You are on page 1of 28

SALEP ( UNGUENTUM )

DIDIN AHIDIN, S.Si, M.Farm, Apt


DEFINISI
 ADALAH SEDIAAN SETENGAH PADAT
YANG MUDAH DIOLESKAN DAN
DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT LUAR
 BAHAN OBAT HARUS LARUT ATAU
TERDISPERSI SECARA HOMOGEN DALAM
DASAR SALEP YANG COCOK
PERSYARATAN SALEP (FI III)
 Pemerian : Tidak boleh berbau tengik
 Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang
mengandung obat keras atau narkotik,kadar bahan obat
adalah 10 %
 Dasar salep, harus memenuhi kualitas dasar salep yang baik
yaitu :
 Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu & kelembaban & harus bebas dari
inkompatibilitas selama pemakaian
 Lunak,halus & homogen
 Mudah dipakai
 Dasar salep yang cocok
 Dapat terdistribusi secara merata
 Homogenitas,jika salep dioleskan pada sekeping
kaca atau bahan transparan lain yang
cocok,harus ,menunjukan susunan yang homogen
 Penandaan, pada etiket harus tertera “obat luar”
PENGGOLONGAN SALEP
1. MENURUT KONSISTENSI SALEP
a) Unguenta: salep yang mempunyai
konsistensi seperti mentega,tidak mencair
pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan
tanpa memakai tenaga
b) Krim (cream) : Salep yang banyak
mengandung air, mudah diserap kulit,suatu
tipe yang dapat dicuci dengan air
c) Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50
% zat padat (serbuk) berupa salep tebal
karena merupakan penutup/pelindung bagian
kulit yang diolesi
c. Cerata : salep berlemak yang mengandung
persentase lilin (wax) yang tinggi sehingga
konsistensinya lebih keras (ceratum labiale)
d. Gelones/spumae/jelly : salep yang lebih
halus,umumnya cair,& sedikit mengandung
atau tidak mengandung lilin,digunakan
terutama pada membran mukosa sebagi
pelicin, biasanya berupa campuran
sederhana yang terdiri dari minyak dan
lemak dengan titik lebur rendah,
SALEP
KRIM
GEL / JELLY
Menurut sifat farmakologi / teurapeutik

a. Salep epidermik (salep penutup), salep ini


berguna untuk melindungi kulit,menghasilkan efek
lokal, & untuk meredakan rangsangan/anestesi
lokal,tidak diabsorpsi,kadang-kadang ditambahkan
antisepeik atau adstringensia.
Dasar salep yang cocok adalah dasar salep senyawa
hidrokarbon
b. Salep endodermik, salep yang bahan obatnya
menembus ke dalam kulit,tetapi tidak melalui
kulit,terabsorpsi sebagian dan digunakan untuk
melunakan kulit atau selaput lendir. Dasar salep
yang terbaik adalah minyak lemak
c. Salep diadermik, salep yang bahan obatnya
menembus ke dalam tubuh melalui kulit untuk
mencapai efek yang diinginkan. Misalnya salep
salep mercuri, iodida,belladona dll.
Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan
oleum cacao
Menurut dasar salepnya

a) Salep hydropfobik : salep yang tidak suka air atau


salep yang dasar salepnya berlemak,tidak dapat
dicuci dengan air misalnya campuran lemak lemal-
lemak, minyak lemak,malam
b) Salep hydrofilik, salep yang suka air atau kuat
menarik air,biasanya memliki dasar salep tipe m/a
DASAR SALEP

 Kecuali dinyatakan lain,bahan dasar atau basis salep


yang digunakan adalah vaselin album.
 Pemilihan dasar salep tergantung pada :
 Khasiat yang diinginkan
 Sifat bahan obat yang dicampurkan
 Ketersediaan hayati
 Stabilitas & ketahanan sediaan jadi
PENGGOLONGAN DASAR SALEP

1. Dasar salep senyawa HIDROKARBON (dasar


salep berlemak),
 Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang
kontak bahan obat dengan kulit & bertindak sebagai
pembalut penutup.
 Digunakan terutama sebagai emolien,sukar
dicuci,tidak mengering dan tidak tampak berubah
dalam waktu yang lama,
 Contohnya : vaselin album,vaselin flavum,malam
putih (cera alba), malam kuning (cera flava) atau
campurannya
VASELIN ALBUM
2. Dasar salep serap , berfungsi sebgai
emolien,dibagi dalam 2 kelompok :
 Dasar salep yang dapat bercampur dengan air
membentuk emulsi air dalam minyak (parafin
hidrofilik dan lanolin anhidrat)
 Adeps lanae, unguentum simpleks (cera flava : oleum
sesami = 30 : 70), hydrophilic petrolatum ( vaselin alba
: cera alba : stearyl alkohol : kolesterol = 86 : 8 : 3 : 3
3.Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
dasar salep ini adalah emulsiminyak dalam air,antara
lain salep hidrofilik (krim).
Dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci maka
lebih dapat diterima sebagai bahan dasar kosmetik.

