You are on page 1of 10

BAB III

AKU MEMILIKI SUARA HATI


DAN KEBEBASAN
KELAS X IPA – IPS
SMA SANTO KRISTOFORUS I
2. Suara Hati juga
disebut sebagai corong
Allah, dan tempat
1. Kesadaran moral seseorang berdiam diri
dalam situasi konkrit bersama Allah (Gaudium
atau hidup sehari- Et Spes art. 16). Itu
hari. Kesadaran sebabnya suara hati

Pengertian
moral maksudnya sering disebut : Nur-ani /
kemampuan untuk sanubari = cahaya
membedakan mana paling dalam.
yang baik dan mana
yang buruk. Suara Hati
Sifat-sifat suara hati :

1. Objektif dan jujur : suara hati selalu jujur. Jika kita merasa sakit dan
sedih suara hati membuat suasana hati kita sakit dan sedih. Jika merasa
manis, suara hati memberitahukan bahwa itu manis. Suara hati melihat
apa adanya sesuatu (objek) maka disebut objektif.

2. Normative : suara hati merupakan cerminan dari norma-norma yang ada di


masyarakat sekitar. Suara hati benar bila mengikuti norma dan salah bila
melanggar norma. Misalnya, Agama punya aturan untuk menghormati orang
tua, dan suara hati kita selalu menyuruh kita untuk melakukan hal tersebut.

3. Tulus dan tanpa pamrih : suara hati pada dasarnya tidak harapkan imbalan
dari perbuatan kita.
2. Awalnya  orang tua, masyarakat,
1. Suara hati teman, sekolah, Negara, agama, dan
pengalaman hidup memasukan banyak
adalah alat program ke dalam benak kita. Mereka
komunikasi dari menginstal hal-hal baik dan positif.
Allah kepada tiap Menurut akal budi dan pengalaman kita
pribadi manusia. sendiri program-program yang baik,
maka diterima dan disimpan dan lalu
Melalui suara membentuk SUARA hati. Maka
hatinya Allah selanjutnya ketika kita melakukan hal
membimbing tiap
pribadi untuk Proses yang sesuai dengan data yang telah
tersimpan itu, maka suara hati akan
menerima. Namun jika sebaliknya, suara
hanya melakukan
perbuat baik dan
terbentuknya hati akan menolak, membuat kita
merasa tidak nyaman. 
benar dan terbaik / Suara Hati.
terbenar.
Fungsi dan Cara Kerja Suara Hati :

1. Indeks - Petunjuk / Guru : memberi petunjuk atau


pengetahuan keputusan-keputusan yang akan dipilih dan resiko-
resiko yang bakal terjadi.

2. Fudex - Hakimn - memutuskan : Setelah


data yang butuhkan lengkap, atau masih ambigu, Hakim
lalu memutuskan salah satu dari pilihan-pilihan yang
ada.  

3. Vindex - Juri - Penghukum : Setelah diputuskan, suara hati


menilai keputusan tersebut. Jika keputusan itu sesuai / benar sesuai
dengan norma yang telah terinstal maka dia akan memberikan rasa
bangga, gembira, damai atau sukacita. Jika sebaliknya, suara hati
membuat kita tidak nyaman, takut, menyesal atau bersedih.
3. Hukum
Dosa :
2. Roma  7:
14 – 26 hukum
“Hukum Allah menawan
1. Apakah suara : selalu anggota
hati suara Tuhan? menyuruh dan tubuh untuk
Namun mengapa
kita sering keliru
mengarahkan melakukan
memutuskan pribadi untuk kejahatan.
Hukum sesuatu, padahal melakukan
Allah dan Tuhan tidak hal-hal yang
Hukum pernah keliru.   baik”
dosa yakni:
1. Gaudium et Spes
artikel 16 : Karena
ketidaktahuan yang
tidak teratasi.  Ini tidak
mengurangi martabatny
a sebagai manusia.

3. Terbiasa menolak
suara hati yang baik
dan menganggap
biasa pada
kejahatan.
Keputusan dalam
Penyebab 2. Mengambil keputusan
tergesa-gesa, dalam
keadaan emosi yang belum
situasi ini adalah
keputusan yang
merendahkan marta
Suara Hati stabil. Keputusan dalam
situasi ini dapat saja
membahayakan martabat
bat manusia.
bisa Keliru manusia.
Maka dari tiga penyebab di atas kita bisa mengenal tingkatan
kesalahan keputusan suara hati :

No. 1 :  tidak tahu apa yang diputuskan

No. 2 : darurat, harus memutuskan sekarang

No.3 : Tahu dan tetap melakukan, bahkan terecana.


Membina Suara Hati :

1. Memperluas wawasan pengetahuan dan kebijaksanaan dengan cara belajar,


mendengar pendapat orang tua yang berpengalaman, membaca / mendengar
berita.

2. Memiliki banyak waktu tenang, berdoa, merenung, retreat, atau membaca


kitab suci.

3. Setiap pada hal-hal yang baik dan positif walau kadang sulit dan menyakitkan.
Segera menghentikan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma umum.
Lalu menginstal ulang suara hati / akal budi dengan perbuatan-perbuatan baik.
Kebebasan
3. Kebebasan baru
benar-benar bebas
ketika seseorang
mengikuti aturan
4. Kebebasan sejati
1. Kebebasan hukum moral dalam
2. Kebebasan menurut Konsili Vatikan
berarti bebas hatinya dan norma
harus selaras dengan II ”Gaudium et Spest
untuk bertindak umum dalam
hukum moral di artikel 17” adalah
berdasarkan dorongan masyarakat. Maka
dalam suara hatinya ketika manusia
dari dalam hatinya dan kata St. Paulus :
dan norma-norma bertindak secara mulia
kesadarannya sebagai “Jagalah supaya
umum masyarakat. sebagai gambar Allah
manusia. kebebasanmu ini jangan
dalam dirinya.
menjadi batu sandungan
bagi mereka yang
lemah.” (1 Korintus
8:1-13)

You might also like