OM AWIGNAMASTU NAMA SIDHAM

OLEH: SUJIANTO CANDRA BAGUS WIJAKSONO AGUS ARY SAPUTRA I DEWA AYU SRI WAHYUNI EKA PUTRI SARI PRATIWI

PENDIDIKAN GRATIS????????
WAUUUUUUuuu LUAR BIASA????????

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 36,14 (16,66%) juta jiwa, penduduk di atas garis kemiskinan sebanyak 22 juta jiwa. Ini berarti, jumlah penduduk Indonesia yang tidak miskin dan tidak rentan terjadi kemiskinan sebanyak 217 juta jiwa (jumlah penduduk Indonesia) dikurangi 36,14 (penduduk miskin) dikurangi lagi 22 juta jiwa (penduduk rentan kemiskinan) diperoleh jumlah sebanyak 158 juta jiwa penduduk yang tidak miskin

Menurut versi Bappenas dan Depdiknas, biaya operasional pendidikan usia 5-17 tahun yang berjumlah 28 juta jiwa menghabiskan dana Rp. 49 triliun/tahunnya. Adapun dana yang diperoleh dari kompensasi BBM sebesar Rp. 5,6 triliun untuk 9,6 juta jiwa, berarti untuk membebaskan seluruh biaya pendidikan anak usia tersebut pemerintah masih kekurangan dana sebesar Rp.43,4 triliun

Menurut data dari Sentra Advokasi Hak Pendidikan Rakyat (SAHdaR)

Biaya rata-rata pendidikan tertinggi per siswa/bulan, setelah kenaikan BBM adalah: untuk SD. Rp. 92.866, SMP Rp. 136.223, SMA Rp. 207.123. Bila dirata-ratakan menjadi Rp.150.000 per jenjang pendidikan akan diperoleh besaran Rp.50,4 triliun selama setahun. Padahal kompensasi dana BBM hanya sebesar Rp.5,6 triliun. Maka terjadilah kekurangan dana sebesar Rp.44,8 triliun

KALAU BEGITU????????
DIMANA LETAK GRATISNYA PENDIDIKAN, JELASJELAS ITU SAJA MASIH KURANG????????

AKHIRNYA,KEKURANGAN DANA TERSEBUT HARUS DITANGGUNG BERSAMA BAIK PEMERINTAH PUSAT, DAERAH MAUPUN RAKYAT SENDIRI. HAL INI MENGACU PADA PASAL 9, UU SISDIKNAS MASYARAKAT BERKEWAJIBAN MEMBERIKAN DUKUNGAN SUMBER DAYA DALAM PENYELANGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH MEMPRIORITASKAN ANGGARAN PENDIDIKAN DARI APBN

PASAL 31 AYAT 4 AMANDEMEN UUD 1945 NEGARA MEMPRIORITASKAN ANGGARAN PENDIDIKAN SEKURANG-KURANGNYA 20% DARI APBN SERTA APBD UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL DIPERJELAS PADA PASAL 3 AYAT 3 SETIAP WARGA NEGARA USIA WAJIB BELAJAR, BERHAK MENDAPATKAN PELAYANAN PROGRAM WAJIB BELAJAR YANG BERMUTU TANPA DIPUNGUT BIAYA

RANCANGAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

PEMERINTAH BELUM MAMPU MENYEDIAKAN PELAYANAN PENDIDIKAN DASAR SECARA GRATIS (RPJMN halaman IV.2-4,Kompas, 18 April 2005 ). JADI, PENDIDIKAN GRATIS YANG TELAH DIWACANAKAN DI INDONESIA, PADA KENYATAANNYA BELUMLAH SESUAI DENGAN HARAPAN MASYARAKAT, MENGINGAT DANA YANG DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH, BELUM MENCUKUPI UNTUK MENGGRATISKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

TI

I I L TULIS I I, Y ITU: yPENDIDIKAN GRATIS yPENDIDIKAN MAHAL yIMPLIKASINYA TERHADAP INSTANSI PENDIDIKAN/SEKOLAH

PENDIDIKAN GRATIS
SANGAT SPEKTAKULER BAGI MASYARAKAT INDONESIA JIKA MEMANG BENAR PENDIDIKAN GRATIS UNTUK TINGKAT DASAR SAMPAI MENENGAH, DAN TENTUNYA JUGA AKAN MEMBAWA ANGIN SEGAR BAGI MASYARAKAT KELAS MENENGAH KE BAWAH.

