You are on page 1of 73

Karakteristik Lansia dari

Aspek Anatomi,
Fisiologi, dan Psikologi

Kesehatan Olahraga Lansia & Disabilitas


Kelompok 1
Anerinanta Ajeng Nurul Fatiya
Adelia Permatasari Kurniawati Rizka Putri
(210612608840) (210612608925) (210612608832)

Muhammad Fahmi Widyantara Ahmad


Rabbani Shofa Zahrotun Naiim Siti Nurhaliza Hasni Redondo
(210612608897) (210612608863) (210612608809) (210612608927)
Table Of Contents

Anatomi pada Fisiologi pada Psikologi pada


Lansia Lansia Lansia
01.
Perubahan Anatomi
Pada Lansia
Anatomi Sistem Indra
Anatomi Sistem Indra
Indra Penglihatan
● Sklera = jaringan yang ikat dengan serat yang kuat
serta berwarna putih sedikit buram berfungsi
menutupi seluruh bola mata.
● Koroid = berfungsi untuk melindungi bola mata dari
berbagai macam gangguan, seperti cahaya yang
berlebih.
● Retina = bagian mata yang berupa lapisan dan
sangat peka terhadap rangsangan cahaya
● Lensa = berfungsi untuk memusatkan cahaya dan
objek pada retina
● Iris = bagian mata atau selaput bola mata yang
terletak pada bagian kornea.
● Pupil = otot-otot mata yang dapat mengecil dan
membesar atau tertutup dan terbuka ketika ada
cahaya yang masuk.
● Makula = bagian mata yang tengahnya berfungsi
sebagai penglihatan supaya lebih jelas
● Kornea = bagian mata yang berbentuk jaringan
seperti kubah transparan
Perbedaan Indra Penglihatan
Anak muda dan Lansia

● Pada Iris, mengalami depigmentasi (hilangnya


pigmen) sehingga tampak ada bercak berwarna
lebih muda daripada warna irisnya sampai
berwarna putih.
● Pada Pupil, terjadi perubahan diameter dari 3 mm
menjadi 1 mm saat lansia
● Pada lensa, lensa menjadi lebih suram (kekeruhan
pada lensa) yang menyebabkan katarak
● dan mulai kehilangan daya akomodasi
ANATOMI SISTEM INDRA
Indra Penciuman

● Hidung Eksternal (bagian luar) = Struktur luar hidung


tersusun dari tulang hidung, jaringan lemak, serta
tulang rawan
● Rongga Hidung = terdiri dari Nasal vestibule dan
Konka
● Membran Mukosa = pelapis berupa jaringan tipis
untuk mengatur suhu dan kelembaban udara masuk
● Sinus = Sinus adalah rongga yang terletak di dekat
hidung

Perbedaan bentuk indra penciuman antara anak muda


dan lansia tidak terlalu terlihat tetapi terdapat perbedaan
fisiologi berupa penurunan kemampuan untuk mendeteksi
bau.
ANATOMI SISTEM INDRA
Indra Perasa
● Ujung dan tepi lidah = ini meliputi lidah bagian paling depan,
dekat dengan bagian belakang gigi seri serta tepi kanan dan
kiri dan bagian ini bisa bergerak bebas ke area depan,
belakang, kanan, serta kiri mulut
● Pangkal lidah = berada di bagian belakang dan menempel
pada dasar rongga mulut dan memiliki cukup banyak sel
sensorik
● Dasar lidah = bagian sepertiga belakang, anatomi lidah ini
terletak di mulut bagian belakang yang dekat dengan
tenggorokan dan tidak bisa bergerak bebas
● Badan lidah = bagian ini bisa digerakkan secara bebas dan
bertanggung jawab atas beberapa fungsi lidah
● Papilla = tonjolan atau bintik kecil yang berada di bagian atas
dan samping lidah berfungsi untuk membantu proses makan
Perbedaan Indra Perasa
Anak muda dan Lansia

Perbedaan anatomi lidah anak muda


dengan lansia terdapat pada:

