You are on page 1of 48

SISTEM REPRODUKSI PRIA

dr.Nurmaliza H

1
PENDAHULUAN
• Terdiri dari :
Testis : menghasilkan hormon testosteron
(dihidrotestosteron) & spermatozoa.
Testosteron berfungsi untuk
spermatogenesis, diferensiasi seksual, &
pengaturan sekresi gonadotropin
Saluran kelamin : mendorong spermatozoa kearah
luar dengan bantuan kontraksi
otot polos
Kelenjar : menghasilkan sekret
Penis

2
3
TESTIS
• Kelenjar ganda, yaitu eksokrin (menghasilkan sel
kelamin) & endokrin (menghasilkan sekret internal).
• Berkembang secara retroperitoneal dalam dinding
dorsal rongga abdomen.
• Bermigrasi selama perkembangan fetus & akhirnya
turun kedalam skrotum pada ujung funikulus
spermatikus.
• Letak didalam skrotum & dibungkus oleh 3 simpai,
yaitu :
Tunika vaginalis
Tunika albuginea
Tunika vaskulosa
4
• Tunika vaginalis
Merupakan bagian dari kantung serosa
Berasal dari peritoneum permukaan lateral & anterior
testis
Terletak diatas tunika albuginea
• Tunika albuginea
Terdiri dari jaringan ikat padat fibroelastin, kolagen, &
berkas-berkas otot polos
Menebal pada permukaan posterior testis & membentuk
mediastinum testis
Sekat-sekat fibrosa yang tipis menyebar dari
mediastinum ke testis & membagi testis menjadi ± 250
piramid lobulus testis
Tiap lobulus mengandung 1-4 tubulus seminiferus
5
• Tunika vaskulosa
Simpai dinamis yang mampu berkerut secara
berkala
Terdiri dari pembuluh-pembuluh darah yang
terdapat dijaringan ikat longgar/interstisial
Bersifat semipermeabel
Fungsi : mempertahankan tekanan yang sesuai
didalam testis, mengatur gerakan keluar
masuknya cairan kedalam kapiler-kapiler,
& memijit sistem saluran sehingga
membantu gerakan spermatozoa kearah
luar
6
7
TUBULUS SEMINIFERUS
• Berawal dari saluran buntu yang berkelok-kelok
dengan diameter 0,2 mm & panjang 30-70 cm.
• Kadang kala saling beranastomosis antara tubulus satu
dengan yang lainnya baik dalam satu lobulus maupun
lobulus lainnya.
• Tubulus berakhir sebagai ujung yang lurus dengan
lumen sempit  tubulus rektus.
• Bagian dalam tubulus, dibatasi oleh sel epitel germinal
kompleks (epitel seminiferus) yang merupakan
modifikasi epitel berlapis kuboid.
8
• Bagian luar tubulus, dilapisi oleh jaringan ikat
fibrosa (fibroblas yang pipih) & beberapa sel
yang bersifat sebagai sel otot polos (sel mioid) 
jaringan peritubular.
• Kontraksi sel-sel mioid ini diduga dapat
mengubah diameter tubulus & membantu
gerakan spermatozoa sepanjang tubulus.
• Sel epitel seminiferus terdiri atas sel penyokong
(sel nutrisi) & sel benih (sel spermatogenik).
9
10
Sel Sertoli
• Sel penyokong atau sel sustentakular
• Jumlah relatif sedikit & tersusun sepanjang tubulus pada
jarak tertentu diantara sel-sel benih.
• Ciri-ciri :
Bentuk segitiga tak teratur dengan ujung apeks terjulur
kedalam lumen tubulus
Letak diatas lamina basalis
Inti sel lonjong, pucat, & letak sedikit kepuncak sel
Anak inti jelas, sentral asidofil, & perifer basofil
Sitoplasma mengandung RE halus/kasar, aparatus golgi,
mitokondria, lisosom, & badan kristaloid

