You are on page 1of 31

ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT

PENDAHULUAN

 Persendian atau artikulasio adalah suatu hubungan antara


dua buah tulang atau lebih.
 Sendi lutut merupakan sendi mempunyai fungsi yang
sangat vital dalam pergerakan yang dibantu oleh
beberapa ligament.
 ACL merupakan salah satu ligament yang sangat vital
pada sendi lutut. Akibat kerusakan dari ligament dapat
menggangu fungsi pergerakan.
ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT
ANATOMI

 Panjangnya rata-rata 38mm


 Lebar rata-rata 10 mm,
 Dapat menahan tekanan seberat 500 pon
sekitar 226kg.
ANATOMI
 Insersio :area intercondylaris anterior tibiae
 Origo : posterior permukaan medial condylus
lateralis femoris
 ACL terdiri dari dua bundel
 sebuah bundel anteromedial
 bundel posterolateral

 Suplai darah
 arteri geniculate middle
 difusi melalui sheath sinovial nya

 Pensarafan

 Mechanoreceptors berasal dari saraf tibialis


FISIOLOGI
 Fungsi ligamen ini untuk menstabilkan sendi
lutut pada gerakan translasi (gerakan depan dan
belakang) dan rotasi (gerakan berputar)
 Anterior ACL menyerap 75% muatan anterior dan
85% antara sudut 30 °dan 90° fleksi.
 Melawan rotasi internal tibia dan varus / valgus
angulasi dari tibia.
 Kekuatan tarik ACL sekitar 2200N tetapi
berubah dengan usia dan beban berulang.
CEDERA ANTERIOR CRUCIATE
LIGAMENT
DEFINISI
Robekan / ruptur ligamen lutut yang menghubungkan  
tulang kaki atas dengan tulang kaki bagian bawah.

sepak bola,
ETIOLOGI futsal

 Mekanisme  non – kontak


 Mekanisme kontak
Bola
langsung tenis
basket Olah

Raga

badminton
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
 wanita > laki-laki. 2,4-9,7 kali lebih besar pada
wanita.
 1  kasus dijumpai dalam 3.500 orang,
memperkirakan 95.000 ruptur ACL  per tahun.
 US terkait cedera ACL 200.000 orang setiap
tahun. 95.000  ruptur  ACL, dan
sekitar 100.000 ACL rekonstruksi dilakukan
setiap tahun
PATOFISIOLOGI
  Avulsi ligamen pada umumnya terjadi diantara
lapisan fibrocartilage  tidak bermineral dan 
yang bermineral. 
 Rupture ACL yang paling umum,
adalah ruptur midsubstan.  Jenis  ruptur ini
terjadi terutama sewaktu
ligamentum ditranseksi oleh kondilus lateral fe
mor yang berputar.
GEJALA KLINIS
 bunyi "pop" di lutut pada saat cedera  
 Ketidakstabilan mendadak  di lutut
 Nyeri di bagian luar dan belakang lutut
 Lutut bengkak  dalam beberapa jam pertama
setelah cedera.
 Gerakan lutut terbatas
DIAGNOSIS
 Anamnesa
 mekanisme trauma
 riwayat trauma sebelumnya
 Pemeriksaan fisik sendi lutut
 tes lachman 
 pivot shift test
 Anterior Drawer Test
 Pemeriksaan penunjang
 Foto Genu AP/ Lat
 MRI
 Arthroscopi diagnostik
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

 Dislokasi patellar
 Ruptur meniscal perifer
 Fraktur osteochondral
PENANGANAN AWAL YANG
HARUS DILAKUKAN
(disingkat R.I.C.E)
• Rest – lutut diistirahatkan dengan tidak digunakan
untuk berjalan dahulu sampai bengkak hilang
• Ice – Lakukan kompres dengan es atau air dingin
untuk mengurangi bengkak dan nyeri
• Compression – Lakukan balutan dengan
compression bandage (elastic verband) untuk
mengurangibengkak
• Elevation – Berbaring dengan tungkai ditinggikan
untuk mengurangi bengkak.
PENANGANAN
TUJUAN PENANGANAN
 mengurangi pembengkakan
 mencegah pembentukan jaringan parut.
 menyediakan berbagai gerak kembali.
 memperkuat otot-otot yang mendukung
sendi lutut.
 gerakan fungsional dan kontrol
neuromuskular sesuai dengan keperluan
pasien.
Rekomendasi penanganan sesuai dengan keperluan
individu menurut
International Knee Documentation Committee:
 Level I: loncatan, berputar, dan lompat tinggi
 Level II: kerja berat, olahraga berat
 Level III: perkerjaan keras, olahraga ringan
 Level IV: aktivitas yang tak banyak bergerak dan
tanpa olahraga
** tidak perlu dioperasi

Atlit muda: harus dioperasi untuk mengurangi


instabilitas sendi yang berulang.
OPERASI
TANPA
OPERASI

FISIOTERAPI
BRACING
REHABILITASI
 Peyembuhan jaringan.
 Memperoleh kembali gerakan.
 Mendapatkan kembali kekuatan.
 Kembali ke olahraga.

Paling penting - pada awalnya adalah memastikan


lutut mendapat perpanjangan lengkap (total lurus).
Setelah itu, penekanannya adalah untuk
mendapatkan kembali fleksi lutut.
Program rehabilitasi adalah sama pentingnya dengan
operasi dalam mencapai hasil yang baik.
POST-OP REHABILATION
 Fase I: titik sebelum operasi dan sampai ROM maksimal.
 Fase II: (0-2minggu): target - mencapai ektensi penuh,
kontrol tendon kuadrisep & mengurangi bengkak & target
flexi - 90 derajat.
 Fase III: (3-5minggu) pertahankan ektensi penuh dan
Tinggkatkan flexi ROM maksimal. naik tangga dan sepeda.
 Fase IV: (6minggu) Menambah kekuatan dan kelincahan,
progresif sampai kembali berolahraga.
 Kembali berolahraga tanpa aktivitas - mengambil 6-9bulan
& sebaiknya di pantau oleh ahli bedah dan terapi fisik.
KOMPLIKASI

 infeksi,
 kekakuan pasca operasi,
 nyeri pasca operasi
 Jarang komplikasi yang sifatnya fatal
sehingga disebut sebagai operasi dengan
‘economical risk factor
PROGNOSIS

 Secara keseluruhan, rekonstruksi ACL adalah


operasi yang sangat sukses.
 Kemajuan dalam teknik bedah dan
rehabilitasi telah membawa tingkat
keberhasilan 95% untuk mencapai kestabilan
lutut setelah operasi.
Terimakasih

You might also like