Papila, pada lansia terjadi penurunan fungsi


papila dalam lidah yang membuat lansia
merasa bahwa semua makanan/minuman
yang dikonsumsi menjadi hambar
ANATOMI SISTEM INDRA
Indra Pendengaran
● Telinga bagian luar = terdiri dari daun telinga (pinna) dan lubang
telinga. Daun telinga berfungsi mengumpulkan gelombang suara
dari lingkungan sekitar dan mengantarnya ke gendang telinga.
● Telinga bagian tengah = terdiri dari dua bagian, yaitu osikel dan
saluran eustachius. Osikel merupakan sekumpulan tulang yang
berperan sebagai penyusun telinga bagian tengah. Saluran
eustachius untuk menyalurkan lendir dari telinga tengah dan
menjaga tekanan udara di telinga tengah.
● Telinga bagian dalam = terdapat koklea, yaitu organ yang memiliki
saraf-saraf pendengaran.

Perbedaan Telinga anak muda dan lansia terdapat pada

Fungsinya. Pada lansia terjadi penurunan fungsi pendengaran atau


disebut juga Presbikusis dimana merupakan kondisi menurunnya
kemampuan pendengaran kedua telinga yang biasanya terjadi pada
lansia usia di atas 60 tahun.
ANATOMI SISTEM INDRA
Indra Peraba
● Lapisan Epidermis = lapisan paling luar kulit yang terbentuk
dari lapisan korneum dan lapisan malpighi
● Dermis = lapisan tengah kulit manusia yang biasanya terdapat
pembuluh darah, ujung saraf, akar rambut, kelenjar keringat,
dan kelenjar minyak.
● Hipodermis = Lapisan paling dalam pada kulit manusia di
dalamnya tersimpan minyak untuk cadangan makanan,
menahan panas tubuh, dll.

Perbedaan Kulit orang biasa dengan lansia terdapat pada


struktur kulit itu sendiri, Perubahan kulit pada usia lanjut meliputi
kulit menjadi kering, kasar dan terasa gatal. Kulit juga tampak
menipis, keriput, kulit wajah mengendur, muncul bercak-
bercak kecokelatan (age spots) dan bercak keunguan seperti
memar.
Anatomi Sistem
Integumen
sistem organ yang membedakan, memisahkan, dan
menginformasikan manusia dari lingkungan sekitar
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
KULIT

Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga berfungsi


sebagai protector (melindungi), kemudian berperan dalam
proses absorbsi (penyerapan), regulasi (pengatur panas),
ekskresi (pengeluaran), pembentukan pigmen, dsb.

Perbedaan Kulit orang biasa dengan lansia terdapat pada


struktur kulit itu sendiri, Perubahan kulit pada usia lanjut
meliputi kulit menjadi kering, kasar dan terasa gatal. Kulit
juga tampak menipis, keriput, kulit wajah mengendur,
muncul bercak-bercak kecoklatan (age spots) dan bercak
keunguan seperti memar.
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
RAMBUT
1. Folicle = saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan
besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
2. Bulp = bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah,
papila dan folicle.
3. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan
kulit.
4. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru
yang lebih kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai
pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa
makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam
papil.

Perbedaan rambut anak muda dan lansia adalah apabila pada


lansia, pertumbuhan rambut menjadi lambat, rambut jadi lebih halus,
dan jumlahnya sedikit, serta Rambut pada alis, hidung, dan wajah
sering tumbuh lebih panjang, Rambut memutih dan banyak yang
rontok
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
KUKU
● Matriks kuku = pembentuk jaringan kuku yang baru.
● Dinding kuku (nail wall) = lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
● Dasar kuku (nail bed) = bagian kulit yang ditutupi kuku.
● Alur kuku (nail grove) = celah antar dinding dan dasar kuku.
● Akar kuku (nail root) = bagian proksimal kuku.
● Lempeng kuku (nail plate) = bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
● Lunula = bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
● Eponikium (kutikula) = dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
● Hiponikium = dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.