SECARA RIIL SEJAK ZAMAN ORDE LAMA BELUM PERNAH TERJADI PENDIDIKAN GRATIS DI NEGARA BELAHAN DUNIA INI. KALAUPUN ADA, KECIL SEKALI KEMUNGKINAN UNTUK TINGKAT KEBERHASILANNYA . BEGITU JUGA DI INDONESIA, SEBAGAI NEGARA DENGAN JUMLAH PENDUDUKNYA YANG PADAT DAN MASIH DALAM TARAF NEGARA BERKEMBANG, TENTUNYA PENDIDIKAN GRATIS INI BELUM DAPAT BERJALAN SECARA MAKSIMAL

KALAU MEMANG BENAR DI INDONESIA TELAH MENERAPKAN PENDIDIKAN GRATIS, MENGAPA MASIH BANYAK TUNAS-TUNAS BANGSA YANG TIDAK MENGENYAM BANGKU SEKOLAH DALAM USIANYA YANG SANGAT PRODUKTIF UNTUK BELAJAR. PROF.DR.FASLI JALAL,Ph.D (DIRJEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA) MASIH ADA BELASAN JUTA ANAK USIA SEKOLAH DI INDONESIA YANG TIDAK TERLAYANI PENDIDIKANNYA, YAITU SEKITAR 79.336.657 JUTA JIWA USIA 5-17 TAHUN YANG TIDAK TERLAYANI PENDIDIKANNYA

FAKTOR YANG PEMICU KECILNYA TINGKAT KEBERHASILAN PENDIDIKAN GRATIS DI INDONESIA, MENURUT PAUL SUPARNO, ADA 4 YAITU:
PENDIDIKAN BELUM MENJADI PRIORITAS UTAMA DI NEGERI INI, SEHINGGA DANA PENDIDIKAN DARI APBN DAN APBN HANYA SEKITAR 20% 2. DANA 20% ITU DIPAKAI OLEH SELURUH INSTANSI PENDIDIKAN (DASAR-TINGGI) 3. JUMLAH SISWA YANG AKAN DIGRATISKAN PENDIDIKANNYA LEBIH DARI 40 JUTA JIWA, LEBIH BESAR DIBANDINGKAN DENGAN DANA NEGARA 4. PEMENANG PEMILU TIDAK MUTLAK
1.

DENGAN DEMIKIAN, AKAN LEBIH BAIK UNTUK MENGGALAKKAN PEMERATAAN PENDIDIKAN SUPAYA MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA LEBIH BAIK DAN MENJADI ADIL SAMA RATA DAN SEIMBANG SESUAI KEBUTUHAN RAKYAT. PEMERATAAN PENDIDIKAN INI AKAN MENGURANGI FAKTOR KECEMBURUAN DAN KESENJANGAN PENDIDIKAN ANTARA KELAS BAWAH, MENENGAH DAN ATAS. JADI SEMUA MASYARAKAT BISA MENIKMATI PENDIDIKAN SESUAI DENGAN AMANAH DALAM UU SISDIKNAS DAN UUD 1945.

