You are on page 1of 41

Optimalisasi Pos Gizi

SUSY SUZANNA Y, SKM,MM


WIDYAISWARA AHLI MADYA
UPTD BKOM-PELKES PROV SUMBAR
Apa Itu PD & Pos Gizi?
• Kab/Kota dan Puskesmas mana yang sdh
melakukan kegiatan tsb????
• Berbagi pengalaman dalam dlm menjalankan
pos gizi
• REVIEW .....
POS GIZI

Pengertian :
adalah tempat berkumpulnya balita kurang gizi dan
orangtua/pengasuh untuk belajar mempraktikkan
perilaku unik positif yang telah terbukti dapat
mempertahankan status gizi
Tujuan Pos Gizi :
1. untuk pemulihan anak gizi kurang (meningkatkan berat
badan anak minimal 200 – 400 gram atau mengikuti garis
pertumbuhan normalnya di KMS dalam 1 - 3 putaran pos
gizi)
2. untuk mempraktekkan prilaku baru.
POS GIZI
Sasaran dan peserta :
• balita dengan berat badan dibawah pita kuning pada KMS
• didampingi orang tua atau pengasuh
• jumlah 8 – 12 orang balita.
Waktu :
selama 10 hari berturut-turut, satu minggu setelah
penimbangan di Posyandu dengan waktu dalam satu hari kurang
lebih dua jam.
Tempat :
ditentukan bersama oleh masyarakat yang disepakati oleh kader
dan orang tua balita
TAHAPAN POS
GIZI
A. PERSIAPAN

1. Menyusun rencana/kegiatan kalender pos


gizi
2. Menentukan dan mendaftarkan peserta pos
gizi sesuai kriteria
3. Membuat absensi kehadiran peserta
pos gizi
4. Menyusun menu
TAHAPAN POS
GIZI
B. PELAKSANAAN
1. Penimbangan berat badan (hari 1 & hari 10) dengan kader yang sama
2. Absen kehadiran , anak yg mengisi kehadiran pada tabel yang sudah
disediakan.
3. Menyerahkan sumbangan bahan makanan
Kader yang bertugas menerima sumbangan bahan makanan peserta dan
dicatat.
4. Praktek memasak
5. Praktek makan bersama
6.Pemantauan pola makan
7. Pratik perilaku kebersihan diri/ kesehatan
8. Bermain dengan anak
9. Pesan kesehatan
Kelulusan Peserta
 kenaikan BB 200 – 400 gr atau sesuai umur. Setelah mengikuti pos gizi
putaran 1. anak tsb akan dipantau pertumbuhannya sampai 3 bulan ke
depan, demikian juga untuk putaran ke 2 dan ke 3 akan dikuti terus
sampai 3 bulan ke depan.
Adanya perilaku baru yang menjadi kebiasaan, perilaku sebelum dan
sesudah mengikuti pos gizi.
Peserta yang tidak lulus dalam 3 putaran pos gizi, diperiksa
kesehatannya di Posyandu oleh tenaga medis, apakah ada /tidak
penyakit penyerta dan dianjurkan terus menjadi peserta pos gizi
Anak harus mengulang apabila anak kurang gizi berdasarkan KMS
anak dengan BGM atau pada pita/garis kuning, kenaikan BB kurang dari
200-400 gram sesuai umur .
Peserta yang telah lulus tetapi status gizinya kembali memburuk
(BGM)
Evaluasi

 Evaluasi harian : setelah pos gizi berakhir kader


mendiskusikan tentang kegiatan hari itu
Evaluasi bulanan : membahas hasil kunjungan rumah oleh
kader untuk melihat perilaku unik yang diterapkan dirumah
oleh orang tua/pengasuh.
Evaluasi 3 bulanan : di tingkat posyandu oleh komite,
tenaga kesehatan dan kader.
Evaluasi 6 bulanan ; di tingkat RW dalam pertemuan RW
dengan lintas program dihadiri oleh komite, kader,Toma,
Toga, nakes , kelompok masyarakat dan pemerintahan
kelurahan membahas permasalahan pos gizi.
 Kunjungan rumah
Rujukan :
Positive Deviance & Pos Gizi
merupakan program gizi yang berbasis keluarga dan
masyarakat bagi anak yang beresiko kurang energi-protein
di negara sedang berkembang.
Program ini menggunakan pendekatan PD untuk
mengidentifikasi berbagai perilaku tersebut dari ibu atau
pengasuh yang memiliki anak bergizi baik tetapi dari
keluarga kurang mampu
menularkan kebiasaan positif tersebut kepada keluarga
yang lain dengan anak kurang gizi di suatu masyarakat.
merupakan pendekatan yang sukses dalam mengurangi
angka kekurangan gizi
“Pos Gizi” merupakan tempat atau rumah yang digunakan
untuk mengadakan kegiatan pemulihan dan pendidikan gizi
Tujuan Positive Deviance & Pos Gizi