Contoh :
Dasar salep emulsi tipe m/a (seperti vanishing
cream), emulsifying ointment B.P., emulsifying wax,
hydrophilic ointment
4.Dasar salep larut dalam air (dasar salep tidak
berlemak),
terdiri atas konstituen yang larut dalam
air,keuntungannya dapat dicuci dengan air dan
tidak mengandung bahan yang tidak larut dalam
air.
Contohnya PEG atau campurannya
KETENTUAN UMUM CARA PEMBUATAN SALEP

1. Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak


dilarutkan ke dalamnya jika perlu dengan pemanasan
2. Jika tidak ada peraturan lain,bahan-bahan yang larut
dalam air dilarutkan dalam air asalkan jumlah air
yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis
salep, dan jumlah air yang dipakai, dikurangkan dari
basis salepnya.
3. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat
larut dalam lemak dan iar harus diserbukkan lebih
dahulu,kemudian diayak dengan pengayak no 60
4. Campuran salepnya yang dibuat dengan cara
dicairkan harus digerus sampai dingin
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU
DARI ZAT BERKHASIAT UTAMA
1. Zat padat
a) Zat padat yang larut dalam dasar salep
 Kamfor
 Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan di
dalam pot salep tertutup (jika tidak melampaui daya
larutnya)
 JIka dalam resep terdapat minyak lemak (oleum sesami)
kamfor dilarutkan lebih dahulu dalam minyak tersebut
 Jika dalam resep terdapat salol,mentol,atau zat lain yang
dapat mencair bila dicampurkan(karena penurunan titik
eutetik),campurkan dulu kamfor dengan zat tersebut
supaya mencair kemudian tambahkan dasar salepnya
 Jika kamfor berupa zat tunggal,tetesi lebih dahulu
dengan eter atau alkohol 95% kemudian digerus bersama
dasar salepnya
 Pellidol
 Jika pelidol 3 % larut dalam dasar
salep,larutkan pelidol bersama dasar salep
yang telah dicairkan
 Jika pellidol yang ditambahkan melebihi
daya larutnya,zat ini digeus bersama dasar
salepnya yang sudah dicairkan
 Iod
 Jika kelarutannya tidak terlampaui,
pembuatan salep dilakukan seperti pada
kamfora
 Larutkan dalam larutan pekat KI atau NaI
 Tetesi dengan etanol 95% sampai
larut,kemudian tambahkan dasar salepnya
b) Zat padat yang larut dalam air
 Protargol
 Taburkan protargol diatas air dan diamkan
ditempat gelap 15 menit sampai larut
 Bila dalam resep terdapat gliserin,tambahkan
gliserin tyersebut.Selain itu,tambahkan airnya
tanpa perlu menunggu 15 menit lagi karena
protargol akan mudah larut dengan adanya
gliserin
 Kolargol, pembuatan salep dilakukan seperti
pada protargol
 Argentum nitrat (AgNO3)

Walaupun AgNO3 larut dalam air, tetapi zat


ini tidak boleh dilarutkan dalam air karena
akan meninggalkanbekas noda hitam pada
kulit yang disebabkan terbentuknya Ag2O
kecuali pada resep obat wasir
Bahan yang ditambahkan terakhir pada
suatu masssa salep :

1. Ichtyol,
jika ditambahkan pada massa salep yang
masih panas atau digerus terlalu lama, akan
terjadi pemisahan
2. Balsam-balsam dan minyak atsiri.
Balsam merupakan campuran damar dan
minyak yang mudah menguap jika digerus
terlalu lama damarnya akan keluar
3. Air,
Ditambahkan terakhir karena berfungsi sebagai
pendingin, disamping untuk mencegah permukaan
mortir menjadi licin
4. Gliserin,
Ditambahkan ke dalam dasar salep yang dingin
karena tidak bisa bercampur dengan bahan dasar
salep yang sedang mencair

You might also like