PENDIDIKAN MAHAL
y INEFISIENSI PENDIDIKAN YANG ADA DI

INDONESIA MERUPAKAN BIANG KEROK MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DI INDONESIA y SEANDAINYA INEFISIENSI INI DIKURANGI ATAU BAHKAN DITIADAKAN, JUGA TIDAK AKAN MENGURANGI MUTU PENDIDIKAN NASIONAL NAMUN DEMIKIAN, PEMERINTAH TIDAK TANGGAP DAN PEDULI TERHADAP KENYATAAN INI, SEHINGGA MENYEBABKAN PENDIDIKAN MENJADI LEBIH MAHAL, SEKALIPUN SISWA DIBEBASKAN DARI SPP

DARMANINGTYAS (Kompas, 14 September 2005), SESUNGGUHNYA BIAYA SPP MERUPAKAN BAGIAN TERKCEIL DARI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN BIAYA YANG LEBIH BESAR DAN HARUS DIKELUARKAN OLEH SISWA ADALAH BIAYABIAYA PUNGUTAN DI LUAR SPP, MISALNYA DAFTAR ULANG, EKTRAKURIKULER, LES/PENDALAMAN,TABUNGAN, BUKU PAKET, LKS, IURAN KEAGAMAAN, FOTOKOPI, SERAGAM, DLL, YANG BESARNYA BISA LIMA KALI LIPAT DARI BESARNYA SPP

Yang lebih ironisnya lagi, semua biaya tersebut harus disediakan oleh siswa di awal tahun pelajaran baru. Hal ini tentunya akan membuat orang tua siswa/walimurid pusing tujuh keliling dalam mencari dana yang notabene harus segera dilunasi, jika tidak maka anaknya akan dinyatakan tidak lagi melanjutkan studi di sekolah X. mau tidak mau orang tua harus pontang-panting mencari uang ke sana kemari. Hal inilah yang membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan anaknya, terutama mereka yang dari kelas menengah ke bawah. Sehingga berakibat pada banyaknya pengangguran di negera kita, kemiskinan pun akhirnya semakin merajalela, belum lagi dampak-dampak yang lain yang muncul akibat putus sekolah.

Apabila segala bentuk inefisiensi dalam dunia pendidikan itu dipotong, mungkin wali murid akan lebih semangat lagi untuk menyekolahkan anaknya, terutama mereka dari kelas menengah ke bawah. Masalahnya SIAPA yang akan memotong biaya-biaya tersebut? Atas nama SIAPA pemotongan tersebut dilakukan, apakah atas nama Otonomi Daerah, ataukah yang lain? Nampaknya, menteri pendidikan pun enggan berkomentar dalam hal ini.

IMPLIKASINYA TERHADAP SEKOLAH

PENDIDIKAN GRATIS
SEKOLAH-SEKOLAH NEGERI AKAN TERBATAS DALAM PENARIKAN PUNGUTAN DARI SISWA, SEHINGGA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SEKOLAH JUGA LAMBAT, SEKOLAH NEGERI HAYA MENGANDALKAN DANA DARI (BOS) SAJA, PADAHAL DANA BOS BELUM TENTU BISA MENCUKUPI KEBUTUHAN SEKOLAH

UNTUK MENCUKUPI KEKURANGAN DAA PENDIDIKAN, PEMERINTAH JUGA BERUPAYA MENINGKATKAN HARGA BBM YANG MANA DANA DARI KENAIKKAN HARGA BBM TERSEBT SEBESAR Rp.7,3 TRILIUN AKAN DITAMBAHKAN UNTUK DANA PENDIDIKAN. DI SINI NAMPAKNYA PEMERINTAH TIDAK MEMIKIRKAN AKIBAT SELANJUTNYA DARI KENAIKKAN HARGA BBM. KENYATAANNYA KENAIKKAN HARGA BBM BERDAMPAK BESAR PADA SEMUA SEKTOR DI INDONESIA. HARGA-HARGA BARANG DI PASARAN SEMAKIN MELAMBUNG TINGGI, KENAIKAN BIAYA ANGKUTAN JUGA MENINGKAT DRASTIS. INI AKAN SANGAT BERPENGARUH TERHADAP BIAYA YANG HARUS DIKELUARKAN SISWA UNTUK PP KE SEKOLAH

