You are on page 1of 27

SINDROM NEFROTIK

Oleh : Zuhaifah Inayah M. S

Pembimbing: dr. Irene K.L.A. Davidz, Sp.A., M.Kes


dr. Tjahyo Suryanto, Sp.A., M.Biomed
PENDAHULUAN:

SN merupakan kumpulan gejala:


Proterinuria massif (≥40 mg/m2
LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau
rasio protein/kreatinin pada urine
sewaktu > 2 mg atau dipstick ≥2+),
 Hipoalbuminemia (≤2,5 g/dl),
 Edema dan
 Hiperkolesterolemia (≥200 mg/ul)
PENDAHULUAN

Di Indonesia
Sindrom nefrotik dilaporkan 6 per
Insiden SN di dunia 100.000 per tahun
(SN) merupakan adalah 2-7 kasus baru pada anak berusia
suatu penyakit per 100.000 anak per
kurang dari 14 tahun
ginjal pada anak tahun, dengan
dengan
yang paling sering prevalensi 12-16 kasus
per 100.000 anak perbandingan anak
ditemukan laki-laki : perempuan
2:1.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS
– Nama : An. J.P.S
– Tanggal lahir : 24 Januari 2014
– Usia : 4 tahun 8 bulan
– Jenis kelamin: Laki-laki
– Agam a : Protestan
– Alamat : Rote
– No. MR : 499555
ANAMNESIS
(Alloanamnesis)

Keluhan utama : Bengkak pada seluruh tubuh

RPS : Pasien rujukan dari RSUD Ba’a dengan diagnosis Syok hipovolemik (membaik) et
causa hipoalbumin berat + edema anasarka et causa sindrom nefrotik dd
glomerulusnefritis akut pasca streptococcus + asites. Pasien datang dengan keluhan
bengkak pada seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Bengkak di awali pada daerah kelopak mata, terutama pada pagi hari saat bangun
tidur, yang kemudian menjalar ke daerah kaki. Bengkak makin bertambah, dan
menyebar ke seluruh tubuh. Menurut ibu pasien, 2 hari sebelum bengkak muncul
pasien menerima imunisasi MR. Selama bengkak, pasien juga mengeluhkan nyeri saat
buang air kecil dan air kencing nya menetes. BAK berwarna kuning seperti teh dengan
frekuensi BAK 3-4 kali dalam sehari. Pasien belum BAB sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan bengkak ini tidak disertai sesak napas saat tidur dan anak masih
bisa tidur dengan satu bantal. Anak tidak pernah muntah-muntah, demam, dan kejang.
Selama bengkak anak mengalami penurunan nafsu makan.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit


Riwayat Pengobatan Riwayat Kehamilan
dahulu Keluarga
• Pasien baru pertama • Pasien sebelumnya • Menurut ibu pasien • Pasien merupakan
kali mengalami berobat ke tidak ada keluarga anak pertama.
keluhan seperti ini. puskesmas, diberikan yang mengalami Perawatan antenatal
obat (ibu pasien lupa penyakit yang sama care (ANC) ibu rutin di
nama obatnya), tetapi dengan pasien. puskesmas. Penyakit
tidak ada perubahan, selama kehamilan
keluhan bengkak tidak ada.
makin menjalar.
ANAMNESIS

Riwayat Konsumsi
Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi Riwayat ASI
Makanan
• Pasien dilahirkan • Menurut keterangan • Menurut keterangan
secara spontan ibunya pasien ibunya pasien • Pasien sehari-sehari
pervaginam di mendapatkan mendapatkan ASI makan nasi dengan
puskesmas di bantu imunisasi lengkap ekslusif selama 6 porsi 1 piring di
bidan. Lahir cukup dasar. Hb 0(1x), bulan, kemudian habiskan setiap kali
bulan dengan berat BCG(1x), Polio(4x), sampai usia 2 tahun makan, dengan lauk
3600 gram. DPT(4x), Campak(2x), dengan makanan bervariasi mulai dari
MR(1x) pendamping ASI. tahu, tempe, telur,
ikan, sayur dan daging.
Pemeriksaan Fisik
K U : Tampak sakit sedang Ruam (-), petekie (-), turgor
Kes : CM GCS E4V5M6 kulit baik (+), sianosis (-),
TTV
pucat (-)
Suhu : 36,50C
Tek. Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 120 kali per menit
Bentuk normocephal (+), rambut hitam,
Pernafasan : 24 kali per menit
tidak mudah dicabut.
Wajah : simetris, edema (+), moon face (+)

Antropometri
BB : 17,5 kg (koreksi 20% maka berat Konjungtiva anemis (-), sklera
badannya 14 kg) ikterik (-), edema palpebra (+/+)
TB : 102 cm
BB/U : Kurus (diantara -3 SD s/d -2)
TB/U : Normal (diantara 0 sd 2)
BB/TB : Gizi kurang (diantara -2 SD s/d -1
SD) Rhinore -/-, nafas cuping hidung -/-
deformitas -/-
9 Sekret -/-, deformitas (-)

Mukosa bibir dan mulut lembab, tonsil


T1/T1 hiperemis (-/-),
faring hiperemis (-)

Massa (-), pembesaran KGB (-) ,


deformitas (-)

Dada : Bentuk dan gerak simetris, retraksi subkostal (-), substernal (-), intercostal (-)
Pulmo :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris bilateral, retraksi dinding dada (-).
Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri, tidak teraba massa, tidak teraba
krepitasi
Perkusi : Sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
10 Cor : S1,2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop
(-)

Inspeksi : cembung, tampak edema. venektasi (-)


Auskultasi : bising usus (+), kesan normal.
Perkusi : timpani, shifting dullnes (+), nyeri ketok (-)
Palpasi : lien tidak teraba, hati tidak teraba, tes
undulasi (+), turgor baik.