Perbedaan kuku orang biasa dan lansia adalah pada lansia


adalah Pertumbuhan kuku lebih lambat, Kuku menjadi pudar dan
berwarna agak kekuningan, Kuku menjadi tebal, keras, tapi rapuh
Anatomi Sistem
Muskuloskeletal
Sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan
sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh.
ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
TULANG SENDI OTOT
berfungsi untuk menopang Sendi merupakan sambungan Ada tiga jenis otot yang
dan memberi bentuk tubuh, antara kedua tulang. Sendi ada merupakan bagian dari
menunjang gerakan tubuh, yang bisa digerakkan, tetapi
melindungi organ-organ sistem muskuloskeletal,
tubuh, serta menyimpan ada juga yang tidak. yaitu otot rangka, otot
mineral kalsium dan fosfor jantung, dan otot polos.

TULANG RAWAN LIGAMEN


TENDON
jaringan ikat tebal dan sejenis jaringan ikat penutup jaringan ikat yang
berserat yang berfungsi sendi. Selain berada di antara menghubungkan
untuk menghubungkan sambungan tulang, tulang rawan tulang dan sendi
otot ke tulang juga ada di hidung, telinga, dan
paru-paru.
Perbedaan
Sistem Muskuloskeletal
Anak muda dan Lansia
● Terjadi penurunan massa otot yang lebih
disebabkan oleh atrofi
● Kehilangan massa tulang dan kandungan
kalsium tubuh, serta perlambatan remodeling
dari tulang.
● Perubahan yang paling banyak terjadi pada
vertebra lansia meliputi kepala condong ke
depan (kifosis servikal)
● Penurunan ketebalan diskus intervertebralis
sehingga tinggi badan menjadi berkurang
Sistem
Kardiovaskular
Jantung
- Tingkat keelastisitasan dinding aorta akan
menurun namun kaliber aorta akan
bertambah.
- Jantung mengalami hipertropi
- Seiring bertambahnya usia terdapat
penambahan circumferensi katup, sehingga
katup aorta pada usia lanjut menyamai
katup mitral dan menyebabkan penebalan
pada katup mitral dan aorta.
Sistem
Respirasi
Sistem Respirasi
- Adanya peningkatan bertahap dalam
kalsifikasi tulang rusuk, terutama di
daerah kartilainosa anterior (costal)
- Cakram intervertebralis secara bertahap
akan mengering, menjadi kurang kuat,
dan lebih tertekan di bawah berat tubuh.
Hal ini menyebabkan kelengkungan
karakteristik tulang belakang dada pada
lansia
- Kelengkungan tulang belakang dada
menyebabkan penyempitan ruang antara Sumber gambar :
tulang belakang dan antara tulang rusuk https://www.nursingtimes.net/roles/older-people-nurses-ro
les/anatomy-and-physiology-of-ageing-2-the-respiratory-s
ystem-2-27-02-2017/
Sistem Respirasi
- Adanya pengurangan bertahap dalam
kekuatan otot pernapasan karena
hilangnya massa otot dalam diafragma
dan interkostal.
- Kehilangan massa otot terutama terjadi
pada individu yang tidak bergerak atau
pada mereka yang menjalani gaya hidup
yang tidak banyak bergerak karena
ketidakaktifan meningkatkan
pemborosan dan kelemahan otot (Nigam
et al, 2009).
Sumber gambar :
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fragi.2022.818
700/full
Sistem
Pencernaan
dan Metabolisme
Sistem Pencernaan dan Metabolisme

Rongga Mulut Hati


Meliputi gigi

Lambung Usus
Meliputi Usus Halus dan
Usus Besar
Rongga Mulut
Gigi
- Pada bagian atrial ditandai dengan
hilangnya jaringan gigi akibat fungsi
mengunyah secara terus-menerus
- Terjadinya resesi gusi yang
memperlihatkan jaringan akar gigi yang
lebih lembut, sehingga dapat
menyebabkan gigi lansia berlubang

