You are on page 1of 80

UNIT

2
Elektrokimia
Apakah Anda pernah melihat aki mobil?
Bagaimana cara kerja aki?
Reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terjadi
serah terima elektron antar zat, atau reaksi yang
disertai dengan perubahan bilangan oksidasi unsur.

Reduksi Fe3+ (aq) + 3e-  Fe(s)


Penerimaan elektron atau
3+ 0
penurunan bilangan oksidasi. Turun

Oksidasi Na(s) Na+(aq) + 1e–


Pelepasan elektron atau
peningkatan bilangan oksidasi. 0 +1
Naik
2. Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi adalah muatan yg


diemban oleh suatu atom jika elelktron ikatan didistribusikan
kepada kepada unsur yg lebih elektronegatif
Ketentuan-ketentuan umum dalam penetapan biloks.
a. Biloks unsur bebas ( misalnya: Na, Fe, C ) , molekul unsur
( misalnya : H2, N2 , P4, S8 ) memiliki harga nol (0).
O2 Bilangan oksidasi oksigen
(O2) adalah nol (0). Tidak
ada elektron yang dilepas
atau diterima.
b. Atom logam dlm senyawaan IA IIA IIIA
selalu memiliki bilangan
Li+1 Mg+2 Al+3
oksidasi positif dengan
harga sesuai dengan nomor Na+1 Ca+2
golongannya, kecuali untuk
logam transisi yang memiliki K+1 Ba+2
lebih dari satu bilangan
oksidasi.
c. Bilangan oksidasi atom H H Cl Na H
umumnya adalah +1, kecuali
jika berikatan dengan unsur +1 –1 +1 –1
logam (hidrida), seperti Na,
bilangan oksidasinya menjadi Senyawa
negatif. hidrida

d. Bilangan oksidasi atom O


umumnya adalah –2, kecuali
jika berikatan dengan atom F, Ca O H O
2 2
atau dalam senyawaan
peroksida biloksnya -1. +2 –2 +1 –1
Senyawa
peroksida
e. Jumlah seluruh f. Jumlah bilangan
bilangan oksidasi oksidasi unsur-unsur
atom-atom penyusun pembentuk senyawa
suatu ion sama netral sama dengan
dengan muatan ion nol.
tersebut.
Besi(III) oksida

S2– Fe3+ Cr2O72– Fe O


2 3

–2 +3 –2 Jumlah biloks
= ( 2 x + 3) + (3 × –2) = 0
Contoh Soal
Tentukan bilangan oksidasi Mn dalam MnO4–.
Penyelesaian
Muatan MnO4–= (1 × b.o Mn) + (4 × b.o O)
–1 = [1 × (x)] + [4 × (–2)]
–1 = x – 8
x = +7
1. Reaksi Autoredoks

Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi


adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi secara serentak.
Oksidasi
-2 +1

Cl2(g)+ 2KOH(aq)KCl(aq) + KClO(aq) + H2O(l)

0 +1 +1 +1 -1 +1 -2 +1 -2

Reduksi +1
2. Pengoksidasi dan Pereduksi

Pereduksi Zat yang mengalami reaksi oksidasi


(Reduktor) dan menyebabkan zat lain tereduksi.
Oksidasi

2Ag+(aq) + Ni(s) → 2Ag(s) + Ni2+(aq)

+1 0 0 +2

Reduksi
Pengoksidasi (oksidator)
Zat yang mengalami reaksi reduksi
dan menyebabkan zat lain teroksidasi.
3. Penyetaraan Persamaan
Reaksi Redoks
1. Metode Setengah Reaksi ( ion elektron )

Pisahkan persamaan menjadi dua setengah reaksi


Cth : Cr2O72– + Cu+ → Cr3+ + Cu2+ (suasana asam)
Tahap 1 R : Cr2O72– → Cr3+
O : Cu+ → Cu2+