SEKOLAH TIDAK LAGI MENYEDIAKAN BUKU-BUKU PENUNJANG DALAM PEMBELAJARAN, KARENA SUDAH DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH, TETAPI PADA KENYATAANNYA TIDAK BISA MENCUKUPI SELURUH KEBUTUHA SISWA, MAU TIDAK MAU SISWA HARUS MEMBELI SENDIRI, TENTUNYA SISWA AKAN MENGELUARKAN DANA LAGI. PEMBERIAN SUBSIDI PENDIDIKAN TIDAK BISA BERJALAN LURUS, BANYAK KENDALA, SEHINGGA BANYAK SEKOLAH YANG TIDAK MENDAPATKAN BANTUAN, AKAN SEMAKIN KETINGGALAN. SEKOLAH-SEKOLAH SWASTA YANG TIDAK BISA MENGGAJI GURUNYA, BISA JADI AKAN GULUNG TIKAR.

PENDIDIKAN MAHAL
BIAYA TERMAHAL DALAM PENDIDIKAN ITU, LAHIRNYA BUKAN DARI IURAN SPP, MELAINKAN DARI IURAN PUNGUTAN-PUNGUTAN YAG JUMLAHNYA BISA LIMA KALI LIPAT DARI SPP. DANA PUNGUTAN INI DIPERGUNAKAN OLEH SEKOLAH SEBAGIAN BESAR PADA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SEKOLAH DAN PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN SEKOLAH. ARTINYA, DENGA N ADANYA DANA PUNGUTAN INI, SEKOLAH LEBIH BISA MENJALANKAN RODA KEUANGAN UNTUK BERBAGAI KEBUTUHAN SEKOLAH, MESKIPUN TIDAK MURNI 100% UANG PUNGUTAN UNTUK PENGEMBANGAN MUTU SEKOLAH

IURAN PUNGUTAN TERSEBUT HARUS CEPAT DILUNASI DI SETIAP TAHUN AJARAN BARU, TIDAK MEMANDANG MEREKA DARI EKONOMI YANG BAGAIMANA. PADAHAL KENYATAANNYA MASYARAKAT INDONESIA MASIH BANYAK YANG BERADA PADA GARIS KEMISKINAN IBARAT DUA SISI UANG LOGAM, DI SATU PIHAK PENDIDIKAN MAHAL AKAN MEMUDAHKAN SISWA DALAM BELAJAR, KARENA SEMUA SARANA BELAJAR TERSEDIA, DI SISI LAIN, MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN AKAN SANGAT MEMBEBANI WALI MURID DARI EKONOMI YANG KURANG. DI SINILAH LETAK PERAN SERTA DAN KEBIJAKKAN PEMERINTAH SANGAT DIBUTUHKAN.

JADI, HAL PENTING YANG TENGAH DIHADAPI OLEH PEMERITAH INDONESIA SAAT INI ADALAH, PENDIDIKAN GRATIS YANG DICANANGKAN BELUMLAH BERJALAN SESUAI KEINGINAN, MENGINGAT MASIH BANYAKNYA KEKURANGAN DANA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN NASIONAL OLEH KARENA ITU, SEBELUM PENDIDIKAN GRATIS DIGALAKKAN, AKAN LEBIH BAIK UNTUK DILAKUKAN PEMERATAAN PENDIDIKAN NASIONAL. PENDIDIKAN GRATIS YANG TENGAH DIJALANKAN, TIDAK SAJA MEMBUAT SISWA DAN WALI MURID SEMANGAT UNTUK MENIKMATI PENDIDIKAN, KARENA BIAYA PUNGUTAN BESARNYA BISA MENCAPAI LIMA KALI LIPAT DARI BESARNYA IURAN SPP

IBARAT DUA SISI UANG LOGAM, DI SATU PIHAK AKAN MEMBERIKAN KEMUDAHAN SISWA DALAM BELAJAR, KARENA SEMUA SARANA DAN PRASARAN TERSEDIA DENGAN LENGKAP, DI SISI LAIN, WALI MURID DARI EKONOMI RENDAH, HARUS PUSING TUJUH KELILING UNTUK MEMBIAYAI PENDIDIKAN ANAKNYA

SEKIAN DAN TERIMAKASIH OM SANTHI SANTHI SANTHI OM