You are on page 1of 12

“Action Learning”

Global Production Center/ Toyota Institute

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


Daftar Isi

1. Tujuan Role Training (Training Peran)


2. Struktur TL Role Training (Training Peran)
3. Konsep Dasar Action Learning (OJT)
4. Action Plan -Flow dari Action learning-(OJT)
5. Follow-up System (Sistem Tindak Lanjut)

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


1. Tujuan Role Training

  Mengembangkan orang di setiap tingkatan


pekerjaan yang dapat melaksanakan tugas
kongkrit

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


1. Tujuan Role Training
Situasi ideal untuk Team Leader
  TL mempunyai kemampuan untuk
melakukan pekerjaan (fundamental skill dan
standardized work) semua team member
mereka, mereka melakukan respon
terhadap abnormality dan me-manage
(mengelola) team mereka dengan lancar

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


1. Tujuan Role Training

Kesadaran terhadap masalah yang ada


  TL tidak melaksanakan apa yang telah
mereka pelajari di aktual tempat kerja
mereka.

Supervisor tidak mem-follow (mengikuti) aktivitas anda,


karena mereka tidak memahami apa yang telah anda pelajari.

Anda mendapatkan pengetahuan tentang tugas TL


tetapi anda tidak dapat menerapkannya di aktivitas harian anda.
© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)
1. Tujuan Role Training
Supervisor tidak mem-follow (mengikuti) aktivitas anda , karena
mereka tidak memahami apa yang sudah anda pelajari
Supervisor memahami
apa yang sudah dipelajari subordinate (bawahan)
nya dengan baik.
Sehingga, mereka dapat menciptakan harapan dan
peran untuk subordinate (bawahan) mereka.
Peserta memahami
apa yang mereka sudah pelajari dengan baik

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


2. Struktur TL role training
Mengembangkan TL yang dapat mencapai situasi ideal
▼Kita dapat mencapai target dengan menyelesaikan tiga pilar berikut
① Kemampuan untuk ② Merespon ③ Me-manage team
melakukan fundamental abnormality mereka ( Me-manage
skill dan standardized (Backup, relief) sumber daya manusia,
work bagi TM HRD dll )

◆ Kebutuhan ◆ Classroom training ◆ Action learning


▼Membuat TM mereka ( OFF-JT ) ( OJT )
menguasai fundamental ▼Membuat Action plan
skill dan standardized ▼ Memahami peran dan yang merefleksikan
work tugas TL secara kongkrit learning point (poin
※Mereka membutuhkan pembelajaran melalui sesi
konfirmasi melalui ⇒OJT oleh supervisor
Training atau pimpinan (kira-kira 3 bulan )
/atasan mereka.

“Training TL" tidak hanya di dalam kelas


© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)
2. Struktur TL role training
•Training course
Refleksi   Can Do Continue
Kondisi Understand
  Know
(Memahami)
(Dapat Sustain
Yang diperlukan (Tahu) Melakukan) (Memelihara
secara kontinyu)

◆ Requirement ◆ Classroom training ◆ Action learning


▼ Membuat TM mereka ( OFF-JT ) ( OJT )
menguasai fundamental ▼ Membuat Action plan
▼Memahami peran dan yang merefleksikan
skill dan standardized tugas TL secara kongkrit learning point (poin
work pembelajaran) melalui sesi

Mengembangkan “TL yang dapat mempraktekan Tugasnya”


ditempat kerja melalui training
© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)
3. Konsep Dasar Action Learning

Sustain (dukungan) untuk tugas TL


=> Meng-implementasikan apa yang ia pelajari
=> Diskusi dengan supervisor untuk menetapkan prioritas

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)


4. Action Plan -flow dari A/L-
▼Menggabungkan dan melaksanakan peran TL yang sudah dipelajari kedalam
aktivitas harian. Menjadwalkan tempat kerja sendiri sebagai prioritas.
Judul
Title TL Role
Memastikan
Memastikan manpower
Ensurement of
manpower
Flow (Aliran) Action learning Apa yang dilakukan
sebelum produksi dimulai
Memastikan kondisi awal

Man yang dapat


manpower
yang dapatcan
which
Meng-operasi-kan
implement the line line
meng-operasi-kan line
Memastikan
Ensurement of material
material
Material yang
whichdigunakan
can implement untuk
melaksanakan operasi line
the line operation
Implementasi
Implement maintenance
of daily 1. Mengajukan activity plan - Memahami situasi yang ada
harian (pemeriksaan
- Menetapkan prioritas
Machine
(rencana kerja)
maintenance (check
danpreperation)
and persiapan
Menjamin respon
Secure response for
Method
change
the changingpoint
point *Konfirmasi dengan MGR/AM
SetMenetapkan
Sustain / Kaizen standardized work

standardized
Mempertahankan kondisi normal

standardized
work work
Pelaksanaan dengan
Mengajarkan Compliance with
Teach standardized work
standardized work
standardized work
dan menyuruh TM
and getmelakukan
TM to do it
standardized work
melalui pengamatan
through the work 2. Meng-implementasikan - Implementasi bekerjasama
untuk
Mencari
Seek outsecara
muri,
pekerjaan
observation
aktivitas yang berdasarkan dengan GL/TM
sungguh-sungguh
mura and muda
muri, mura dan muda rencana kerja - Mencatat hasil aktivitas (sekali/hari)
maintenance
produksi

Maintenance Implement daily


Maintenance dilakukan Implementasi maintenance
- Melaporkan kemajuan ke GL
Perform production

Routine

implement by
oleh bagian produksi harian (pemeriksaan
maintenance
dan persiapan
(sekali/minggu)
manufacturing (check/preparation)
Melaksanakan

Memastikan
Ensurementkeselamatan
safety of
Safety team member
team members
Respon
Accurate akurat pada
response
saat defect
defectterjadi
- Melaporkan ke MGR dan
when has
3. Mengajukan hasil aktivitas
Merespon Abnormality

Quality
(dapat
occurreddi-repair
(can be
oleh grupnya
repaired sendiri
in own group)
Ensurement of ke Human resources dept. mendapatkan persetujuan
Memastikan
production
volume volume
produksi (setelah 3 bulan )
Production (can be reliefed and
(dapat di-relief dan di-back
backuped in own
up oleh grupnya sendiri)
group)
Memahami
Grasp the cost cost
in
4.Melanjutkan aktivitas - Implementasi PDCA sesuai
dalamgroup
groupnya
© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)
Cost
urutan untuk menentukan tugas
5.Follow-up System
1) Tiga bulan setelah training di kelas ,
trainee menyerahkan laporan ke HR 4
Dept. dari afiliasi
2) HR Dept. memahami persentase TI/GPC RHQ
penyerahan dan mem-follow up
5
3) HR Dept. melaporkan persentase
penyelesaian training. (jumlah 3
penyerahan/jumlah trainee)
4) HR Dept. membuat ringkasan
persentase penyelesaian training afiliasi
dan melaporkannya ke TI/GPC 2
Trainee HRD
5) TI/GPC bekerjasama dengan RHQ
dan menindak lanjuti/memberikan 1
dukungan kepada afiliasi sesuai
persentase penyelesaian training
© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)
Terima Kasih

© 2008 TOYOTA INSTITUTE, Toyota Motor Corporation (Internal Use Only)

You might also like