You are on page 1of 49

Bab

6
Indeks Harga dan Inflasi,
Permintaan dan Penawaran Uang
1

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengertian indeks harga
 Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga
 Menjelaskan metode perhitungan Indeks harga
 Menjelaskan pengertian Inflasi
 Menjelaskan penyebab Inflasi
 Menyebutkan jenis-jenis inflasi
 Menghitung inflasi
 Menjelaskan dampak dan cara mengendalikan inflasi
 Menyebutkan teori permintaan dan penawaran uang
 Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan
penawaran uang
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah
mandiri, tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan disiplin

Kata
Kunci
2

A. Indeks Harga

1. Pengertian Indeks Harga


Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata
pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun
dasar.
 Ada 3 macam indeks harga yang digunakan di Indonesia;
Yaitu : IHP, IHPB dan IHK.
 IHP : hasil produsen dihitung berdasarkan fluktuasi harga
hasil pertanian di pedesaan. Tujuannya antara lain untuk
menilai kesejahteraan petani dilihat dari nilai tukar hasil
pertaniannya
 IHPB : menggunakan data harga perdagangan besar ,
mencakup barang-barang perdagangan dalam partai
besar (grosir) yang terdiri atas : hasil pertanian,
pertambangan, industri, impor dan ekspor. Berguna untuk
melihat perkembangan perekonomian secara nasional
 IHK : menggunakan data harga konsumen , adalah harga
barang-barang yang diperdagangkan dalam eceran untuk
dikonsumsi sendiri bukan untuk di jual. Harga konsumen
diambil dari 4 kelompok yaitu : makanan, perumahan,
sandang, aneka barang dan jasa. Dari HK diolah menjadi
Indeks Bahan Pokok yang terdiri atas beras, ikan asin,
minyak goreng, gula pasir, minyak tanah, sabun cuci,
tekstil dan batik.
◦ Tahun dasar adalah : tahun yang dibuat sebagai
patokan penghitungan. Pada prinsipnya bebas
memilih tahun dasar, tetapi agar hasil penghitungan
angka indeks rasional, maka tahun dasar yang dipilh
sebaiknya adalah tahun dimana kondisi
perekonomian dalam keadaaan stabil dan tidak
terlalu lama dengan tahun yang akan dihitung.
4

2. Tujuan Penghitungan Indeks Harga


 Indikator yang digunakan dalam mengukur kegiatan ekonomi
secara umum
 IHPB dapat memberi gambaran tren dalam perdagangan
 IHK dan indeks harga biaya hidup dapat digunakan untuk
penetapan gaji dan perubahann
 Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan
yang memiliki persediaan dalam jumlah besar dan teratur
 Indeks harga yang berlaku bagi petani memberi gambaran
apakah petani semakin makmur atau melarat
5

3. Metode Penghitungan Indeks Harga

a. Indeks harga agregatif tidak tertimbang

b. Indeks harga agregatif tertimbang

Dimana:
Pon = angka indeks harga tahun n atas dasar tahun o
Pn = harga pada tahun yang dihitung indeksnya
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah/kuantitas tahun dasar
IL = indeks Laspeyres
6

 Catatan :
a. Metode Indeks Harga Agregatif Tidak
Tertimbang (menjumlahkan harga rata-rata
untuk tahun yang dihitung lalu dibandingkan
dengan jumlah harga pembanding (tahun dasar).
b. Metode Indeks Harga Agregatif Tertimbang,

terbagi menjadi : metode Laspeyres, metode


Paasche dan metode tahun khas.
Metode Laspeyres merupakan perhitungan angka
indeks tertimbang dengan faktor penimbang
jumlah dasar (Qo)
7

