari kata toinquireyang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran
inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan
intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi
tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu. Model Inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973)
sebagai berikut: ‘Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen
sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu
dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang
lain’. Pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran
tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk
belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.
PERBANDINGAN MODEL POE2WE DAN MODEL
INQUIRI
Kedua model ini sangat bagus untuk digunakan dalam
pembelajaran, karena kedua model ini sangat kuat dan mempunyai
kelebihan tersendiri. berikut kelebihan dan kekurangan dari model
POE2WE dan model Inquiri
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian, maka


dapat disimpulkan bahwa kedua model ini sangat bagus
dan sangat kuat untuk dibandingkan. Karena kediua model
ini sama sama melibatkan peserta didik untuk aktif saat
pembelajaran

You might also like