Genital : Edema skrotum (+)

Atas: Akral hangat +/+, CRT<2 dtk, edema +/+, pitting edema +
Bawah : Akral hangat +/+, CRT<2 dtk, edema +/+, pitting edema +
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin lengkap (18/9/2018)
Warna Kuning Tua Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.015 1.000-1.030
pH 6.0 4,5-8.0
Lekosit Esterase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah 1+ Negatif
Sedimen    
Eritrosit 1-5 Negatif
Lekosit NEG 0–5
Silinder Negatif Negatif
Sel epitel 1-5 0-2
Bakteri Negatif Negatif
Hb 12,6 g/dl 12.0 – 16.0
Pemeriksaan darah rutin (18/9/2018) Jumlah eritrosit 5.40 x 106/uL 3.700 – 5.70
Hematokrit 38.5 % 37.0 – 43.0
MCV, MCH, MCHC    
MCV 71.3 fL 72.0 – 88.0
MCH 23.3 pg 23.0 – 31.0
MCHC 32.7 g/L 32.0 – 36.0
RDW – CV 14.0 % 11.0 – 16.0
RDW – SD 36.2 fL 37 – 54
Jumlah lekosit 13.04 x 103/ul 4.50 – 13.00
Hitung jenis    
Eosinofil 9.4 % 1.0 – 5.0
Basofil 0.3% 0–1
Neutrofil 29.2 % 25.0 – 60.0
Limfosit 56.7 % 25.0 – 50.0
Monosit 4.4 % 1.0 – 6.0
Jumlah Eosinofil 1.22 x 103/ul 0.00 – 0.40
Jumlah basofil 0.04 x 103/ul 0.00 – 0.10
Jumlah neutrofil 3.81 x 103/ul 1.50 – 7.00
Jumlah limfosit 7.40 x 103/ul 1.00 – 3.70
Jumlah monosit 0.57 x 103/ul 0.00 – 0.70
Jumlah trombosit 521 x 103/ul 154 – 386
PDW 9.6 fL 9.0 – 17.0
MPV 9.2 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 18.7 % 13.0 – 43.0
PCT 0.48% 0. 17 – 0. 35
KIMIA DARAH    
Glukosa Sewaktu 106 mg/dL 70 – 150
BUN 8.0 mg/dL < 48
Kreatinin Darah 0.41 mg/dL 0.7 – 1.3
Elektrolit    
Natrium Darah 136 mmol/L 132 – 147
Kalium Darah 3.8 mmol/L 3.5 – 4.5
Pemeriksan kimia darah 19/09/2018

Albumin 1.2 mg/dl 3.5-5.2


Kolesterol total 589 mg/dL 121-203
Serologi    
ASTO Negatif <200
21/09/2018    
Albumin 2.2 mg/L 3.5 – 5.2
RESUME Anak laki-laki usia 4 tahun 8 bulan dengan keluhan
bengkak seluruh tubuh sejak 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Bengkak muncul pertama kali pada mata
dan menjalar ke seluruh tubuh. Dua hari sebelum keluhan
bengkak muncul pasien mendapatkan imunisasi MR.

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda Vital
Suhu : 36,50C
Tek. Darah: 100/80 mmHg
Nadi : 120 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit

Pemeriksaan fisik : edema palpepbra +/+, shifting dullnes +, ekttermitas


atas dan bawah edema +/+, edema skrotum (+)
Hasil laboratorium :
proteinuria : negatif
albumin 1,2 mg/dl (L)
kolesterol 589 mg/dl (H)
Diagnosa
• Sindrom Nefrotik
Kerja
• IVFD RL 8 tpm mikro
Terapi • Prednisone 3 x 10 mg/hari
FOLLOW UP
Tgl Subjektive Objektive Assesment Planning treatment
20-9- bengkak pada KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
2018 seluruh tubuh. Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
Demam (-), mual (-), Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
muntah (-). Nyeri Suhu :36.50 Prednison 2 2 2
saat BAK dan TD : 100/80 mmhg Albumin 20% 50 cc, 3x25
menetes dan belum Nadi:110x/menit, reguler, kuat angkat cc/24 jam
BAB RR : 25x/m Pasang DC
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (+).
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba.
Nyeri tekan (-), tes undulasi +
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema
+/+

