You are on page 1of 25

ANALISIS KUANTITATIF

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ABD. RAZAK YUSUF

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN.


UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS EKONOMI
MATERI PERKULIAHAN STRATEGI MANAJEMEN SDM

1. The Strategic Approach to Human Resource Management


- An Overview of Human Resource Management
- The Strategic Approach to Human Resource Management
- Environment Organization Link and the Strategic approach
- Strategy Formulation, Decision Making, and Problem Solving

2. The External and Global Environment for Human Resources


- Components of the External Environment
- Global Business Environment
- Knowing the Environment

3. Formulating a Corporate Strategy


- The Strategy Formulation Process
- Role of the Market and Competition in Strategy Formulation
- Role of Human Resources in Strategy Formulation
- Contingency or Situational Approach to Strategy
MATERI PERKULIAHAN STRATEGI MANAJEMEN SDM

4. Human Resource Decision Making and Information Systems


- The Strategic Decision Process
- Integrating Human Resources in Strategic
- Human Resource Costing
- Human Resource Information Systems

5. Strategies for Human Resource Acquisition and Placement


- Strategic Choices
- Employment Discrimination
- Types of Discrimination
- Equal Employment Opportunity

6. Strategic Human Resource Planning and Staffing


- The Nature of Human Resource Planning
- Model for Human Resource Planning

7. Job Analysis
- Job Analysis Data Collection
- Organization Strategy, Human Resource Activities, and
Job Analysis Methods
MATERI PERKULIAHAN STRATEGI MANAJEMEN SDM

8. Job Design
- Environmental Factors
- Organization Factors
- Behavioral Factors

9. Strategies for Recruitment, Selection, and Placement


- Recruiting Methods
- The Selection Process
- Strategies for Effective Recruiting and Selection

10. Strategic Socialization, Training, and Development


- Orientation
- Training, Development, and Performance Improvement
- Evaluation of Training and Development

11. Total Quality Management and Improving Productivity


- Productivity
- Measuring Productivity
MATERI PERKULIAHAN STRATEGI MANAJEMEN SDM

12. Strategic Compensation Systems


- External Environmental Variables
- Internal Environmental Variables
- Strategic Compensation Options

13. Strategies for Maintaining Human Resources


- Composition of Benefit Plans
- Strategic Management of Banefits
- Corporate Effort to Measure Benefit Effectiveness

14. Strategic Restructuring


- Restructuring Options Strategic Variables
- The Impact of Restructuring on Human Resources
OUTER CONTEXT
FIGURE MODEL OF
Socioeconomic
Technological
STRATEGIC CHANGE AND
Political-legal HUMAN RESOURCE
Competitive MANAGEMENT

INNER CONTEXT
Culture
Structure
Politics/Leadership
Task-technology
Business Outputs

BUSINESS STRATEGY HRM CONTEXT


COUNTENT
Role
Objectives
Definition
Product-market
Organisation
Strategy & tactics
HR Outputs

HRM CONTENT

HR flows
Work systems
Remard systems
Employment relations
ANALISIS KUANTITATIF SUMBER DAYA APARATUR

PENDAHULUAN

1. Organisasi terdiri dari berbagai elemen, yang salah satunya


adalah sumber daya manusia. Sedangkan sumberdaya
lainnya adalah bahan, mesin/peralatan, metoda/cara kerja, dan
modal (uang).

2. Sebagaimana elemen-elemen organisasi yang lain,


sumberdaya manusia harus dikelola dengan baik. Bahkan
bisa dikatakan bahwa pengelolaan organisasi pada dasarnya
adalah proses pengelolaan manusia.
PENGERTIAN MANAJEMEN

Secara umum proses manajemen dapat dikatakan terdiri dari kegiatan-kegiatan :


(G.R.Terry; DS.Beach; Stoner; Walker)

Penetapan tujuan

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Pengendalian
Penetapan Tujuan

Penetapan tujuan merupakan tahapan awal dari suatu proses


manajemen. Tujuan menentukan arah yang akan ditempuh oleh
organisasi. Adapun efektivitas dari pencapaian tujuan itu selain
ditentukan kemampuan manajemen, juga ditentukan oleh sifat-sifat
dari tujuan itu sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat
sebagai berikut :

Spesifikasi : Jelas apa yang diingin dicapai/diperoleh.


