Professional Documents
Culture Documents
PEWS Endang
PEWS Endang
Score (PEWS)
Riwayat Pendidikan:
1. Sarjana Keperawatan : FIK UNPAD (2004)
2. Program Ners : FIK UNPAD (2005)
3. Magister Keperwatan: FIK UI (2017)
4. Program Ners Spesialis: FIK UI (2018)
Riwayat Pelatihan
1. Pelatihan Keperawatan Kariologi Lanjut (2013)
2. Pelatihan ACLS (2017)
3. Pelatiahan ECMO (2015)
Nama : Endang Sulistiowati 4. Pediatric Cardiac Emergency Nursing Management; Cardiac Surgical and Non
TTL : Bandung, 30 Juli 1981 Surgical Intervention (2019)
5. Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan (2021)
Alamat : Perumahan Harapan Kita
Tangerang
N0. Telp : 08562267543 Pengurus INKAVIN Wilayah DKI Jakarta
Email : ensthea@gmail.com
PENDAHULUAN
10%
SBAR
Kerjasama Keluarga- Klinisi
•Keluarga pasien
mengetahui
perilaku dan
temperamen pasien
sebelum sakit.
•Memudahkan
keluarga
mengetahui
perubahan status
perilaku sebelum
klinisi.
Komponen NEWSS pada Anak
• Perilaku
• Kardiovaskular
• Respiratori
PEDIATRIK EARLY WARNING SCORE
Komponen 0 1 2 3 score
Respirasi Normal >10 kali diatas >20 kali diatas ≥5 dibawah normal
normal, penggunaan normal, retraksi dengan retraksi,
otot bantu napas atau FiO2 40% merintih atau FiO2
atau FiO2 30% atau atau 6 lpm 50% atau 8lpm
3 Lpm
Skor 2 tambahan untuk nebulasi tiap 15 menit (terus menerus) atau muntah presisten setelah operasi
SCORE
Pengkajian Respiratori
• Hitung napas dalam 1 menut penuh
• Kaji anak dibawah 2 tahun dengan auskultasi dalam watu 1 menit
• Selain dilakukan auskultasi, hitung pergerkan abdomen pada pasien
dibawah 8 tahun
• Observasi patensi, usaha dan rate napas
• Note adanya tanda2 respieatori distress; cuping hidung, grunting,
wheezing, dyspnea, penggunan otot bantu napas dan pergerakan
dada
Cardiovaskular
Heart Rate
Hitung pulsasi dalam 1 menit penuh
Gunakan stetoskop untuk menghitung Heart rate
anak dibawah 2 tahun
Tekanan Darah
Gunakan ukuran yang sesuai; lebar cuff harus 40%
dari panjang lengan atas dan panjang cuff harus
melingkari 80-100% dari lingkar lengan atas.
Posisi fossa cubital harus selevel dengan jantung
PARAMETER TANDA-TANDA VITAL SESUAI
USIA
Penilaian EWSS pada Anak
• Pasien dalam kondisi stabil pengkajian ulang setiap 4 jam
Skor 0-2
• Pengkajian ulang harus dilakukan oleh perawat. Jika skor akurat maka perawat harus
menentukan tindakan terhadap kondisi pasien dan melakukan pengkajian ulang
Skor 3 setiap 2 jam.
• Pengkajian ulang harus dilakukan oleh perawat dan diketahui oleh dokter jaga. Dokter jaga
harus melaporkan kepada DPJP dan memberikan instruksi tatalaksana pada pasien tersebut.
Skor 4 Perawat harus memonitor tanda vital setiap 1 jam.
• Dokter konsulen harus mendampingi pasien untuk melakukan tata laksana kegawatan pada pasien dan
menentukan rencana perawatan pasien selanjutnya.
Skor ≥5 • Aktifkan sistem kode biru jika henti napas henti jantung.
Standar Komunikasi dengan SBAR
SBAR (Situation – Background – Assessment – Recommendation)
adalah kerangka Teknik komunikasi antar anggota tim kesehatan
mengenai kondisi pasien
S Situation: situasi yang terjadi
Saya…, perawat di ruang….
Saya akan melaporkan mengenai pasien ….
……. ( PEWS score, BP is …., pulse….., temperature……
B Background : Informasi yang melatarbelakangi
Pasien (X) di ruang …. Bed… masuk pada tanggal….. Dengan diagnosa….
Telah dilakukan …. (tindakan….)
Terjadi perubahan kondisi sejak …. Menit
TTV terakhir…..
A Assessment: hasil pengkajian (tanda2 vital, kondisi klinis)
Saya fikir masalahnya adalah…..
Dan telah dilakukan …. (pemasangan O2/ analgesia/ stop infusan,….)
Atau
Saya kurang tau ada masalah apa, tetapi saat ini terjadi perburukan
R Recommendation
Tolong secepatnya visite
Dan
Apakah ada yang bisa dilakukan?
Minta receiver untuk mengulang informasi untuk memastikan kepahaman
Contoh Kasus
Bayi Adam
Usia 5 bulan datang dengan diare sudah 8x
Pasien terlihat letargi dengan fontanel cekung
RR 70x/menit dengan penggunaan otot bantu napas, SaO2 95%
menggunakan oksigen nasal kanul 1Lpm
HR 160x/menit, pasien terlihat pucat, CRT 4detik, TD 82/46mmHg
Tindakan???
Dokter konsulen harus mendampingi pasien
untuk melakukan tata laksana kegawatan pada
pasien dan menentukan rencana perawatan
pasien selanjutnya
Pertimbangkan pemindahan ke ruangan
intensive
Summary
Dx Keperawatan:
Bersihan Jalan napas tidak efektif
Contoh Kasus
Anak S
Usia 8 tahun datang dengan keluhan demam suhu 39˚C
Pasien kooperatif
RR 20x/menit suara spontan, tidak ada retraksi iga, SaO2 99%
HR 120x/menit, pasien tidak pucat, CRT 2 detik, TD 110/66mmHg
• hipertermi
Kasus
• Pasien An. T usia 9 tahun, datang dengan demam tinggi dan hipoksia
• Hasil pengkajian:
• HR 155x/menit, BP 135/78mmHg, RR 40x/menit dengan oksigen
3Lpm, SaO2 91%, terlihat adanya retraksi dada dan nasal flaring, CRT
kurang dari 3 detik