Professional Documents
Culture Documents
KUP B-Lengkap FINAL Slide Baru (Autosaved)
KUP B-Lengkap FINAL Slide Baru (Autosaved)
KUP B-Lengkap FINAL Slide Baru (Autosaved)
Kewajiban mendaftarkan
NPWP dan pengukuhan PKP Pembukuan & Pemeriksaan pajak
pencatatan
Pembayaran pajak
Wajib Pajak
Upaya Hukum
Pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
Ketentuan khusus Tindak pidana perpajakan
& penyidikan Imbalan bunga
Penagihan, Keberatan, dan
Banding
Dasar Hukum:
Pasal 18 s/ d Pasal 27A UU KUP
4
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Keuangan
• PMK No 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan
Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus
• PMK No 85/PMK.03/2010 tentang Perubahan PMK No 24/PMK.03/2008 Tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan
Penagihan Seketika dan Sekaligus
• PMK No 68/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Dan
Penetapan Besarnya Penghapusan
• PMK No 9/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan
• PMK No 226/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Penghitungan Dan Pemberian
Imbalan Bunga
• PMK No 186/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas PMK No 226/PMK.03/2013
Tentang Tata Cara Penghitungan Dan Pemberian Imbalan Bunga
• PMK No 202/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas PMK No 9/PMK.03/2013
Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak
• PER No PER-24/PJ/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemblokiran Dan Penyitaan
Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan Pada Bank Dalam Rangka
Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
• PER No PER-04/PJ/2016 tentang Surat, Daftar, Formulir, Dan Laporan Yang
Digunakan Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
• PER No PER-19/PJ/2013 Tentang Pencabutan Beberapa PER Terkait Dengan
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan Di Bidang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan, termasuk PER No PER-52/PJ/2010 tentang Tata Cara Pengajuan dan
Penyelesaian Keberatan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan/atau
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Surat Edaran Direktur Jendral Pajak
• SE No. SE-02/PJ.07/2009 Tentang Penegasan Sehubungan Dengan Surat
Pemberitahuan Untuk Hadir (SPUH) Dan Pembukuan, Catatan, Data, Informasi Atau
Keterangan Lain Dalam Proses Keberatan
• SE No. SE-112/PJ/2010 tentang Penegasan Tata Cara Peminjaman Buku, Catatan,
Data, dan Informasi dan/atau Permintaan Keterangan Terkait dengan Penyelesaian
keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, pengurangan atau
pembatalan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang tidak benar, dan
pembatalan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-41/PJ/2014 Tentang Tata Cara
Penanganan Dan Pelaksanaan Putusan Banding, Putusan Gugatan, Dan Putusan
Peninjauan Kembali
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 Ayat (1)
S
K
P
K
B
S
K
P
K
B
T
S
K
P
e
m
b
et
ul
a
n
S
K
K
e
b
e
r
at
a
n
P
ut
us
a
n
B
a
n
di
n
g
Pu
tu
sa
n
Pe
ni
nj
au
an
Ke
m
ba
li
8
Urutan Penagihan
Sebab Pengenaan Bunga Penagihan
Pasal 19 jo UU No. 11/2020
Pajak terutang berdasar SKPKB, SKPKBT,
SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pembayaran hingga saat
pembayaran atau penerbitan STP.
Nominal bunga adalah suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) per bulan.
Bagian bulan dihitung sebagai 1 bulan penuh.
10
Ilustrasi
Sanksi Bunga Penagihan
13
Ilustrasi
Sanksi Bunga Penagihan Atas Angsuran atau Penundaan
14
Penagihan dengan Surat Paksa
Pasal 20 jo. 24/PMK.03/2008 jo No 85/PMK.03/2010
Penanggun
Surat Paksa diterbitkandiberikan
Pengecualian untuk melalui penagihan seketika danPenagihan
Penanggun sekaligus seketika dan
apabila:
g pajak Penanggun
menagih pajak akibat STP, g pajak Penanggun sekaligus adalah tindakan
yang g pajak
SKPKB, SKPKBT, mengalihka
SK g pajak penagihan pajak yang
berniat atau Badan disita
Pembetulan, n barang menyiratka
akanSK Keberatan, dilaksanakan
usaha oleh juru sita
hartanya
Putusanmeninggalk dimiliki
Banding, dan Putusan n pajak kepada
dibubarkan olehpenanggung
pihak
Peninjauan an untuk
Kembali yang tidak perubahan pajak tanpa ketiga,
menunggu
negara. atautanggal
dibayarIndonesia mengecilka
sesuai jangka waktu. bentuk jatuh tempoterancam
pembayaran .
n kegiatan usaha.
untuk pailit.
usaha.
selamanya.