Sumber gambar :
https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/t
he-aging-mouth-and-how-to-keep-it-younger
Lambung
- Ukuran lambung pada lansia menjadi
lebih kecil, sehingga daya tampung
makanan berkurang.
- Proses pengubahan protein menjadi
pepton terganggu
- Penurunan laju pengosongan lambung
dan gangguan pencernaan protein
didukung oleh viskositas yang lebih
besar dan struktur digesta yang lebih
padat selama pencernaan lansia karena
berkurangnya sekresi lambung dan
kontraksi yang lebih lemah.
Sumber gambar :
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S026087
742200108X
Usus Halus
- Mukosa usus halus mengalami atrofi →
luas permukaan usus halus berkurang →
jumlah vili berkurang→ penurunan
proses adsorbs
- Pada duodenum, enzim yang dihasilkan
pankreas dan empedu menurun →
metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak menjadi kurang optimal

Sumber gambar :
https://www.nursingtimes.net/roles/older-people-nurses-ro
les/anatomy-and-physiology-of-ageing-3-the-digestive-sys
tem-27-03-2017/
Pankreas
- Penurunan Produksi enzim amilasi,
tripsin, dan lipase menyebabkan
kapasitas metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak yang menurun.
- Penuaan pada pancreas juga dikaitkan
dengan perubahan volume, struktur, dan
perfusi pankreas, yang dapat
menyebabkan PEI (pancreatic exocrine
insufficiency).

Sumber gambar :
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/joim.12745
Hati
- Ukuran hati pada lansia akan mengecil
dan terjadi penurunan sirkulasi portal.
- Proses penuaan di hati disebabkan oleh
perubahan genom dan epigenom yang
berkontribusi pada disregulasi fungsi
mitokondria dan jalur penginderaan
nutrisi.
- Terjadi perubahan akibat atrofi yaitu
Sebagian besar sel berubah bentuk
menjadi jaringan fibrous sehingga
menyebabkan penurunan fungsi hati.

Sumber gambar :
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S20010370193
02302
Usus Besar
- Gerakan peristaltik melambat → motilitas
usus besar menurun → absorbs air dan
elektrolit meningkat
- Penurunan tingkat pembelahan sel
- Perbaikan lapisan serta perubahan DNA
sel epitel

Sumber gambar :
https://www.nursingtimes.net/roles/older-people-nurses-ro
les/anatomy-and-physiology-of-ageing-3-the-digestive-sys
tem-27-03-2017/
Sistem Perkemihan
Ginjal
Terjadi penebalan membrana basalis
kapsula Bowman dan terganggunya
permeabilitas, perubahan degeneratif
tubuli, perubahan vaskuler pembuluh
darah kecil sampai hialinisasi
arterioler dan hiperplasia intima arteri
menyebabkan disfungsi endotel yang
berlanjut pada pembentukan
berbagai sitokin yang menyebabkan
resobsi natrium di tubulus ginjal. Sumber gambar : https://eprints.umm.ac.id/48496/61/BAB
%20II.pdf
Kandung Kemih

Mukosa mengalami penipisan yang disertai


dengan menurunnya kapasitas. Kandung
kemih menjadi lebih rentan dan sensitif
terhadap rangsangan urin, sehingga akan
berkontraksi tanpa dikendalikan (over
active bladder)

