Professional Documents
Culture Documents
3 Virologi
3 Virologi
VIROLOGI
BAGIAN 6
VIROLOGI
A. Dasar Virologi
B. Sejarah Penemuan
C. Struktur dan Karakteristik Virus
D. Ukuran Virus
E. Klasifikasi Virus
F. Jenis Infeksi Virus
G. Peranan Virus Bagi Kehidupan
H. Hepatitis
2
Dasar Virologi
Virologi ialah ilmu yang mempelajari tentang virus.
Virus bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Virus mengandung asam nukleat yaitu DNA/RNA yang
diselubungi oleh bahan pelindung antara lain: Protein,
Lipid, Glikoprotein atau kombinasi dari ketiganya.
Virus biasanya menginfeksi sel-sel eukariot (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fage digunakan untuk
jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang tidak berinti sel).
3
SEJARAH PENEMUAN
Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan
Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut
dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit.
Karena tidak berhasil menemukan mikroba di
getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri
yang lebih kecil.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky
dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring
bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik
4
STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK VIRUS
Virus organisme subseluler karena ukurannya sangat kecil
dan bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Terdiri dari
lapisan protein sebagai pelindung kapsid.
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi
kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut
kapsomer.
Kapsid berbentuk bulat, heliks, polihedral atau bentuk yg
lebih komplek. Fungsinya adalah memberi bentuk dan
pelindung virus.
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA
saja. Bagian isi disebut sebagai virion
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada
inangnya. Ekor virus dilengkapi benang atau serabut. Virus
yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
5
UKURAN VIRUS
Ukurannya sangat kecil (25-300 nm, 1nm= 10-9 m),
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu
pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri.
Bentuk virus:
1. Bulat : virus rubella & HIV
2. Oval : virus rabies
3. Batang : virus mozaik tembakau
4. Bentuk T : virus yang menyerang bakteri
6
7
8
PERBEDAAN VIRUS DENGAN SEL HIDUP
Virus :
1. Hanya memiliki 1 tipe asam nukleat (DNA atau
RNA)
2. Tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya,
3. Tidak memiliki system metabolisme
• Sel hidup:
4. Memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus (DNA &
RNA)
5. Dapat mereproduksi semua bagian selnya
6. Memiliki system metabolisme
9
KLASIFIKASI
Pengklasifikasian virus yang meliputi banyak hal yaitu
mulai dari karakteristik (morfologi, genom,fisika-
kimia,dan sifat fisiologisnya, protein, antigenic, dan sifat
biologisnya) hingga tingkatan ordo, famili, genus, dan
spesies.
Ordo virus:
Merupakan pengelompokan famili virus yang memiliki
banyak kesamaan karakteristik. Ordo ditandai dengan
akhiran Virales.
Salah satu virus yang telah diberi penamaan oleh ICTV
(International Commitee on Taxonomy of Virus) adalah
Mononegavirales,yang terdiri dari family
paramyxoviridae,Rhabdoviridae,dan Filoviridae
18/10/2022 10
Famili virus:
Merupakan pengelompokan genus virus yang memiliki byk
kesamaan karakteristik dan dibedakan dr anggota famili lainnya.
Famili virus ditandai dengan akhiran Viridae. Contohnya
Picornaviridae, Togaviridae, Poxviridae, Herpesviridae, dan
Paramyxoviridae.
Genus virus:
Merupakan pengelompokan spesies virus yang memiliki banyak
kesamaan karakteristik.
Genus virus ditandai dengan tambahan Virus. Ditandai dengan
akhiran Virus (misal: Genus Simplex virus dan genus
Varicellovirus pada Alphaherpesvirinae)
Spesies virus:
Menggambarkan suatu klas polythetic pada virus yang
merupakan replikasi keturunan dan menempati bagian relung
ekologinya.
11
PENGELOMPOKKAN
Virus RNA Virus DNA
Nama Penyakit Nama Penyakit
Virus Influenza Virus mozaik Bercak-bercak
orthomyxo pada daun
tembakau
Virus rhabdo Rabies Virus herpes Herpes
Virus hepatitis Hepatitis Virus pox Cacar
Virus Pes pada Virus papova Kutil pada
paramyxo hewan ternak manusia
12
Bagian tubuh yang diserang Penyakit yang ditimbulkan
Saluran pernapasan Pilek, influenza, dan batuk.
13
JENIS INFEKSI VIRUS
JENIS PENYAKIT PINTU INFEKSI RUTE ORGAN SASARAN
PENYEBARAN
15
7. Rabies (gila anjing) menyerang sistem saraf pusat penderita. Gejala
rabies pada manusia : sakit kepala, gugup, demam, lesu.
8. AIDS (Aquired Immune Defticiency Syndrome) virus penyebab
AIDS adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel
darah putih sehingga tubuh tidak dapat melawan bibit penyakit
yang masuk ke tubuh.
9. Ebola, pernah mewabah di Zaire, Afrika tahun 1995. Virus ini
disebabkan pendarahan hebat pada penderita. Gejala adalah sakit
kepala, muntah darah, dan kerusakan jaringan tubuh.