Setarakan di ruas kiri dan ruas kanan jumlah unsur


yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
selain unsur O dan H.
Tahap 2 R : Cr2O72– → 2Cr3+
O : Cu+ → Cu2+
Tambahkan molekul H2O pada
(a) ruas yang kekurangan atom O
(jika reaksi berlangsung dalam suasana asam),
(b) ruas yang kelebihan atom O
Tahap 3 (jika reaksi berlangsung dalam suasana basa).
R : Cr2O72– → 2Cr3+ + 7H2O
O : Cu+ → Cu2+

Setarakan atom hidrogen dengan ion H+ pada suasana


asam, atau dengan ion OH– pada suasana basa.
Tahap 4 R : 14H++ Cr2O72– → 2Cr3+ + 7H2O
O : Cu+ → Cu2+
Samakan jumlah elektron untuk kedua setengah reaksi
oksidasi dan reduksi.
R : 6e- + 14H+ + Cr2O72– → 2Cr3+ + 7H2O
Tahap 5
O : Cu+ → Cu2+ + e-

Jumlahkan kedua persamaan setengah reaksi


tersebut dengan menyetarakan lebih dahulu jumlah
elektronnya.
R : 1 x 6e-+ 14H+ + Cr2O72– → 2Cr3+ + 7H2O
Tahap 6 O:6x 6Cu+ → 6Cu2+ + 6e-
___________________________________________________________ +

6Cu+ + 14H+ + Cr2O72–→ 6Cu2+ + 2Cr3+ + 7H2O


Periksa bahwa jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah
atom di ruas kanan. Pastikan pula jumlah muatan di ruas kiri
sama dengan jumlah muatan di ruas kanan.
Latihan Soal Persamaan Reaksi
Metode Setegah Redoks
1. Cr2O72- + Cu+ → Cr3+ + Cu2+ ( suasana asam)
2. Br2 + Zn2+ → BrO3- + Zn (suasana basa)
3. MnO4- + I- → Mn2+ + I2 (suasana asam)
4. Cl2 + IO3- → Cl- + IO4- (suasana basa)
5. Al + NO3 - → AlO2 - + NH3 (suasana basa)
 
Pembahasan Soal
1. Cr2O72- + Cu+ → Cr3+ + Cu2+ ( suasana asam)
R :Cr2O72- + 14H + → 2Cr3+ + 7H2O
O : Cu+ → Cu2+
R :Cr2O72- + 14H + + 6e → 2Cr3+ + 7H2O
O : Cu+ → e + Cu2+
R :Cr2O72- + 14H + + 6e → 2Cr3+ + 7H2O x1
O : 6Cu+ →6 e + 6Cu2+ x6

R : Cr2O72- + 14H + + 6e → 2Cr3+ + 7H2O


O : 6Cu+ → 6e + 6Cu2+
Cr2O7 2- + 6Cu + + 14H + → 2Cr3+ + 6Cu2+ + 7H2O
Pembahasan Soal No 2
2. Br2 + Zn2+ → BrO3- + Zn
R: Br2 + 12OH- → 2BrO3 - + 6H2O
O: Zn 2+ → Zn
R: Br2 + 12OH- → 2BrO3 - + 6H2O + 10e x1
O: Zn 2+ + 2e → Zn x5
R: Br2 + 12OH- → 2BrO3 - + 6H2O + 10e
O: 5Zn 2+ + 10e →5 Zn
Br2 + 5 Zn2+ + 12OH- → 2BrO3 - + 5Zn +6H2O
Pembahasan Soal No.3
3. MnO4- + I- → Mn2+ + I2 (suasana asam)
R:MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O x2
O: 2I- → I2 + 2e x5

R:2MnO4-+ 16H+ + 10e → 2Mn2+ + 8H2O


O: 10I- + → 5I2 + 10e
2MnO4- + 10I- + 16H+ → 2Mn2+ + 5I2 + 8H2O
Pembahasan Soal No.4
4. Cl2 + IO3- → Cl- + IO4 - (suasana Basa)