11
12
• Dua sisi sel yang letaknya berdekatan
memperlihatkan adanya kompleks taut kedap
(occluding junctional complex) dibasolateral
sel yang mana membrannya beraposisi &
berfungsi sebagai blood-testis barrier.
• Blood-testis barrier membagi ruangan
tubulus menjadi ruangan basal (dibawah
sawar = pertukaran bahan makanan & bahan
lainnya antara vaskular interstisial dengan sel
benih) & ruangan adluminal (diatas sawar).
• Proses spermatogenesis terletak diruangan
basal yang berada dibawah sawar.
13
14
• Beberapa fungsi :
Menunjang proses spermatogenesis melalui jembatan
sitoplasma
Melindungi dari reaksi autoimun (imunoglobulin)
Mengatur nutrisi spermatozoa yang sedang berkembang
Fagositosis badan residu oleh lisosom
Sekresi protein pengikat androgen (ABP) dibawah kendali
FSH yang berfungsi untuk pemekatan testosteron dalam
proses spermatogenesis
Sekresi peptida (inhibin) yang menekan sintesis &
pelepasan FSH dikelenjar hipofisis anterior
Produksi hormon anti-mullerian (glikoprotein) yang
bekerja selama perkembangan embrional untuk
memudahkan regresi duktus Mulleri (paramesonefros)
Blood-testis barrier
15
16
Sel Spermatogenik
• Membentuk 4-8 lapisan sel, berkembang secara
progresif dari daerah basal tubulus kearah lumen.
• Inti spermatogonium mengandung kromosom diploid.
• Menurut inti, spermatogonium terbagi :
Spermatogonium gelap tipe A (inti lonjong gelap) 
mempertahankan jumlah spermatogonium & membentuk
spermatogonium pucat tipe A
Spermatogonium pucat tipe A (inti lonjong pucat) 
mempertahankan jumlah spermatogonium pucat tipe A &
membentuk spermatogonium tipe B

17
Spermatogonium tipe B (inti bulat mengandung
kromatin padat)  membelah diri secara mitosis
menjadi spermatosit primer.
• Spermatosit primer
Sel benih terbesar didalam tubulus
Terletak diruangan basal & berpindah keruangan
adluminal
Ciri-ciri : bentuk bulat telur
Mengalami meiosis yang khas karena sitokinesis yang
tidak lengkap mengakibatkan 2 sel spermatosit
sekunder tetap saling berhubungan melalui jembatan
protoplasma
• Spermatosit sekunder
Juga mengalami meiosis khas menjadi spermatid
18
19
20
21
Spermiogenesis
• Proses transformasi spermatid menjadi spermatozoa
• Proses ini mencakup pembentukan akrosom,
pemadatan & pemanjangan inti, pembentukan
flagelum, & hilangnya sebagian besar sitoplasma
• 3 fase :
1. Fase Golgi
 Granula proakrosom berkumpul dikompleks golgi  granula
akrosom yang terdapat divesikel akrosom
 Sentriol bermigrasi kepermukaan sel
 Aksonema berflagel mulai terbentuk
 Sentirol kembali ke inti sambil memilin komponen aksonema

22
2. Fase akrosom
 Vesikel & granula akrosom menyebar untuk menutupi
belahan anterior inti yang memadat  akrosom
 Akrosom mengandung beberapa enzim hidrolitik yang
berguna pada saat fertilisasi
 Inti menjadi lebih panjang & padat
 Inti spermatid terorientasi kearah basis tubulus &
aksonema terjulur kedalam lumen tubulus
 Mitokondria berkumpul dibagian proksimal flagelum &
membentuk bagian tengah
3. Fase maturasi
 Sitoplasma residu dibuang & difagositosis oleh sel
sertoli
 Spermatozoa dilepaskan kedalam lumen tubulus
23
24
Sperma Matang
• Spermatozoa terdiri dari 3 bagian, yaitu :
 Kepala
 Inti padat & tudung kepala, termasuk akrosom yang memadat dibagian tepi
anterior
 Mengandung DNA
 Tengah
 Terdapat bagian leher yang sempit
 Mengandung filamen-filamen memanjang yang dikelilingi oleh selubung
mitokondria yang berfungsi untuk mengatur gerakan-gerakan bagian ekor
 Ekor
 Memiliki 2 filamen pusat & 9 pasang filamen tepi
 Dibungkus oleh selapis sitoplasma kecuali bagian ujungnya

25
Jaringan Interstisial
• Letak diantara tubulus-tubulus seminiferus
• Terdiri dari serat kolagen, vaskular, pembuluh limf, saraf,
serat fibrosa, makrofag, sel mast, & beberapa sel
mesenkim lain yang belum berkembang.
• Pembuluh darah, limf, & saraf keluar masuk melalui
mediastinum yang membentuk anyaman sekitar
tubulus.
• Sel interstisial leydig merupakan sel utama
• Ciri-ciri sel leydig : bentuk bulat/poligonal besar &
memiliki 1-2 inti, menghasilkan hormon testosteron

