Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Dengan Defisit Perawatan Diri
Asuhan Keperawatan Dengan Defisit Perawatan Diri
BY
RODI WIDIANTORO, S.KEP, NS. M.KEP
A. Defisit Perawatan Diri
1. Pengertian :
Personal hygine aktivitas yg dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, yang biasa dikenal degan aktivitas kehidupan sehari-hari.
kegiatan perawatan diri tidak hanya melibatkan apa yang harus dilakukan
( kebersihan, mandi, berpakaian, toilet, makan) tetapi juga berupa : kapan,
dimana, dengan siapadan bagaimana.
( miller dalam carpeniti-Moyet, 2009)
Keadaan seseorang yg mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Defisit perawatan
diri Masalah yg timbul pada klien
gangguan jiwa
citra Tubuh
Pengetahuan
Perubahan fisik akibat operasi
Pengetahuan kurang dapat
bedah: tidak peduli dengan
mempengaruhi praktek
kebersihan
perawatan diri
ETIOLOGI
Variabek kebudayaan
Kondisi fisik
Nilai budaya dan nilai diri
Kondisi fisik yg tidak sehat memilih untuk
mempengaruhi perawatan diri
tidak melakukan perawatan diri
3. Lingkup Defisit Perawatan Diri.
d. Toileting
B. Pengkajian
Defisit perawatan diri pada klien terjadi akibat adanya perubahan proses piker yang
menyebabkan menurunya kemampuan utuk melakukan aktivitas perawatan diri.
Defisit perawatan didi tampak dari ketidakmampuan individu merawat :
Kebersihan diri
Makan.
Berhias
Eliminasi (BAB dan BAK)
secara mandiri
1. Batasan Karakteristik:
NANDA: (2016) batasan karakteristik:
a. Defisit perawatan diri: Mandi (Bathing self-care deficit)
1). Gangguan kemampuan mengeringkan tubuh
2). Gangguan kemampuan untuk mengakses kamar mandi
3). Gangguan kemampuan untuk mengakses air
4). Gangguan kemampuan untuk mengambil perlengkapan mandi.
5). Gangguan kemampuan utuk mengatur air mandi
6). Gangguan kemampuan membasuh tubuh.
b. Defisit Perawatan diri: berhias/ berpakaian (Dressing self-care deficit)
1). Ketidakmampuan memilih pakaian
2). Ketidakmampuan memadupadankan pakaian
3). Ketidakmampuan mempertahankan penampilan yang memuaskan
4). Ketidakmampuan mengambil pakaian
5). Ketidakmampuan mengenakan pakaian pada bagian bawa tubuh
6). Ketidakmampuan mengenakan pakaian dibagian atas tubuh
7). Ketidakmampuan memakai berbagai item pakaian (kaos kaki,kemeja)
8). Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian ( kemeja, kaos kaki,sepatu)
9). Ketidakmampuan menggunakan alat bant alat
10). Ketidak mampuan menggunakan resleting
11). Ketidakmampuan mengancingkan pakaian.
c. Defisit perawatan diri : makan (Feeding self-care deficit)
NANDA , (2016) batasan karakteristik :
1. Ketidakmampuan mengambil dan memasukan makanan ke mulut.
2. Ketidakmampuan menggunakan alat bantu
3. ketidakmampuan mengunyah makanan
4. Ketidakmampuan memanipulasi makanan dimulut.
5. Ketidakmampuan membuka container/wadah makanan
6. Ketidak mampuan mengambil cangkir
7. Ketidakmampuan meletakan makanan kealat makan
8. Ketidakmampuan menyiapkan makan untuk dimakan
9. Ketidakmampuan makan dengan tatacara yang bias diterima
10. Ketidakmampuan menelan makanan
11. Ketidakmampuan menelan jumlah makanan yg memadai
12. Ketidakmampuan memegang alat makan
13. Ketidakmampuan menghabiskan makanan secara mandiri
d. Defisit perawata diri : Toileting
Batasan karakteristik dalam gangguan ini:
1. Kemampuan untuk melakukan hygiene eliminasi secara komplet
2. Kemampuan untuk menyira toilet
3. Kemampuan untuk memanipulasi pakaian untuk toileting
4. Kemampuan untuk mencapai toileting
5. Kemampuan untuk naik ke toilet
6. Kemampuan duduk di toilet
2. Faktor Predisposisi
C. Faktor sosial
Kurangnya dukungan dan latihan
kemampuan perawatan diri
lingkungan
3. Faktor Presipitasi:
Faktor presipitasi deficit perawatan diri meliputi: Kurangnya motivasi,
kerusakan kognitif atau perseptual, cemas dan kelelahan yg dialami klien.
4. Tanda dan gejala:
a. Data Subjektif.
DX PERENCANAAN
TUK/TUM Kriteria Evaluasi intervensi rasional
Defisit TUM: Pasien menunjukan tanda-tanda dapat Bina hubungan saling percaya Kepercayaan diri
Perawata Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi pasien merupakan hal
diri,berdandan, memelihara atau dengan perawat,yaitu: terapeutik yaitu: yang akan
makan,BAB/B merawat kebersihan a. Ekspresi wajah bersahabat 1.1. sapa pasien dengan ramah baik memudahkan perawat
AK sendiri secara b. Pasien menunjukan rasa senang vebal maupun non vebal. dalam melakukan
mandiri c. Pasien bersedia berjabat tangan 1.2. perkenalkan diri dengan sopan pendekatan
d. Pasien bersedia menyebutkan 1.3. tanyakan nama lengkap pasien keperawatan atau
TUK 1: nama dan nama panggilan intervensi
Pasien dapat e. Ada kontak mata 1.4. jelaskan tujuan pertemuan selanjutnya terhadap
membina hubungan f. Pasien bersedia duduk 1.5. jujur dan menepati janji pasien.
saling percaya berdampingan dengan perawat 1.6. Tunjukan sikap empati dan
g. Pasien bersedia mengutarakan menerima pasien apa adanya
masalah yang dihadapinya 1.7.Beri perhatian pada pemenuhan
kebutuhan dasar pasien
DX TUK/TUM Kriteria Evaluasi intervensi rasional
TUK 2: Kriteria Melatih pasien cara-cara perawatan diri Pengetahuan tentang entingnya
Pasien mampu Evaluasi:Pasien dengan cara: perawatan diri dapat
melakukan dengan aman 2.1. Menjelaskan pentingnya kebersihan meningkatkan motivasi klien
kebersihan diri melakkan diri
secara mandiri (kemampuan 2.2. menjelaskan alat-alat untuk menjaga Menyiapkan untuk
maksimal) aktivitas kebersihan diri meningkatkan kemandirian
perawatan diri secara 2.3. menjelaskan cara-car melakukan Bimbingan perawatan akan
mandiri kebersihan mempermudah pasien
2.4. melatih pasien mempraktikan cara melakukan perawatan diri
menjaga kebersihan diri secara mandiri
TUK 3: Kriteria evaluasi 3.1. Melatih pasien bendandan : Membiasakan diri untuk
Pasien mampu Pasien dengan aman a. Untuk pasien laki-laki, latihan melakukan perawatan diri
melakukan melakukan meliputi: sendiri.
tindakan (kemampuan Berpakaian
perawata, berupa maksimal) atau Menyikat rambut Bumbingan perawat akan
berhias atau mempertahankan Bercukur mempermudah pasie
berdandan secara aktivitas perawatan b. Untuk pasien wanita latih: melakukan perawatan diri
baik diri berupa: Barpakaian sendiri.
Menyisir rambut
berhias
DX TUK/TUM Kriteria Evaluasi intervensi rasional