You are on page 1of 29

ANALISIS

KARAKTERISTIK
FISIS DAN
MEKANIS PAPAN
PARTIKEL
PELEPAH KELAPA
SAWIT DENGAN
PEREKAT Oleh: UREA

FORMALDEHIDA
Prismardana Aninditaningtyas
02111640000033

Dosen Pembimbing:
Dr. Eng. Sutikno, ST., MT. DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FTIRS-ITS
AGEN
DA
BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
1 Persediaan yang Melimpah

2 Pencemaran Lingkungan

3 Bahan Baku Alam


BAB I PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH
Sifat Fisis
- Kerapatan
- Kadar air
Variasi - Pengembangan tebal
- Ukuran partikel PENGARUH - Daya serap air
- Kerapatan
Sifat Mekanis
- MOR
- MOE
- Internal bond
BAB I PENDAHULUAN

TUJUAN PENELITIAN
2

1 3

Menganalisis pengaruh Menganalisis pengaruh variasi Mengetahui limbah


variasi ukuran partikel kerapatan papan terhadap pelepah kelapa sawit
pelepah kelapa sawit dapat menjadi bahan baku
sebagai bahan penguat
karakteristik fisik dan mekanik
alternatef papan partikel.
terhadap karakteristik papan partikel.
fisik dan mekanik papan
partikel.
BAB I PENDAHULUAN

1 3
Distribusi persebaran Kadar uap air serta gas yang
partikel dianggap merata ada pada atmosfer dianggap
(uniform) tidak berpengaruh

BATASAN
MASALAH
Reaksi kimiawi antara Kandungan pengotor di
partikel dengan serat dalam papan partikel dapat
diabaikan. diabaikan
2 4
BAB I PENDAHULUAN

MANFAAT PENELITIAN
Sebagai referensi dan
literatur untuk
penelitian Sebagai salah satu
karakteristik akustik solusi terhadap Sebagai bahan
papan partikel dengan permasalahan dampak alternatif di masa yang
penguat pelepah dari limbah hasil akan datang.
kelapa sawit dan kebun kelapa sawit.
matriks urea
formaldehida.
1 2 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aini, Bintani, dan Haris (2008). Papan Partikel Dari Pelepah Kelapa Sawit

Sifat Fisis Sifat Mekanis o Variasi kadar perekat UF 10 % dan 12%


Taraf
o Target kerapatan 0,6 gr/cm3
No o Kadar air, kerapatan, modulus elastisitas 
Perekat Kadar Pengembangan
Kerapatan MOR MOE
Air Tebal memenuhi standar
o Pengembangan tebal dan modulus parah 
24,20 5.041
belum memenuhi standar
1 10% 12,60% 0,52 gr/cm3 21,20%
kg/cm2 kg/cm2 o Papan partikel dengan perekat 12% memiliki
nilai sifat mekanis yang lebih besar
51,50 8.906
2 12% 13,90% 0,56 gr/cm3 12,60%
kg/cm2 kg/cm2

PENELITIAN TERDAHULU
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Setiawan, A., Santoso, E., Kusuma, G. E., 2018. Pemanfaatan Limbah Fiber
Kelapa Sawit Sebagai Komposit Dengan Matriks Resin Epoksi

o Variasi sabut kelapa sawit : tanpa fiber, 2, 4, 6, 8% wt


o Nilai kekuatan mekanik meningkat pada papan komposit
2-4% wt
o Serabut kelapa sawit sebagai penguat  meningkatkan
kekuatan ketika jumlahnya meningkat

Gambar 1. Tensile strength komposit pada variasi


konsentrasi fiber (Setiawan, dkk, 2018) PENELITIAN TERDAHULU
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sukudom, N., Jariyasakoolroj, P., Jarupan, L., Tansin, K. 2017. Mechanical, thermal, and biodegradation
behaviors of polyvinyl alcohol biocomposite with reinforcement of oil palm fond fiber

o Pelepah kelapa sawit  dimanfaatka sebagai bahan baku


biokomposit
o Pelepah kelapa sawit  serat, variasi 0, 5, 10, 15, 20, 25
phr (per hundred rubber)
o Kadar pelepah meningkat  compressive strength
meningkat
o Kekuatan yield tertinggi, 117,6 Mpa ; kekuatan modulus
420 Mpa  serat pelepah 25 phr
o Penambahan kadar serat pelepah kelapa sawit 
meningkatkan sifat termal dan ketahanan terhadap air

PENELITIAN TERDAHULU
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Adnan, Kasim, Sarmin.2013.Mechanical Properties of Particleboard from Oil Palm Trunk (Elaeis
guineensis jacq) Using Phenol Formaldehyde Adhesive in Relation to Particle Sizes and Board
Thickness.”

o FF 11%
o variasi ukuran partikel
dan ketebalan papan
o Semakin kecil ukuran
partikel  meningkatkan
nilai mekanik
o Partikel yang kecil
memiliki kemampuan
mengisi void
Gambar 2. Nilai MOR (a) MOE (b), papan partikel homogeny partikel 1mm/2mm dan
ketebalan 12 mm/16mm (Adnan, dkk, 2013)
PENELITIAN TERDAHULU
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