 A. Metode Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang


Jumlah rata-rata tahun 2012 dan 2013
Jumlah bahan pokok 2012 2013
Beras/Kg 5.500 6.300
Ikan asin/Kg 26.000 30.000
Minyak kelapa/Kg 7.800 13.500
Gula pasir/Kg 6.800 6.800
Garam/Kg 2.000 2.000
Minyak tanah/liter 3.000 4.000
Mie instan/bungkus 1.000 1.100
Susu kental manis/kaleng 6.500 7.500
Telur ayam/Kg 9.500 12.000

Jumlah 68.100 83.200


Rumus Indeks harga =
Indeks harga 2012 = 100
Indeks harga 2013 = 83.200 x 100 =122,17
68.100
8

 Tujuan penghitungan angka indeks bahan


pokok adalah untuk melihat perubahan harga
rata-rata. Dari perhitungan tersebut dapat
dilihat bahwa indeks harga naik 22,17% untuk
tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
9

B. Metode Indeks harga Agregatif Tertimbang


(Laspeyres)
◦ Berikut ini harga 5 jenis buah yang dijual disuatu daerah dengan
harga rata-rata. Sedangkan sebagai timbangan dipakai jumlah
yang terjual (dalam kg) dalam tahun 2012.

Jenis Buah 2012 2013 2012 PnQo PoQo


Po Pn Qo
Pisang 7.600 8.000 560 4.480.000 4.256.000
Melon 5.000 5.200 440 2.288.000 2.200.000
Nanas 1.200 1.500 300 450.000 360.000
Pepaya 1.500 2.000 200 400.000 300.000
Jeruk 6.700 7.000 150 1.050.000 1.005.000
Jumlah 8.668.000 8.121.000
10

 Indeks harga 2013 = 100


 Indeks harga Laspeyres = 106,74

I.H.L = 8.668.000 x 100 = 106,73


8.121.000
Kesimpulan : harga kelima jenis buah tersebut
secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar
6.74%
11

B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana
harga-harga secara umum mengalami kenaikan.
Kenaikan itu berlangsung dalam jangka panjang
Inflasi
• Ringan
Tingkat • Sedang
Keparahannya • Berat
• Sangat berat

• Dalam negeri
Sumbernya
• Luar negeri

• Kelebihan
Penyebabnya
permintaan
• Kenaikan biaya
produksi
12

2. Penyebab Inflasi

a. Inflasi karena kenaikan permintaan (demand pull


inflation)

S
Kenaikan permintaan
menggeser kurva D
menuju D1, sementara
penawaran tetap (S). Titik
P1 B
keseimbangan baru (B)
A
P0 pada harga P1 dan jumlah
Harga

D1
Q1.
D

Q0 Q1
Jumlah
 Peraga 6.3 (Buku Essis)
Inflasi karena naiknya permintaan.

Titik keseimbangan mula-mula terletak pada


titik A, yaitu harga P0 dan jumlah yang diminta
Q0. Permintaan naik menggeser kurva D ke D1,
sementara penawaran tetap. Titik
keseimbangan baru adalah B, yaitu harga P1
dan jumlah yang diminta Q1.
 Permintaan adalah sejumlah barang yang
dibeli atau diminta pada suatu harga dan
waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan
keinginan konsumen akan suatu barang dan
jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan
permintaan konsumen akan barang dan jasa
tak terbatas.
Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah
barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya
hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-
faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
13

b. Inflasi karena biaya produksi (cost-pull inflation)

S1

S
Ketika biaya produksi
P1
B naik, sementara
permintaan tetap,
P0
A
maka jumlah yang
D ditawarkan berkurang.
Harga

Kurva penawaran S
bergeser ke S1. Pada
titik keseimbangan
Q1 Q0
baru (B) , harga
Jumlah meningkat menjadi P1.
 Peraga 6.4 (buku Esis)
Inflasi karena naiknya biaya produksi