R: Cl2 + 2e
→ 2Cl-
O: IO - + 2OH-
3 → IO4- + H2O + 2e
R: Cl2 + 2e
→ 2Cl-
O: IO - + 2OH-
3 → IO4- + H2O + 2e
Cl2 + IO3 - + 2OH- →2Cl- + IO 4 - + H2O
Pembahasan Soal No.5
5. Al + NO3 - → AlO2 - + NH3 (suasana basa)
R : Al + 4OH- → AlO2 - + 2H2O +3e x8
O: NO3 - + 6H2O + 8e→ NH3 + 9OH- x 3

R : 8Al + 32OH- → 8AlO2 - + 16H2O +24e


O: 3NO3 - + 18H2O + 24e→ 3NH3 + 27OH-
8Al + 3NO3- + 5OH- + 2H2O → 8AlO2 + 3NH3
B. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Molekuler
2. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Contoh:
Setarakan persamaan reaksi:
MnO2 + KClO3 + KOH → K2MnO4 + KCl + H2O
Jawab:

Langkah-langkah yang diperlukan:


Langkah ke-1:
Tandai biloks masing-masing atom dalam senyawanya.
MnO2 + KClO3 + KOH → KCl + K2MnO4 + H2O

+4 +5 2 1 +6 2
2 +1 2 +1 +1 +1 +1 2 +1
2. Tandai atom-atom yang mengalami perubahan biloks dan
hitung besar perubahan biloks. Jika atom yang mengalami
perubahan biloks lebih dari satu dalam rumus molekulnya,
hitunglah jumlah perubahan biloks (jumlah atom x biloks).

Langkah ke-2: MnO2 + KClO3 + KOH → KCl + K2MnO4 + H2O


+4 +5 1 +6
Reduksi

∆ biloks = 1 x 6 = 6

Oksidasi
∆ biloks = 1 x 2 = 2

Langkah ke-3: ∆ biloks reduktor : ∆biloks oksidator = 2 : 6,


disederhanakan menjadi 1: 3.
Langkah ke-3
Tuliskan perbandingan biloks zat reduktor dengan biloks zat
oksidator. Jika memungkinkan, jadikan dalam bentuk paling
sederhana. Misalnya, 2 : 6 disederhanakan menjadi 1 : 3.
MnO2 + KClO3 + KOH → KCl + K2MnO4 + H2O

+4 +5 1 +6
Reduksi

∆ biloks = 5 – (–1) = 6

Oksidasi
∆ biloks = 6 – 4 = 2

: ∆ biloks reduktor : ∆biloks oksidator = 2 : 6,


disederhanakan menjadi 1: 3.
4. Jumlah perubahan biloks zat reduktor (setelah
disederhanakan) tuliskan sebagai koefisien zat
oksidator. 1 : 3 (oksidasi : reduksi)

Langkah ke-4:
MnO2 + 1 KClO3 + KOH → KCl + K2 MnO4+H2O

Langkah ke-5:
Oksidasi reduksi
3 MnO2 + 1 KClO3 + KOH → 1 KCl + K2MnO4 + H2O
Langkah ke-6: 1. Menyamakan jumlah atom Mn
3 MnO2 + 1 KClO3 + KOH → 1 KCl + 3 K2MnO4 + H2O
2. Menyamakan jumlah atom K
3 MnO2 + 1 KClO3 + 6 KOH → 1 KCl + 3 K2MnO4 +
H2O
3. Menyamakan jumlah atom O
3 MnO2 + 1 KClO3 + 6 KOH → 1 KCl + 3 K2MnO4 + 3
H2O
4. Jumlah atom-atom ruas kiri telah sama dengan
ruas kanan, angka 1 biasa tidak ditulis. Dengan
3 MnO2 + KClO 3 + 6 KOH
demikian,
→ KCl + 3 K2MnO4 + 3H2O
reaksi setaranya adalah:
Untuk reaksi ion : Cara Perubahan Bilangan Oksidasi

Tahap Tulis zat pereaksi dan hasil reaksi.