15
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)
Meliputi:
• Orang Pribadi
• Badan
• Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban WP.
• Orang yang secara nyata berwenang menentukan
kebijakan perusahaan, meskipun bukan pengurus.
16
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)
18
Daluarsa Penagihan
Pasal 22
Hak penagihan pajak daluarsa setelah melampaui 5 tahun sejak:
20
Penghapusan Piutang Pajak
Pasal 24, dan PMK No. 68/ PMK.03/ 2012
23
Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (6), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007 PMK No 9/PMK.03/2013 JO
202/PMK.03/2015
WP
berhak
meminta
Dasar dan
Pemotong Dirjen Dasar
an atau Pajak Pengenaa
Pemungut wajib n Pajak.
an Pajak. memberi
kan
Dasar
keterang
Penghitun
an atas:
gan Rugi.
24
Penyelesaian Surat Keberatan
Pasal 26 Ayat (1), (2), (3), dan (5) jo. 9/PMK.03/2013 jo 202/PMK.03/2015 Pasal 17
Maksimal 12 bulan
sejak penerimaan
Surat Keberatan,
Dirjen Pajak wajib Sebelum
membuat penerbitan
Apabila jangka
keputusan, yang keputusan, WP
waktu terlewati,
berupa: dapat
Surat Keberatan
• Menerima menyampaikan
seluruhnya. dianggap diterima.
bukti tambahan
• Menerima
atau penjelasan.
sebagian.
• Menolak.
• Menambah jumlah
pajak terutang.
25
Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
Pasal 25 Ayat (9), dan (10) jo PMK No jo 202/PMK.03/2015
Apabila
Sanks pengajuan
i tidak keberatan
berlak ditolak atau
u jika diterima
WP sebagian,
meng WP dikenai
ajukan sanksi
permo denda 50%
honan dari selisih
bandi pajak
ng. terutang
berdasar
Keputusan
Keberatan 26
dan pajak
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Keberatan (Diterima Sebagian)
Koperasi Infiltrasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang masih harus
dibayar sebesar Rp 48.500.000,00. Melalui pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP
menyetujui pembayaran sebesar Rp 23.500.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Dirjen Pajak menerima sebagian keberatan WP dan menetapkan jumlah pajak
yang masih terutang seharusnya sebesar Rp 43.500.000,00.
27
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Keberatan (Ditolak Semua)
29
Pengajuan Banding
Pasal 27
30
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Banding
SKP
Keberatan harus • Ditolak semua
• Disetujui semua
n
membayar sesuai • Dikabulkan sebagian
kesepakatan pada denda 50% dari KB
saat pembahasan
hasil pemeriksaan
Banding
Imbalan Bunga Atas Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali
Pasal 27A Ayat (1), dan PMK No. 40/PMK.03/2005 jo PMK No
226/PMK.03/2013 JO PMK 186/PMK.03/2015 => DIHAPUS
34
Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi
Pasal 27A Ayat (2) dan (3), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005 jo PMK No
226/PMK.03/2013 jo PMK 186/PMK.03/2015 => DIHAPUS
4. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diberikan:
a.berdasarkan tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan suku bunga
acuan dibagi 12 (dua belas); dan
b.diberikan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)
bulan.
5. Tarif bunga per bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang digunakan sebagai dasar
penghitungan imbalan bunga adalah tarif bunga per bulan yang berlaku pada tanggal dimulainya
penghitungan imbalan bunga.
6. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung sejak tanggal penerbitan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Nihil sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
Pasal 27B
(tambahan pada UU No.11/2020)
Dasar Hukum:
Pasal 28 s/ d Pasal 37A UU KUP
39
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27) Pasal 28
Pembukuan
merupakan proses
pencatatan secara
teratur untuk
mengumpulkan data Pembukuan ditutup
dan informasi dengan penyusunan
keuangan yang laporan keuangan
meliputi: yang meliputi:
• Harta. • Neraca.
• Kewajiban. • Laporan laba rugi.
• Modal.