10. Virus DHF (dengue hemoage fever); menyebabkan demam
berdarah.
11. Virus trakom; ditandai dengan bintik- bintik merah pada selaput
mata
12. Poliomeylitis ; (virus ARN) Faring dan usus halus, kemudian darah:
neuromotorik di vertebrata/tulang punggung.
16
Penyakit pada hewan disebabkan virus :
1. NCD (New Castle Disease) penyakit menyerang saraf ternak
unggas, misalnya : ayam dan itik sering disebut : tetelo atat
cekak.
2. RSV (rous sarcoma virus) penyakit kanker pada ayam.
3. FMD (Foot and Mouth Disease) penyakit ini menyerang
kuku dan mulut hewan ternak seperti : kerbau, sapi, domba
dan kuda.
4. Rabies (Rabdovirus) penyakit rabies pada anjing, kucing, dan
kera.
5. Cacar(vacinia) penyakit pada sapi.
17
Penyakit pada tumbuhan disebabkan virus :
18
Virus yang menguntungkan
19
HEPATITIS
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati.
Penyebab Hepatitis bermacam-macam bisa dari virus,
alkohol, narkoba, obat ataupun racun
Indonesia termasuk daerah yang menjadi endemik virus
hepatitis.
Ada 3 jenis virus penyebab hepatitis yang ditemukan di
Indonesia yaitu Virus hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis
C.
Istilah hepatitis biasanya dipakai untuk semua jenis
penyakit peradangan atau pembengkakan hati (liver)
Penyakit hepatitis bisa menyerang semua orang, bahkan
orang yang memiliki kekebalan tubuh yang baik
Bentuk penyakit hepatitis bisa mengakibatkan penyakit
yang akut (Hepatitis A), juga mengakibatkan hepatitis
kronik (Hepatitis B dan C) dan ada pula yang berkembang
menjadi kanker hati (Hepatitis B dan C)
Penularan hepatitis dapat terjadi melalui kontak dengan
cairan penderita misal darah, jarum suntik, transfusi darah
dan lain-lain.
Cara mencegah penyakit hepatitis yaitu dengan cara :
1. Imunisasi : cara efektif untuk mencegah terinfeksi
penyakit hepatitis. Setelah diimunisasi, tubuh akan
menghasilkan antibodi yang merupakan zat kekebalan
tubuh terhadap penyakit hepatitis.
2. Imunisasi sementara : efektif diberikan kepada
seseorang yang sering bepergian terutama di wilayah
endemi hepatitis ataupun di lingkungan dengan sanitasi
yang buruk. Antivirus yang diberikan akan bekerja efektif
setelah 2 minggu kemudian.
3. Menjaga kebersihan diri : selalu mencuci tangan
sebelum makan merupakan salah satu langkah pencegahan
penyakit hepatitis.
4. Tidak menggunakan barang milik orang lain selain kita
sendiri tidak yakin dengan kondisi kesehatan orang
tersebut.
5. Setia pada pasangan denga cara tidak melakukan
hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan
6. Tidak melakukan donor darah bila kita sendiri terkena
penyakit hepatitis.
7. Membersihkan ceceran darah dengan larutan khusus.
Kelompok Risiko Tinggi Tertular
Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi
Balita yang dalam keseharian berada di penitipan anak atau di
perumahan dengan anak lain di daerah endemik
Kontak seksual / kontak rumah tangga dari orang yang terinfeksi
Pekerja kesehatan
Pasien dan karyawan di tempat hemodialisis
Pengguna narkoba suntik yang berbagi jarum tidak steril
Penderita yang berbagi peralatan medis atau gigi yang tidak steril
Orang memberikan atau menerima akupunktur dan / atau tato dengan
peralatan medis yang tidak steril
Orang yang tinggal di daerah atau bepergian ke daerah endemik
hepatitis B
Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki
Cara penularan
Salah satu cara penularan melalui mukosa yang sangat
penting hubungan kelamin. 42% suami atau istri
mendapat penularan. Terbukti pula bahwa hubungan
kelamin dengan banyak pasangan meningkatkan
kemungkinan penularan infeksi HBV.
wanita tuna susila pada umumnya menunjukkan prevalensi
serologik infeksi HBV yang relatif tinggi dibandingkan
dengan populasi pada umumnya
penularan melalui hubungan seksual ini, bisa juga terjadi
pada hubungan kelamin homoseksual.
Walaupun hubungan kelamin tidak selalu disertai kontak
dengan darah tetapi pada hubungan tersebut
kemungkinan untuk terjadinya pertukaran cairan antara
pasangan seksual sangat besar
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
billirubin serum meningkat
kadar enzim aminotransferase (SGOT & SGPT)
meningkat
kadar alfa fetoprotein mencapai 400 mg/l
HBs Ag positif masa tunas sudah positif
Hbe Ag positif menjadi negatif dengan timbulnya gejala
DNA polymerase & DNA VHB positif menjadi negatif
dengan timbulnya gejala
Anti – HBc positif sebelum permulaan timbulnya gejala
Anti – HBs positif pada fase penyembuhan