Sumber gambar :
https://www.medkes.com/2018/04/kandung-kemih-overaktif-
penyebab-dan.html
Sistem Saraf
Otak
● Berat dan volume otak akan
berkurang rata-rata 5-10% selama
usia 20-90 tahun.
● Otak mengandung lebih dari 100 juta
sel termasuk diantaranya sel neuron,
pada saat penuaan otak akan
kehilangan 100.000 neuron/tahun.
● Sulci pada permukaan otak akan
melebar dan girus akan mengecil.
● Antara usia 30-70 tahun, rasio antara
substansia grisea (kelabu) dan
Sumber gambar :
substansia alba (putih) menurun
http://pustaka.pandani.web.id/2016/02/sistem-saraf- menjadi 1 : 13 yang awalnya pada
pusat.html
orang muda 1 : 28
Saraf Otonom
● Perubahan pada 'neurotransmisi"
pada ganglion otonom yang berupa
penurunan pembentukan asetil-
kolin yang disebabkan terutama
oleh penurunan enzim utama kolin-
asetilase.
● Terdapat perubahan morfologis
yang mengakibatkan pengurangan
jumlah reseptor kolin
Sistem Reproduksi
Wanita
Vagina Uterus
● Mengalami kontraktur, panjang dan ● Setelah menopause uterus terus
lebar mengalami pengecilan mengalami atrofi, panjangnya
● Fornises menjadi dangkal, serviks menyusut dan jaringannya menipis
tidak lagi menonjol ke dalam vagina ● Serviks menyusut tidak menonjol,
● Sejak menopause, vagina bahkan lama-lama akan merata
mengalami atrofi meskipun belum dengan dinding jaringan
pernah melahirkan
● Kelenjar seks mengecil dan berhenti
berfungsi
● Mukosa genetalia menipis dan
jaringan sub mukosa tidak lagi
mempertahankan elastisitasnya
akibat fibrosi
Wanita
Ovarium Payudara (Glandula Mamae)
● Setelah menopause, ukuran sel ● PD akan menyusut dan menjadi datar,
telur mengecil dan permukaannya kecuali pada wanita gemuk, dimana
menjadi “keriput’ sebagai akibat PD tetap besar dan menggantung
atrofi dari medula karena atrofi hanya mempengaruhi
kelenjar PD saja

Sumber gambar : https://www.pelajaran.co.id/pengertian-ovarium-


struktur-dan-bagian-serta-fungsi-ovarium-indung-telur/
Pria
● Pembesaran prostat, kejadian yang sering pada pria lansia, gejala yang timbul
ialah efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang kemudian seolah-olah
bertindak sebagai katup yang berbentuk bola (ball valve effect)
● Testis tidak mengalami pengurangan ukuran dan berat tetapi sel yang
memproduksi dan memberi nutrisi (sel leydie) pada sperma berkurang jumlah
dan aktivitasnya, sehingga sperma berkurang sampai 50% dan testosteron juga
menurun

Sumber gambar : https://www.alodokter.com/bph- Sumber gambar :


benign-prostatic-hyperplasia http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmat
era/article/download/825/761
02.
Perubahan Fisiologi
Pada Lansia
Perubahan Fisiologis
Pada Lansia
Perubahan kondisi fisiologis pada lansia meliputi
perubahan pada musku-loskeletal,pendengaran,
penglihatan, sel, kardiovaskuler,respirasi,
persyarafan, gastrointestinal,genitourinaria,
vesika urinaria, vagina, endokrin ,dan kulit.
Sistem
musku-loskeletal
1. Menurunnya kemampuan meregenerasi
tulang sehingga kepadatan tulang
berkurang yang dapat menyebabkan
osteoporosis
2. Mengalami kifosis
3. Pergerakan pinggang, lutut dan jari jari
pergelangngan yang terbatas
4. Persendian mengalami pembesaran dan
menjadi kaku
5. Tendon mengerut sehingga menyebabkan
sklerosis
Sistem Pendengaran

