You are on page 1of 38

SITOSKELETON

Oleh Kelompok:
Ana Rizka Falentina
Ery Wiharni
Nur Umami Rosidah
Rina Kristina Maria
FUNGSI SITOSKELETON
1. Memberi bentuk kepada sel. Bentuk mencerminkan orientasi
serabut yang terdapat di dalamnya
2. Gerakan sel. Sitoskeleton adalah suatu jalinan yang
dinamis yang dapat berubah bentuk dan akibatnya
adalah gerakan sel
Memberi kekuatan mekanik pada sel

Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian


yang lain

Berperan dalam pembelahan sel


Komposisi dan interaksi komponen-
komponen sitoskeleton
Tiga Tipe Utama Sistem Serabut:
Mikrotubul

Filamen Intermediet

Mikrofilamen

Ketiga macam serabut itu dihubungkan dan dilekatkan ke organel-


organel oleh tipe filamen ke empat yang disebut filamen trabekula dan
membentuk kisi-kisi mikrotrabekula (“microtabecular lattice”)
Penempatan 3 serabut utama di dalam sel

Tersusun acak, memanjang radial


dari pusat sel, melekat dan
Mikrotubuli mengelilingi batas sel, tersebar di
korteks sel dan tempat terjadinya
gerakan

Terorientasi secara paralel di


Mikrofilamen seluruh bagian dalam sel atau
berkelompok dekat perifer sel

Menyebar di seluruh sel, dekat


Filamen
permukaan sel. Pola jalinan seperti
intermediate sarang laba-laba, keberadaannya
dalam tumbuhan belum jelas

 

 

Struktur dan topografi


penyusun sitokeleton
(sistem serabut)
MIKROTUBUL
Dibangun oleh dua tipe sub unit protein: -tubulin dan
-tubulin

Bentuk globular BM 55.000 dalton, 500 residu asam amino

-tubulin dan -tubulin mengumpul membentuk suatu


silinder,  + 24 nm dengan lubang 15 nm, tersusun heliks, 13
tubulin membentuk satu putaran heliks

Panjang mikrotubul bergantung kepada tipe sel dan fungsi


mikrotubul dalam sel:
- Akson sel saraf 10 – 25 m
- Silia dan flagel 5 – 200 m
Saluran berongga dengan dinding yang terdiri atas
tubuli yang sifatnya dimer (heterodimer)

Dalam menyusun dinding mikrotubuli, susunan dari


tubulin adalah searah

Satu rantai tubulin membentuk protofilamen (polimer


dari tubulin yang tersusun searah)

Satu mikrotubuli terdiri atas 13 protofilamen

Polimerisasi dari tubulin bisa depolimerisasi


Hasil foto TEM
mikrotubule
Mikrotubuli berfungsi dalam pemindahan kromosom
pada saat metafase akan ke anafase, sehingga sel
akan membelah

Maka bila pembentukan mikrotubuli dihambat, maka


pembelahan tidak akan terjadi. Sehingga proses
perbanyakan sel dapat dihambat

Flagel / silia dapat bergerak karena di dalamnya


terdapat suatu sistem mikrotubuli dengan rumus 2+9 (2
mikrotubuli di tengah dengan 9 mikrotubuli yang
mengelilingi yang terdiri atas mikrotubuli utuh dan tak
utuh)

Centriole pusat pembentukan mikrotubuli baru dengan


trimer/triplet mikrotubuli
Peranan mikrotubulus dalam pembelahan mitosis
yaitu mikrotubulus akan dinukleasi pada kedua
kutub sentriol yang disebut dengan spindle
fibre (serat spindle).
Serat-serat spindle (Spindle Fiber) diposisikan
relative satu sama lain dan berorientasi untuk
memberikan sumbu yang tepat dari
pembelahan sel oleh protein motorik yaitu
dynein
Pada proses pembelahan sel, protein motorik
dynein berperan dalam permbentukan
spindle, menentukan sumbu pembelahan,
dan dalam pergerakan kromosom selama
proses metaphase dan anaphase.
Mikrotubulus akan mengalami pemanjangan/polimerisasi
pada ujung +. Pada akhir polimerisasi mikrotubulus, akan
terjadi pertemuan lempeng kinetokor dari suatu
kromosom dengan ujung + dari mikrotubulus yang
mengalami polimerisasi pada proses metaphase.

Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan


mikrotubul- kinetokor. Struktur ini menyebabkan
kromosom bergerak
Selanjutnya pada anaphase, akan terjadi pemisahan
lengan-lengan kromatid secara sempurna dan
masing-masing kromatid mempunyai sentromer
sehingga betul-betul terbentuk pasangan kromosom
yang masing-masing akan bergerak menuju ke arah
kutub pembelahan sel (sentriol).
Zat-zat tertentu penghambat polimerisasi mikrotubulin,
dan sekarang dipakai sebagai obat (anti tumor), yaitu:

Colchicine Mencegah penambahan


Colcemid molekul tubulin pada
Nocadozale mikrotubuli,depolimerisasi

Vimbrastine Depolimerisasi mikrotubuli


Vincrictine (pada Vinca rosea)

Mestabilkan mikrotubuli, sel


Vincrictine
tetap pada mitosis
Mikrotubul pada silia
dan flagela
MIKROFILAMEN

   7-8 nm panjang tak dapat ditentukan

Dibangun oleh protein struktural aktin, yang


mempunyai 2 bentuk:

Protein globuler monomer (G-aktin) BM 43.000 Dal


Protein serabut atau filamen aktin (F-aktin)

G—aktin terpolimerasi membentuk F-aktin dibantu oleh


ATP

Hasil polimerasi mengandung unit ADP yang terikat


pada monomer aktin
Aktin
Myofibril akan berkontraksi bila ada ATP dan Ca+
Myofibril dalam otot merupakan elemen kontraktil

Pada myofibril tampak berlurik, karena adanya


lapisan-lapisan yang mudah ditembus cahaya
dan tidak (tipis dan tebal) dengan bahan yang
berbeda pula
Terdapat di sitoplasma bukan otot dan dalam otot

Konsep sliding filament

Sel-sel yang tipis dan tebal saling mendekat,


mengikat dan menebal
Mekanisme kontraksi otot

Ca2+ + Troponin  perubahan konformasi

Posisi tropomiosin berubah

Miosin head berikatan dgn mikrofilamen

Otot berkontraksi

Kontraksi otot tergantung o/ 2 proses yg membutuhkan ATP:


-Filamen sliding, o/ ATP-ase pada miosin
-Ca2+ pumping, o/ Ca2+ pump
Kontraksi otot

Kepala meiosin terdapat 2 daerah (tempat berikatan


dengan aktin dan ATP-ase)

ATP akan dihidrolisis oleh ATP-ase menjadi ADP+P,


dengan adanya perubahan, maka terjadi perubahan
konfigurasi yaitu kepala menempel pada aktin

Untuk dapat mendorong aktin, P dilepaskan dan sudut


kepala menjadi kecil, terjadilah “sliding”. Seterusnya
ADP dilepaskan dan kepala kembali pada posisi semula
Konsep kontraksi
otot
Konsep sliding
filament
Filament intermediate
 10 nm, dapat berbentuk tunggal / kelompok

Melintang membentuk tubulus dan setiap tubulus di


bangun oleh 4 atau 5 protofilamen
Pada sel epidermis tonofilamen

Pada sel saraf neurofilamen


Filament mikrotrabekula
 2-3 nm, panjang 20-300 nm

Berperan sebagai penghubung antara sistem


serabut utama
Menahan semua serabut dan organel pada
tempatnya
Fungsi
• Menjaga bentuk sel, mengatur
struktur internal sel, penahan organel
• Memberi kekuatan mekanis pada sel
sehingga sel tahan terhadap tekana
dan peregangan yang terjadi pada
dinding sel
Cytoplasmic intermediate filaments revealed as dynamic and multipurpose scaffolds

You might also like