You are on page 1of 18

SISTEM KOMUNIKASI DI

PEDESAAN
Menurut Nurudin (2003 : 101)

Desa adalah sebuah karakteristik yang mempunyai ciri


khas tersendiri. Ciri khas khusus yang berhubungan
dengan komunikasi adalah komunikasi lebih banyak
dilakukan dengan komunikasi antarpersona. Ini
diakibatkan, belum percaya sepenuhnya terhadap media
massa atau juga sejalan dengan tingkat pendidikan.
Oleh karena itu, informasi dari orang lain yang bisa
dipercaya lebih menemukan hasil misalnya melalui
pemimpin opini.
Di desa komunikasi antarpersona biasa disebut dengan
gethok tular artinya komuniksai dilakukan dengan lisan
tentang suatu pesan dari satu orang ke orang yang
lainnya.
Namun sejalan dengan tingkat perkembangan
pengetahuan dan pendidikan penduduk yang sudah
mulai maju, lambat laun akan ditinggalkan masyarakat.
Pada saat ini ada tiga media yang sangat berpotensi
dalam menyebarkan informasi ke masyarakat
dipedesaan yakni koran masuk masuk desa, media rakyat
(media profil pedesaan dari oleh dan untuk rakyat),
media tradisional (trong-trongan, bedug, angklung, dll).
MEDIA RAKYAT
Berrigan (1979) mendefinikan media rakyat, sebagai berikut:
1. Media masyarakat adalah media yang bertumpu pada landasan
yang lebih luas dari kebutuhan semua khalayaknya
2. Media masyarakat adalah media yang memberi kesempatan
kepada warga masyarakat untuk memperoleh informasi,
pendidikan, bila mereka menginginkan itu.
3. Media masyarakat adalah adaptasi media untuk digunakan oleh
masyarakat yang bersangkutan, apapuntujuan yang ditetapkan
oleh masyarakat
4. Media masyarakat adalah media yang menampung partisipasi
masyarakat sebagai perencanaan, produksi dan pelaksana
5. Media masyarakat adalah sasaran bagi masyarakat untuk
mengemukakan sesuatu, bukan untuk menyatakan sesuatu
kepada masyarakat
Fungsi-fungsi media rakyat
Oepen (1998)
1. Sarana untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat
2. Menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan kepada
perkotaan yang tercermin dalam isi media
3. Membantu menjembatani kesenjangan antara pusat dan
pinggiran
4. Mencegah membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan
keterasingan di kalangan penduduk daerah pedesaan
5. Fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan
menolong diri sendiri dan kemampuan mengambil
keputusan sendiri
6. Berguna bagi umpan balik sistem pemantau dan
pengawasan suatu proyek tertentu.
KORAN MASUK DESA
Sejarah koran masuk desa
Di indonesia mulai dilaksanakan pada Bulan Pebruari
1980 berdasarkan SK Menpen No. 11/A/Kep/Menpen/
1980 Tanggal 29 Januari 1980. penetapan sebuah KMD
dilakukan atas saran Gubernur/ kepala daerah yang
berkonsultasi dengan Serikat Pekerja Surat Kabar (PSP)
dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hasilnya
adalah kesepakatan antara proyek pembinaan dari
Deppen dengan persahaan/penerbitan pers yang
bersangkutan. Ini dilakukan mengingat KMD sangat
penting untuk mensosialisasikan pesan-pesan
pembangunan pada masyarakat.
Tujuan Koran Masuk Desa
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
aspek-aspek pembangunan dan pembaruan
2. Meningkatkan keterampilan terutama yang
menyangkut cara hidup dan cara memenuhi
kebutuhan hidup
3. Memotivasi masyarakat untk mengubah nasibnya
serta bergerak dalam partisipasi pembangungan
4. Meratakan informasi dalam rangka peningkatan arus
komunikasi ke pedesaan.
Volume KMD
Berita umum : 40 %
Penerangan : 15%
Penyuluhan : 15%
Pendidikan : 10%
Hiburan/olahraga : 10%
Rubrik pembaca/iklan: 5%
dilihat dari luabg lingkup wilayahnya
Berita-berita pedesaan regional : 80%
(desa, kecamatan, kabupaten, propinsi)
Berita nasional : 15%
Internasional : 5%
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK KMD