26
27
TUBULUS REKTUS
• Pada puncak tiap lobulus, bagin tubulus melanjutkan
diri menjadi saluran lurus yang pendek dengan
diameter ± 25 μm
• Diperbatasan dengan tubulus seminiferus, sel-sel
spermatogenik menghilang & hanya terdapat sel-sel
sertoli
• Sel sertoli membentuk sel epitel selapis kuboid atau
silindris
• Sel epitel terletak diatas lamina basalis, dikelilingi oleh
jaringan ikat longgar tanpa serabut otot polos

28
RETE TESTIS
• Tubulus rektus melanjutkan diri masuk
kedalam mediastinum testis membentuk jala-
jala saluran yang saling berhubungan  rete
testis
• Dibatasi oleh sel epitel selapis gepeng atau
kuboid yang terletak diatas lamina basalis
tipis, diantara selnya ada yang bersilia tunggal,
& lumen tak teratur

29
DUKTUS EFERENS
• Dibagian superior sisi posterior testis terdapat 10-15
duktuli eferentes yang berjalan spiral
• Panjang 6-8 cm dengan diameter ± 0,05 mm
• Dikelilingi oleh jaringan ikat & selapis berkas otot polos
yang berjalan sirkular
• Sel epitel terdiri dari selapis kuboid & silindris yang
bergantian sehingga lumen tak teratur
• Pada lapisan yang tinggi terdapat kinosilia yang
berfungsi untuk transpor spermatozoa & absorpsi
cairan dari tubulus seminiferus

30
DUKTUS EPIDIDIMIS
• Saluran ini berjalan berkelok-kelok dengan panjang 5-7 m,
menyusun bagian badan & ekor epididimis, serta tempat
penimbunan spermatozoa
• Dikelilingi oleh jaringan ikat & berkas-berkas otot polos yang
berjalan secara sirkular
• Bagian otot secara bertahap menebal kearah epididimis &
berjalan secara longitudinal
• Sel epitel selapis silindris yang diselingi oleh sel basal
sehingga kelihatan berlapis
• Mempunyai lumen yang teratur & stereosilia non-motil yang
berfungsi sebagai transpor spermatozoa & absorpsi cairan

31
32
DUKTUS DEFERENS
• Merupakan saluran yang berjalan naik dari skrotum
kedaerah inguinal melalui kanal inguinal & selanjutnya
berjalan didekat sisi dinding pelvis secara
retroperitoneal menuju ke uretra
• Dinding tebal, lumen sempit, mengandung a/v pleksus
pampiniformis, pembuluh limf, saraf, & m.kremaster
• Terdiri dari 3 tunika, yaitu :
Tunika mukosa
Sel epitel berlapis silindris & stereosilia
Tunika muskularis
Paling tebal
Longitudinal, sirkular, & longitudinal
Tunika adventisia
33
34
AMPULA DUKTUS DEFERENS
• Ujung duktus deferens yang melebar
• Lumen lebih besar dengan lapisan mukosa yang
berlipat-lipat
• Lapisan muskular kurang teratur sehingga hanya
lapisan longitudinal luar yang masih dapat dikenali
• Tunika mukosa dilapisi oleh sel epitel berlapis
silindris
• Bila duktus sekresi, sel epitel akan menjadi selapis
silindris
35
DUKTUS EJAKULATORIUS
• Saluran ini merupakan bagian pendek ujung-ujung
dari tiap saluran yang termasuk sistem saluran
reproduksi
• Duktus ini menembus kelenjar prostat & bermuara
kedalam uretra tepat disisi utrikulus prostatikus
• Tunika mukosa dilapisi oleh sel epitel selapis atau
bertingkat silindris
• Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat fibrosa
• Sel epitel mempunyai daya sekresi
36
KEL. VESIKULA SEMINALIS
• Merupakan tonjolan berbentuk kantung dari duktus
deferens dekat ujung bagian ampula
• Bentuk panjang & berkelok-kelok, terletak dibagian
posterior kelenjar prostat
• Terdiri dari 3 tunika, yaitu :
Tunika mukosa
Terdapat lipatan-lipatan mukosa sehingga terbentuk ruang-ruang
Plika-plika membentuk kriptus yang kadang kala beranastomosis
satu dengan yang lainnya
Sel epitel terdiri dari selapis atau bertingkat silindris atau kuboid &
mengandung granul-granul sekretorius

37
Lamina propria terdiri dari serat elastin & serabut otot
polos
 Tunika muskularis (otot polos)
 Tunika adventisia (jaringan ikat, pembuluh darah, & saraf)
• Fungsi : menghasilkan sekret kuning kental
yang mengandung substansi penggiat
spermatozoa seperti fruktosa, sitrat,
inositol, prostaglandin, & berbagai
protein.