1. Dengan cepat memulihkan anak-anak kurang gizi yang


diidentifikasi di dalam masyarakat.
2. Memungkinkan keluarga-keluarga tersebut
mempertahankan status gizi baik dari anak tersebut di
rumah masing-masing secara mandiri.
3. Mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir

kemudian dalam masyarakat tersebut, dengan merubah


norma-norma masyarakat mengenai perilaku-perilaku
pengasuhan anak, pemberian makan, dan mencari
pelayanan kesehatan
PENDEKATAN PD
PD didasarkan pada asumsi bahwa
beberapa solusi untuk masalah-masalah
masyarakat sudah ada di dalam
masyarakat dan hanya perlu diketemukan.
Karena perubahan perilaku berlangsung perlahan,
sejumlah besar praktisi kesehatan masyarakat setuju
bahwa solusi-solusi yang diketemukan dalam suatu
masyarakat dapat lebih bertahan dibandingkan dengan
solusi dari luar yang dibawa masuk ke dalam
masyarakat tersebut
PD & Pos Gizi menggabungkan dua pendekatan
yang telah terbukti sukses :

1. mengurangi jumlah anak kurang gizi


2. mempromosikan perkembangan
anak yang normal di tingkat
masyarakat
Proses PD & Pos Gizi

1. Memanfaatkan kearifan lokal yang


berhasil mengobati dan mencegah
kekurangan gizi
2. Menyebarluaskan kearifan tersebut
keseluruh masyarakat
PD merupakan pendekatan yang
berbasis pada “kekuatan” atau
“modal” atas dasar keyakinan
bahwa di setiap masyarakat ada
individu-individu tertentu (“Pelaku
PD”) yang mempunyai kebiasaan
dan perilaku spesial, atau tidak
umum yang memungkinkan Semua Pelaku PD
mereka dapat menemukan cara-
cara yang lebih baik untuk mendemonstrasikan
mencegah kekurangan gizi berbagai perilaku atau
dibandingkan tetangga-tetangga kebiasaan tertentu
mereka yang memiliki sumber- yang memungkinkan
daya dan menghadapi resiko yang mereka dapat berhasil
sama. menyelesaikan
berbagai masalah dan
mengatasi berbagai
hambatan yang berat
Pendekatan PD telah digunakan secara luas
untuk mengatasi masalah kurang gizi,
dan juga digunakan pada bidang-bidang
lain
Seperti perawatan ibu hamil dan anak yang
baru lahir .
Pendekatan Pos Gizi
Para Kader :
1. dan ibu balita/pengasuh anak-anak kurang gizi
mempraktekkan berbagai perilaku baru dalam hal
memasak, pemberian makan, kebersihan dan
pengasuhan anak yang telah terbukti berhasil dalam
merehabilitasi anak-anak yang kurang gizi
2. secara aktif melibatkan ibu dan anak dalam proses
rehabilitasi dan pembelajaran dalam situasi rumah
yang nyaman dan bekerja agar keluarga-keluarga
tersebut dapat mempertahankan status gizi anak
yang sudah baik di rumah
Pendekatan Pos Gizi

1. perubahan perilaku dan memberdayakan para


ibu balita/pengasuh untuk bertanggungjawab
terhadap rehabilitasi gizi anak-anak mereka
dengan menggunakan pengetahuan dan
sumber daya lokal
2. Setelah pemberian makanan tambahan
berkalori tinggi selama dua minggu, anak-anak
menjadi lebih bertenaga dan nafsu makan
merekapun bertambah
Kegiatan PosGizi
Kegiatan Pos Gizi
rehabilitasi dan Perubahan nyata yang
pendidikan gizi 12 hr , terlihat pada anak, dengan
kunjungan rumah o/ kader disertai metode “belajar
sambil bekerja”,
menghasilkan terjadinya
peningkatan kepercayaan diri
dan ketrampilan pengasuh
dalam perilaku-perilaku
pemberian makan,
pengasuhan anak,
kebersihan, dan perawatan
kesehatan.
Program PD & Pos Gizi yang Efektif
♥ Melakukan penyelidikan PD dalam setiap kelompok masyarakat sasaran
dengan melibatkan para anggota masyarakat dan staff.

♥ Menggunakan ibu-ibu kader setempat untuk menyelenggarakan kegiatan


Pos Gizi dan melakukan tindak lanjut-kunjungan rumah

♥ Sebelum pelaksanaan kegiatan Pos Gizi, semua anak diberi obat cacing dan
mikronutrien yang dibutuhkan

♥ Memastikan para pengasuh membawa kontribusi makanan dan/atau


bahan-bahan setiap harinya pada kegiatan Pos Gizi.

