You are on page 1of 18

DIARE

OUTLINE

PENDAHULUAN
01 02 DEFINISI,
ETIOLOGI,
EPIDEMIOLOGI

PATOFISIOLOGI
DAN FAKTOR 03 04 MANIFESTASI
KLINIS DAN
RISIKOI DIAGNOSIS

TATALAKSANA
05 06 PENCEGAHA
N DAN
PROGNOSIS
PENDAHULAN
• Diare keluhan yang paling sering ditemukan pada dewasa.
Pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak
99 juta kasus.

• Frekuensi kejadian diare pada negara-negara


berkembang termasuk indonesia lebih banyak 2-3
kali dibandingkan dengan negara maju

• Kematian yang terjadi, kebanyakan berhubungan


dengan kejadian diare pada anak- anak atau usia
lanjut
Definisi

Buang air besar


dengan konsistensi
lembek atau cair,
dengan frekuensi
lebih dari 3 kali dalam
satu hari
ETIOLOGI
Bakteri
Shigella, E. Coli,
Sallmonella, Vibrio
cholera

Parasit
(protozoa)
Virus Entamoeba Histolyca,
Giardia lamblia,
Rotavirus, Adenovirus, Balantidium coli
Cytomegalovirus
MANIFESTASI KLINIS

• Diare non inflamasi • Diare inflamasi


• Bersifat sekretorik • Bersifat sekretorik
(watery)
atau disentri
• Mencapai lebih dari 1
• Akibat patogen
liter per hari
• Tidak disertai nyeri • Demam, mual,
abdomen hebat muntah, nyeri
• Darah dan lender tidak abdomen, tenesmus
ada (+)
• Demam (-/+) • Feses berdarah dan
• Mual muntah (+) berlendir (+)
DIAGNOSIS

A
ANAMNESI
B C
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
S FISIK PENUNJANG
• Onset, durasi,
frekuensi, • Kesadaran dan keadaan • Darah: darah perifer
progresivitas umum: tanda vital lengkap, ureum,
• Feses (konsistensi, • Gejala dehidrasi: mata kreatinin, elektrolit,
darah, lendir) cekung, mukosa kering,
nadi > 90x/mnt,
analisis gas darah,
• Gejala penyerta
hipotensi postural, antigen
• Riwayat makan dan
peurunan turgor kulit • Feses: analisis feses,
minum
• Higenitas • Demam cek parasit/kultur
• Rowayat alergi, • Bising usus meningkat
keluarga, penyakit
terdahulu, komorbid
ALGORITMA
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS
DIARE
TATALAKSANA

Rehidrasi 0 0 Pengaturan
Cairan 1 2 Asupan Makan

Terapi
Simptomatik
03 04 Terapi Definitif
Rehidrasi Cairan

• Awal diberikan • Jumlah cairan:


• Infus: RL atau Skor Daldiyono
cairan peroral NaCl isotonis • Metode pierce:
tiap diare • Cairan: 50-200 - Dehidrasi ringan:
• Komposisi: 3,5g ml/kgBB/24 5% x BB
NaCI; 2,5g Na jam tergantung - Dehidrasi sedang:
bikarbonat; 1,5g kondisi 8% x BB
KCI; 20g - Dehidrasi Berat:
Glukosa per Liter 10% x BB
air.
Klinis Skor
Rasa haus/muntah 1
Sistolik 60-90 mmHg 1
Diastolik <60mmHg 2
Nadi >120x/mnt 1
Keasdaran apati 1
Skor
Somnolen, Sopor, atau Koma 2

RR > 30X/mnt 1
Daldiyono
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Skor/15 x 10% x BB x 1 L
Turgor kulot menurun 1
Washer woman’s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2
Pengaturan Asupan Makanan

• Dalam porsi kecil namun dengan frekuensi yang


lebih sering
• Mengandung mikronutrien dan energi
• Menghindari makanan atau minuman yang
mengandung susu karena dapat terjadinya
intoleransi laktosa, demikian juga makanan yang
pedas ataupun mengandung lemak yang tinggi.
• Minuman sari buah, teh, non soda, pisang, sup
Terapi Simptomatik

• Antimotilitas seperti loperamid dengan dosis 4-6mg/hari pada


dewasa (wisatawan bila bersifat ringan atau sedang). Hindari
pada diare berdarah dan kontraindikasi pada diare dengan
nyeri perut.
• Antisekretori seperti bismuth subsalisilat dapat diberikan
dengan dosis 2 tablet yang boleh diulang bila masih ada diare
tidak lebih dari 8 tablet per hari.
• Obat untuk mengeraskan tinja: atapulgite 4 x 2 tab/hari,
smectite 3x1 saset tiap BAB
Terapi Definitif

Shigellosis Salmmonellosis Kolera


Ciprofloxacin 2x500 • Tetrasiklin 4x500
• Ciprofloxacin 2x500 mg
mg selama 3 hari atau mg/hari selama 3 hari
atau Kotrimoxazol
2x960 mg selama 3 hari Kotrimoxazol 2x960 • Doksisiklin 3x100 mg
• Ceftriaxon 1 gr/hari mg selama 5-7 hari sekali pemberian
selama 5 hari

Amubiasis Giardiasis Eschericia coli

Metronidazole Metronidazole • Kotrimoxazol 2x960


3x750 mg selama 250–750 mg 3x1 mg selama 3 hari
• Ciprofloxacin 2x500
5-10 hari selama 7-10 hari
mg selama 3 hari
PENCEGAHAN

• Menjaga
kebersihan air,
sanitasi
Mengonsumsi Vaksinasi
makanan dari
vector seperti makanan yang
lalat, cuci matang
tangan
• Menerapkan
perilaku sehat
PROGNOSIS

Pada pasien dewasa yang tidak mengalami


keterlambatan penanganan, sebagian besar kasus
memiliki prognosis yang baik. Kematian bisa terjadi
terutama pada kasus yang terjadi pada usia lanjut atau
pasien dengan kondisi imunokompromais dengan status
dehidrasi berat saat awal didiagnosis atau dengan
penyulit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Simadibrata M, Daldiyono. Diare Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi kelima. Jakarta: Pusat
Informasi dan Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2014. Hal 1899-1907
2. Nelwan, E.J. Diare Akut Karena Infeksi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi kelima. Jakarta: Pusat
Informasi dan Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2014. Hal 570-573
3. Simadibrata Marcellus K, Daldiyono. Diare Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi kelima.
Jakarta: Interna Publishing . 2014. Hal 548-549
TERIMA
KASIH

You might also like