Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Lapsus Ifah
Presentasi Lapsus Ifah
Di Indonesia
Sindrom nefrotik dilaporkan 6 per
Insiden SN di dunia 100.000 per tahun
(SN) merupakan adalah 2-7 kasus baru pada anak berusia
suatu penyakit per 100.000 anak per
kurang dari 14 tahun
ginjal pada anak tahun, dengan
dengan
yang paling sering prevalensi 12-16 kasus
per 100.000 anak perbandingan anak
ditemukan laki-laki : perempuan
2:1.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
– Nama : An. J.P.S
– Tanggal lahir : 24 Januari 2014
– Usia : 4 tahun 8 bulan
– Jenis kelamin: Laki-laki
– Agam a : Protestan
– Alamat : Rote
– No. MR : 499555
ANAMNESIS
(Alloanamnesis)
RPS : Pasien rujukan dari RSUD Ba’a dengan diagnosis Syok hipovolemik (membaik) et
causa hipoalbumin berat + edema anasarka et causa sindrom nefrotik dd
glomerulusnefritis akut pasca streptococcus + asites. Pasien datang dengan keluhan
bengkak pada seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Bengkak di awali pada daerah kelopak mata, terutama pada pagi hari saat bangun
tidur, yang kemudian menjalar ke daerah kaki. Bengkak makin bertambah, dan
menyebar ke seluruh tubuh. Menurut ibu pasien, 2 hari sebelum bengkak muncul
pasien menerima imunisasi MR. Selama bengkak, pasien juga mengeluhkan nyeri saat
buang air kecil dan air kencing nya menetes. BAK berwarna kuning seperti teh dengan
frekuensi BAK 3-4 kali dalam sehari. Pasien belum BAB sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan bengkak ini tidak disertai sesak napas saat tidur dan anak masih
bisa tidur dengan satu bantal. Anak tidak pernah muntah-muntah, demam, dan kejang.
Selama bengkak anak mengalami penurunan nafsu makan.
ANAMNESIS
Riwayat Konsumsi
Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi Riwayat ASI
Makanan
• Pasien dilahirkan • Menurut keterangan • Menurut keterangan
secara spontan ibunya pasien ibunya pasien • Pasien sehari-sehari
pervaginam di mendapatkan mendapatkan ASI makan nasi dengan
puskesmas di bantu imunisasi lengkap ekslusif selama 6 porsi 1 piring di
bidan. Lahir cukup dasar. Hb 0(1x), bulan, kemudian habiskan setiap kali
bulan dengan berat BCG(1x), Polio(4x), sampai usia 2 tahun makan, dengan lauk
3600 gram. DPT(4x), Campak(2x), dengan makanan bervariasi mulai dari
MR(1x) pendamping ASI. tahu, tempe, telur,
ikan, sayur dan daging.
Pemeriksaan Fisik
K U : Tampak sakit sedang Ruam (-), petekie (-), turgor
Kes : CM GCS E4V5M6 kulit baik (+), sianosis (-),
TTV
pucat (-)
Suhu : 36,50C
Tek. Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 120 kali per menit
Bentuk normocephal (+), rambut hitam,
Pernafasan : 24 kali per menit
tidak mudah dicabut.
Wajah : simetris, edema (+), moon face (+)
Antropometri
BB : 17,5 kg (koreksi 20% maka berat Konjungtiva anemis (-), sklera
badannya 14 kg) ikterik (-), edema palpebra (+/+)
TB : 102 cm
BB/U : Kurus (diantara -3 SD s/d -2)
TB/U : Normal (diantara 0 sd 2)
BB/TB : Gizi kurang (diantara -2 SD s/d -1
SD) Rhinore -/-, nafas cuping hidung -/-
deformitas -/-
9 Sekret -/-, deformitas (-)
Dada : Bentuk dan gerak simetris, retraksi subkostal (-), substernal (-), intercostal (-)
Pulmo :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris bilateral, retraksi dinding dada (-).
Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri, tidak teraba massa, tidak teraba
krepitasi
Perkusi : Sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
10 Cor : S1,2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop
(-)
Atas: Akral hangat +/+, CRT<2 dtk, edema +/+, pitting edema +
Bawah : Akral hangat +/+, CRT<2 dtk, edema +/+, pitting edema +
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin lengkap (18/9/2018)
Warna Kuning Tua Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.015 1.000-1.030
pH 6.0 4,5-8.0
Lekosit Esterase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah 1+ Negatif
Sedimen
Eritrosit 1-5 Negatif
Lekosit NEG 0–5
Silinder Negatif Negatif
Sel epitel 1-5 0-2
Bakteri Negatif Negatif
Hb 12,6 g/dl 12.0 – 16.0
Pemeriksaan darah rutin (18/9/2018) Jumlah eritrosit 5.40 x 106/uL 3.700 – 5.70
Hematokrit 38.5 % 37.0 – 43.0
MCV, MCH, MCHC
MCV 71.3 fL 72.0 – 88.0
MCH 23.3 pg 23.0 – 31.0
MCHC 32.7 g/L 32.0 – 36.0
RDW – CV 14.0 % 11.0 – 16.0
RDW – SD 36.2 fL 37 – 54
Jumlah lekosit 13.04 x 103/ul 4.50 – 13.00
Hitung jenis
Eosinofil 9.4 % 1.0 – 5.0
Basofil 0.3% 0–1
Neutrofil 29.2 % 25.0 – 60.0
Limfosit 56.7 % 25.0 – 50.0
Monosit 4.4 % 1.0 – 6.0
Jumlah Eosinofil 1.22 x 103/ul 0.00 – 0.40
Jumlah basofil 0.04 x 103/ul 0.00 – 0.10
Jumlah neutrofil 3.81 x 103/ul 1.50 – 7.00
Jumlah limfosit 7.40 x 103/ul 1.00 – 3.70
Jumlah monosit 0.57 x 103/ul 0.00 – 0.70
Jumlah trombosit 521 x 103/ul 154 – 386
PDW 9.6 fL 9.0 – 17.0
MPV 9.2 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 18.7 % 13.0 – 43.0
PCT 0.48% 0. 17 – 0. 35
KIMIA DARAH
Glukosa Sewaktu 106 mg/dL 70 – 150
BUN 8.0 mg/dL < 48
Kreatinin Darah 0.41 mg/dL 0.7 – 1.3
Elektrolit
Natrium Darah 136 mmol/L 132 – 147
Kalium Darah 3.8 mmol/L 3.5 – 4.5
Pemeriksan kimia darah 19/09/2018
21-9- bengkak pada seluruh KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
2018 tubuh. Demam (-), mual Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
(-), Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
muntah (-). Nyeri saat
BAK dan menetes dan Suhu :36.60 Prednison 2 2 2
BAB baik TD : 110/90 mmhg Albumin 20% 50 cc, 3x25
Nadi: 106x/menit, reguler cc/24 jam
RR : 22x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (+).
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba.
Nyeri tekan (-), tes undulasi +
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema
+/+
FOLLOW UP
Tgl Subjektive Objektive Assesment Planning treatment
22-9-2018 bengkak berkurang, demam KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
(-), mual (-), Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
muntah (-). BAK dan BAB Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
baik. Suhu :36.50 Prednison 2 2 2
TD : 90/60 mmhg Albumin 20% 50 cc, 3x25 cc/24 jam
Nadi : 109x/menit, reguler
RR : 24x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (+) berkurang
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba. Nyeri tekan (-),
tes undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema +/+ berkurang
23-9-2018 bengkak pada mata (-), KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
bengkak pada kaki mulai Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
turun, demam (-), mual (-), Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
muntah (-). BAK dan BAB Suhu :37.4 Prednison 2 2 2
baik TD : 100/60 mmhg
Nadi :96x/menit, reguler
RR : 26x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (-)
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba. Nyeri tekan (-),
tes undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema +/+ berkurang
FOLLOW UP
Tgl Subjektive Objektive Assesment Planning treatment
24-9- bengkak pada KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
2018 kaki mulai Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
menurun, Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
demam (-), mual Suhu :36.50 Prednison 2 2 2
(-), muntah (-). TD : 100/80 mmhg
BAK dan BAB Nadi : 82x/menit, reguler
baik RR : 25x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema
palpebra (-)
Abdomen : cembung. Hepar/ lien
tidak teraba. Nyeri tekan (-), tes
undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3
detik, edema +/+ berkurang
DISKUSI
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Anamnesis
Kasus Teori
Kasus Teori
Hasil laboratorium : Pada urinalisis ditemukan proteinuria
– proteinuria : negatif masif(>2+), rasio albumin kreatinin
urin >2 dan dapat disertai hematuria.
– albumin 1,2 mg/dl (L)
Pada pemeriksaan darah didapatkan
– kolesterol 589 mg/dl (H) hipoalbuminemia (<2,5g/dL),
hiperkolesterolemia (>200mg/dL) dan
laju endap darah yang meningkat.
Teori
– Tatalaksana Steroid
Kasus Teori
Prognosis pada An. J.S yaitu : Quo ad Vitam (hidup) pada pasien
ini dinyatakan dubia ad bonam. Untuk prognosis Quo ad
Functionam (Fungsi) pada pasien ini dinyatakan dubia ad bonam.
Untuk prognosis Quo ad Sanationam pada pasien ini dinyatakan
dubia ad bonam.