♥ Menyusun menu kegiatan Pos Gizi berdasarkan makanan lokal yang


tersedia dan terjangkau.
Program PD & Pos Gizi yang Efektif
♥ Memastikan kehadiran dan keterlibatan aktif para pengasuh setiap hari
pada kegiatan Pos Gizi.

♥ Mengadakan kegiatan Pos Gizi selama 10-12 hari dalam periode dua
minggu
♥ Melakukan tindak lanjut berupa kunjungan rumah dalam kurun waktu dua
minggu setelah pelaksanaan kegiatan Pos Gizi untuk memastikan para
pengasuh mempraktekkan perilaku baru selama kurang lebih 21 hari sehingga
menjadi suatu kebiasaan.

♥ Melibatkan masyarakat secara aktif pada keseluruhan proses.

♥ Memanfaatkan posyandu untuk mengidentifikasi anak-anak baru kurang


gizi dan memantau kemajuan perbaikan gizi.
Perilaku dan Kebiasaan menguntungkan yang
dipromosikan oleh PD & Pos Gizi

Kebiasaan-kebiasaan yang
bermanfaat harus ditinjau
berdasarkan konteks
budaya masyarakat
dimana PD & Pos Gizi itu
dilaksanakan.
Kebiasaan pemberian makan ,
kebiasaan baik:
makan anak ≥ 6 bulan :
1. Variasi makanan dalam porsi kecil setiap hari
sebagai MP Air Susu Ibu (MP-ASI)
2. Pemberian makan secara aktif
3. Pemberian makan selama sakit dan
penyembuhan,
4. Menangani anak yang memiliki selera makan
yang rendah.
Kebiasaan pengasuhan
Interaksi positif antara anak dan pengasuh utama dan pengganti
membantu perkembangan emosi dan psikologis anak.
• sering melakukan interaksi lisan dengan anak,
• memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayang
pada anak,
• adanya pembagian tugas agar pengawasan dan pengasuhan
anak berjalan baik,
• partisipasi aktif ayah dalam pengasuhan anak.

merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan anak


yang normal namun seringkali terabaikan.
Kebiasaan kebersihan

kebersihan tubuh, makanan, dan


lingkungan berperan penting dalam
memelihara kesehatan anak serta
mencegah penyakit-penyakit diare dan
infeksi kecacingan

CPTS
Kebiasaan mendapatkan pelayanan
kesehatan
• selain memberikan Imunisasi lengkap seb
ultah I , pengobatan penyakit pada masa
kanak-kanak dan mendapatkan bantuan
profesional pada waktu yang tepat sangat
berperan penting dalam menjaga kesehatan
anak.
MTBS
( 16 KUNCI DARI 4 POINT )
Pertumbuhan Fisik &
Perkembangan Mental
♥ Memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan.
♥ Sejak berumur enam bulan, berikan makanan tambahan
yang baru saja dimasak serta kaya energi dan gizi, sambil
melanjutkan pemberian ASI selama dua tahun atau lebih.
♥ Memastikan anak menerima mikronutrien (khususnya
vitamin A & zat besi) dalam jumlah yang cukup melalui
makanan atau suplementasi
♥ Mendukung perkembangan mental dan sosial dengan
memenuhi kebutuhan anak melalui komunikasi,
permainan, dan menciptakan lingkungan yang dapat
menstimulasi anak.
Pencegahan Penyakit
♥ Membawa anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal
(BCG, DPT, OVP, dan campak) sebelum ulang tahun pertama.
♥ Membuang tinja, termasuk tinja anak dengan aman, cuci
tangan setelah buang air besar, sebelum menyiapkan makanan
dan memberi makan.
♥ Melindungi anak didaerah endemik malaria dengan
memastikan anak tidur di bawah kelambu yang sudah direndam
dalam insektisida.
♥ Mengadopsi dan mempertahankan perilaku yang tepat
sehubungan dengan pencegahan dan perawatan orang dengan
HIV/AIDS, termasuk anak yatim piatu.
Perawatan Di Rumah yang Baik
♥ Melanjutkan memberi makan dan minuman termasuk ASI
yang lebih banyak saat anak sakit.
♥ Memberi pengobatan yang tepat dirumah kepada anak
yang sakit karena infeksi.
♥ Melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah dan
menangani anak mengalami luka dan kecelakaan
♥ Mencegah tindakan menyiksa dan menelantarkan anak dan
mengambil tindakan yang tepat jika hal tersebut terjadi.
♥ Memastikan para pria berperan aktif dalam merawat anak
dan ikut dalam program kesehatan reproduktif keluarga
Perawatan Kesehatan
♥ Mengenali tanda-tanda anak sakit yang membutuhkan
pengobatan diluar rumah dan mencari perawatan petugas
kesehatan yang handal.
♥ Mengikuti nasehat petugas kesehatan mengenai pengobatan,
tindak lanjut, dan rujukan.
♥ Memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pemeriksaan
kehamilan yang memadai termasuk, minimal 4 kali kunjungan
pemeriksaan kehamilan pada bidan/petugas kesehatan yang
handal, vaksinasi TT (Tetanus Toxoid) dan dukungan dari
keluarga dan masyarakat ketika mencari perawatan pada saat
dan setelah melahirkan serta periode menyusui.
PD & POS GIZI vs Program Gizi Tradisional