1 MnO4– + Br– → Mn2+ + Br2

Setarakan jumlah unsur-unsur yang


Tahap mengalami perubahan bilangan oksidasi
2 MnO4– + 2Br– → Mn2+ + Br2

Hitung jumlah berkurang dan bertambahnya


bilangan oksidasi.
Tahap 2
2 x -1 0
3 MnO4– + 2Br – → Mn2+ + Br2
+7 +2
5
Setarakan jumlah kedua perubahan
Tahap bilangan oksidasi tersebut.
4 MnO4– x 2 2MnO4– + 10Br– → 2Mn2+ + 5Br2
2Br– x 5

Hitung jumlah muatan di ruas kiri dan ruas


Tahap kanan. 2MnO – + 10Br– → 2Mn2+ + 5Br
4 2
5
-12 +4

Jika muatan di ruas kiri lebih negatif,


tambahkan ion H+ (berarti, suasana asam).
Tahap
Jika muatan di ruas kiri lebih positif,
6
tambahkan ion OH– (berarti, suasana basa).
16H+ + 2MnO4– + 10Br– → 2Mn2+ + 5Br2
Tambahkan H2O di ruas kanan untuk
Tahap
menyetarakan jumlah atom hidrogen.
7
16H+ + 2MnO4– + 10Br– → 2Mn2+ + 5Br2 + 8H2O
Latihan Soal Penyetaraan Motode
Bilangan Oksidasi
1. MnO4- + H2C2O4 + H+ Mn2+ + CO2 + H2O
Pembahasan soal no.1
4. Kespontanan Reaksi Redoks

Reaksi Redoks

Tidak
Spontan
spontan
Ciri-ciri: terbentuk endapan, Reaksi yang berlangsung
terjadi gelembung, hanya jika diberikan energi
perubahan warna, dan dari luar sistem.
perubahan suhu.
Contoh: pelapisan logam
Contoh: perkaratan
LATIHAN SOAL

1. Setarakan persamaan reaksi berikut dengan cara


setengah reaksi.
H+
a. H2O2 + MnO4- Mn2+ + O2
H +

b. Cr2O7 + C2O4
2- 2-
Cr3+ + CO2
c. I2 + S2O3 2- H +
I- + S4O62-

2. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan


cara perubahan bilangan oksidasi.
a. Bi2O3+ ClO- → BiO3- + Cl-
b. BrO3- + Cu+ → Br- + Cu2+
c. F2 + Cl- → F- + Cl2
Sel
Sel Volta
Elektrolisis
1. Mengubah energi 1. Mengubah listrik
kimia menjadi menjadi energi
energi listrik kimia
2. Katode (reduksi) : 2. Katode (reduksi) :
Elektrode (+) Elektrode (-)
Anode (oksidasi) : Anode (oksidasi) :
elektrode (-) elektrode (+)
3. Contoh: batu baterai 3. Contoh: pelapisan
dan sel aki logam
1. Sel Volta

Reaksi redoks yang terjadi pada sel Volta di atas, yaitu:


Reaksi reduksi (katode) : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Reaksi oksidasi (anode) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Fasa Jembatan garam

Zn(s)| Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)


Oksidasi Reduksi
a. Perhitungan Potensial Sel
Harga potensial elektrode dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Esel = E°katode – E°anode
Esel = E°reduksi – E°oksidasi
Esel = E°besar – E°kecil

