Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan Ketiga
Pertemuan Ketiga
DAERAH
Siklus Manajemen
01 Pendapatan Daerah 02 Mengenali Sumber-Sumber
Pendapatan Daerah
Prinsip Dasar
03 Manajemen 04 Manajemen Pendapatan
Asli Daerah (PAD)
Penerimaan Daerah
Manajemen Dana
05 Perimbangan
SIKLUS
MANAJEMEN
01 PENDAPATAN
DAERAH
Tahapan Siklus Manajemen Pendapatan Daerah
MENGENALI
SUMBER-
02 SUMBER
PENDAPATAN
Mengenali Sumber-Sumber Pendapatan
Jika dibandingkan dengan sektor bisnis, sumber pendapatan pemerintah daerah terprediksi dan lebih stabil
sebab pendapatan tersebut diatur oleh undang-undang dan peraturan daerah yang bersifat mengikat dan
dipaksakan.
Lain halnya dengan sektor bisnis yang sangat dipengaruhi oleh pasar yang penuh ketidakpastian dan
turbelensi, sehingga pendapatan bersifat fluktuatif.
Dalam sistem pasar sempurna, perusahaan tidak dapat memaksa pelanggan untuk membeli produk barang
atau jasa yang merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.
Sementara itu, pemerintah daerah dengan payung hukum peraturan perundangan berhak memungut pajak
daerah dan retribusi daerah. Bahkan pemerintah dapat memaksa wajib pajak untuk membayar pajak dan
memberikan sanksi apabila tidak patuh pajak.
Oleh karenanya pendapatan di pemerintah daerah relatif stabil. Meskipun demikian, pemerintah daerah perlu
melakukan manajemen pendapatan secara baik agar diperoleh pendapatan secara optimal.
Agar pemerintah daerah dapat melakukan manajemen pendapatan secara optimal, hal pertama
yang perlu dilakukan adalah mengenali sumber-sumber pendapatan daerah.
Selain mengenali sumber pendapatan, hal penting lainnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah
daerah adalah pemerintah adalah menciptakan sumber-sumber pendapatan baru.
Sumber pendapatan baru ini bisa diperoleh misalnya melalui inovasi program ekonomi daerah,
program kemitraan pemerintah daerah dengan pihak swasta dan sebagainya.
Sumber Pendapatan Daerah Menurut Ketentuan Perundangan
Meskipun pemerintah daerah telah diberi otonomi secara luas dan desentralisasi fiskal, namun
pelaksanaan otonomi tersebut harus tetap berada dalam koridor hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Dalam hal sumber penerimaan yang menjadi hak pemerintah daerah, Undang-Undang No.32
Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah; dan Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah menetapkan sumber-sumber
penerimaan daerah, sebagai berikut:
1 2 3 4
Pengendalian atas Peningkatan
Perluasan basis Transparansi dan
kebocoran efisiensi
penerimaan akuntabilitas
pendapatan administrasi
pendapatan
Perluasan Basis Penerimaan
Peningkatan pendapatan dapat dilakukan pada tataran kebijakan maupun
perbaikan administrasinya.
Selain itu, kebocoran pendapatan juga dapat lebih ditekan. Untuk pelaksanaan
prinsip transparansi dan akuntabilitas ini memang membutuhkan beberapa
persyaratan.
Peningkatan kemandirian daerah sangat erat kaitannya dengan kemampuan daerah dalam mengelola
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Semakin tinggi kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD, maka semakin besar pula diskresi daerah untuk
menggunakan PAD tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas pembangunan daerah.
Penting bagi pemerintah daerah untuk menaruh perhatian yang lebih besar terhadap manajemen Pendapatan
Asli Daerah. Manajemen PAD tidak berarti eksploitasi PAD, tetapi bagaimana pemerintah daerah mempu
mengoptimalkan penerimaan PAD sesuai dengan potensi yang dimiliki. Bahkan lebih dari itu bagaimana
pemerintah daerah mampu meningkatkan potensi PAD dimasa datang.