• Penghasilan dan biaya.
• Harga perolehan dan
penyerahan barang
atau jasa.
40
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
41
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)
Mencerminkan
Harus memperhatikan keadaan atau Diselenggarakan di
itikad baik. kegiatan usaha Indonesia.
sebenarnya.
42
Syarat Perubahan Tahun Buku atau Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)
43
Pembukuan dalam Bahasa dan Mata Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012 jo PMK No. 1/PMK/2015
44
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007
Peredaran
atau
penerimaan
bruto usaha.
Pencatata
Harta dan
n Penghasilan
merupakan bruto dari
Kewajiban
pengumpul luar usaha.
an data
secara
teratur
Penghasilan tentang: Penghasilan
Pencatatan dipergunakan
dikenai PPh bukan objek
final. sebagai dasar penentuan
pajak.
jumlah pajak terutang.
45
Syarat Pencatatan
Pasal 28 Ayat (12), dan PMK No 197/ PMK.03/ 2007 jo PER No 4/ PJ/ 2009
47
Pemeriksaan
Pasal 1 Angka (25), dan Pasal 29 Ayat (1)
Merupakan
https://news.ddtc.co.id/download-aturan-lengkap-kebijakan-pemeriksaan-pajak-di-sin
i-14495 serangkaia
n kegiatan
menghimp
Melaksanakan tujuan
Menguji kepatuhan
lain sesuai peraturan
pemenuhan kewajiban
perpajakan. dan
un perundangan.
mengolah
data,
keterangan
, atau bukti
secara
objektif
dan
profesional
berdasar
standar
tertentu,
dengan 48
Tujuan Lain Pemeriksaan
Penjelasan Pasal 29 Ayat (1)
Pengukuhan atau
Pemberian NPWP
Penghapusan NPWP. pencabutan
secara jabatan.
pengukuhan PKP.
Apabila WP
Pengumpulan bahan Pencocokan data dan
mengajukan
penyusunan NPPN. alat keteranga.
keberatan.
49
Pemenuhan
Penentuan saat mulai
Kewajiban WP Terperiksa
Pasal 29 Ayat (3), dan (4)
Memberikan
Memperlihatkan
kesempatan
atau Memberikan
memasuki tempat
meminjamkan keterangan yang
atau ruangan
buku, catatan, diperlukan
yang dipandang
atau dokumen.
perlu.
Kewajiban WP untuk merahasiakan informasi terkait
pembukuan ditiadakan atas kepentingan pemeriksaan.
50
Pemeriksaan dan Penyegalan
Pasal 29 Ayat (2), Pasal 30, dan PMK No. 198/ PMK.03/ 2007 jo PMK 17/PMK.03/2013 jo
PMK 184/PMK.03/20152007
Penyegelan
Pemeriksa dilakukan
harus jika:dan memperlihatkan kepada WP terperiksa:
memiliki
• WP tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki objek penyegelan.
• Tanda pengenal pemeriksa.
• WP atau pegawainya tidak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
• Surat perintah pemeriksaan.
• WP atau kuasa tidak berada di tempat saat pemeriksaan.
51
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (1), dan (4)
Pengurus, bagi WP Badan, atau:
• Kurator, khusus untuk WP dinyatakan pailit.
• Orang atau badan pelaksana pemberesan, khusus untuk WP
dalam pembubaran.
• Likuidator, khusus untuk WP dalam likuidasi.
Wakil Warisan Belum Terbagi
• Ahli waris.
• Pelaksana wasiat atau pengurus harta peninggalan.
52
wajib pajak tidak
Tanggung Jawab Wakil Wajib Pajak
mungkin dibebani
tanggung jawab.
Pasal 32 Ayat (2)
Bertanggung jawab
secara pribadi atau
secara renteng atas
pembayaran pajak.
53
Kuasa Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (3), (3A) dan PMK No 22/ PMK.03/ 2008 jo PMK No 229/PMK.03/2014
WP OP atau Badan
dapat menunjuk
seorang Kuasa untuk
menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban
perpajakan, melalui
Surat Kuasa Khusus.
• bagner
lem
(
N
aB
P
a
maK
).
• W ajibP
P
ajk.ejabtdrinspe
• m K
etrangyhdkiu.