Jika Esel hasil perhitungan bertanda positif (+), reaksi


dapat berlangsung (spontan).
Jika Esel hasil perhitungan bertanda negatif (–), reaksi
tidak dapat berlangsung (tidak spontan).
Contoh Soal
Diketahui
1. Ag+ + e– → Ag E° = +0,799 volt (K) reduksi
2. Ni2+ + 2e– → Ni E° = – 0,23 volt (A) oksidasi
Tentukan potensial sel untuk reaksi
2Ag+ + Ni  2Ag + Ni2+
Penyelesaian:
Reduksi (K): Ag+ + e– → Ag x2
Oksidasi (A): Ni  Ni2+ + 2e– x1
Reduksi : 2Ag+ +2e– → 2Ag E°= +0,799 V
Oksidasi: Ni  Ni2+ + 2e– E° = + 0.23 V +
Reaksi sel : 2Ag+ + Ni
→ 2Ag + Ni2+ E° sel = …….
Esel = E°reduksi – E°oksidasi
= +0,799 volt – (– 0,23 volt)
= +1,029 volt (Rx.spotan)
Jembatan Garam
Oksidasi //Reduksi
Ni/Ni^2+//Ag+/Ag
Reaksi Sel: 2Ag+ + Ni → 2Ag + Ni2+ E° sel
b. Cara Praktis Menentukan
Kespontanan Reaksi Redoks
Lebih besar Spontan
Esel reduksi
Lebih kecil Tidak spontan

Posisi logam pada deret Volta


Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

L(s) + M+(aq) → L+(aq) + M(s)

Jika L terletak di sebelah kiri M


maka reaksi
Spontan
berlangsung
c. Kegunaan Sel Volta
Baterai
Baterai Biasa Baterai Alkali Baterai Nikel- Baterai Perak
atau Sel Kering Kadmium Oksida

Reaksi pada baterai biasa


Zn + 2MnO2 + 2NH4Cl  ZnCl2 + Mn2O3 + 2NH3 + H2O
Katode Anode Oksidasi Reduksi
Tutup bisa dibuka
Anode
Katode
Sel penghubung
Sel Aki
Elektrolit H2SO4

Pb

PbO2
Reaksi sel yang berlangsung pada elektrode saat aki
sedang digunakan sebagai berikut.
Reaksi selnya :
bekerja
Pb(s) + PbO2(s) + 2H+(aq) + 2HSO4–(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O(l)
Diisi ulang
Katode Anode
Reduksi
Oksidasi
Sel Elektrolisis
Sel
Sumber arus Elektrolisis
1. Mengubah listrik
menjadi energi
kimia
Katode
2. Katode (reduksi) :
Elektrode (-)
Anode
Anode (oksidasi) :
Elektrolit elektrode (+)
3. Contoh: pelapisan
logam
Lelehan garam Golongan A dengan
elektrode aktif
• MgCl2 elektrode Zn
• Catatan: elektrode aktif bereaksi hanya di
Anoda saja
Mg2+, Cl-, Zn
K : Mg2+ + 2e → Mg
A : Zn → Zn 2+ +2e
Reaksi yang terjadi pada Elektrolisis

1. Elektrolisis senyawa dalam bentuk cairan /


lelehan / leburan maka reaksi yg terjadi :
katode / reduksi : kation
Anode / oksidasi : di anode

cth : elektrolisis lelehan NaCl


NaCl  Na+ + Cl –
katode/red : Na+ + 1 e Na
anode/okd : Cl - Cl2 + 2 e
2. Reaksi yang terjadi pada
elektrolisis dalam bentuk larutan

Reaksi pada katode :