1. Presbiakuisis (gangguan pendengaran),


50% terjadi pada lansia diatas umur 65
tahun.
2. Membran timpani menjadi atropi
menyebabkan otosklerosis.
3. Pendengaran menurun pada lanjut usia
yang mengalami ketegangan jiwa atau
stress.
Sistem Penglihatan
1. Hilangnya daya akomodasi,
2. Berkurangnya luas pandangan,
3. Menurunnya daya membedakan warna hijau
atau biru,
4. Pengamatan sinar daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat dan susah melihat
dalam cahaya gelap,
5. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
menjadi katarak,
6. Spingfer pupil timbul sklerosis dan
hilangnya respon terhadap sinar.
Sel Lansia
1. Jumlah sel pada lansia lebih sedikit dan
ukurannya lebih besar
2. Berkurangnya jumlah cairan tubuh serta
berkurangnya cairan intraseluler
3. Menurunnya proporsi protein pada otak,
ginjal, otot, darah, dan hati,
4. Jumlah sel pada otak menurun
5. Terganggunya perbaikan pada sel
6. Terjadinya atrofi pada otal sekitar 5-20%
Sistem Kardiovaskuler
1. Menurunnya elastisitas dinding aorta
2. Menebalnya katup jantung sehingga
menjadi kaku
3. Menurunnya kemampuan jantung
memompa darah
4. Kehilangan elastis pembuluh darah
5. Tekanan darah meninggi
Sistem Respirasi
1. Otot otot pernafasan kehilangan
kekuatan dan menjadi kaku
2. Menurunnya aktivitas dari silia
3. Hilangnya elastisitas paru-paru
4. Ukuran dan jumlah alveoli melebar dari
biasanya
5. Kemampuan untuk batuk berkurang
6. Kemampuan pegas, dinding, dada dan
kekuatan otot pernafasan menurun
seiring bertambahnya usia
7. O2 pada arteri menurun menjadi 75
mmHg
SISTEM PERSYARAFAN
1.Setiap orang berkurang sel saraaf otaknya dalam setiap
harinya.
2.Cepatnya menurun hubungan persarafan
3.Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi
4.Mengecilnya saraf panca indra
5.Kurang sensitif terhadap sentuhan.
SISTEM GASTROINTESTINAL

1.Kehilangan gigi:
2.Indra pengecap menurun
3.Lambung: rasa lapar menurun
4.Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
5.Fungsi absorbsi melemah
6.Liver (hati): makin mengecil dan menurunnya
tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.
SISTEM GENITOURINARIA

Vesika urinaria
(kandung kemih)

Otot-otot menjadi lemah

Ginjal

Fungsi ginjal menurunn


sampai 50%,
fungsi tubulus berkurang Prostat
akibatnya kurangnya
kemampuan Pembesaran prostat
mengkonsentrasi urin
SISTEM ENDOKRIN

Produksi dari hampir semua


hormon menurun. Menurunnya sekresi hormon
kelamin, misalnya: progesteron,
estrogen dan testosteron.

Menurnnya aktifitas thyroid Menurunnya produksi aldosreon


SISTEM INDRA
Pendengaran Penciuman
Perabaan
● Presbiakuisis ● Anasomia, tidak bisa mendeteksi menurangi sensitivitas
(gangguan bau kulit atau indra peraba
pendengaran) ● Hiposomia, penurunan
● Otosklerosis kemampuan dalam mendeteksi
● Pendengaran bau
menurun ● Disosmia, distorsi identifikasi bau

Penglihatan Pengecap
-Spingter pupil timbul Rasa yang tumpul
sklerosis dan hilangnya
menyebabkan kesukaan
respon terhadap sinar.
terhadap makanan yang
-Lensa lebih suram .
asin dan banyak
-Hilangnya daya
berbumbu.
akomodasi.
Sistem Integumen
● Kulit mengkerut atau keriput akibat
hilangnya jaringan lemak.
● Permukaan kulit kasar dan bersisik
● Menurunnya respon terhadap
trauma
● Kulit kepala dan rambut menipis
berwarna kelabu.
SISTEM REPRODUKSI