21-9- bengkak pada seluruh KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
2018 tubuh. Demam (-), mual Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
(-), Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
muntah (-). Nyeri saat
BAK dan menetes dan Suhu :36.60 Prednison 2 2 2
BAB baik TD : 110/90 mmhg Albumin 20% 50 cc, 3x25
Nadi: 106x/menit, reguler cc/24 jam
RR : 22x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (+).
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba.
Nyeri tekan (-), tes undulasi +
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema
+/+
FOLLOW UP
Tgl Subjektive Objektive Assesment Planning treatment

22-9-2018 bengkak berkurang, demam KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
(-), mual (-), Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
muntah (-). BAK dan BAB Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
baik. Suhu :36.50 Prednison 2 2 2
TD : 90/60 mmhg Albumin 20% 50 cc, 3x25 cc/24 jam
Nadi : 109x/menit, reguler
RR : 24x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (+) berkurang
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba. Nyeri tekan (-),
tes undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema +/+ berkurang

23-9-2018 bengkak pada mata (-), KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
bengkak pada kaki mulai Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
turun, demam (-), mual (-), Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
muntah (-). BAK dan BAB Suhu :37.4 Prednison 2 2 2
baik TD : 100/60 mmhg
Nadi :96x/menit, reguler
RR : 26x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema palpebra (-)
Abdomen : cembung. Hepar/ lien tidak teraba. Nyeri tekan (-),
tes undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3 detik, edema +/+ berkurang
FOLLOW UP
Tgl Subjektive Objektive Assesment Planning treatment

24-9- bengkak pada KU : tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik bed rest
2018 kaki mulai Kesadaran : Compos mentis Diet rendah garam
menurun, Tanda vital IVFD RL 8 tpm mikro
demam (-), mual Suhu :36.50 Prednison 2 2 2
(-), muntah (-). TD : 100/80 mmhg
BAK dan BAB Nadi : 82x/menit, reguler
baik RR : 25x/m
Mata : CA (-/-), SI (-), isokor, edema
palpebra (-)
Abdomen : cembung. Hepar/ lien
tidak teraba. Nyeri tekan (-), tes
undulasi -
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3
detik, edema +/+ berkurang
DISKUSI
Penegakkan Diagnosis

Kriteria Diagnosis Kasus


Proterinuria massif Proteinuria (-)
 Hipoalbuminemia (≤2,5 g/dl),  Hipoalbuminemia
 Edema anasarka dan Edema anasarka (+)
 Hiperkolesterolemia(≥200 mg/ul) Hiperkolestrolemia

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Anamnesis
Kasus Teori

IDENTITAS – Perbandingan anak laki-laki dan


– Nama : An. J.P.S perempuan 2 : 1.

– Tanggal lahir : 24 Januari 2014 – Di Indonesia dilaporkan 6 per


100.000 per tahun pada anak
– Usia : 4 tahun 8 bulan berusia kurang dari 14 tahun
– Jenis kelamin: Laki-laki
Kasus Teori

– Anak laki-laki usia 4 tahun 8 bulan – Pasien SN biasanya datang dengan


dengan keluhan bengkak seluruh edema palpebra atau pretibia. Bila
tubuh sejak 2 minggu sebelum lebih berat akan disertai asites,
masuk rumah sakit. Bengkak efusi pleura, dan edema genitalia.
muncul pertama kali pada mata dan
menjalar ke seluruh tubuh. Dua hari
sebelum keluhan bengkak muncul
pasien mendapatkan imunisasi MR.
Pemeriksaan Urin

Kasus Teori
Hasil laboratorium : Pada urinalisis ditemukan proteinuria
– proteinuria : negatif masif(>2+), rasio albumin kreatinin
urin >2 dan dapat disertai hematuria.
– albumin 1,2 mg/dl (L)
Pada pemeriksaan darah didapatkan
– kolesterol 589 mg/dl (H) hipoalbuminemia (<2,5g/dL),
hiperkolesterolemia (>200mg/dL) dan
laju endap darah yang meningkat.
Teori
– Tatalaksana Steroid
Kasus Teori

Pasien diberikan terapi – Prednison diberikan dengan dosis awal


60mg/m2/hari atau 2mg/kgbb/hari
– Prednison 2 2 2
(maksimal 80 mg/hari) dalam dosis
– Albumin 20% 50 cc, 3x25 cc/24 jam terbagi tiga, selama 4 minggu,
dilanjutkan dengan 2/3 dosis awal
(40mg/m2/hari, maksimum 60 mg/hari)
dosis tunggal pagi selang sehari (dosis
alternating) selama 4-8 minggu.
– Dosis pemberian Albumin : Kadar
albumin 1-2 g/dL diberikan
0,5g/kgbb/hari
PROGNOSIS

Prognosis pada An. J.S yaitu : Quo ad Vitam (hidup) pada pasien
ini dinyatakan dubia ad bonam. Untuk prognosis Quo ad
Functionam (Fungsi) pada pasien ini dinyatakan dubia ad bonam.
Untuk prognosis Quo ad Sanationam pada pasien ini dinyatakan
dubia ad bonam.

You might also like