Realistis : Bisa dicapai, dan bukan sekedar angan-angan
Terukur : Memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk
menentukan keberhasilannya
Terbatas waktu : Mempunyai batas waktu sebagai target kapan
tujuan tersebut harus bisa dicapai.
Perencanaan

Perencanaa merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-


asumsi mengenai keadaan dimasa yang akan datang, untuk merumuskan
kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah diterapkan sebelumnya.

Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun perencanaan


adalah sebagai berikut :

a. Mendefinisikan persoalan yang diperkirakan dengan jelas dan baik,


sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Mengumpulkan informasi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan
yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
c. Melakukan analisa terhadap informasi yang telah dapat dikumpulkan
dan mengklasifikasikannya atas dasar tingkat kepentingannya.
d. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
e. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
f. Memilih rencana yang akan dicapai dari alternatif-alternatif yang ada.
g. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta
penjadwalan perencanaannya.
h. Melakukan pemeriksanaan ulang (review) terhadap rencana yang
diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Pengorganisasian

Pengorganisasian berkaitan dengan pengkoordinasian sumberdaya yang


dimiliki oleh organisasi. Beberapa hal yang perlu diperlihatkan dalam
melakukan koordinasi, antara lain adalah sebagai berikut :
Rentang kendali (span of control).

a. Hirarki Organisasi
b. Adanya kesatuan komando

Pengarahan

Pengarahan adalah usaha untuk memobilisasi sumberdaya yang dimiliki


oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini
terkandung usaha-usaha untuk memotivasi orang agar mau bekerja
dengan baik. Termasuk pula disini bagaimana proses kepemimpinan
yang memungkinkan pencapaian tujuan, serta yang dapat
memberikan suasana kerja yang baik.
Pengendalian

Pengendalian adalah upaya yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa


organisasi bergerak sesuai dengan arah yang telah ditetapkan dalam
tujuan. Proses pengendalian ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi
terhadap apa yang telah dicapai dan bagaimana kinerja tersebut bilamana
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pengendalian
ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang


telah ditampilkan dalam periode waktu pengendalian tertentu.
b. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standar-
standar, yang telah ditetapkan dalam rencana, untuk menetapkan
ada/tidaknya penyimpangan-penyimpangan.
c. Apabila penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasan-
batasan yang diijinkan dalam rencana, maka proses manajemen terus
dilakukan. Jika sudah berada diluar batas yang diijinkan, maka harus
diambil tindakan-tindakan perbaikan.
Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia
(Edwin B.Flapo; Dale Yoder; Michel J.C.; John B. Miner)

Manajemen sumberdaya manusia dapat didefinisikan sebagai


suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian sumberdaya manusia dalam rangka pencapaian
tujuan organisasian.
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan
dan pengadaan tenaga kerja, seleksi dan penempatan
pegawai, pengembangan personil ke dalam organisasi dan
pemeliharaannya (termasuk pemberian imbalan), penilaian
terhadap hasil kerja serta juga pengembangan karir serta
pemberhentian personil.
Pengertian Manajemen
SEKUMPULAN ORANG
Sumberdaya Manusia
(Edwin B.Flapo; Dale Yoder;
ORGANISASI TUJUAN
Michel J.C.; John B. Miner)
PEMBAGIAN TUGAS DAN
WEWENANG DALAM JOBS

JOB JOB ANALYSIS HUMAN RESOURCE


EVALUATION - JOB DESCRIPTION PLANNING
- JOB SPESIFICATION

SISTEM PEMBERIAN
IMBALAN REKRUTMEN

SELEKSI DAN
PLACEMENT

ORIENTASI

PERFORMANCE APPRAISAL PENDIDIKAN DAN


LATIHAN

PHK CAREER
PLANNING
 PROMOSI
 MUTASI
 DEMOSI
Sasaran Manajemen Sumberdaya Manusia

Telah diketahui bahwa salah satu tugas manajemen adalah untuk


mendayagunakan sumberdaya manusia yang dimiliki secara optimal
demi tercapainya tujuan organisasi. Pendayagunaan disini seringkali
berarti mengupayakan agar sumber daya manusia itu mampu dan mau
bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi.
Upaya tersebut dilakukan melalui proses manajemen terhadap
sumberdaya manusia, dengan berbagai kegiatannya seperti yang dapat
dilihat pada gambar 1.

Manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana ia
ditempatkan pada posisi dana jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, serta bilamana ia akan memenuhi berbagai
kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen sumberdaya manusia
sangat erat kaitannya dengan motto “The Right Man on The right Place
at the right time”.
Fungsi operasional dan kegiatan MSDM
Fungsi operasional MSDM

1. Pengadaan (procurement)
2. Pengembangan (development)
3. Kompensasi (compensation)
4. Pengintegrasian (integration)
5. Pemeliharaan (maintenance)
6. Pemberhentian (separation)

MSDM terdiri dari beberapa kegiatan berikut :

1. Memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang kepada seluruh karyawa


2. Analisa jabatan
3. Perencanaan SDM
4. Pengadaan, seleksi, dan organisasi karyawan
5. Pengembangan karir dan konseling, evaluasi performansi
6. Keselamatan kerja
7. Hubungan industri
8. Disiplin industri
9. Disiplin kontrol, evaluasi dan karyawan
10. Penjadwalan kerja
Terdapat tiga hal yang merupakan orientasi MSDM modern

Orientasi pada tindakan :

MSDM bukan hanya mencakup pencatat, penyusunan prosedur ataupun aturan


kerja. MSDM berorientasi pada tindakan, mencoba menyelesaikan berbagai
masalah yang berkaitan dengan SDM untuk membantu tercapainya tujuan
organisasi, dan memberikan kesempatan berkembang dan kepuasan kerja pada
karyawan.

Orientasi pada individu :

Jika memungkinkan, MSDM selalu mencoba untuk menyelesaikan permasalahan


SDM secara individu dan menyediakan berbagai jenis pelayanan dan program
untuk memenuhi kebutuhan individu SDM.

Orientasi pada masa depan :

MSDM mencoba membantu organisasi mencapai tujuannya dimasa depan dengan


cara menyediakan SDM yang kompeten dan bermotivasi tinggi.
Efektivitas Organisasi

1. Kegiatan MSDM bisa membantu organisasi berkembang dengan baik.


2. Manajer yang sukses ternyata umumnya punya perhatian SDM karena
merupakan faktor penting dalam berbagai pengambilan keputusan yang
sifatnya strategis, sehingga dengan memberikan perhatian terhadap SDM
efektivitas organisasi menjadi meningkat.

Obyektif Fungsi MSDM

Kontribusi MSDM terhadap efektivitas organisasi tercermin pada obyektif berikut:

1. Membantu organisasi mencapai sasarannya.


2. Memanfaatkan keterampilan dan kemampuan karyawan secara efisien.
3. Menyediakan karyawan yang terlatih dan termotivasi.
4. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan juga selfactualization
5. Mengembangkan dan memelihara mutu lingkungan kerja (quality of
work life) sehingga organisasi menjadi menyenangkan bagi individu
maupun secara sosial.
6. Mengkomunikasikan kebijakan mengenai MSDM kepada seluruh karyawan.
7. Memelihara perilaku dan etika dalam organisasi.
8. Mengatur perubahan organisasi ke arah yang menguntungkan bagi
individu, kelompok, perusahaan dan masyarakat.

Pihak yang menjalankan kegiatan MSDM biasanya dua pihak

• Spesialisasi MSDM, seperti manajemen personalia.


• Pimpinan operasional (kepala bagian, mandor, dan sebagainya) karena
bertanggung jawab dalam penggunaan berbagai sumber secara efektif.
- SDM sumber yang unik
- Jika penggunaannya tidak diatur dengan baik akan menurunkan
efektivitas lebih cepat dibanding penurunan efektivitas yang
disebabkan oleh sumber lainnya.
Interaksi Pimpinan Operasional dengan Manajer SDM

a. Bisa konflik
Tentunya pada keputusan-keputusan yang menyangkut kedua belah pihak
seperti disiplin, kondisi kerja, pemberhentian, promosi, mutasi dan
sebagainya, karena pandangan berbeda.

b. Penyelesaian:
~ Pelatihan terhadap kedua belah pihak agar mampu bekerja sama dengan
baik
~ Membagi tugas secara jelas
Peranan Manajer MSDM

A. Tahun 1981 di Amerika terdapat 250.000 orang yang bekerja pada MSDM
dimana 60% berada disektor swasta, dengan pertumbuhan kira-kira 5%
per tahun mulai 1970.

