You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN

KRITIS ATAU GAWAT


DARURAT PADA GERIATRI
Oleh :
Chairul Munir, S.Kep., Ns., M.Kep
Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan Yang Bisa Terjadi
Pada Lansia, Meliputi Gngguan :
• Pernafasan
• Kardiovaskuler
• Persyarafan
• Pencernaan
• Keracunan
Keperawatan Gawat Darurat Yang Terjadi Pada
Lansia :

1) Lingkup masalah kegawatan sistem pernafasan


• Identifikasi gawat nafas
• Peran perawat dalam tindakan pada klien gawat nafas
• Pengembangan tehnik fisioterapi dada
• Latihan nafas
• Menepuk
• Melakukan vibrasi
• Posisi drainase
• Menghisap
• Oksigenasi/nebulizer
2) Lingkup masalah kegawatan sistem kardiovaskuler
• Identifikasi indikator gawat jantung
• Peran perawat pada tindakan terhadap klien gawat jantung
Asuhan Keperawatan pada Geriatri dengan
PPOM (Penyakit Paru Obstruksi Menahun)
• Definisi
PPOM adalah kelainan paru yang ditandai dengan gangguan
fungsi paru berupa memanjangnya periode ekspirasi yang
disebabkan oleh adanya penyempitan saluran nafas dan tidak
banyak mengalami perubahan dalam masa observasi beberapa
waktu.PPOM terdiri dari kumpulan tiga penyakit yaitu Bronkitis
kronik, Emfisema paru dan Asma
• Faktor resiko dari PPOM adalah :
Merokok sigaret yang berlangsung lama, Polusi udara, Infeksi
paru berulang, Umur, Jenis kelamin, Ras, Defisiensi alfa-1
antitripsin, Defisiensi anti oksidan
• Manifestasi klinik PPOM adalah pada Lansia, antara lain :
Batuk yang sangat produktif, purulent, dan mudah memburuk
oleh iritan-iritan inhalen, Sesak nafas, Hipoksia dan
hiperkapnea, Takipnea, Dispnea yang menetap
• Penatalaksanaan pada penderita PPOM :
Meniadakan faktor etiologi dan presipitasi, Membersihkan
sekresi Sputum, Memberantas infeksi, Mengatasi
Bronkospasme, Pengobatan Simtomatik, Penanganan terhadap
komplikasi yang timbul, Pengobatan oksigen, Tindakan
”Rehabilitasi”.
Pengkajian
• Pengkajian pada pernafasan dengan klien PPOM yang didasarkan pada
kegiatan sehari -hari. Ukur kualitas pernafasan antara skala 1 sampai 10
• Identifikasi faktor sosial dan lingkungan yang merupakan faktor
pendukung terjadinya gejala
• Pengkajian fisik termasuk pengkajian bentuk dan kesimetrisan dada,
Respiratory Rate dan Pola pernafasan, posisi tubuh menggunakan otot
bantu pernafasan dan juga warna, jumlah, kekentalan dan bau sputum
• Palpasi dan perfusi pada dada diidentifikasikan untuk mengkaji terhadap
peningkatan gerakan Fremitus, gerakan dinding dada dan penyimpanan
diafragma. Ketika mengauskultasi dinding dada pada dewasa tua / akhir
seharusnya diberi cukup waktu untuk kenyamanan dengan menarik
nafas dalam tanpa adanya rasa pusing
Hal-hal yang juga perlu dikaji
• Aktifitas / istirahat
Keletihan , kelemahan, malaise, ketidak mampuan melakukan aktifitas sehari-hari karena sulit
bernafas.
• Sirkulasi
Pembengkakan pada ekstremitas bawah, peningkatan tekanan darah, takikardi.
• Integritas ego
Perubahan pola hidup, ansietas, ketakutan,peka rangsang
• Makanan / cairan
Mual / muntah, anoreksia, ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan, turgor
kulit buruk, berkeringat.
• Higiene
Penurunan kemampuan / peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktifitas sehari-hari,
kebersihan buruk, bau badan.
• Pernafasan
Nafas pendek, rasa dada tertekan, dispneu, penggunaan otot bantu pernafasan.
• Keamanan
Riwayat reaksi alergi / sensitif terhadap zat atau faktor lingkungan.
• Seksualitas
Penurunan libido.
• Interaksi sosial
Hubungan ketergantungan, kurang sistem pendukung, keterbatasan mobilitas fisik.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan tertahannya
sekresi
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kurangnya suplai
oksigen
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan in adekuat
pertahanan primer dan sekunder, penyakit kronis
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
disprisa, kelemahan, efek samping obat, produksi sputum, anoreksia,
mual / muntah
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplay dan kebutuhan oksigen, kelemahan, dispnea
6. Defisit pengetahuan tentang PPOM berhubungan dengan kurang
informasi, salah mengerti tentang informasi, kurang mengingat /
keterbatasan kognitif
• Fokus utama pada klien Lansia dengan PPOM adalah untuk
mengembalikan kemampuan dalam ADL, mengontrol gejala,
dan tercapainya hasil yang diharapkan. Klien Lansia mungkin
membutuhkan perawatan tambahan di rumah, evaluasi juga
termasuk memonitor kemampuan beradaptasi dan
menggunakan tehnik energi conserving, untuk mengurangi
sesak nafas, dan kecemasan yang diajarkan dalam rehabilitasi
paru.
• Klien Lansia membutuhkan waktu yang lama untuk
mempelajari tehnik rehabilitasi yang diajarkan. Bagaimanapun,
saat pertama kali mengajar, mereka harus mempunyai
pemahaman yang baik dan mampu untuk beradaptasi dengan
gaya hidup mereka.
TERIMAKASIH

You might also like