Perhatikan dan pertimbangkan calon


pembaca/audiens yang akan dicapai
Pertimbangkan bagaimana mempergunakan bahasa
untuk membawa pembaca ke tempat yang
dikehendaki
Penelitian KMD Tahun 1980
Tabel isi berita dan rubrik yang menarik perhatian
No Jenis Berita Jumlah jawaban Persentase
1 Berita Daerah 128 20.09
2 Berita Ekonomi 89 13.97
3 Berita Ilmu pengetahuan 70 10.99
4 Keterangan Pemerintah 66 10.36
5 Seni Budaya 65 10.20
6 Cerita Pendek 62 9.73
7 Ulasan dan tanggapan 41 6.59
8 Berita Nasional dan Luar 49 7.69
Negeri
Contoh KMD
Karya Dharma
Bhiwara
Penjebar Semangat
Jayabaya (Jawa Timur)
Khanda Raharja
Mekarsari
Djoko Lodang (Ypgyakarta)
Dharma Nyata edisi KMD
Kartika
Dharma Kanda (Jawa Tengah)
Sinar Pembangunan
Mimbar Umum
Bukit Barisan
Bintang Indonesia (Sumatera Utara)
Lampung Pos
Bali Post
Nusa Tenggara
Karya Bhakti (Bali)
Banjarmasin Post
Media Masyarakat
Gawi Manuntung (Kalimantan Selatan)
MEDIA DAN SENI TRADISIONAL
Alat komunikasi yang sudah lama digunakan di suatu
tempat (desa) Sebelum kebudayaannya tersentuh oleh
teknologi modern dan sampai sekarang masih
digunakan di daerah itu. Adapun isinya masih berupa
lisan, gerak isyarat atau alat pengikat dan alat bunyi-
bunyian (James Danadjaja, 1987)
Bentuk Media Komunikasi Tradisional (Foklor)
1. Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng)
2. Ungkapan rakyat (peribahasa, pepatah)
3. Puisi rakyat
4. Nyanyian rakyat
5. Teater rakyat
6. Gerakan isyarat
7. Alat pengikat (mengirim sirih berarti meminang)
8. Alat bunyibunyian (kentongan, gong, bedug, dan
sejenisnya)
Fungsi-fungsi foklor
(William R. Bascom)
1. Sebagai sistem proyeks1
2. Sebagai pengesahan/penguat adat
3. Sebagai alat pendidikan
4. Sebagai alat paksaan dan
pengendalian sosial agar norma
norma masyarakat di patuhi
SEBAGAI SITEM PROYEKSI
Sebagai proyeksi diartiakn sebagai
angan-angan atau alat pemuasan impian
(wish fulfilment) masyarakat dalam
bentuk dongeng.
Contoh:
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
PENGESAHAN PENGUAT ADAT
Cerita yang berisikan adanya kemampuan seseorang
yang dianggap sebagai kekuatan yang luar biasa
sehingga perlu adanya bentuk penghormatan kepada
orang tersebut.
Contoh:
Cerita Nyi Roro kidul dapat menguatkan adat raja
Mataram.
Adanya upacara labuhan
SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan dalam arti media tradisional
dikembangkan untuk memberikan wawasan kepada
masyarakat, yang dapat dikembangkan melalui
pendidikan formal atau nonformal.
SEBAGAI ALAT PAKSAAN DAN
PENGENDALIAN SOSIAL
Fungsi ini sebagai alat untuk mengukuhkan
norma-norma dan tatanan niali mesyarakat.
Contoh :
Cerita katak yang congkak
(cerita ini digunakan sebagai sindiran bagi
mereka yang banyak bicara sedikit bekerja

You might also like