Misalkan titik keseimbangan mula-mula


terletak pada titik A. karena biaya produksi
naik, sementara permintaan tetap, maka
jumlah yang ditawarkan berkurang. Karena
yang ditawarkan berkurang harga naik dari P0
ke P1.
14

c. Inflasi karena jumlah uang beredar bertambah


Jika jumlah barang tetap, sementara jumlah uang beredar
bertambah, maka harga-harga akan naik. Penambahan
jumlah yang beredar dapat terjadi misalnya kalau pemerintah
memakai sistem anggaran defisit, kekurangan anggaran
ditutup dengan mencetak uang baru yang mengakibatkan
harga-harga naik.
15

3. Jenis-jenis Inflasi
a. Berdasar keparahannya
 Inflasi ringan (< 10%/thn)
 Inflasi sedang (10-30%)
 Inflasi berat (30-100%)
 Inflasi sangat berat (>100%)

b. Berdasar sumbernya
 Dari luar negeri

 Dari dalam negeri

c. Berdasar penyebabnya
 Karena kenaikan permintaan

 Karena kenaikan biaya

produksi
16

4. Menghitung Inflasi

Indeks harga tahun yang dihitung = x 100


17

 Harga pokok rata-rata sembilan bahan pokok


tahun 2013 dan tahun 2014.
Jenis bahan pokok Tahun 2013 Tahun 2014
Beras/kg 587,50 612,25
Ikan asin/kg 1.455,25 1.600,00
Minyak kelapa/kg 984,35 900,00
Gula pasir/kg 1.050,00 1.100,00
Garam/kg 97,25 105,25
Minyak tanah/liter 255,00 260,00
Sabun cuci/batang 400,00 426,50
tekstil/meter 2.022,50 2.000,00
Batik/meter 1.305,00 1.295,00

Jumlah 8.156,85 8.299,00


18

 Berdasarkan tabel tersebut kita dapat


mengetahui indeks harga tahun 2014 sebagai
berikut :
 Indeks harga tahun 2013 ditetapkan 100.

 Indeks harga tahun 2014 = 8.299,00 x 100

8.156,85
= 101,74
Dari perhitungan indeks harga itu dapat
disimpulkan bahwa tahun 2014 terjadi inflasi
sebesar 1,74 dibandingkan dengan tahun 2013.
19

Laju inflasi
 Laju inflasi dapat dicari dengan rumus :
 Laju inflasi =

indeks harga periode ini – indeks harga periode lalu x 100%


indeks harga periode lalu
20

Contoh soal :
 Daftar harga beras dari tahun 1999 sampai
dengan 2001
Tahun Harga
1999 2500
2000 2800
2001 3100
berdasarkan data di atas :
a. Hitung indeks angka konsumen
b. Hitung laju inflasi tahun 2000 dan tahun
2001 dengan tahun dasar tahun 1999
21

5. Dampak dan Cara Mengendalikan Inflasi


a. Dampak inflasi
 Terhadap pendapatan: inflasi dapat menguntungkan
produsen namun merugikan seseorang yang pendapatannya
tetap
 Terhadap ekspor: harga barang ekspor semakin mahal
sehingga daya saing berkurang
 Terhadap minat orang untuk menabung: pendapatan riil
berkurang karena jumlah bunga berkurang karena inflasi
 Terhadap kalkulasi harga pokok: harga yang ditetapkan dapat
terlalu kecil atau terlalu besar
22

b. Cara Mengendalikan Inflasi


 Kebijakan moneter
Kebijakan moneter diambil dengan maksud untuk mengurangi
jumlah uang beredar di masyarakat yang dilakukan Bank
Indonesia
o Kebijakan penetapan persediaan kas, yaitu meningkatkan

persediaan kas bank umum


o Kebijakan diskonto, yaitu meningkatkan suku bunga

o Operasi pasar terbuka, yaitu jual beli Surat Utang Negara

kepada masyarakat
23

 Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi
penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
o Menghemat pengeluaran pemerintah

o Menaikkan tarif pajak


24

 Kebijakan lainnya
Kebijakan lain selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, antara
lain
o Meningkatkan jumlah produksi dan menambah jumlah barang di

pasar
o Menetapkan harga maksimum untuk beberapa barang
25

D. Permintaan dan Penawaran Uang

R.J. Thomas menyatakan


“uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum
diterima oleh masyarakat untuk pembayaran barang, jasa,
dan barang berharga lainnya, dan untuk pembayaran
utang”
Sir Dennis Holme Robertson menyatakan
“uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam
pembayaran untuk mendapatkan barang”
a. Permintaan uang
Permintaan uang adalah keseluruhan jumlah uang
yang ingin dipegang oleh suatu perusahaan maupun
masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai
kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
26