Manajemen Pajak Daerah
Secara umum, pajak daerah memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Kontribusi pajak daerah terhadap total penerimaan daerah juga terus mengalami peningkatan.
Sebagai contoh, berdasarkan data yang dikeluarkan BPS, proporsi pajak daerah seluruh kabupaten/kota
dibandingkan total penerimaan daerah pada tahun 2003 adalah 2,52% tahun 2004 meningkat menjadi 2,85%
Namun demikian, jika dibandingkan dengan total penerimaan pajak negara baik pajak pusat maupun pajak
daerah, proporsi penerimaan pajak daerah kabupaten dan kota seluruh Indonesia hanyalah berkisar antara 3-7%
dari total penerimaan pajak nasional.
Dengan kata lain porsi pajak daerah dibandingkan pajak pusat memang relatif lebih kecil. Namun demikian,
pemerintah daerah juga masih akan menerima bagi hasil PPh Wajib Pribadi, PBB dan BPHTB uang jumlahnya
cukup besar bagi daerah.
Prinsip Pajak Daerah
4. Prinsip Keberterimaan
3. Prinsip Kemudahan Administrasi
Politis
Administrasi pajak daerah harus fleksibel, Pajak daerah harus dapat diterima secara
sederhana, mudah dihitung dan politis oleh marsyarakat, sehingga
memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat sadar untuk membayar
bagi wajib pajak pajak.
1 2 3
Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
Dana yang bersumber dari Dana yang bersumber dari Dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang pendapatan APBN yang pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah dialokasikan kepada daerah dialokasikan kepada daerah
berdasarkan presentase tertentu dengan tujuan pemerataan tertentu dengan tujuan untuk
untuk mendanai kebutuhan kemampuan keuangan membantu mendanai kegiatan
daerah. antardaerah untuk mendanai khusus yang merupakan urusan
kebutuhan daerah. daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional.
Manajemen Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Pemerintah daerah masih dapat mengoptimalkan penerimaan dana perimbangan melalui dana bagi hasil.
Dana bagi hasil pada dasarnya terdiri atas dua jenis, yaitu bagi hasil pajak dan bagi hasil sumber daya alam.
Untuk daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam tentu akan memperoleh bagi hasil SDA yang lebih besar,
seperti Kalimantan, Bontang, Riau, Bengkalis dsb.
Terkait dengan eksploitasi SDA ini pemerintah daerah perlu memanfaatkan dari bagi hasil SDA tersebut dengan sebaik-
baiknya terutama SDA yang bersifat tidak terbarui.
Ketika saat ini memanen hasil SDA, pemerintah daerah harus sudah memikirkan antisipasi jangka panjangnya, yakni
setelah SDA tersebut habis sehingga tidak menghasilkan pendapatan lagi dan bahkan meninggalkan dampak negatif
seperti kerusakan lingkungan dan permasalahan sosial
IKHTISAR
1) Siklus manajemen pendapatan daerah terdiri dari 5 tahap yaitu, identifikasi sumber-sumber
pendapatan daerah, administrasi pendapatan daerah, koleksi atau pemungutan pendapatan daerah,
pencatatan akuntansi pendapatan daerah, dan alokasi pendapatan daerah.
2) Prinsip dasar dalam membangun sistem manajemen penerimaan daerah yang baik anatara lain
melalui perluasan basis penerimaan, pengendalian atas kebocoran pendapatan, peningkatan
efisiensi administrasi pendapatan, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas manajemen
pendapatan daerah.
3) Untuk optimalisasi penerimaan daerah, selain melakukan optimalisasi PAD, pemerintah daerah
perlu mengoptimalkan penerimaan dari dana perimbangan, khususnya dan bagi hasil. Pemerintah
daerah dapat ikut berperan aktif dalam pemungutan pajak pusat yang dibagihasilkan dengan
daerah, yaitu PPh, PBB dan BPHTB.
Does anyone have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838