1. Ion-ion IA, IIA, Al3+, Mn2+ ( dalam bentuk larutan ) :


2H2O + 2e– 2OH– + H2

2. Ion-ion logam yang lain ( dalam bentuk larutan ) :


Mn+ + ne– M
3. Ion H+ (asam) : 2H+ + 2e– H2
Larutan NaCl dengan elektrode grafit
Adanya ion H2O, Na, Cl
Katoda (R):H2O
Anoda (O): Cl
Reaksi pada Anode dengan elektrode innert
(reduksi terhadap anion)
1. Ion-ion sisa asam oksi seperti : SO42–, NO3–
2H2O  4H+ + 4e– + O2
2. Ion-ion sisa asam non oksi seperti : F–, Cl–, Br–, I–
2X– X2 + 2e–
3. Ion OH– (basa)
4OH–  H2O + 4e– + O2
Contoh Soal
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan NaCl menggunakan
elektrode C.
Penyelesaian
2NaCl → 2Na+ + 2Cl–
Kation Na+(golongan IA), maka :
Katode/reduksi : 2H2O + 2e–  2OH– + H2
Anion Cl –, maka :
Anode/oksidasi : 2Cl– Cl2 + 2e–
Reaksi elektrolisis:
2NaCl + 2H2O  2Na+ + 2OH– + H2 + Cl2
Larutan Gol B dengan ion Gol A
Elektrode inert dan aktif
• Larutan CuCl2 dengan elektrode Pt (tdk aktif)
Ion Cu2+ ; H2O, Cl- E sel = Cu > H2O
K (R): Cu2+ + 2e Cu
A(O): 2Cl- Cl2 + 2e-
Larutan CuCl2 dengan elektrode Fe (aktif, bs A)
Cu2+, H2O, Cl- , Fe
K (R): Cu2+ + 2e Cu
A (O) : Fe Fe2+ + 2e-
Larutan yang mengandung unsur
oksigen dan elektrode inert dan aktif
• Larutan H2SO4 menggunakan elektrode C
(inert)
Ion H2O, SO42-
K (R): 2H2O + 2e- 2OH- + H2 x2
A (O) : 2H2O 4H+ + O2 + 4e- x1
• Larutan H2SO4 menggunakan elektrode
Cu(aktif) ( ion H2O, SO4^2-, Cu)
K (R) : 2H2O + 2e- 2OH^- + H2
A (O) : Cu Cu^2+ + 2e-
Latihan Soal
1. Lelehan MgCl2 dengan elektrode C
2. Lelehan CaCl2 dengan elektrode Cu
3. Larutan Na2SO4 dengan elektrode C
4. Larutan Li2SO4 dengan elektrode Fe
5. Larutan CuCl2 dengan elektrode Pt
6. Larutan FeCl2 dengan elektrode Cu
1. Lelehan MgCl2 dengan elektrode C (inert)
Ion Mg2+ , Cl-
Katoda(R) : Mg2+ + 2e  Mg
Anoda (O): 2Cl- - Cl2 +2e
2. Lelehan CaCl2 dengan elektrode Cu (aktif)
Ion Ca2+ ; Cl-, Cu
Katoda (R) : Ca2+ + 2e  Ca
Anoda (O) : Cu  Ci2+ + 2e
3. Larutan Na2SO4 dengan elektrode C (inert)
Ion Na+ ; SO4^2- ; H2O
Katoda (R) : 2H2O + 2e  2OH^-+ H2 x(2)
Anoda (O) : 2H2O  4H^+ + O2 + 4e x(1)
4. Larutan Li2SO4 dengan elektrode Fe
K (R) : 2H2O + 2e -- 2OH- + H2
A(O) : Fe  Fe+2 + 2e
5. Larutan CuCl2 dengan elektrode Pt (inert)
Ion Cu2+; Cl-, H2O
K(R): Cu2+ +2e - Cu
A(O): 2 Cl- - Cl2 +2e
6. Larutan FeCl2 dengan elektrode Cu (aktif)
Ion Fe2+ ; H2O; Cl-; Cu
K(R) : Fe2+ + 2e - Fe
A(O) : Cu - Cu2+ + 2e
Kegunaan Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis digunakan dalam
Pembuatan Gas pembuatan gas, misalnya
pembuatan gas oksigen, hidrogen,
dan klorin.

Proses Bertujuan menutupi logam yang


Penyepuhan penampilannya kurang baik atau
Logam melindungi logam yang mudah
berkarat.

