Desa adalah sebuah karakteristik yang mempunyai ciri
khas tersendiri. Ciri khas khusus yang berhubungan dengan komunikasi adalah komunikasi lebih banyak dilakukan dengan komunikasi antarpersona. Ini diakibatkan, belum percaya sepenuhnya terhadap media massa atau juga sejalan dengan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, informasi dari orang lain yang bisa dipercaya lebih menemukan hasil misalnya melalui pemimpin opini. Di desa komunikasi antarpersona biasa disebut dengan gethok tular artinya komuniksai dilakukan dengan lisan tentang suatu pesan dari satu orang ke orang yang lainnya. Namun sejalan dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan pendidikan penduduk yang sudah mulai maju, lambat laun akan ditinggalkan masyarakat. Pada saat ini ada tiga media yang sangat berpotensi dalam menyebarkan informasi ke masyarakat dipedesaan yakni koran masuk masuk desa, media rakyat (media profil pedesaan dari oleh dan untuk rakyat), media tradisional (trong-trongan, bedug, angklung, dll). MEDIA RAKYAT Berrigan (1979) mendefinikan media rakyat, sebagai berikut: 1. Media masyarakat adalah media yang bertumpu pada landasan yang lebih luas dari kebutuhan semua khalayaknya 2. Media masyarakat adalah media yang memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk memperoleh informasi, pendidikan, bila mereka menginginkan itu. 3. Media masyarakat adalah adaptasi media untuk digunakan oleh masyarakat yang bersangkutan, apapuntujuan yang ditetapkan oleh masyarakat 4. Media masyarakat adalah media yang menampung partisipasi masyarakat sebagai perencanaan, produksi dan pelaksana 5. Media masyarakat adalah sasaran bagi masyarakat untuk mengemukakan sesuatu, bukan untuk menyatakan sesuatu kepada masyarakat Fungsi-fungsi media rakyat Oepen (1998) 1. Sarana untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan masyarakat 2. Menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan kepada perkotaan yang tercermin dalam isi media 3. Membantu menjembatani kesenjangan antara pusat dan pinggiran 4. Mencegah membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasingan di kalangan penduduk daerah pedesaan 5. Fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan menolong diri sendiri dan kemampuan mengambil keputusan sendiri 6. Berguna bagi umpan balik sistem pemantau dan pengawasan suatu proyek tertentu. KORAN MASUK DESA Sejarah koran masuk desa Di indonesia mulai dilaksanakan pada Bulan Pebruari 1980 berdasarkan SK Menpen No. 11/A/Kep/Menpen/ 1980 Tanggal 29 Januari 1980. penetapan sebuah KMD dilakukan atas saran Gubernur/ kepala daerah yang berkonsultasi dengan Serikat Pekerja Surat Kabar (PSP) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hasilnya adalah kesepakatan antara proyek pembinaan dari Deppen dengan persahaan/penerbitan pers yang bersangkutan. Ini dilakukan mengingat KMD sangat penting untuk mensosialisasikan pesan-pesan pembangunan pada masyarakat. Tujuan Koran Masuk Desa 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai aspek-aspek pembangunan dan pembaruan 2. Meningkatkan keterampilan terutama yang menyangkut cara hidup dan cara memenuhi kebutuhan hidup 3. Memotivasi masyarakat untk mengubah nasibnya serta bergerak dalam partisipasi pembangungan 4. Meratakan informasi dalam rangka peningkatan arus komunikasi ke pedesaan. Volume KMD Berita umum : 40 % Penerangan : 15% Penyuluhan : 15% Pendidikan : 10% Hiburan/olahraga : 10% Rubrik pembaca/iklan: 5% dilihat dari luabg lingkup wilayahnya Berita-berita pedesaan regional : 80% (desa, kecamatan, kabupaten, propinsi) Berita nasional : 15% Internasional : 5% PEMAHAMAN KARAKTERISTIK KMD
Perhatikan dan pertimbangkan calon
pembaca/audiens yang akan dicapai Pertimbangkan bagaimana mempergunakan bahasa untuk membawa pembaca ke tempat yang dikehendaki Penelitian KMD Tahun 1980 Tabel isi berita dan rubrik yang menarik perhatian No Jenis Berita Jumlah jawaban Persentase 1 Berita Daerah 128 20.09 2 Berita Ekonomi 89 13.97 3 Berita Ilmu pengetahuan 70 10.99 4 Keterangan Pemerintah 66 10.36 5 Seni Budaya 65 10.20 6 Cerita Pendek 62 9.73 7 Ulasan dan tanggapan 41 6.59 8 Berita Nasional dan Luar 49 7.69 Negeri Contoh KMD Karya Dharma Bhiwara Penjebar Semangat Jayabaya (Jawa Timur) Khanda Raharja Mekarsari Djoko Lodang (Ypgyakarta) Dharma Nyata edisi KMD Kartika Dharma Kanda (Jawa Tengah) Sinar Pembangunan Mimbar Umum Bukit Barisan Bintang Indonesia (Sumatera Utara) Lampung Pos Bali Post Nusa Tenggara Karya Bhakti (Bali) Banjarmasin Post Media Masyarakat Gawi Manuntung (Kalimantan Selatan) MEDIA DAN SENI TRADISIONAL Alat komunikasi yang sudah lama digunakan di suatu tempat (desa) Sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern dan sampai sekarang masih digunakan di daerah itu. Adapun isinya masih berupa lisan, gerak isyarat atau alat pengikat dan alat bunyi- bunyian (James Danadjaja, 1987) Bentuk Media Komunikasi Tradisional (Foklor) 1. Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng) 2. Ungkapan rakyat (peribahasa, pepatah) 3. Puisi rakyat 4. Nyanyian rakyat 5. Teater rakyat 6. Gerakan isyarat 7. Alat pengikat (mengirim sirih berarti meminang) 8. Alat bunyibunyian (kentongan, gong, bedug, dan sejenisnya) Fungsi-fungsi foklor (William R. Bascom) 1. Sebagai sistem proyeks1 2. Sebagai pengesahan/penguat adat 3. Sebagai alat pendidikan 4. Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma norma masyarakat di patuhi SEBAGAI SITEM PROYEKSI Sebagai proyeksi diartiakn sebagai angan-angan atau alat pemuasan impian (wish fulfilment) masyarakat dalam bentuk dongeng. Contoh: Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih PENGESAHAN PENGUAT ADAT Cerita yang berisikan adanya kemampuan seseorang yang dianggap sebagai kekuatan yang luar biasa sehingga perlu adanya bentuk penghormatan kepada orang tersebut. Contoh: Cerita Nyi Roro kidul dapat menguatkan adat raja Mataram. Adanya upacara labuhan SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN Alat pendidikan dalam arti media tradisional dikembangkan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, yang dapat dikembangkan melalui pendidikan formal atau nonformal. SEBAGAI ALAT PAKSAAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL Fungsi ini sebagai alat untuk mengukuhkan norma-norma dan tatanan niali mesyarakat. Contoh : Cerita katak yang congkak (cerita ini digunakan sebagai sindiran bagi mereka yang banyak bicara sedikit bekerja