You are on page 1of 29

DIVERTIKULUM

MECKEL
Pembimbing : dr Eduard P. Simamora, Sp. B., Sp. BA

Agnia Nursyifa 1915003


Aulia Primavera 1915004
Helen Anastasya 1915010
Gavin Sava L 1915016
Herlina Sari H 1915030
Enny Yuliana 1915032
Nabila Salsabila 1915034
Silvia Somya 1915038

Bagian Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Rumah Sakit Immanuel
Bandung
2021
Embriologi Usus
Definisi
Merupakan kelainan kongenital yang merupakan suatu
kantung (divertikulum) yang menonjol dari dinding usus,
mengandung mukosa gaster atau pankreas

Menurut Permenkes no 5 tahun 2014


Adalah kelainan kongenital di ileum dapat
berdarah dalam jumlah yang banyak akibat
dari mukosa yang menghasilkan asam
Etiologi
Vitelline duct yang
menghubungkan usus
Dalam bayi dengan yolk sac Vetelline duct antimesenterik
kandungan seharusnya mengalami gagal regresi  membentuk
involusi (minggu 5-6) true divertikel
Rule of 2 dari Diverticulum Meckell’s
• 2% dari populasi
• Terletak 2 kaki (60-100cm) proximal dari Valvula
Bauhini
• Mengandung 2 tipe mukosa (gaster dan pankreas)
• Sering pada umur < 2 tahun
• Perbandingan kejadian pada laki-laki dan
perempuan  2:1
• Panjangnya 2 inci (5-6cm)
Patogenesis
• Duktus omphalomesenterik atau vitelline
merupakan duktus yang menghubungkan yolk
sac dengan midgut yang sedang berkembang.
• Pada minggu keenam perkembangan embrio,
midgut memanjang dan herniasi menuju korda
umbilikus.
• midgut kemudian berotasi 90 arah jarum jam
di sekitar axis dari arteri mesenterik superior.
Pada waktu yang bersamaan midgut juga
memanjang untuk membentuk jejunum dan
ileum dan lumen dari duktus
omphalomesenterik akan menutup.
• Pada minggu ke-5 sampai ke-8
perkembangan embrio, midgut kembali
menuju kavum abdomen dan duktus
omphalomesenterik akan menjadi pita
fibrosis, yang mana akan mengalami
disintegrasi dan absorpsi
• Jika duktus omphalomesenterik
mengalami kegagalan atrofi total
dan disintegrasi, maka duktus ini
akan terus tumbuh
• Sehingga menyebabkan : Fistula,
divertikulum meckel, ataupun kista
vitteline
Patofisiologi
Gejala
Divertikulum
Meckel
GEJALA
1. KLINIS
Paling banyak Asimptomatis
2. Obstruksi usus (35%)
 Ada beberapa mekanisme yang
menyebabkan terjadinya obstruksi usus
yaitu
 intususepsi, volvulus, hernia internal
melalui duktus vitelline yang masih ada,
pita omphalomesenterik (tersering),
obstruksi luminal dari divertikulum yang
terinversi, divertikulitis, benda asing
yang terganjal di dalam divertikulum,
inklusi dari divertikulum ke dalam
hernia, obstruksi neoplastik
Gejala yang biasa dikeluhkan oleh pasien
adalah :

• vomitus bilious,
• distensi abdomen
• nyeri periumbilikal, dan konstipasi.

Pada Pemeriksaan fisik  adanya nyeri


abdomen, vomitus bilious, tegang abdomen,
distensi, suara peristaltik yang hiperaktif, masa
abdomen pada palpasi, jika berlanjut bisa
terjadi iskemia atau infark.
2. Pendarahan (32%)

 disebabkan oleh adanya ulkus peptikum. Mukosa gaster heterotrofik di


dalam divertikulum akan mensekresi asam dan akan merusak jaringan
sekitar, sehingga timbulah erosi jaringan dan pembuluh darah.

