You are on page 1of 27

Biopestisida

Buku Referensi
1. Hall, F.R. And J.J. Menn (Eds.) 1999. Biopesticides
: Use and Delivery. Humana Press Inc. New
Jersey. 623 p.
2. Koul, O. and G.S. Dhaliwal (Eds.).2002. Microbial
Biopestsicides.Taylor and Francis Inc. New York.
340 p.
3. Butt, T.M., C. Jackson, and M. Magan. (Eds).
2001. Fungi as Biocontrol Agents : Progress,
Problems and Potential. CABI Publishing, UK. 390
p.
4. Jurnal-jurnal ilmiah terkait.
Pokok Bahasan
1. Pengertian Biopestisida
2. Kondisi saat ini dan Prospek Pengembangan
Biopestisida
3. Biopestisida dan Perlindungan Tanaman
4. Biofungisida
5. Bioinsektisida
6. Formulasi Biopestisida
Pengertian Biopestisida

Mikroorganisme, atau produk yang dihasilkan


oleh mikroorganisme, tumbuhan atau mahluk
hidup lainnya yang menunjukkan aktivitas
biologis terhadap hama dan patogen
tumbuhan dan bisa digunakan untuk
mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan.
Agen hayati sebagai biopestisida
1. Mikroba antagonis
2. Nematoda patogen serangga
3. Baculovirus
4. Patogen serangga (jamur, bakteri)
5. Ekstrak atau substansi dari tumbuhan
6. Peromon serangga (sebagai pengacau
reproduksi serangga)
Biopestisida berdasarkan target
1. Biofungisida : untuk mengendalikan penyakit
tumbuhan yang disebabkan oleh jamur
patogen
2. Bioinsektisida : untuk mengendalikan
serangga hama
3. Bioherbisida : untuk mengendalikan gulma
(tumbuhan pengganggu)
Growth of Sclerotium sp. and Saccharomyces sp. on PDA
Growth of Sclerotium sp. on vanilla stem cuttings treated with
cell-free filtrate of Saccharomyces sp. (A) and Control (B)
Vanilla seedlings showing Sclerotium rot disease
Healthy vanilla seedlings treated
with Saccharomyces suspension
Biofungicide LOCA,
containing
Saccharomyces sp.
to control stem rot
disease caused by
Fusarium oxysporum
f.sp. vanillae and
Sclerotium sp.
Biofungicide
PERSADA,
containing
Gliocladium sp. to
control Fusarium wilt
disease of banana
A B

Antagonistic test of rhizobacteria against Pyricularia oryzae on PDA


A. Xanthomonas luminescens isolate Ch3D,
B. Enterobacter agglomerans isolate Ch2D
Antifungal activity of cell-free filtrate of
Xanthomonas luminescens against P.
oryzae
The brown plant hopper infected by insect pathogen
Larva of Coleoptera infected by insect pathogen (right)
Kondisi saat ini
- Pasar biopestisida sangat kecil sekitar 1,3%
dari total pestisida pada tingkat dunia.
- Sebagian besar biopestisida dipasarkan
sebagai bioinsektisida, dengan share pasar
sekitar 4,5% dari total insektisida.
- Pertumbuhan pasar biopestisida diperkirakan
sekitar 10-15% per tahun, dibandingkan
dengan pertumbuhan pestisida sintetis
sebesar 2%.
Sekilas sejarah biopestisida
- Mikroba pertama yang dapat digunakan untuk
mengendalikan serangga ditemukan oleh
Aogostino Bassi tahun 1834 yang menemukan
jamur Beauveria bassiana menyebabkan
penyakit infeksi pada ulat sutra.
- 40 tahun kemudian, ahli Rusia Metchnikoff
meneliti Metarhizium anisopliae untuk
mengendalikan kumbang yang menyerang
gandum.
- Kemajuan yang luar biasa terkait dengan
biopestisida adalah dihasilkannya produk Bt.
Kemajuan ini meliputi isolasi strain baru
dengan potensi yang lebih besar, termasuk
identifikasi strain baru yang menghasilkan
toksin yang benar-benar baru yang aktif
terhadap berbagai jenis hama.
- Identifikasi Bt varietas israelensis sebagai
larbisida dari nyamuk, menunjukkan bahwa Bt
toxin bisa aktif pada berbagai jenis serangga
target.
- Penelitian dan pengembangan produk selama
20 tahun disertai dengan revolusi di bidang
biologi molekuler dan rekayasa genetik
memungkinkan -endotoxins yang dihasilkan
oleh Bt dimanipulasi dengan berbagai cara
yang memacu pemanfaatan dan kinerjanya.
- Saat ini terjadi peningkatan perhatian
menggunakan produk biopestisida, karena
terjadi perubahan kecendrungan yaitu
mengkonversi praktek pengendalian hama
dari pestisida sintetis yang bersifat
broadspektrum ke produk hayati yang bersifat
spesifik.
- Isu tentang kontaminasi lingkungan,
keselamatan petani dan keamanan pangan
dan pengaruh terhadap organisme non-target
yang menjadi isu penting pada pestisida
sintetis, tidak akan ada atau sangat minimum
pada biopestisida
Pertanyaan : jika biopestisida lebih aman,
selektif, mengapa share pasarnya kecil
- Biopestisida umumnya memiliki spektrum
aktivitas yang sempit/kurang, kecepatan
pengendalian kurang, masa aktif (persistensi)
singkat, dan rendahnya biaya produksi
pestisida sintetis.
- Biopesstisida cendrung lebih sulit digunakan,
dan biayanya sering lebih tinggi dari pestisida
sintetis.
Faktor Pendorong penggunaan
Biopestisida
1. Meningkatnya kepedulian terhadap nilai total
dari suatu teknologi pengendalian hama,
terutama bagaimana produk pengendali hama
atau kelompok produk sesuai dengan ekosistem
tanaman secara keseluruhan.
2. Antusiasme yang dipusatkan pada bioteknologi
yang membuktikan bahwa tersedia teknologi
untuk meningkatkan efektivitas biopestisida di
satu sisi dan mengurangi pengaruh negatif
terhadap lingkungan.
Tumbuhan yang menghasilkan Bt toxin
- Di Amerika Utara, pasar insektisida yang terbesar
adalah insektisida untuk mengendalikan hama
pada jagung dan kapas. Kesulitan penggunaan
biopestisida terkait dengan biologi serangga. Bagi
serangga yang berada di dalam tanah dan
merusak akar, atau yang ada di dalam tongkol
jagung, sangatlah sulit untuk mengendalikan
melalui penyemprotan. Untuk serangga
semacam ini, ekspresi Bt toxin di dalam tanaman
merupakan solusi yang sangat baik.
- Pada tahun 1996, mulai dijual jagung yang
tahan serangga yang dihasilkan oleh Mycogen
dan Ciba, kapas dan kentang tahan serangga
oleh Delta dan Pine Land dan Monsanto.

You might also like