(B
P
K
P
).
u
n
k
g
k
a
m
n
e
l
s
a
u
k
r
u
a
k
t 56
a
nt
ao
Lingkup Pejabat Pemberi Keterangan
K
gr
e K 34, KMK No. 510/ KMK.03/ 2007
a Pasal
p e
P
a p
Ae
l
h mKa
D
ir
a
l eel
e
kt
u
r
D
i r pa
J
P
K
ia
a K
y kl
n
a saa
t
nan
o
g aKw
r i
nP
D Pl
P
i d
e
t a
l
un
a 57
n
Peniadaan Kewajiban Merahasiakan oleh Pihak Ketiga
Pasal 35
Keterangan atau
•Permintaan tertulis Menkeu kepada bank.
bukti terkait WP •Permintaan tertulis Dirjen Pajak kepada:
yang dikenai •Akuntan publik.
pemeriksaan, •Notaris.
•Konsultan pajak.
penagihan, atau •Kantor administrasi.
penyidikan pidana •Pihak ketiga lain.
perpajakan wajib •Sebagai implikasi permintaan tersebut,
kewajiban merahasiakan oleh pihak ketiga
diberikan, ketika menjadi ditiadakan.
terdapat:
58
Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan
Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008 jo PMK. 8/PMK.3/2013
Membatalkan hasil
pemeriksaan berikut
Mengurangkan atau Surat Ketetapan
Mengurangkan atau Pajaknya atas
menghapuskan sanksi
membatalkan pemeriksaan yang
administrasi akibat
Ketetapan Pajak dan dilaksanakan tanpa:
kekhilafan atau bukan
STP yang tidak benar. • Penyampaian Surat
karena kesalahan WP. Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan.
• Pembahasan akhir hasil
pemeriksaan bersama WP.
59
Permohonan WP Atas• Pengurangan,
Syarat pengajuanPenghapusan,
permohonan meliputi:
dan
• WP tidak sedang mengajukan keberatan.
Pembatalan •
Ketetapan Pajak
Satu permohonan berlaku untuk satu
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008 jo 08/PMK.03/2013
Ketetapan Pajak.
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia ke KPP setempat.
• WP telah melunasi pajak terutang.
• Surat permohonan ditandatangani sendiri
atau oleh Kuasa.
• Menyebutkan jumlah pajak terutang menurut
WP disertai alasan yang jelas dan
• Permohonan dapat diajukan 2 kali, kecuali
meyakinkan.
untuk permohonan pembatalan Surat
Ketetapan Pajak akibat hasil pemeriksaan, yang
hanya dapat diajukan 1 kali.
Dasar Hukum:
Pasal 38 s/ d Pasal 44B UU KUP
63
Lingkup Pidana Perpajakan
Pengulan Pidana
gan Akibat
Pidana Kealpaan
Pidana
Percobaa
Akibat
n
Kesengaj
Pidana
aan
64
Pidana Akibat Kealpaan WP
Pasal 38, dan Pasal 43 Ayat (1) jo UU No.11/2020
65
Bentuk Pidana Akibat Kesengajaan WP (A)
Pasal 39 Ayat (1)
WP tidak mendaftar
WP
untuk memperoleh
menyalahgunakan WP tidak melaporkan
NPWP atau
NPWP atau status SPT.
dikukuhkan sebagai
PKP
PKP.
WP memperlihatkan
WP melaporkan SPT WP menolak buku, catatan atau
secara tidak benar dilakukannya dokumen palsu atau
atau tidak lengkap. pemeriksaan. tidak sesuai
kebenaran.
WP tidak WP tidak menyimpan
menyelenggarakan WP tidak
buku, catatan, dan
pembukuan atau menyetorkan pajak
dokumen dasar
pencatatan, atau tidak yang telah dipotong
memperlihatkan buku, pembukuan atau
atau dipungut.
catatan, dan dokumen. pencatatan.
66
Sanksi Pidana Akibat Kesengajaan WP, Berikut
Pengulangannya (A)
Pasal 39 Ayat (1), dan (2)
Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu tindak pidana.
Penjara, Denda,
minimal 6 minimal 2 kali,
maksimal 4
bulan, kali pajak yang
maksimal 6 kurang atau
tahun. tidak dibayar.