 Pasien umumnya mengeluhkan adanya perdarahan rektum yang tiba-tiba


dan spontan tanpa nyeri, namun dapat juga disertai nyeri yang ringan -
sedang berat.
3. Divertikulitis 22%

 keadaan inflamasi pada  Pada anak kecil dapat ditemukan


Divertikulum Meckel yang adanya guarding abdomen dan
diakibatkan oleh obstruksi nyeri tegang rebound.
penyempitan pada mulut
divertikulum oleh berbagai  Gejala yang dapat dikeluhkan
obstruktan seperti enterolit, fecolit, oleh pasien adalah seperti nyeri
parasit, korpus alienum, abdomen pada daerah
neoplasma, atau inflamasi dan periumbilikal dan radiasi menuju
fibrosis dari ulkus peptikum. kuadran kanan bawah, demam,
dan vomitus.
4. Kelainan Umbilikus

 Kelainan ini meliputi fistula, sinus,


kista, dan pita fibrosis.

 Pasien juga dapat mengeluhkan


adanya riwayat infeksi yang berulang,
penyembuhan sinus, atau
pembentukan abses dinding
abdomen.
5. Hernia Littre

 Hernia Littre merupakan sebutan untuk Divertikulum


Meckel yang mengalami herniasi.

 Gejala klinis yang ditimbulkan adalah perlahan


dibandingkan hernia lainnya, dan dapat berupa
distensi abdominal, nyeri, demam, dan vomitus.

6. Neoplasma

 Divertikulum Meckel juga dapat berkembang menjadi


tumor jinak seperti leiomyoma, angioma, neuroma, dan
lipoma, atau dapat berkembang menjadi neoplasma
malignan seperti sarcoma, tumor karsinoma,
adenokarsinoma dan limfoma Burkitt.
DASAR DIAGNOSIS
Obstruksi usus
- Anamnesis : vomitus bilious, distensi abdomen, nyeri periumbilikal dan konstipasi
- Pemeriksaan fisik : nyeri tekan abdomen, tegang abdomen, suara peristaltik yang
hiperaktif, ada massa di abdomen yang terpalpasi.
Perdarahan
- Anamnnesis : Perdarahan rektum spontan dan tanpa nyeri, perdarahan berwarna
merah cerah (brick red) dan menggumpal, gambaran currant jelly stools
- Pemeriksaan fisik : tanda syok hemoragik seperti takikardia.
DASAR DIAGNOSIS
Divertikulitis

- Anamnesis : nyeri abdomen pada daerah periumbilikal dan menjalar menuju


kuadran kanan bawah, demam, vomitus
- Pemeriksaan fisik : Nyeri tekan abdomen pada regio periumbilikal
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium  Hematologi Rutin, elektrolit
• Technetium Tc 99m-pertechnate radioisotope scanning (Meckel Scan).

Jika diverticulum terdapat


jaringan gaster ektopik maka
akan nampak gambaran
hot spot
● CT scan: divertikulitis massa dengan pita peridiverticular
● USG: melihat fistula dan kista, melihat divertikulitis (struktur
tubular yg menebal)
● Mesenteric superior angiography  pada pasien dgn perdarahan GI
akut. Efektif pada kasus kehilangan darah >0,5ml/menit
● Foto polos abdomen: kasus obstruksidilatasi, air fluid levels.
Penatalaksanaan
01
Emergensi
• Pasang IVFD RL
• Pasien dipuasakan (NPO)
• Perdarahan  transfusi PRC
• Obstruksi  NGT
Penatalaksanaan

02
Surgical
Divertikulektomi
Diagnosis Banding

Appendisitis
Akut Penyakit Crohn
Komplikasi
35% 32% 22%

Obstruksi Usus Perdarahan Divertikulitis

10% 1% 1%
Kelainan Hernia Littre Neoplasma
Umbilikus
Prognosis
 Baik
 Angka kematian setelah operasi pada
pasien divertikulum yang simptomatik
dilaporkan mencapai 2 – 5%. Pada
pasien asimptomatik yang dilakukan
divertikulektomi insidental, mempunyai
komplikasi awal dan lanjut sekitar 2%
kasus dengan angka kematian
mencapai 1%.

You might also like