• Luas areal perkebunan: 14.326.350 hektar


• Produksi minyak sawit mentah: 42,9 juta
ton
• Meningkat dengan rata-rata laju
pertumbuhan sebesar 7,89%

Gambar 3. Perkembangan Luas Areal Perkebunan

KELAPA SAWIT | Elaeis Kelapa Sawit Tahun 2014 – 2020 (Dirjend


Perkebunan, 2019)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tahun Area Coverage (Ha) Produksi Pelepah (Ton)

2002 5,067,058 55,616,029

2003 5,283,557 57,992,322

2004 5,284,723 58,005,120


• Limbah hasil pengolahan minyak sawit mentah: tandan
2005 5,453,817 59,861,095
buah kosong, serat mesokarp, cangkang sawit, sawit 2006 6,594,914 72,385,776

bungkil inti, limbah pabrik kelapa sawit  tersebar di 2007 6,766,836 74,272,792

65% provinsi di Indonesia 2008 7,363,847 80,825,585

2009 7,873,294 86,417,275


• Limbah padat: pelapah dan batang kelapa sawit
2010 8,385,394 92,038,085

2011 8,992,824 98,705,236

2012 9,572,715 105,070,120

(Hambali, 2017) 2013 10,465,020 114,864,060

2014 10,754,801 118,044,696

KELAPA SAWIT | Elaeis 2015 11,300,370 124,032,861


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
• 1 pohon kelapa sawit  22 – 26 pelepah dengan
berat 7 kg/tahun
• 1 ha luas areal perkebunan  pelepah sekitar 20
ton/tahun
(Subari, 2014)
• Dihasilkan dari pemotongan/pemangkasan saat
panen
• Dibuang dan dibiarkan di areal perkebunan
(Ambarita, 2015)
Gambar 4. Bagian-bagian Kelapa

KELAPA SAWIT | Elaeis Sawit Afrika (Lai, et al, 2012)


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
• Kandungan kimia pelepah kelapa sawit (Suryani, dkk 2016)

KELAPA SAWIT | Elaeis


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPAN PARTIKEL |
PARTICLE BOARD
•Papan komposit
•Bahan dasar berlignoselulosa
•Bahan perekat
•Proses pengempaan panas

(Maloney, 1977)
KLASIFIKASI PAPAN PARTIKEL

Kerapatan Jenis Partikel Tipe Perekat


1. Rendah
1. Asahan 1.Exterior particle board
 Low Density Particleboard
2. Serpih - pemakaian di luar atap
 < 0,59 gr/cm3 - fenol formaldehida atau
3. Biskit
2. Sedang resoksional formaldehida
4. Tatal
 Medium Density Particleboard
5. Serbuk gergaji
 0,59 – 0,8 gr/cm3
6. Untaian 2.Interior particle board
3. Tinggi - pemakaian di bawah atap
7. Kerat
 High Density Particleboard - urea formaldehida atau melamin
8. Wol kayu
 > 0,8 gr/cm3 formaldehida
KLASIFIKASI PAPAN PARTIKEL

Proses Tipe Susunan Arah Partikel


1.Flat Pressing Particleboard
1. Homogen atau lapis tunggal
- proses pengempaan secara 1. Diatur
mendatar 2. Berlapis bertingkat atau
- pengempaan sejajar permukaan multilapis - Sejajar
papan - Bersilangan tegak lurus

2.Extrusion Pressing Particleboard 2. Acak


- proses pengempaan secara
ekstrusi
- pengempaan tegak lurus
permukaan
JIS A 5908:2003

No Sifat fisis-mekanis Satuan JIS A 5908:2003

1 Kerapatan gr/cm3 0,5 – 0,9

2 Kadar Air % 5 – 13

3 Daya Serap Air % -

4 Pengembangan Tebal % Maksimal 12

5 Modulus Patah (MOR) kgf/cm2 Minimal 20400

6 Modulus Elastisitas (MOE) kgf/cm2 Minimal 82

7 Internal Bond kgf/cm2 Minimal 1,5


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Alat Bahan
1. Mesin crusher/chipper pelepah kelapa sawit 1. Pelepah kelapa sawit
2. Moisture meter tipe TK100W 2. Perekat urea formaldehida
3. Oven pengering 3. Aquades
4. Ayakan mesh stainless 4, 10, 18, 30, dan 100 4. Air
5. Rotary drum mixer
6. Gelas beaker 500 ml
7. Spray gun
8. Timbangan digital
9. Mesin hot press
10. Cetakan papan ukuran 20 x 25 x 1 cm
11. Jangka sorong
12. Universal Testing Machine
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tahap Pertama
Persiapan partikel : (penyediaan dan persiapan bahan baku, pengayakan
atau penyaringan, serta pengukuran kadar air pada partikel)