Program Gizi Tradisional ????


PD & POS GIZI vs Program Gizi Tradisional

• P. gizi tradisional meliputi penimbangan,


Penyuluhan, dan penyediaan makanan
tambahan serta mikronutrien seperti vitamin
A.
• Apa yang terjadi setelah menimbang ????
Apa yang terjadi setelah menimbang
1. Apakah pertumbuhan anak-anak secara individual
mengalami perbaikan?
2. Apakah proses penimbangan tersebut dapat
memperbaiki status gizi anak?

Seringkali, ketika data pertumbuhan semua anak tiap


bulan ditabulasi dan kecendrungan selama satu tahun
dikaji kembali akan terlihat jelas bahwa kegiatan
posyandu hanya menghasilkan perubahan status gizi
yang kecil.
Setelah penimbangan???
• Status N dan T
• N????
Dilihat pada kurva KMS( KBM )
• T????
Banyak yang menyatakan asal bertambah
angkanya ----- N, apakah kenaikan 0,2 sdh
dinyatakan N ???
Selama beberapa dekade
• organisasi yang bergerak dalam bantuan darurat dan
pengembangan di seluruh dunia telah menyelenggarakan
program pemberian makanan tambahan dan bersifat
pengobatan kepada anak-anak yang diklasifikasikan mengalami
kekurangan gizi dan telah berhasil merehabilitasi banyak anak.
• Namun demikian, karena program pemberian makanan
tersebut didasarkan pada sumber-sumber makanan dari luar
dan umumnya dilakukan di pusat-pusat pelayanan dengan
petugas kesehatan yang dibayar, daripada mencapai perubahan
perilaku didalam keluarga, sehingga anak-anak seringkali
kembali mengalami kurang gizi setelah kegiatan pemberian
makan berakhir.
• Pendekatan tradisional terhadap intervensi gizi
cenderung mencari masalah-masalah dalam
masyarakat yang perlu diselesaikan.
• Pendekatan PD & Pos Gizi berupaya mencari
perilaku positif dan kekuatan yang ada pada
masyarakat serta apa yang bisa dibangun di atasnya.
Dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang
biasanya digunakan pada kedua pendekatan ini,
maka dapat melihat perbedaannya
PENDEKATAN
TRADISIONAL vs PD & POS GIZI
Pendekatan Tradisional Pendekatan PD & Pos Gizi

Apa saja yang anda Kekuatan apa yang anda miliki?


butuhkan?
Ada masalah apa? Hal apa yang dapat dikerjakan
disini?
Apa yang dapat kami Apa sajakah sumber daya yang
sediakan? anda miliki?
Apa yang kurang dari Hal apakah yang baik dalam
masyarakat? masyarakat anda?
Apa yang kurang disini? Hal apakah yang bisa dijadikan
dasar untuk membangun?
Keuntungan Pendekatan PD & Pos
Gizi
1. Cepat , Pendekatan ini memberikan solusi yang dapat
menyelesaikan masalah dengan segera.
2. Terjangkau, PD & Pos Gizi dapat dijangkau dan keluarga tidak
bergantung pada sumber daya dari luar untuk
mempraktekkan perilaku baru.
3. Partisipatif
4. Berkesinambungan
5. Asli , Karena solusi sudah ada ditempat itu,
6. Secara Budaya dapat Diterima
7. Berdasarkan Perubahan Perilaku
Perolehan pengetahuan bukan yang utama.
DISKUSI KELOMPOK
• PESERTA DIBAGI 4 KELOMPOK
• SETIAP KELOMPOK DISKUSI SELAMA 15 MENIT
MEMBAHAS
Kekuatan apa yang anda miliki?
Hal apa yang dapat dikerjakan disini?
Apa sajakah sumber daya yang anda miliki?
Hal apakah yang baik dalam masyarakat anda?
Hal apakah yang bisa dijadikan dasar untuk membangun?
• MASING-MASING KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN
HASIL DISKONYA SELAMA 5-10 MENIT
Terima Kasih

Biji selasih buah pepaya


Terima Kasih sampai Jumpa

You might also like