-Vagina: Fungsi seksual menurun atau berhenti dan


berkurang setiap tahunnya.
-Menciutnya ovary dan uterus.
-Atrofi payudara
-Pada laiki-laki testis masih memproduksi sperma,
meskipun adanya penurunan secara berangsur-
angsur.
-Produksi estrogen dan progesterone oleh ovarium
menurun saat menopause
03.
Psikologi Pada
Lansia
Psikologi Pada Lansia
Kesehatan Psikologi lansia dirasakan sangat penting
untuk diperhatikan. Karena, lansia memiliki tugas-
tugas perkembangan yang akan mempengaruhi
perubahan psikologisnya. Gangguan psikologis yang
sering terjadi oleh lansia antara lain depresi,
gangguan kecemasan, dan dementia Alzheimer.
Gangguan psikologi pada lansia ini dapat
menyebabkan suatu keadaan ketergantungan pada
orang lain
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
Psikologis Lansia
● Penurunaan Kondisi Fisik
● Penurunan Fungsi Seksualitas
● Perubahan Interaksi Sosial di Masyarakat
● Post Power Syndrom
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
Psikologis Lansia
● Penurunaan Kondisi Fisik
Semakin tua seseorang maka semakin jelas pula perubahan fisik yang
terlihat, misalnya energi yang berkurang, kulit semakin keriput, gigi yang yang
mulai rontok ataupun tulang yang semakin rapuh. Hal ini dapat berpengaruh
terhadap kondisi psikologis maupun sosial dan menyebabkan kebiasaan
ketergantungan pada orang lain.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
Psikologis Lansia
● Penurunan Fungsi Seksualitas
Erikson (2002) mengungkapkan bahwa permasalahan psikologi pada
orang yang mencapai tahapan lanjut usia akan terlihat dari gejala penurunan
fisik yang sejalan dengan aspek psikologisnya. Bagi pria fase lanjut usia ditandai
dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan fase
menopause yang berdampak pada ketidakseimbangan fisiologis yang
mengakibatkan terganggunya keseimbangan emosi, seperti stres dan depresi.

● Faktor penurunan fungsi seksualitas lansia lainya antara lain :


1. Rasa malu jika mempertahankan kehidupan seksual pada masa senja.
2. Kelelahan atau rasa bosan dikarenakan kurangnya variasi dalam
kehidupannya.
3. Pasangan hidup telah meninggal.
4. Disfungsi seksual karena perubahan hormon atau masalah kesehatan jiwa
seperti setres atau pikun.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
Psikologis Lansia
● Perubahan Aspek Psikososial
Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia adalah menurunya fungsi
kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar,
pemahaman ataupun perhatian sehingga menyebabkan reaksi dan prilaku
lansia melambat. Sedangkan psikomotorik adalah dorongan kehendak meliputi,
gerakan, tindakan, dan koordinasi yang berakibat lansia menjadi kurang
cekatan. Dengan berubahnya kedua aspek tersebut akan berdampak pada
perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan kepribadian lansia.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan
Psikologis Lansia
● Post Power Syndrom
Adalah gejala yang terjadi ketika seseorang yang hidup dalam bayang
bayang kebesaran yang dimilikinya di masa lalu dan seakan akan belum bisa
menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.

● Gejala Post Power Syndrom :


1. Rasa Kurang bergairah dan sakit sakitan
2. Mudah tersinggung
3. Pemurung
4. Tidak suka dibantah
5. Menarik diri dari pergaulan
Depresi

Depresi adalah penyakit yang ditandai


dengan rasa sedih yang berkepanjangan dan
kehilangan minat terhadap kegiatan-
kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan
senang hati
Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah munculnya


rasa cemas atau khawatir yang berlebihan
dan tidak terkendali terhadap berbagai hal
dan kondisi
Alzheimer

Alzheimer adalah proses penyakit dengan


hedaya berat fungsi otak atau sering disebut
gangguan pikun, yang berlangsung secara
progresif yang mengakibatkan gangguan
berpikir, mengingat, mental, emosi, dan
perilaku
Gangguan Psikologi Lansia yang Lain

