You are on page 1of 14

KELOMPOK 5

anak
1. BAYU SAPUTRA
2. MOH FAJRI
3. FARHAT SAPUTRA S.MADY
4. RANI SAFITRI

jalanan
5. NURITA UMBAIHI
6. SRI DESI PRATIWI
7. NURFADHILA MUSTATIM
Definisi anak jalanan
Anak jalanan atau seringkali disebut anjal adalah sebuah istilah
umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan
ekonomi dijalanan,namun masih memiliki hubungan dengan
keluarganya.Menurut departemen social RI (1999) pengertian
tentang anak jalanan adalah anak-anak dibawah usia 18 tahun
yang karena berbagai factor seperti ekonomi,konflik keluarga
hingga factor budaya yang membuat mereka turun kejalan

2
Etiologi
Seiring dengan berkembangnya waktu,fenomena anak jalanan atau
pekerja anak banyak terkait dengan alas an ekonomi kelluarga
(kemiskinan) dan kecilnya kesempatan untuk memperoleh Pendidikan.
Pedapatan orangtua yang sangat sedikit tidak mampu lagi untuk
mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehingga memaksa mereka untuk
ikut kerja.Menurut Mulandar (1996), penyebab dari fenomena anak
pekerja antara lain;
⊹ Dipaksa orangtua
⊹ Tekanan ekonomi keluarga
⊹ Diculik dan terpaksa bekerja oleh orang yang lebih dewasa
⊹ Asumsi dengan bekerja bisa digunakan untuk saranan bermain
⊹ Pembenaran dari budaya bahwa sejak kecil anak harus bekerja

3
Tanda dan gejala
1. Orang dengan tubuh yang kotor sekali
2. Rambutnya seperti sapu ijuk
3. Pakaiannya compang-camping dengan
membawa bungkusan besar yang berisi macam-
macam barang
4. Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri
5. Sukar diajak berkomunikasi
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
4
Layanan yang dibutuhkan
anak jalanan
1. Kebutuhan fisik,meliputi kebutuhan
makan,pakaian,perumahan dan Kesehatan
2. Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris
keperawatan dan psikologis
3. Kebutuhan social seperti rekreasi,kesenian dan olahraga
4. Layanan kebutuhan ekonomi meliputi keterampillan
usaha,kerja dan penempatan dalam masyarakat
5. Kebutuhan rohani

5
Asuhan keperawatan pada
anak
1. Pengkajian
a. Factor predisposisi
b. Factor presipitasi
c. Penilaian terhadap stressor
d. Sumber koping
e. Mekanisme koping

6
Diagnosa keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Resiko perilaku kekerasan atau perilaku
kekerasan
3. Deficit perawatan diri

7
intervensi
1. Harga diri rendah
⊹ Tujuan Umum :
Klien tidak terjadi gangguan interaksi social, bisa berhubungan dengan orang
lain dan lingkungan
⊹ Tujuan Khusus:
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya
b) Tindakan :
c) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri
d) Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang
e) Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
f) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
g) Sediakan waktu untuk mendengar klien
h) Katakana kepada klien bahwa dirinya adalah seorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri 8
Next….
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan:
• Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
• Hindarkan memberi penilaian negative setiap bertemu klien
• Utamakan memberi pujian yang realistis
• Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
• Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
• Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang kerumah
4. Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
• Rencanakan Bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
• Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
• Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
9
Next….
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan
Tindakan :
• Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
• Beri pujian atas keberhasilan klien
• Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
Tindakan :
• Beri Pendidikan Kesehatan pada keluarga tentang cara
merawat klien
• Bantu keluarga memberi dukungan selama klien di rawat
• Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
• Beri reinforsemen positif atas keterlibatan keluarga 10
Perilaku kekerasan
⊹ Tujuan umum : klien terhindar dari mencederai dirinya, orang lain dan lingkungan
⊹ Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
• Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat dan jelaskan
tujuan interaksi
• Panggil klien dengan nama yang disukai
• Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Tindakan :
• Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
• Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel atau besar
• Dengarkan ungkapan rasa marah perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang

11
next…
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku Kesehatan
Tindakan :
• Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel atau kesal
• Observasi tanda perilaku kekerasan
• Simpulkan Bersama klien tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Tindakan :
• Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
• Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
• Tanyakan “apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?”
5. Klien dapat mengidengtifikasi akibat perilaku kekerasan
Tindakan :
• Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan
• Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan
• Tanyakan apakah ingin mempelajari cara yang baru sehat 12
Deficit perawatan diri
⊹ Tujuan umum :
Pasien tidak mengalami deficit perawatan diri, kebersihan diri, berdandan,
makan, BAB/BAK
Tujuan khusus :
• Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
• Pasien mampu melakukan berhias atau berdandan secara baik
• Pasien mampu melakukan makan dengan baik
• Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
Tindakan :
• Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
• Melatih pasien berdandan dan berhias
• Melatih pasien makan secara mandiri
• Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
13
Terima kasih

14

You might also like