You are on page 1of 16

Johny Nelson Simanjuntak, SH.MH.

Advokat
Kantor PenA – HAM
Jl.Tambak II RT 06 /RW 05 No. 23
Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat

1
Pilihan Profesi Sarjana Hukum
 Tidak semua sarjana hukum berprofessi hk.
Kenyataan, ada : politisi, pebisnis, pengamat
sosial, dsb.
 Professi hukum ialah pekerjaan dalam lapangan
hukum, misalnya: advokat, hakim, jaksa, polisi,
notaris, konsultan hukum, pengajar hukum (dosen
hukum) peneliti hukum, pewarta hukum, auditor
hukum.
 Kategori profesi hukum: praktisi hukum, ilmuwan
hukum, perancang hukum.
 Apa jenis professi hukum yang anda pilih ?
2
Setiap profesi hukum memiliki cara kerja sendiri
Sessi ini difokuskan pada professi hukum kategori
praktisi hukum (Advokat).
Dengan menyebut praktisi hukum, bukan berarti
tidak berurusan dengan dimensi akademis atau
keilmuan.
Kerja-kerja advokat, baik dalam proses litigasi
maupun non litigasi, kenyataanya sarat dengan
dimensi keilmuan spt: teori pembuktian, teori
penafsiran, teori penemuan hukum dan
pengetahuan hukum positif.

3
Karakter Professi Advokat
Personal advokat dan profesi advokat
Personal Advokat : Berpikir runtut, rational, sistematik,
solutif, etis, santun, akademis.
Profesi advokat
Memecahkan masalah yang dihadapi
Merujuk pada hukum
Mengabdi pada keadilan dan kebenaran
Non diskriminatif
Mendahulukan kepentingan klien
Jujur dan terbuka kepada klien
Tidak mendua hati
4
Legal Reasoning
Frasa Legal Reasoning (L R) bisa
diterjemahkan sebagai penalaran
hukum atau alasan hukum atau
argumentasi hukum
LR dibahas dalam filsafat hk, teori
hk dan praktika hk.
Pada ini LR dibahas dari sudut
praktika hukum Advokat.
5
Acuan bahasan
Pengertian L R yang digunakan di sini adalah: Alasan-
alasan atau dasar-dasar atau penjelasan- penjelasan
yang digali dari berbagai sumber hukum positif untuk
membuat sesuatu hal bisa dipahami, dimengerti, dan
diterima karena sesuai dengan hukum. Jadi merupakan
metode, proses dan narasi.
Tentang sesuatu hal, di sini dipahami dalam arti luas,
misalnya: masalah = ada perbedaan ide dengan fakta.
Perkara = ada para pihak yg bertabrakan kepentingan.
Isu = ada persoalan yg perlu mendapat perhatian.
Definisi tersebut menunjuk pada kerja-kerja praktis
yang hasilnya dipapar pada karya advokat dibidang non
litigasi dan litigasi.
6
L.R. = Metode, proses, narasi
Metode :
Logis = masuk akal = faktual, terhubung dengan di
terjadi, ajaran , keyakinan, pengalaman, Runtut =
berurut, sequensis, Juridik = norma,
Proses : Eksploratif = kegiatan menggali dan
mendalami dimensi hukum yg terkait, atau fakta atau
pendapat/pikiran hk
Narasi : Ekspalanatif = paparan yg menjelaskan

7
Fungsi L R
Pada kesempatan ini, fungsi L R dipahami sebagai penjelas atau penerang
sehingga sesuatu hal bisa dipahami dari aspek hukum = menjadi terang bahwa yang
dijelaskan adalah sesuai dengan hukum seperti yang diatur dalam hukum yang
berlaku. Dengan demikian bisa dibedakan antara masalah hukum dan bukan hukum.
Rangkaian penjelas atau penerang tersebut bisa diperoleh melalui :
Pertama : tangkap fakta, identifikasi subyek/aktor,
Kedua : pahami dari banyak dimensi; apa masalah, perkara, atau
isu yang ditangani.
Ketiga : temukan dan dalami rujukan hukum, dasar hukum yang
tepat/relevan danaktual terhadap masalah yang ditangani.

8
Menangkap Fakta
Lakukan :
1. dialog,
2. diskusi,
3. investigasi,
4. monitoring lapangan,
5. monitoring media
6. Agar dapat informasi yg kaya.
9
Memahami masalah, perkara, isu

Rumuskan duduk masalah hukum dan


dimensinya. Dengan bekal kemampuan akademik
kita bisa memastikan masalah/perkara atau isu
hukum apakah yg sedang ditangani. Apakah yg
sdg kita hadapi merupakan masalah/perkara
Pidana/ TUN/Perdata atau isu politik hukum, atau
kekosongan hukum, dst.
Lakukan proses berfikir dgn metode tanya-
jawab secara berulang sebagai proses uji guna
temukan apa yang pas/benar.
10
Menemukan Rujukan
 Jelajahi kepustakaan/dokumentasi hukum, temukan
dan tentukan hk yang relevan => ada dokumentasi
hukum yg dikelola kementerian, dan badan, ada yg
dikelola lembaga swasta.
 Pastikan keberlakuan hukum yang sudah ditemukan.
Karena dinamika masyarakat berjalan cepat maka
sering terjadi perubahan pada hukum positif.
 Gunakan temuan itu utk hasilkan narasi yg jelaskan
masalah, pekara, isu yg ditangani, dihadapi.

11
Karya Hukum Non-litigasi
Gunakan metode proses dan narasi pada karya hk non litigasi :
Legal Memorandum: kajian ilmu/hukum atas isu hukum
tertentu
Legal Opinion: pendapat hukum (positif) terhadap satu kasus
Legal Audit: pemeriksaan berdasar hukum positif atas suatu
kenyataan
Legal drafting: pembuatan rancangan regulasi atau akta hukum

Legal Research: penelitian terhadap masalah atau isu hukum


tertentu

12
Karya Hukum Litigasi
Gunakan L R pada karya hk litigasi :
karyaPerdata : Pidana : PTUN:
Gugatan Dakwaan Gugatan
Eksepsi Eksepsi Eksepsi
Jawab, replik, duplik
Kesimpulan Tuntutan Kesimpulan
Pleidoi
Memori banding kontra memori ------
Memori Kasasi ------ ------

13
Modal Profesi Advokat
Advokat butuh modal :
Pengetahuan hukum yg cukup (memiliki
dokumentasi hukum)
Ilmu hukum yang cukup (memiliki kepustakaan
hukum dan kasus-kasus)
Ketrampilan berpikir = latihan kontiniu
Kecakapan menulis = membiasakan diri menulis
Sensitivitas profesi = tanggap terhadap kenyataan
dan perubahan
Berpikir kritis dan terbuka = menolak monopoli
kebenaran dan bersedia belajar dari siapapun
14
L R dalam Studi kasus
Perceraian :
Alasan bercerai menurut UU perkawinan. Fakta
dominasi suami, fakta ketergantungan isteri
Tabrakan kendaraan.
Penyebab tabrakan, larangan lalulintas, kelalaian,
kesengajaan,
Wan prestasi :
Sengaja tidak membayar,
Bangkurt,
Menghadapi kendala
15
penutup
Berdiskusi , berbagi ilmu, berbagi
pengetahuan dan berbagi pengalaman
adalah proses mengkayaan wawasan,
menajamkan pandangan dan
meningkatkan mutu karya.

Bila ada yg kurang berkenan mohon dimaafkan


Terima kasih - Salam

16

You might also like