You are on page 1of 23

FISIKA 1 (4 SKS) Dosen: Dr. Mashuri, HP.

081331642326,
email: thenmash@gmail.com

PUSTAKA
1. Fisika, Mekanika & Termodinamika, Untuk Sains dan Teknik, Dept. Fisika, FSAD ITS
Pemesanan: http://intip.in/PemessananFisikaDasar1
2. David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker, “Fundamental of Physics”, 8 ed. Jhon Wiley & Sons, 2008.
3. Raymond A Serway, Jhon W Jewett, “Phhysics for Scientists and Engineers”, 6 ed. Thomson Brooks/Cole (2004)
4. Paul A Tipler, “Physics for Scientists and Engineers”Worth Publisher, Inc. California, (1991).

MATERI (3 sks) PROSENTASE EVALUASI:


1. Besaran & Satuan Sistem Kuliah  TUGAS 25%
2. Kinematika Partikel 32 Tatap Muka  KUIS-1 12.5%
3. Dinamika Partikel TM 1-3: Dosen  ETS 12.5%
4. Usaha dan Energi  KUIS 2 12.5%
TM 4: Asisten,
5. Dinamika Rotasi  EAS 12.5%
dst  PRAKTIKUM (1 sks)25%
6. Mekanika Benda Berubah Bentuk
Besaran Vektor dan Skalar BAB 1
BESARAN &
SATUAN
• Besaran vektor: mempunyai nilai/harga dan arah.

• Besaran skalar: mempunyai nilai/harga saja (tidak memiliki arah)

Besaran skalar: massa, panjang mobil, volume mobil

Besaran vektor: kecepatan, percepatan, gaya

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Representasi Vektor
• Cara Geometri Huruf tebal

A Vektor atau atau :


𝑂𝐴=𝐀= ⃗
𝐴
Modulus/besar atau panjang nya: |
a A| = a

Arahnya: terhadap horisontal
O

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Representasi Vektor
• Cara Geometri
A Vektor A dan B besarnya sama dan sejajar (arahnya
sama)  dapat dikatakan vektor A = vektor B
a C
B

c Vektor A dan C besarnya sama tetapi berlawanan arah


b  dapat dikatakan vektor A = - vektor C

C = -A
B=A
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Representasi Vektor
• Cara Analitis
Merepresentasikan vektor dalam suatu sistem koordinat, misalnya kartesian. Tidak perlu
membuat gambar atau sketsa, cukup dinyatakan dengan vektor satuan:
yang menyatakan arah ke sumbu positip
yang menyatakan arah ke sumbu positip
yang menyatakan arah ke sumbu positip
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu satuan, yang berfungsi untuk menunjukkan arah,
misal pada system koordinat kartesian dua dimensi:
y

^𝑗

O ^
𝒊 x
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Vektor Satuan
z • Vektor satuan: vektor dengan nilai/harga dan

|=1 memiliki arah di sumbu tertentu.

• Kegunaan: menentukan/menunjukkan arah


|=1
• Vektor satuan yang mengarah ke sumbu positif
^
𝑘 |=1 dari sumbu dan diberi label sebagai dan ; dimana
^𝑗
𝑖^ 0 y tanda menunjukkan bahwa vektor tersebut
merupakan vektor satuan.

x
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Vektor Satuan a
z ⃗ ^ ^𝑗+𝑐 𝑘
^ cos  
𝐑 =𝑎 𝑖+𝑏 R
|𝐑|= 𝑹= √(𝑎 ¿ 2+𝑏 +𝑐 )¿
¿ 2 2 𝑹 cos  
b
R
c
𝑹 c cos  
R
^
𝑘 ^𝑗 Untuk vektor satuan :
𝑖^ 0 y
a
b
x
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Representasi Vektor
• Cara Analitis
Misal ada vektor Secara analitis, cukup dinyatakan dalam bentuk
Dengan panjang a
Yang sebenarnya adalah proyeksi ke sumbu dan , sehingga dapat
dikatakan vektor yang dibentuk mulai dari titik bergerak sebesar ke
arah sumbu dan sebesar ke arah sumbu
y
Jika membentuk sudut dengan sumbu x, maka dipenuhi:
𝑎𝑦 • ;
⃗𝑨 • Panjang/modulus |
a • Besar sudut dihitung dari
^𝑗

𝑂 ^
𝒊 𝑎𝑥 x

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Matematika pada Vektor dan Skalar
Operasi Skalar Operasi Vektor
Penjumlahan Penjumlahan
Pengurangan Pengurangan
Perkalian Perkalian titik (dot product)
Pembagian Perkalian silang (cross product)
Pemangkatan
Peng-akar-an

Cara Geometris (kedua vektor Cara Analitis (tidak perlu digambar, kedua
harus dinyatakan dalam gambar) vektor harus dinyatakan dalam notasi vektor
satuan dalam system koordinat)

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Sifat Operasi Vektor
B

A
C=A+B

A B
C=B+A
C=A+B= B+A
(komutatif)
A
B

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Sifat Operasi Vektor
C
D = (A + B) + C
C D
B B
A
(A + B) + C = A + (B + C)
(asosiatif)
A
A
D
C D = A + (B + C)

B
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Operasi Vektor: Penjumlahan
Misal, diketahui vektor dengan panjang dan vektor dengan panjang berikut ini

𝒂 𝒂
𝒃
 𝒃
Berapakah resultan atau panjang ( atau
Dengan  adalah sudut terkecil yang
dibentuk oleh vektor dan vektor