Logam transisi yang kotor dapat


Pemurnian dimurnikan dengan cara
Logam menempatkannya sebagai anode
dan logam murninya sebagai
katode.
LATIHAN SOAL
1. Diketahui data potensial elektrode standar
Cu2+ + 2e– Cu E° = 0,34 V
Ag+ + 3e – Ag E° = 0,80 V
Tentukan potensial sel reaksi:
Cu + 2Ag+ Cu2+ + 2Ag
E sel = R-O = 0,80 – 0,34 = 0,46 V

2. Tuliskan persamaan reaksi elektrolisis larutan


Mg(NO3)2 dengan elektrode C.
1. Hukum I Faraday

Jumlah Massa zat yang diendapkan pada


katoda dan anoda berbanding lurus dengan
jumlah listrik yang digunakan selama
elektrolisis.
m = e.F
2. Hukum II Faraday
e×i×t
w=
F Jika arus sama, maka berlaku:
Keterangan:
w = massa zat yang dihasilkan (g)
e = massa ekuivalen w1 × n1 w2 × n2
i = kuat arus listrik (ampere) =
t = waktu (sekon) Ar1 Ar2
F = tetapan Faraday, 1F = 96.500 coulomb
Hukum Faraday
m=e.F
m= massa e = massa ekivalen e= Ar/Valensi
CuSO4→ Cu2+ + SO42- valensi untuk Cu = 2
e= 64/2
F = Faraday F= i . t atau Q
m = Ar . F 96500 96500
Val
m = F Mol = F
Ar Val valensi
Contoh Soal
1. Dalam elektrolisis FeCl2 digunakan 0,2 F.
Hitung massa Fe yang dihasilkan di katoda (Ar
Fe = 56) FeCl2 → Fe2+ + 2Cl- (Pbo Fe = 2)
2. Waktu yang diperlukan untuk mengendapkan
logam Cu sebanyak 6,4 gram dari elektolisis
larutan CuSO4 menggunakan arus 2 A
adalah ... (Ar Cu= 64 F= 96500 c/mol)
3. Arus listrik sebesar 0,02 F dialirkan ke dalam
100 ml larutan NaI, apabila volume dianggap
tetap, berapa pH larutan...
Pembahasan
1. Dik: F=0,2
Ar Fe = 56
Dit : w = e. F
w = 56/2 x 0,2 F
w = .... gram
2. Dik i = 2A
Ar Cu = 64
Massa (w) Cu = 6,4 gram
F = 96500 c/mol
e Cu (CuSO4) = 64/2
Dit : t =..... Sekon
W = e .i .t/F
6,4 = 64/2 . 2A . t
96500
t = 6,4 x 96500
32 x 2A
3. Dik F = 0,02F
v = 100 ml
Dit : .....pH larutan NaI
pH larutan = -log M
Larutan NaI
K : 2H2O → 2OH- + H2
A : 2I- → I2 +2e
Mol = F/valensi = 0,02 F/2 mol= 0,01
M = mol/V(liter) = 0,01 mol : 0,1 L =0,1M
pOH = 0,1M
= 1x10-1M
= 1-log1
pH = 14-(1-log1)
= 13 + log 1

