You are on page 1of 12

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Anamnesa Gangguan Sistem Imun

Oleh :
Indah Nurlina
203110173
Tk.2B

Dosen :
Ns. Defia Roza, M.Biomed
ANAMNESA GANGGUAN SISTEM IMUN

1. Pengkajian
Adalah tindakan yang dilakukakan untuk mengumpulkan data. cara
mengumpulakan data dapat melalui anamnesis atau wawancara (terhadap
klien maupun keluarga), observasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang lain. dari pengkajian kita dapat menentukan masalah
keperawatan yang dialami oleh klien.

a. Identifikasi Pasien
Tanggal dan waktu pengkajian.Biodata: nama, umur (penting
mengetahui angka prevelensi), jenis kelamin, pekerjaan (pada beberapa
kasus penyakit kulit, banyak terkait dengan factor pekerjaan
b. Riwayat kesehatan
1). Keluhan Utama (data yang ditulis yaitu keluhan yang dirasakan
atau disampaikan pasien saat dilakukan pengkajian, misal : batuk
berdahak )

c. Riwayat Penyakit Sekarang


(data yang ditulis yaitu tanda dan gejala yang muncul dari pasien berada
di rumah, di rumah sudah dilakukan tindakan apa, bagaimana hasilnya, jika
tanda dan gejala tidak berkurang kemudian di bawa kemana (dokter,
puskesmas, atau rumah sakit), diberikan obat apa, hasilnya seperti apa,
kemudian jika dibawa ke rumah sakit, masuk lewat poli atau UGD,
didapatkan data apa, dignosa medis apa, dilakukan tindakan/ diberikan obat
apa) à jika pengkajian dilakukan di ruang UGD, jika pengkajian dilakukan di
bangsal data yang ditambahkan yaitu di ruangan pasien sudah dilakukan
tindakan apa saja)
d. Riwayat Penyakit Dahulu
(Data yang ditulis yaitu riwayat pasien apakah pernah menderita penyakit
tertentu, apakah dirawat di rumah sakit) Mis: pasien pernah di rawat di rumah
sakit selama 1 minggu Karena sakit Hipertensi, pasien tidak kontrol)
1). Riwayat Keluarga (Data yang ditulis yaitu penyakit keturunan yang
dimiliki keluarga klien, mis : Alergi, Hipertensi, Diabetes Melitus, Asam
urat, dan penyakit keturunan lainnya)
2). Riwayat Sosial Bagaimana riwayat pekerjaan pasien, apakah terpapar
sinar matahari, allergen potensial, atau parasit kulit? Apakah menggunakan
produk pembersih baru? Ada hewan peliharan?Apakah pasien bepergian ke
luar negeri?Adakah pajanan pada penyakit infeksi (mis: cacar air)
3). Riwayat Pengobatan (data yang ditulis yaitu pengobatan yang masih
berjalan yang didapatkan pasien, mis : pasien mendapatkan pengobatan TB
3 bulan terakhir)
e. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa mengamati adanya lesi.


dermatitis, purpura (perdarahan subkutan), urtikaria, peradangan. Tanda-
tanda infeksi dicatat. Suhu pasien dicatat, dan pasien diobservasi apakah
menggigil dan berkeringat. Kelenjar getah bening pada serviks, aksila, dan
inguinal dipalpasi adanya pembesaran; jika. node teraba terdeteksi.
lokasinya,ukuran, konsistensi, dan laporan nyeri saat palpasi dicatat.
Persendian dikaji adanya yeri tekan dan bengkak dan rentang gerak yang
terbatas. Status pernapasan, kardiovaskular. gastrointestinal, genitourinari,
dan neurosensori dievaluasi apakah ada tanda dan gejala yang menunjukkan
disfungsi imun. Status gizi pasien, tingkat stres, dan mekanisme koping
juga. dikaji. Tabel berikut adalah indikasi gangguan sistem imun
2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan


kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan
atau melindungi integritas jaringan
b. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan imunitas
3. Intervensi Keperawatan
Dx 1. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang
upaya mempertahankan atau melindungi integritas jaringan.
Luaran:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan integritas kulit dan jaringan meningkat dengan KH :
1) Kerusakan jaringan menurun
2) Kerusakan lapisan kulit menurun

Intervensi : Perawatan integritas kulit


Tindakan
Observasi :
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik :
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Gunakan produk berbahan petrolium/minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringa/alami dan hipoalergik pada kulit kering
Edukasi :
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Dx 2. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan imunitas
Luaran :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan tingkat nyeri menurun dengan KH :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Sikap protektif menurun
4. Gelisah menurun
Intervensi : Manajemen Nyeri
Tindakan
Ovservasi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, kualitass, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
4. Implementasi
Intervensi keperawatan mencakup semua metode untuk mencegah
penyebaran infeksi. Kepatuhan pada standard precautions, termasuk disini
adalah mencuci tangan yang tepat. Perlindungan tambahan terhadap infeksi
termasuk penerapan isolasi. Promosi seimbang, nutrisi yang cukup penting
dalam mempertahankan atau mendapatkan kembali fungsi kekebalan yang
optimal (Dewit et al., 2017)

5. Evaluasi
Menentukan apakah hasil yang diharapkan terpenuhi termasuk menilai tanda
dan gejala fungsi sistem imun. Evaluasi termasuk penilaian pengumpulan data
fisik, serta pemantauan hasil laboratorium dan diagnostik. Suhu dan tanda
vital yang membaik merupakan indikator fungsi sistem imun. Kesejahteraan
umum dan efek samping obat juga harus diperhatikan, dipantau dalam
mengevaluasi efektivitas keperawatan dan intervensi medis (Dewit et al.,
2017).
THANK YOU

You might also like