Professional Documents
Culture Documents
Cedera ACL
Cedera ACL
PENDAHULUAN
Suplai darah
arteri geniculate middle
difusi melalui sheath sinovial nya
Pensarafan
sepak bola,
ETIOLOGI futsal
Raga
badminton
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
wanita > laki-laki. 2,4-9,7 kali lebih besar pada
wanita.
1 kasus dijumpai dalam 3.500 orang,
memperkirakan 95.000 ruptur ACL per tahun.
US terkait cedera ACL 200.000 orang setiap
tahun. 95.000 ruptur ACL, dan
sekitar 100.000 ACL rekonstruksi dilakukan
setiap tahun
PATOFISIOLOGI
Avulsi ligamen pada umumnya terjadi diantara
lapisan fibrocartilage tidak bermineral dan
yang bermineral.
Rupture ACL yang paling umum,
adalah ruptur midsubstan. Jenis ruptur ini
terjadi terutama sewaktu
ligamentum ditranseksi oleh kondilus lateral fe
mor yang berputar.
GEJALA KLINIS
bunyi "pop" di lutut pada saat cedera
Ketidakstabilan mendadak di lutut
Nyeri di bagian luar dan belakang lutut
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama
setelah cedera.
Gerakan lutut terbatas
DIAGNOSIS
Anamnesa
mekanisme trauma
riwayat trauma sebelumnya
Pemeriksaan fisik sendi lutut
tes lachman
pivot shift test
Anterior Drawer Test
Pemeriksaan penunjang
Foto Genu AP/ Lat
MRI
Arthroscopi diagnostik
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Dislokasi patellar
Ruptur meniscal perifer
Fraktur osteochondral
PENANGANAN AWAL YANG
HARUS DILAKUKAN
(disingkat R.I.C.E)
• Rest – lutut diistirahatkan dengan tidak digunakan
untuk berjalan dahulu sampai bengkak hilang
• Ice – Lakukan kompres dengan es atau air dingin
untuk mengurangi bengkak dan nyeri
• Compression – Lakukan balutan dengan
compression bandage (elastic verband) untuk
mengurangibengkak
• Elevation – Berbaring dengan tungkai ditinggikan
untuk mengurangi bengkak.
PENANGANAN
TUJUAN PENANGANAN
mengurangi pembengkakan
mencegah pembentukan jaringan parut.
menyediakan berbagai gerak kembali.
memperkuat otot-otot yang mendukung
sendi lutut.
gerakan fungsional dan kontrol
neuromuskular sesuai dengan keperluan
pasien.
Rekomendasi penanganan sesuai dengan keperluan
individu menurut
International Knee Documentation Committee:
Level I: loncatan, berputar, dan lompat tinggi
Level II: kerja berat, olahraga berat
Level III: perkerjaan keras, olahraga ringan
Level IV: aktivitas yang tak banyak bergerak dan
tanpa olahraga
** tidak perlu dioperasi
FISIOTERAPI
BRACING
REHABILITASI
Peyembuhan jaringan.
Memperoleh kembali gerakan.
Mendapatkan kembali kekuatan.
Kembali ke olahraga.
infeksi,
kekakuan pasca operasi,
nyeri pasca operasi
Jarang komplikasi yang sifatnya fatal
sehingga disebut sebagai operasi dengan
‘economical risk factor
PROGNOSIS