2 x 10-3 M
3 – log 2
Pembahasan

1. Mol . Val = F gram . 2 = 5.6 gram


56
2. mol = F gram = i.t 6,4 g = 2 . t = 9650 s
Ar 96500 64 96500
3. K : 2H2O + 2e → 2OH- + H2 pOH = -log F
Val
pOH = -log 0,02 = pOH = -log 2 x 10-1
0,1
Contoh Soal
Jika kuat arus sebesar 10 ampere dialirkan dalam larutan
tembaga sulfat selama 2 jam, massa tembaga (Ar Cu = 64) yang
diendapkan pada katode dan volume gas O2 pada STP adalah ....
Penyelesaian
CuSO4(ag) → Cu2+ + SO42 –
Katode (–) (reduksi) : Cu2+ + 2e– → Cu
1
Anode (+) (oksidasi) : H2O → 2H + O2 + 2e–
2
e.i.t 64 10 × 2 × 60 × 60
W= = × = 23,88 g
96.500 2 96.500
1 1
Mol O2 = × mol Cu = × 0,37 mol = 0,186 mol
2 2
Sehingga volume O2(STP) = 0,186 × 22,4 = 4,118 L
Contoh Soal Hukum Faraday 2
Pada elektrolisis larutan NiSO4 selama 45 menit menghasilkan endapan Ni
sebanyak 9,75 gram. Berapa gram Ag yang dihasilkan jika arus dalam waktu
yang sama dialirkan pada elektrolisis larutan AgNO3? (Ar Ni = 58,5; Ag = 108).
Pembahasan:
Diketahui:
m Ni = 9,75 g
e Ni = 58,5/2 = 29,25
e Ag = 108/1 = 108
Ditanya: m Ag….?
Jawab:
m Ni : m Ag = e Ni : e Ag
9,75 : m Ag = 29,25 : 108
m Ag = 9,75 x 108 : 29,25 = 36 gr
Jadi Ag yang dihasilkan jika arus dalam waktu yang sama dialirkan pada
elektrolisis larutan AgNO3 sebesar 36 gr.
Karat merupakan hasil korosi,
yaitu oksidasi suatu logam.
Persamaan reaksi pembentukan karat
sebagai berikut.
Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e–
Katode : O2(g) + 4H+(aq) + 4e–2H2O(l)
Pembentukan karat O2

Air Karat
Fe3+ 3+
Fe

Besi
Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi
1. Air dan kelembaban udara
• Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan
mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit
• Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh
oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam,
sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh karena
itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang
utama.
3. Permukaan logam yang tidak rata
• Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya
kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai
anode dan katode. 
4. Terbentuknya sel elektrokimia
• Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada
lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel
elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya lebih
rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan
dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan
mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal tersebut
mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang
potensialnya rendah.
Kerugian Korosi

Rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan logam


lain, serta bersifat racun.
Pencegahan Korosi Cara
Proteksi
Cara Katodik
Modifikasi
Lingkungan
Cara
Pelapisan
Cara
Modifikasi
Besi
Kuis
1. Berdasarkan data:
Fe2+ + 2e–  Fe E° = – 0,44 V
Pb2+ + 2e–  Pb E° = – 0,13 V
Zn2+ + 2e–  Zn E° = – 0,76 V
Sb2+ + 2e–  Sn E° = – 0,14 V
Apakah reaksi-reaksi berikut dapat berlangsung?
a. Fe2+ + Zn  Fe + Zn2+
b. Pb2+ + Fe  Pb + Fe2+
c. Sn2+ + Zn  Se + Zn2+
d. Zn2+ + Pb  Zn+ Pb2+
2. Tuliskan reaksi elektrolisis:
a. Larutan NiSO4 menggunakan elektroda platina
b. Larutan NaCl menggunakan katode dari baja
dan anode dari platina.
3. Tuliskan reaksi pada sel elektrolisis
a. Larutan KCl dengan elektrode Cu
b. Larutan CuSO4 dengan elektrode Fe
c. Larutan Ba(NO3)2 eletrode C

4. Pada elektrolisis leburan Al2O3 (Ar O = 16, Al =


27), diperoleh 0,225 gram Al. Berapakah jumlah
muatan listrik yang diperlukan.
Kesimpulan

Elektrokimia Sel Elektrokimia

Reaksi Sel
Sel Volta
Redoks elektrolisis

Reaksi Reaksi Pelapisan


Baterai Aki
Reduksi Oksidasi logam
Terima Kasih
“Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika
terbuka.”
Thomas Dewar
www.pictureof.net

Photo3.potosearch.com
www.mynans.ie

Slide 24
www.mindfiesta.com
Slide 12 Slide 26
s3.amazonaws.com www.uncp.edu
Slide 1 pulsarian-sby.do.am Slide 30
www.wordpress.com Slide 18 2.bp.blogspot.com
Slide 2 1.bp.blogspot.com
www.wordpress.com 4.bp.blogspot.com
CD Image www.wordpress.com
3.bp.blogspot.com

You might also like