 Kurva permintaan uang


Hal yang mempengaruhi permintaan uang adalah biaya
menyimpan uang yang ditentukan oleh tingkat bunga.
Kurva permintaan uang memiliki slope negatif karena jika tingkat
bunga meningkat, permintaan uang turun, dan sebaliknya, ceteris
Tingkat bunga riil
paribus.

, MD

Kuantitas uang riil


M

Tingkat bunga dan permintaan uang dalam hal ini adalah riil yaitu
setelah penyesuaian perubahan tingkat harga.
27

 Pergeseran kurva permintaan uang


Selain tingkat bunga riil, ada faktor-faktor yang dapat menggeser
kurva permintaan ke kanan atau ke kiri. Faktor-faktor tersebut antara
lain nilai kekayaan masyarakat dan perubahan pendapatan nasional.
Kedua faktor tersebut berhubungan positif dengan permintaan uang

Tingkat bunga riil

MD2
MD1

MD3

Kuantitas uang riil


 Ceteris paribus. Cēterīs pāribus adalah istilah dalam
bahasa Latin, yang secara harafiah dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "dengan hal-
hal lainnya tetap sama” (all other things being equal).
 Suku bunga riil adalah suku bunga setelah dikurangi
dengan inflasi, (atau suku bunga riil = suku bunga
nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada contoh
diatas inflasi yang diantisipasi adalah sebesar 3% dan
suku bunga nominal naik menjadi 13%, maka suku
bunga riil sebenarnya tidak berubah (yaitu 13% - 3%).
 Nilai riil uang adalah nilai yang
dapat diukur dengan jumlah
barang dan jasa yang dapat
ditukar dengan uang itu.
28

b. Penawaran uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian (jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat,
yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang giral). Penawaran uang
adalah tugas Bank Indoesia yang dilaksanakan melalui kebijakan
moneter.
L = M1 + M2 + M3 + near money

Dimana
L = Penawaran
M1 = uang logam, uang kertas, dan rekening giro
M2 = M1 ditambah tabungan non giral dan rekening bank kurang likuid
M3 = M2 ditambah kesepakatan pembelian kembali jangka panjang,
deposito jangka panjang, dan aset lain
Near money = kekayaan bentuk lain yang bisa dikonversi dalam bentuk likuid, misalnya
obligasi BI.
Near money = quasi money adalah deposito berjangka dan tabungan, yaitu uang milik
masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk deposito berjangka (time deposit) atau
tabungan. Dengan kata lain near money adalah harta yang bisa dengan mudah di jadikan
sebagai uang (CASH)
29

 Kurva penawaran uang


Kurva penawaran uang memiliki slope positif karena
berhubungan positif dengan tingkat bunga riil, ceteris paribus
Tingkat bunga riil MS

Kuantitas uang riil

Namun dalam kenyataannya, kurva penawaran uang


berbentuk tegak lurus karena penawaran uang diatur oleh
Bank Indonesia
Tingkat bunga riil
MS

Kuantitas uang riil


30

 Pergeseran kurva penawaran uang


Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran penawaran uang
adalah inflasi, sehingga pemerintah menurunkan jumlah uang
beredar

Tingkat bunga riil

MS3 MS1 MS2

Kuantitas uang riil


31

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan


uang
a. Kebutuhan bertransaksi
b. Kebutuhan berjaga-jaga
c. Kebutuhan berspekulasi
32

Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran uang
a. Tingkat bunga
b. Tingkat inflasi
c. Tingkat produksi dan
pendapatan nasional
d. Kondisi kesehatan dunia
perbankan
e. Nilai tukar rupiah
a. Tingkat bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
b. Tingkat inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat
menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang
ditawarkannya.
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin
akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk
menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku
bunga dan peningkatan harga).
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga
dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat cadangan
tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
e. Nilai tukar rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah
yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan
penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
33

Teori Uang

1. Teori nilai uang 2. Teori perubahan


a. Teori barang nilai uang (teori
uang dinamis)
b. Teori nominalisme
c. Teori negara
a. Teori kuantitas dari
David Ricardo
b. Teori kuantitas dari
Irving Fisher
c. Teori pendapatan
d. Teori persediaan kas
34

a. Teori barang
uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat
melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan
uang itu, contoh : uang emas dan uang perak.
b. Teori nominalisme
Uang merupakan nilai yang tertulis pada uang tersebut.
Nilai uang bukan ditentukan oleh nilai bahan tetapi
ditentukan oleh nilai nominal yang tertulis pada uang
tersebut
c. Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara
menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan bayar
maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena
pengumuman negara berupa undang-undang
pembayaran yang disyahkan.
2. Teori Uang Dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam
nilai uang. Teori dinamis antara lain:
a) Teori Kuantitas dari David Ricardo
Jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga,
artinya perubahan jumlah uang yang beredar memengaruhi harga.
(Jika jumlah uang beredar berkurang, maka harga cenderung turun.
Sebaliknya jika jumlah uang beredar bertambah maka harga-harga
naik). Jumlah uang dan tingkat harga berbanding lurus.
Secara rumus teori ini dapat dinyatakan dengan rumus:
M = K Patau P = 1/K x M
dengan :
M = Jumlah Uang
K = perbadingan tetap/konstanta
P = Tingkat harga
b) Teori Kuantitas dari Irving Fisher (teori
transaksi)
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo
disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan
unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai
faktor yang mempengaruhi nilai uang dan fisher
mengajukan rumus yang lazim disebut Fisher Equation,
dengan rumus sebagai berikut:
MV=PT

M= Jumlah uang yang beredar


V= Kecepatan peredarannya
P= Tingkat harga
T= Jumlah transaksi
Sehingga jumlah uang dapat dicari dengan
cara jumlah uang dikali kecepatan
peredaran uang dibagi jumlah transaksi
atau P = M.V
T

Contoh: Jumlah uang beredar 200 juta,


kecepatan peredaran uang 0,5 dan jumlah
transaksi 500 ribu, berapakah:
a. Nilai uang
b. Jika uang naik 2 kali yang lain tetap,
berapa nilai uang
Jawab:
a. Nilai Uang
M= 200.000.000
V= 0,5
T= 500.000
P = M.V = 200.000.000 x 0.5
T 500.000
= 100.000.000
500.000
= 200
b. Nilai uang
M = 2 x 200.000.000 = 400.000.000
V = 0.5
T = 500.000
P = M.V = 400.000.000 x 0.5
T 500.000
= 400
c. Teori pendapatan
teori pendapatan (income theory)
dikemukan oleh John Maynard Keynes,
yang mengatakan bahwa motif memegang
uang (liquidity preference) adalah sebagai
berikut :
(1) Motif transaksi (transaction motive)
(2) Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
(3) Motif spekulasi (speculative motive)
d. Teori persediaan kas ( cash balance theory)
teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall.
Marshall mengatakan bahwa nilai uang tergantung
pada jumlah pendapatan masyarakat yang
dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai (cash).
Jumlah pendapatan yang disimpan sebagai
persediaan kas tergantung pada jumlah
pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar.
M = K. P. Y
M = Jumlah uang beredar
K = Jumlah uang untuk persediaan kas
P = Tingkat harga
Y = Pendapatan

You might also like