67
Percobaan Tindak Pidana oleh WP
Pasal 39 Ayat (3)
70
Pidana oleh Pejabat
Pasal 41
Atas
Secara Akibat
aduan
sengaja, kealpaan,
pihak yang
tidak tidak
dilanggar
menjaga menjaga
kerahasiaa
kerahasiaa kerahasiaa
nnya,
n Wajib n Wajib
pejabat
Pajak. Pajak.
• Dikenai perpajakan • Dikenai
pidana dapat pidana
kurungan dikenai kurungan
maksimal pidana maksimal
2 tahun apabila: 1 tahun
dan dan
denda denda
maksimal maksimal 71
Pidana Bagi Pihak Ketiga (A)
Pasal 41A, 41B, dan 43 Ayat (2)
Pihak ketiga yang sengaja tidak
memberi keterangan dan bukti
terkait pemeriksaan, penagihan, Pihak ketiga yang sengaja
dan penyidikan pidana atas suatu mempersulit atau menghalangi
WP sesuai Pasal 35, atau memberi penyidikan pidana perpajakan.
keterangan dan bukti yang tidak
benar.kurungan
Dikenai pidana Dikenai pidana kurungan
maksimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun dan
denda maksimal Rp denda maksimal Rp
25.000.000,00. 75.000.000,00.
Sanksi berlaku pula bagi pihak yang menyuruh, mengajurkan, atau membantu
pidana oleh pihak ketiga.
72
Pidana Bagi Pihak Ketiga (B)
Pasal 41C
Instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain yang
sengaja tidak memberi data dan informasi yang diminta
Dirjen Pajak terkait pemeriksaan, penagihan, dan
penyidikan pidana suatu WP (Pasal 35A Ayat (1)).
• Kurungan maksimal 1 tahun atau denda maksimal Rp 1.000.000.000,00.
Pihak yang sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya
kewajiban Pasal 35A Ayat (1) oleh instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi dan pihak lain tersebut.
• Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
Pihak yang sengaja tidak memberi data dan informasi
dalam proses penghimpunan oleh Dirjen Pajak (Pasal 35A
Ayat (2)).
• Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
Menghentikan atau
Memanggil seseorang
meminta sesorang
untuk didengar
tinggal saat Memotret
keterangannya
pemeriksaan, serta seseorang. sebagai tersangka
memeriksa identitas
atau saksi.
dan bawaannya.
75
Melakukan tindakan
Menghentikan
Pelaksanaan Penyidikan
Pasal 44 Ayat (3), dan (4)
Pengertian Penagihan
Pajak
Dasar-Dasar Penagihan
Angguran dan Penundaan
Pembayaran
Tindakan Penagihan pajak:
1. Surat Tegoran
2. Surat Paksa
3. Penyitaan
4. Pelelangan
•Hak mendahulu Pajak
• Penagihan seketika dan sekaligus
Kewenangan yang dimiliki fiskus untuk menagih utang pajak yang tidak dilunasi
oleh Penanggung Pajak yang dilakukan dengan prosedur tertentu berdasarkan
UU.
Subyek dan Obyek Penagihan
Subyek Penagihan pasal 1 angka (3) UU
Penagihan pajak dengan Surat Paksa (PPSP)
Penanggung Pajak :
orang pribadi atau badan yang bertanggung
jawab atas pembayaran pajak,
termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
81
OBJEK PENAGIHAN
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Peninjauan Kembali
Tidak dibayarnya UTANG PAJAK
Diterbitkan apabila:
• PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST
atau Surat Peringatan;
• Terhadap PP sudah dilaksanakan Penagihan seketika atau sekaligus atau
• PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau
penundaan pembayaran.
PENYITAAN
• Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24
jam setelah Surat Paksa diberitahukan.
• Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi.
• Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi
berasal dari Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi
• Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP,
dan saksi-saksi
• Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala
perwakilan, kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
• Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan
• Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP
menolak untuk tanda tangan.
• Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau
ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, ditempat umum
• Atas barang yg disita ditempel segel sita
TUJUAN PENYITAAN
• Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan
utang pajak dari Penanggung Pajak.
• Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap
semua barang Penanggung Pajak, baik yang berada di
tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan
Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang
penguasaannya berada ditangan pihak lain.
• Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak
lain, misalnya disewakan atau dipinjamkan,
• sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan
sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, misalnya barang
yang dihipotekan, digadaikan, atau diagunkan.