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Penjumlahan
• Cara Geometri
• Vektor dan vektor diletakkan pada titik asal sama
=?
• Vektor dan vektor digambar lagi sehingga terbentuk
() dengan panjang
𝒂 𝑹 • Bentuk () agar menjadi segitiga siku-siku sehingga
𝑎 sin 𝜃 perhitungan dapat dilakukan dengan teorema
 Phytagoras
𝒃
𝑎𝑐𝑜𝑠 𝜃
Maka,

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Penjumlahan
• Cara Analitis
⃗ ^ 𝑦 ^𝑗 ⃗ ^ 𝑦 ^𝑗 Dinyatakan dalam notasi vektor ,
=? 𝐴=𝑎 𝑥 𝑖+𝑎 𝐵=𝑏𝑥 𝑖+𝑏 dan


𝐴+ ⃗ ^ ( 𝑎 +𝑏 ) ^𝑗 ¿ Komponen vektor yang searah dijumlahkan
𝐵=(𝑎¿ ¿ 𝑥 +𝑏𝑥 ) 𝑖+ 𝑦 𝑦



|𝐴+ 𝐵|=𝑅= (𝑎 ¿¿ 𝑥+𝑏𝑥) +(𝑎 𝑦 +𝑏𝑦 ) ¿
⃗ 2 2

Sesuai dengan teorema phytagoras


Sedangkan sudut terhadap horizontal adalah

𝑎 𝑦 +𝑏 𝑦
tan 𝜑 =
𝑎 𝑥 +𝑏 𝑥

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Pengurangan
Misal, diketahui vektor dengan panjang dan vektor dengan panjang berikut ini

𝒂 𝒂
𝒃
𝒃 

Berapakah selisih atau panjang ( atau


Dengan  adalah sudut terkecil yang
dibentuk oleh vektor dan vektor

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Pengurangan
• Cara Geometri Dengan cara yang sama seperti pada penjumlahan:
• Vektor dan vektor diletakkan pada titik asal sama
=?
• Vektor dan vektor digambar lagi sehingga terbentuk
() dengan panjang
𝒂 𝑹 • Bentuk () agar menjadi segitiga siku-siku sehingga
𝑎 sin 𝜃 perhitungan dapat dilakukan dengan teorema
 𝑥 Phytagoras

Maka,
𝑎𝑐𝑜𝑠 𝜃
𝒃

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor
Persamaan penjumlahan dan pengurangan (Resultan dan Selisih) yang
diperoleh sebelumnya, juga dapat diaplikasikan untuk berbagai bentuk
vektor lain dengan berbagai sudut terhadap horisontal, karena persamaan
yang diperoleh, hanya bergantung pada kedua panjang vektor dan sudut
𝒂 terkecil antara dua vektor tersebut
𝒃

Dengan  adalah sudut terkecil yang dibentuk


oleh vektor dan vektor
adalah panjang vektor
adalah panjang vektor

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Perkalian Titik
Misal, diketahui vektor dengan panjang dan vektor dengan panjang berikut ini

𝒂 𝒂
𝒃
 𝒃
Berapakah perkalian titik (dot product)
Dengan  adalah sudut terkecil yang
dibentuk oleh vektor dan vektor

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Perkalian Titik
• Cara Geometri
• Diperoleh dengan memproyeksikan salah satu vektor ke arah
=?
vektor yang lain
• Mengalikan kedua komponen vektor yang searah tersebut,
sehingga

𝑎
 𝑏
𝑜𝑠 𝜃
𝑎𝑐

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Perkalian Titik
• Cara Analitik
⃗ ^
𝐴=𝑎 𝑥 𝑖+𝑎 ^ ⃗ ^ ^
=? 𝑦 𝑗 𝐵=𝑏𝑥 𝑖+𝑏 𝑦 𝑗
Dinyatakan dalam notasi vektor satuan

Dengan menerapkan:. = . karena searah ; . = . karena tegak lurus, maka


𝐴. ⃗
𝐵=𝑎𝑥 𝑏 𝑥 +𝑎 𝑦 𝑏 𝑦
Skalar
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Operasi Vektor: Perkalian Silang
Misal, diketahui vektor dengan panjang dan vektor dengan panjang berikut ini

𝒂 𝒂
𝒃
 𝒃
Berapakah perkalian silang (cross product)
Dengan  adalah sudut terkecil yang
dibentuk oleh vektor dan vektor

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Perkalian Silang
• Cara Geometri • Hasil perkalian silang antara dua vektor selalu mempunyai arah
tegak lurus dengan vektor pengalinya (searah atau -), sesuai
dengan arah putaran sekrup, menghasilkan besaran vektor
= ^
𝑛 =

𝑎 𝑎

 
Meja
𝑏 horisontal 𝑏

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Operasi Vektor: Perkalian Silang
• Cara Analitis ⃗ ^
𝐴=𝑎 𝑥 𝑖+𝑎 𝑦
^𝑗 +𝑎 𝑘^
𝑧
Dinyatakan dalam notasi vektor satuan
⃗ ^
𝐵=𝑏 𝑖+𝑏 ^𝑗 +𝑏 𝑘 ^
𝑥 𝑦 𝑧

𝑖^

| |
^𝑗 ^
𝑘

𝐶= ⃗
𝐴× ⃗
𝐵= 𝑎 𝑥 𝑎𝑦 𝑎𝑧
𝑏𝑥 𝑏𝑦 𝑏𝑧


𝐶= ⃗
𝐴× ⃗
𝐵=( 𝑎 𝑦 𝑏𝑧 −𝑎 𝑧 𝑏 𝑦 ) 𝑖^ − ( 𝑎 𝑥 𝑏 𝑧 −𝑎 𝑧 𝑏 𝑥 ) ^𝑗+ ( 𝑎 𝑥 𝑏 𝑦 − 𝑎𝑦 𝑏 𝑥 ) 𝑘
^

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia

You might also like