PROSEDUR
Tahap Kedua PENELITIA
N
Pembuatan papan partikel : perhitungan bahan baku dan perekat,
pencampuran partikel dan perekat, pencetakan dalam bentuk lembaran,
pengempaan, pengondisian, dan pemotongan bagian-bagian contoh uji

Tahap Ketiga
Pengujian contoh uji papan partikel: kadar air, kerapatan, pengembangan
tebal, daya serap air, MOR, MOE, dan internal bonding
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

01 02 03 04

Persiapan bahan baku Penyaringan partikel Pembuatan papan partikel Pengujian Papan Partikel
1. Bahan baku mentah Partikel diayak dengan saringan Pengujian sifat fisik:
dibersihkan dan dikeringkan stainless
a. Kerapatan & kadar air
2. Pelepah kelapa sawit dicacah Partikel kasar : penyaringan
b. Daya serap air &
dengan mesin chipper mesh 4 dan tertahan di 10 mesh pengembangan tebal
3. Bahan yang sudah dicacah Partikel sedang : penyaringan
partikel dijemur di bawah mesh 10 dan tertahan di 18 Pengujian sifat mekanik:
matahari  MC 8% mesh
c. Modulus of Elasticity
Partikel halus : penyaringan
d. Modulus of Rupture
mesh 30 dan tertahan di 100
e. Internal bonding
mesh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a Kebutuhan partikel dan perekat ditentukan

03 Partikel dicampur ke dalam mesin rotary drum mixer kemudian ditambahkan perekat
b UF dengan menggunakan sprayer gun untuk membantu perataaan perekat ke seluruh
partikel

Campuran partikel dan perekat dimasukkan ke dalam cetakan 20 x 25 x 1 cm dan


c
dipadatkan

Partikel dan perekat yang telah dipadatkan kemudian dipindahkan ke dalam molding
d baja dan dilakukan proses pengempaan panas (hot press) dengan suhu 140°C selama
5 menit dan tekanan sebesar 3 MPa

e Dilakukan pengondisian selama 7 – 14 hari pada suhu ruang.

Lembaran papan partikel dipotong menjadi beberapa bagian sesuai pola. Ukuran dan
f
jumlah contoh uji mengacu pada standar JIS A 5908:2003
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

No Perlakuan Jenis Target Kebutuhan Partikel Kebutuhan Perekat


Partikel Kerapatan (gr) (gr)
1 P1 Halus 0.5 gr/cm3 256.5 13.5
2 P2 Halus 0.8 gr/cm3 410.4 21.6
3 P3 Halus 1 gr/cm3 513 25
4 P4 Sedang 0.5 gr/cm3 256.5 13.5
5 P5 Sedang 0.8 gr/cm3 410.4 21.6
6 P6 Sedang 1 gr/cm3 513 25
7 P7 Kasar 0.5 gr/cm3 256.5 13.5
8 P8 Kasar 0.8 gr/cm3 410.4 21.6
9 P9 Kasar 1 gr/cm3 513 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A = contoh uji untuk MOR dan MOE (5 x 20 cm)


A

B = contoh uji kerapatan dan kadar air (10 x 10


cm)
  C
C = contoh uji pengembangan tebal dan daya
B
serap air (5 x 5 cm)
D = contoh uji keteguhan rekat internal D

(internal bonding) (5 x 5 cm)


Gambar 5. Pola Pemotongan Contoh Uji (JIS A 5908:2003)
Start A

Persiapan alat dan bahan Pemotongan sampel uji

Persiapan bahan baku mentah Perekat urea formaldehida Sifat fisika (JIS A 5908:2003) Sifat mekanika (JIS A 5908:2003)

Penjemuran partikel Pengujian kerapatan


Penimbangan perekat
Pengujian kadar air Modulus od Rupture (MOR)
Pengujian daya serap air dan Modulus of Elasticity (MOE)
Penyaringan partikel pengembangan tebal Internal Bonding (IB)

Pengeringan oven

Perhitungan partikel Nilai dan grafik MOR, MOE, IB, kerapatan, kadar
air, pengembangan tebal, daya serap air

Pencampuran perekat dengan


partikel Pengolahan, analisis, dan pembahasan
data
Pencetakan papan

Pengempaan panas
Kesimpulan dan saran
Pengondisian papan

Gambar 3 Flowchart Penelitian


A Selesai
ANALISIS Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis
data yang mengacu pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan pola

DATA faktorial dengan faktor sebagai berikut.

o Faktor A : ukuran papan partikel  partikel halus, partikel sedang, partikel kasar
o Faktor B : target kerapatan papan partikel  0,5 gr/cm3, 0,8 gr/cm3, dan 1 gr/cm3
Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

Model matematis:

𝑌 𝑖𝑗𝑘=𝜇+ 𝐴𝑖 + 𝐵 𝑗 + 𝐴𝐵𝑖𝑗 +𝜀𝑖𝑗𝑘


RENCANA KEGIATAN
THANK YOU

You might also like