Pasal 15 UU No. 19/ 1997 Dikecualikan dari Penyitaan
BARANG
SITAAN
Dititipkan
Penanggung
Pajak
Kecuali
menurut Jurusita perlu disimpan
Pengumuman lelang:
• Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali
• Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali
• Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus melalui media massa
• mengajukan pemintaan lelang.
• menghadiri pelaksanaan lelang:
- menentukan dilepasnya barang;
Pejabat - menandatangani Risalah Lelang.
• dan Jurusita pajak beserta sanksi sesuai
keluarganya dilarang membeli barang ketentuan yg
sitaan yg dilelang. berlaku.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd UU NO. 28
TAHUN 2007
93
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007
94
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
(Ps 20 KUP jo PS.6 PPSP JO.PS.13 PMK NO.24/PMK.03/2008 jo PMK No.85/PMK.03/2010
Apabila
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di
Indonesia;
c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan
usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau dikuasainya,atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
USULAN USULAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN MENKEU
1 2
98
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN
PENANGGUNG
PENANGGUNG PAJAK
PAJAK
BERIBADAH
BERIBADAH SIDANG
SIDANGRESMI
RESMI PEMILIHAN UMUM
PENGADILAN
99
PELUNASAN UTANG PAJAK
MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN
PENUNGGAK
PAJAK
YANG MEMBERIKAN
PUTUSAN PENGANGSURAN
WAJIB PAJAK ATAU PENUNDAAN
PENANGGUNG
ATAS NAMA
PAJAK PEJABAT DIREKTUR
JENDERAL PAJAK
PENGANGSURAN ADALAH
PELUNASAN HUTANG PAJAK
1. PASAL 9 UNDANG- SUBJEK
DENGAN CARA
UNDANG NOMOR 28 YANG TERLIBAT
MENYERAHKAN SEDIKIT DEMI
TAHUN 2007 TENTANG SEDIKIT ATAU PEMBAYARAN
KUP TIDAK SEKALIGUS
2. PASAL 9 s.d. 12 DASAR HUKUM PENGANGSURAN DEFINISI
PERMENKEU NO. DAN PENUNDAAN ADALAH
184/PMK.03/2007
PENUNDAAN PENANGGUHAN ATAU
3. PERDIRJEN PAJAK NO.
KEP-38PJ.2008 MENGUNDURKAN UNTUK
SEMENTARA WAKTU
PELUNASAN HUTANG
SYARAT & ALUR PAJAK
PROSES PENGANGSURAN &
PENUNDAAN
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
• Daluwarsa
1. WP telah meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan dan tdk mempunyai ahli waris;
2. Ahli waris tdk dapat ditemukan lagi;
3. WP tdk mempunyai harta kekayaan lagi
4. Hak untuk melakukan penagihan sudah daluarsa setelah lewat waktu 5 tahun setelah tertib
tagihan.
• Sebab Lain
Misalnya:
* WP pajak tidak ditemukan,
* Dokumen tidak lengkap,
* Keadaan yang tdk dapat dihindarkan sp bencana alam, kebakaran.
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007
PP No 80 Tahun 2007 UTANG PAJAK &
PMK No 24/PMK.03/2008 BIAYA
Jo PMK No.85/PMK.03/2010 PENAGIHAN
Langsung,
Pos, PENCABUTAN PUTUSAN
Ekspedisi/
kurir dgn SITA` PENGADILAN
bukti kirim
LUNAS Barang
7 21 2X24 jam SPMP/ Bergerak
SURAT SP
SKP hari hari PENYITAAN 14 HARI TDK 1X
TEGURAN
SKPKB LUNAS
SKPKBT Jatuh tempo
SPMP
PENGUMUMAN
JURUSITA + 2 SAKSI
dll PARATE EXECUTIE BAP SITA LELANG
DIBERITAHUKAN BRG BERGERAK & BRG TDK
BERGERAK
OLEH JURUSITA BRG YG DISITA DILARANG:
PAJAK DIPINDAHTANGANKAN Barang Tdk
DIBUAT BAP SP DISEWAKAN 14 hari Bergerak
DIPINJAMKAN
DISEMBUNYIKAN 2X
DIHILANGKAN
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK. BANK & PELAKSANAAN
EFEK LELANG
SYARAT:
PENGUMUMAN DI PENYANDERAAN UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
PENCEGAHAN DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
MEDIA MASA
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN TETAP
DILAKSANAKAN
102
* KEP / IJIN MENKEU