You are on page 1of 12

TEKNIK

WAWANCARA
Pembimbing:
dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ

Dokter Muda Bagian/SMF Ilmu Kedokteran


Jiwa
(Periode : 06 September – 09 Oktober 2021)
Anamnesis Psikiatri

Dokter mampu menyampaikan keprihatinan, empati, rasa hormat, kemampuan menciptakan suatu
rapport dan kepercayaan yang memungkinkan pasien dapat menggambarkan tanda dan gejala.

AUTOANAMNESIS

ALLOANAMNES Wawancara terhadap pasien


Wawancara terhadap
sendiri
keluarga dekat pasien

IS
Tujuan : mengumpulkan data riwayat masalah pada pasien, memeriksa keadaan mental
pasien, meneggakkan diagnosis, dan merencanakan terapi
Proses wawancara

1. Perkenalan dan memberi salam


sebaiknya terapislah yang terlebih dahulu memberi salam dan
memperkenalkan diri. Pakailah bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien, temponya sesuaikan dengan keadaan pasien dan jangan terburu-
buru
2. Bina hubungan saling mempercayai
terapis tidak secara spontan dipercayai oleh pasien, tapi dapat dibina
melalui sikap dan perilaku yang berempati dan mengerti perasaan pasien
3. Menjadi pendengar yang efektif
seringkali orang mulai merasa lebih baik, apabila mereka diberi
kesempatan untuk bicara dan yakin bahwa mereka didengarkan. Masalah
depresi, kecemasan, ketakuran yang tak dapat diatasi, sakit dan nyeri
yang tidak ditemukan gangguan fisiknya, dan berbagai gejala lainnya,
dapat disebabkan oleh perasaan yang ditekan dan tidak diekspresikan
Cara menjadi pendengar yang efektif
Duduk berhadapan dan membungkuk ke arah pasien
Rileks dan sikap terbuka, hangat dan empatik

Memberi perhatian sepenuhnya

Membuat kontak mata

Tidak memotong pembicaraan

Tidak memberi penilaian

Suara lembut

Tidak menghakimi

Menganggukan kepala dan mengatakan “ya, saya mengerti”


Teknik Wawancara
• Dapatkan “rapport” seawal mungkin pada wawancara
• Tentukan keluhan utama pasien
• Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis banding sementara
• Singkirkan atau masukkan berbagai kemungkinan diagnostic dengan
menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
• Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan dengan akurat
jawaban atas pertanyaan
• Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya pikiran berkaitan
• Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup
• Jangan takut untuk menanyakan tentang topic yang anda atau pasien rasakan yang sulit dan memalukan
• Tanyakan tentang pikiran atau ide bunuh diri
• Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan pada akhir wawancara
• Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan rasa kepercayaan, dan jika mungkin harapan.
Anamnesis Psikiatri

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melalukan anamnesis psikiatrik,
diantaranya:
Waktu Penatalaksanaan Wawancara
Konsultasi awal : antara 30 menit hingga 1 jam, tergantung keadaan.

Susunan Tempat Duduk untuk Wawancara


Kedua kursi harus kira-kira sama tingginya, sehingga tidak ada yang melihat ke bawah untuk
melihat lawan bicaranya.

Tempat Periksa Dokter Psikiatrik


Seorang dokter psikiatrik kadang tidak boleh tidak dikenal sama sekali oleh
pasiennya. Oleh karena itu perlu bagi seorang dokter psikiatrik untuk membangun sebuah
image yang baik kepada pasien melalui suasana tempat pemeriksaan.

Membuat Catatan
Untuk alasan legalitas dan medis, suatu catatan tertulis yang adekuat tentang tiap-tiap pasien
harus dibuat.
Anamnesis Psikiatri
Situasi untuk melakukan wawancara
Pasien depresi dan Dokter harus siap untuk bertanya secara spesifik pada seseorang
kemungkinan bunuh yang mengalami depresi
diri tentang riwayat dan gejala yang berhubungan dengan depresi.
termasuk pertanyaan tentang ide bunuh diri, di mana pasien
pada awalnya tidak sukarela.
Pasien kasar Pasien yang kasar tidak boleh diwawancarai sendirian. Harus
ada minimal 1 orang yang mendampingi. Di dalam situasi
tertentu, orang tersebut harus dijaga oleh seorang petugas
keamanan atau polisi.

Pasien dengan Waham dari seorang pasien tidak boleh ditentang secara
waham langsung karena hanya akan meningkatkan kecemasan pasien
dan seringkali menyebabkan pasien merasa terancam dan akan
mempertahankan
keyakinannya tersebut. Tidak dianjurkan untuk berpura-pura
mempercayai waham pasien.
Komponen pemeriksaan psikiatri
Riwayat Psikiatri : catatan dari kehidupan pasien
yang diceritakan kepada psikiater dalam bahas pasien
dari sudut pandangnya sendiri.
Yang perlu didapat dari riwayat psikiatri :
• Data Pribadi
• Keluhan Utama
• Riwayat Gangguan Sekarang
• Riwayat Penyakit Sebelumnya (psikiatri, medis, penggunaan zat atau obat)
• Riwayat pribadi
• Riwayat psikoseksual
• Riwayat penggunaan atau penyalahgunaan zat
• Riwayat keluarga
Teknik terpenting: membiarkan pasien menceritakan kisahnya dengan kata-kata
mereka sendiri dalam urutan yang mereka rasa paling penting
Identitas Pasien

Nama
Pendidikan

Usia Pekerjaan

Jenis Kelamin Agama

Bahasa
Status
Pernikahan Suku Bangsa
Keluhan Utama Apa yang bisa dibantu?

Riwayat Penyakit Sekarang Latar belakang kronologis dan perkembangan gejala asituasi kehidupan
kepribadian dalam keadaan normal, pengaruhi penyakit terhadap kehidupan

Riwayat Penyakit Dahulu singkirkan adanya gg mental organic, jatuh, operasi, trauma dan akibat
NAPZA,
Riwayat Penyakit Keluarga apakah keluarga mengalami keluhan serupa, pernah rawat inap, tatalaksana
psikiatri, peran dalam pembentukan karakter, keprbadian anggota keluarga

Riwayat Pribadi Prenatal, perinatal, masa kanak kanak, masa dewasa


Riwayat Penggunaan Obat obat reset dokter atau bebas
Riwayat Penggunaan NAPZA alkohol, kokain, heroin, hallucinogen
-tanyakan bagaimana pada saat berkumpul dengen teman2 dan tanyakan
terakhir penggunaan zat dan interaksi sosial

Riwayat Sosial Sikap terhadap orang lain, jumlah & keakraban dgn teman, pemimpin atau
pengikut, popularitas.
Kesalahan yang sering dilakukan
Mendegar sambil menulis atau Cenderung memperhatikan
kerja lain penampilan

Pandangan menerawang Tidak sabar, menyela atau


interupsi

Banyak bicara dan menasehati Berargumentasi

Terlalu cepat menyimpulkan Berbasa-basi


THANKYOU!

You might also like