● Mudah tersinggung
● Sulit Konsentrasi
● Bersifat ragu-ragu
● Merasa kecewa
● Pemarah dan agresif
● Kesepian
● Takut Kematian
Cara Menyikapi Perubahan Psikologi Lansia
● Keluarga harus menyediakan waktu untuk mengajak lansia berbicara dari hati ke
hati sehingga lansia tersebut tidak merasa kesepian dan mengungkapkan segala
keluh kesahnya.
● Memberikan perhatian, kasih sayang yang tulus dan rasa aman serta motivasi.
● Memahami apa yang mereka rasakan dan mencari penyebab permasalahannya.
● Keluarga harus dapat memberi penjelasan agar lansia tersebut menerima
perubahan dirinya dengan lapang dada dan dengan senang hati memasuki
tingkatan kehidupan yang baru.
● Berusaha meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan membuat dirinya
bermanfaat bagi orang lain.
● Apabila lansia menghadapi masalah gangguan mental yang cukup menggangu
diharapkan segera dikonsultasikan kepada ahli.
Referensi
● Adrian, dr. K. (2021) Mengenali Anatomi Telinga dan Proses Pendengaran, Alodokter.
Available at:
https://www.alodokter.com/mencermati-anatomi-telinga-dan-proses-pendengaran.
● Eroschenko, V.P. (2010) ‘Sistem Integumen’, atlas histologi diFiore, p. 224. Fadli, dr. R.
(2021) Ini Anatomi Hidung dan Fungsinya yang Perlu Diketahui, Halodoc. Available at:
https://www.halodoc.com/artikel/ini-anatomi-hidung-dan-fungsinya-yang-perlu-dike
tahui
.
● Gramedia (no date) Mengenal 5 Panca Indera Manusia Beserta Struktur dan Fungsinya.
Available at: https://www.gramedia.com/literasi/panca-indera-manusia/.
● Harvard Medical School (2010) ‘The aging mouth - and how to keep it younger’, Harvard
Health Publishing [Preprint]. Available at:
https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/the-aging-mouth-and-how
-to-keep-it-younger
.
● Hunt, N.J. et al. (2019) ‘Hallmarks of Aging in the Liver’, Computational and Structural
Biotechnology Journal, 17, pp. 1151–1161. doi:https://doi.org/10.1016/j.csbj.2019.07.021.
Referensi
● Li, L. et al. (2022) ‘In vitro gastric digestion and emptying of tsampa under simulated
elderly and young adult digestive conditions using a dynamic stomach system’, Journal
of Food Engineering, 327, p. 111054. doi:https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2022.111054.
● Löhr, J.M. et al. (2018) ‘The ageing pancreas: a systematic review of the evidence and
analysis of the consequences’, Journal of Internal Medicine, 283(5), pp. 446–460.
doi:10.1111/joim.12745.
● Putri, N.H. (2020) Mengenal Bagian-bagian Lidah, Tipe, dan Fungsi Lengkapnya, SehatQ.
Available at:
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-si-pengecap-rasa-ini-bagian-bagian-lidah
-dan-fungsinya
.
● Setiaji, R.B.R. (2021) Kupas Tuntas Anatomi Hidung Manusia dari Bagian Luar Hingga
Dalam, Hello Sehat. Available at: https://hellosehat.com/tht/anatomi-hidung/.
● Tamtomo, G.D. (2016) ‘Perubahan Anatomik Organ Tubuh Pada Penuaan’, Pustaka UNS
[Preprint]. Available at:
https://library.uns.ac.id/perubahan-anatomik-organ-tubuh-pada-penuaan/.
Referensi
● Putri, Dinka Anindya (2019) ‘Status Psikososial Lansia di PSTW Abiyoso Pakem Sleman
Yogyakarta Tahun 2019’
● Rudjubik, Greis Diana M. (2015) ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih
Tinggal di Panti Werdha Salib Putih Salatiga’
● Savitra, Khanza (2020) ‘Psikologi Lansia – Perkembangan – Faktor’ Dosen
Psikologi.com. Available at: https://dosenpsikologi.com/psikologi-lansia
● Bahri, Dasep Samsul (2019) Menghadapi "Post Power Syndrome". Kementrian Sosial
Republik Indonesia. Available at:
https://kemensos.go.id/menghadapi-post-power-syndrome.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

You might also like