B. Yang ideal adalah jika manajer MSDM mengerti kegiatan dan obyektif
MSDM, mempunyai keterampilan yang tinggi dalam masalah-masalah
internasional, dan kreatif.

C. Manajer operasional, dalam bekerja sama dengan manajer SDM disarankan


untuk memandang Manajer SDM sebagai anggota Tim manajemen yang
interes-nya pada masalah-masalah SDM.
Tempat MSDM dalam Manajemen.

Mula-mula dianggap tidak perlu, tetapi kemudian menjadi penting bahkan sangat
penting.

Kegiatan bagian Personalia/SDM.

a. Rasio spesialisasi SDM terhadap jumlah total personalia berbeda pada


setiap jenis industri, di Amerika rata-rata 1 untuk 200 personil.

b. Survey American Soceity of Personnel Administrator, bekerja sama dengan


Prentice Hall meneliti 1400 eksekutif SDM, dan menunjukkan jumlah staf
SDM dan Budgetnya juga selalu naik, juga ditunjukan tabel berikut:
UKURAN STAF BAGIAN PERSONIL/SDM
RASIO STAF SDM
JENIS INDUSTRI JUMLAH STAF SDM
TOTAL PERSONIL

Industri :

-Manufactur (<500 TK) 1 : 96 1 - 12 ( 300)


-Manufactur (500-999 TK) 1 : 116 1 – 20 ( 800)
-Manufactur (1000-4999 TK) 1 : 130 2 - 90 ( 4000)
-Manufactur (>5000 TK) 1 : 352 7 - 126 (22000)
Penelitian & Pengembangan 1 : 102 1 - 60 ( 5000)
Pelayanan Umum & Publik 1 : 154 1 - 110 (22339)

Rumah Sakit 1 : 180 1 - 28 ( 4000)


Toko Retail 1 : 228 1 - 31 ( 5800)
Bank 1 : 98 1 - 72 ( 9000)
Asuransi 1 : 101 1 - 142 (30000)
Transportasi/Distribusi 1 : 272 1 - 75 (26000)
Jawatan Pemerintah 1 : 272 1 - 104 (68000)
Pendidikan 1 : 161 1 - 46 (11300)
Organisasi nirlaba 1 : 76 1 - 12 ( 1955)
lainnya 1 : 194 1 - 120 (35000)
Obyektif, Kebijakan dan Prosedur MSDM

1. Salah satu fungsi penting MSDM adalah pengembangan obyektif MSDM,


pengembangan prosedur dan anggaran MSDM.

2. Obyektif fungsi MSDM telah diuraikan sebelumnya :

~ Membantu organisasi mencapai sasarannya.


~ Memanfaatkan keterampilan dan kemampuan karyawan secara efisiensi.
~ Menyediakan karyawan yang terlatih dan termotivasi.
~ Meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan juga selfactualization.
~ Mengembangkan dan memelihara mutu lingkungan kerja (quality of work
life) sehingga organisasi menjadi menyenangkan bagi individu maupun
secara sosial.
~ Mengkomunikasikan kebijakan mengenai MSDM kepada seluruh karyawan.
~ Memelihara perilaku dan etika dalam organisasi.
~ Mengatur perubahan organisasi kearah yang menguntungkan bagi individu,
kelompok, perusahaan dan masyarakat
3. Seringkali obyektif ini sifatnya terlalu umum untuk diimplementasikan,
sehingga perlu dijabarkan lebih lanjut.

4. Obyektif ini kemudian diterjemahkan menjadi kebijakan, yang pada


akhirnya menjadi peraturan/prosedur seperti digambarkan berikut ini

You might also like