38
39
KEL. PROSTAT
• Prostat melingkari pangkal uretra yang keluar dari kandung
kemih
• Merupakan kumpulan dari 30-50 kelenjar tubuloalveolar
kompleks yang bercabang & bermuara kedalam uretra pars
prostatika
• Terdiri dari 3 tunika, yaitu :
Tunika mukosa
Stroma fibromuskular & sel epitel bervariasi mulai dari selapis atau bertingkat
gepeng, kuboid, atau silindris
Asinus utama berada dibagian tepi

Ukuran asinus & duktus bervariasi

40
Tunika muskularis
Tunika adventisia
Jaringan ikat fibroelastin, otot polos, saraf, pembuluh darah, &
pembuluh limf
• Mempunyai 3 zona, yaitu :
Zona sentral sekitar 25% dari kelenjar prostat
Zona perifer sekitar 70% dari kelenjar prostat (tempat
predileksi munculnya kanker prostat)
Zona transisional sekitar 5% dari kelenjar prostat (tempat
predileksi munculnya benigna hiperplasia prostat)
• Menghasilkan sekret & disimpan untuk dikeluarkan
saat ejakulasi
• Didalam lumen kelenjar prostat terdapat glikoprotein
yang mengalami kalsifikasi  konkremen/korpus
amilaseum prostat
41
42
43
KEL. BULBOURETRALIS
• Terdapat sepasang, bentuk seperti kacang tanah, terletak
pada jaringan ikat dibelakang uretra pars membranosa
• Merupakan kelenjar tubuloalveolar kompleks & saluran
keluarnya bermuara dibagian posterior uretra pars
kavernosa
• Dikelilingi oleh jaringan ikat elastin, serat otot rangka, &
serat otot polos  simpai jaringan ikat
• Simpai memasuki kelenjar & membaginya menjadi
lobulus-lobulus
• Bentuk duktus bisa alveolar, sakular, atau tubular
• Sel epitel juga bervariasi, yaitu bertingkat kuboid atau
silindris & terdapat sel-sel mukus
• Duktus dilapisi oleh serat otot polos sirkular dengan
sekret jernih & kental 44
PENIS & URETRA
• Terdiri dari :
Epidermis
Dermis : tunika dartos, pembuluh darah terutama vena
dorsalis superfisial, saraf, & kelenjar sebasea
Fasia profunda (buck) penis merupakan jaringan ikat longgar
yang mengikat 3 korpus
Tunika albuginea (simpai yang terdiri dari jaringan ikat
fibrosa, serabut otot polos, & serat elastin) :
Penis : lebih tebal, meluas diantara 2 korpus (septum
mediana/pektiniformis)
Uretra : lebih tipis

45
Korpus kavernosum penis :
Trabekula : serat kolagen, serat elastin, otot polos, saraf,
& pembuluh darah
Kaverna merupakan sinus-sinus vena yang dilapisi oleh
sel endotel, mendapat darah dari arteri dorsalis & arteri
profunda
Korpus kavernosum/spongiosum uretra :
Uretra pars spongiosa/kavernosa yang dilapisi oleh sel
berlapis silindris namun pada orifisium uretrae
eksternum dilapisi oleh sel berlapis gepeng
Lakuna uretra (morgagni) merupakan bagian yang sempit
& dalam dimembran mukosa
• Kelenjar Littre merupakan kelenjar tubular
bercabang yang bermuara kedalam uretra
46
• Prepusium merupakan lipatan kulit retraktil yang
mengandung jaringan ikat dengan otot polos dibagian
dalamnya & terdapat kelenjar sebasea
• Pendarahan arteri penis diperoleh dari arteri pudenda
interna yang menjadi asal arteri profuda & arteri dorsalis
penis
• Arteri profunda bercabang-cabang menjadi arteri nutritif
& arteri helicinae
• Arteri helicinae bermuara langsung kedalam ruang-
ruang kavernosa & terdapat pirau arteriovenosa
diantara arteri helicinae dengan vena dorsalis profunda
• Ereksi penis merupakan peristiwa hemodinamika yang
dikendalikan input saraf otot arteri & otot polos pada
dinding rongga vaskular dalam penis, dalam keadaan
lemas terdapat sangat sedikit aliran darah dalam penis
47
48

You might also like