You are on page 1of 15

INISIASI 7 :

HUKUM SURAT
BERHARGA

MUKTI LESTARI, S.H.,M.M.


A. HUKUM SURAT BERHARGA
Surat berharga mempunyai dua klausula :

a) Kalusula atas tunjuk, berarti surat tersebut dapat


diperalihkan dari tangan ke tangan.

b) Klausula atas pengganti berarti surat berharga tersebut


hanya dapat diperalihkan kepada pengganti dari orang
yang disebut namanya pada surat berharga itu dengan
cara endosemen dan menyerahkan surat tersebut.
Surat atas pengganti dan surat atas
tunjuk itu mempunyai fungsi dapat
diperdagangkan.
B. WESEL

1. Surat wesel adalah surat yang memuat kata


wesel, yang diterbitkan pada tanggal dan tempat
tertentu, dengan mana penerbit memerintahkan
tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar
sujmlah uang tertentu kepada penegang atau
penggantinya, pada tanggal dan tempat tertentu.
2. Dalam penerbitan wesel tersebut ada beberapa
personil/orang yang terlibat didalamnya yaitu:

a. Penerbit : orang yang mengeluarkan surat wesel


b. Tersangkut : orang yang diberi perintah tanpa syarat
untuk membayar
c. Akseptan : tersangkut yang telah menyetujui untuk
membayar surat wesel pada hari bayar
dengan memberikan tanda tangannya
lanjutan

d. Pemegang pertama : orang yang menerima surat


wesel pertama kali dari penerbit
e. Pengganti : orang yang menerima peralihan surat
wesel dari pemegang sebelumnya
f. Endosan : orang yang memperalihkan surat wesel
kepada pemegang berikutnya
C. SURAT SANGGUP

1. Surat sanggup adalah surat tanda sanggup


atau setuju membayar sejumlah uang kepada
pemegang atau penggantinya pada hari tertentu.
2. Suatu janji sanggup atau setuju membayar, maka
kedudukan dari penandatanganan surat berharga
itu sama seperti kedudukan akspetan pada surat
wesel.
3. Dalam surat sanggup harus ada penunjukkan
tempat pembayaran, yang dimaksud dalam hal
penunjukan tempat pembayaran di sini ialah
penentuan “domisili” pada surat sanggup.
D. SURAT CEK

1. Surat cek yaitu surat yang memuat kata cek, yang diterbitkan
pada tanggal dan tempat tertentu, dengan
mana penerbit memerintahkan tanpa syarat
kepada bankir untuk membayar sejumlah uang
tertentu kepada pemegang atau pembawa, di
tempat tertentu.
2. Surat cek adalah surat tagihan utang (schuldvorderingspapier)
yang bersifat suatu “perintah untuk membayar”.
.
lanjutan

3. Dasar terjadinya penerbitan dari sepucuk cek


adalah karena adanya “perikatan dasar” yang
terjadi sebelumnya.
4. Surat cek dapat diperalihkan dengan cara
endosemen, akan tetapi cara ini hanya berlaku
atas surat cek yang diterbitkan atas pengganti
lanjutan

. 5. Ketentuan mengenai endosemen untuk cek


pada umumnya adalah sama dengan ketentuan
endosemen surat wesel.
6. Endosemen adalah cara memperalihkan tagihan
yang terwujud dalam sepucuk surat cek yang
ditentukan dapat dibayar kepada seorang yang
disebut namanya, dengan atau tidak dengan
klausula atas pengganti.
E. BILYET GIRO

1. Bilyet Giro adalah surat perintah nasabah yang telah


distandarisir bentuknya kepada Bank
penyimpanan dana untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak
penerima yang disebutkan namanya pada
bank yang sama atau pada bank lainnya.
lanjutan

2. Pembayaran dana bilyet giro tidak dapat dilakukan


dengan uang tunai dan tidak dapat
dipindahtangankan melalui endosemen.
3.Diterbitkannya suatu bilyet giro atas nama seorang
pemegang berarti melakukan pembayaran dari
suatu transaksi jual-beli yang sebelumnya telah ada
antara penerbit dan pemegang.
4. Penerbitan bilyet giro adalah kerena suatu “sebab” dan
sebab ini ialah transaksi yang telah dilakukan.

5. Nilai dari transaksi harus diwujudkan secara sama


jumlahnya pada bilyet giro, atau dengan kata lain
bahwa bilyet giro itu adalah sama dengan nilai
perikatan dasarnya.
Terima kasih

You might also like