Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Kelas X
Bab Iii Kelas X
Pengertian
moral maksudnya sering disebut : Nur-ani /
kemampuan untuk sanubari = cahaya
membedakan mana paling dalam.
yang baik dan mana
yang buruk. Suara Hati
Sifat-sifat suara hati :
1. Objektif dan jujur : suara hati selalu jujur. Jika kita merasa sakit dan
sedih suara hati membuat suasana hati kita sakit dan sedih. Jika merasa
manis, suara hati memberitahukan bahwa itu manis. Suara hati melihat
apa adanya sesuatu (objek) maka disebut objektif.
3. Tulus dan tanpa pamrih : suara hati pada dasarnya tidak harapkan imbalan
dari perbuatan kita.
2. Awalnya orang tua, masyarakat,
1. Suara hati teman, sekolah, Negara, agama, dan
pengalaman hidup memasukan banyak
adalah alat program ke dalam benak kita. Mereka
komunikasi dari menginstal hal-hal baik dan positif.
Allah kepada tiap Menurut akal budi dan pengalaman kita
pribadi manusia. sendiri program-program yang baik,
maka diterima dan disimpan dan lalu
Melalui suara membentuk SUARA hati. Maka
hatinya Allah selanjutnya ketika kita melakukan hal
membimbing tiap
pribadi untuk Proses yang sesuai dengan data yang telah
tersimpan itu, maka suara hati akan
menerima. Namun jika sebaliknya, suara
hanya melakukan
perbuat baik dan
terbentuknya hati akan menolak, membuat kita
merasa tidak nyaman.
benar dan terbaik / Suara Hati.
terbenar.
Fungsi dan Cara Kerja Suara Hati :
3. Terbiasa menolak
suara hati yang baik
dan menganggap
biasa pada
kejahatan.
Keputusan dalam
Penyebab 2. Mengambil keputusan
tergesa-gesa, dalam
keadaan emosi yang belum
situasi ini adalah
keputusan yang
merendahkan marta
Suara Hati stabil. Keputusan dalam
situasi ini dapat saja
membahayakan martabat
bat manusia.
bisa Keliru manusia.
Maka dari tiga penyebab di atas kita bisa mengenal tingkatan
kesalahan keputusan suara hati :
3. Setiap pada hal-hal yang baik dan positif walau kadang sulit dan menyakitkan.
Segera menghentikan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma umum.
Lalu menginstal ulang suara hati / akal budi dengan perbuatan-perbuatan baik.
Kebebasan
3. Kebebasan baru
benar-benar bebas
ketika seseorang
mengikuti aturan
4. Kebebasan sejati
1. Kebebasan hukum moral dalam
2. Kebebasan menurut Konsili Vatikan
berarti bebas hatinya dan norma
harus selaras dengan II ”Gaudium et Spest
untuk bertindak umum dalam
hukum moral di artikel 17” adalah
berdasarkan dorongan masyarakat. Maka
dalam suara hatinya ketika manusia
dari dalam hatinya dan kata St. Paulus :
dan norma-norma bertindak secara mulia
kesadarannya sebagai “Jagalah supaya
umum masyarakat. sebagai gambar Allah
manusia. kebebasanmu ini jangan
dalam dirinya.
menjadi batu sandungan
bagi mereka yang
lemah.” (1 Korintus
8:1-13)