You are on page 1of 35

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN 5

PILAR STBM

FAHRI, SKM
PELAKSANA STBM Prov. Sulawesi Tengah
•DEFINISI OPERASIONAL SBS
yang bersinergi dengan tangga sanitasi
aman
1 2 Akses Sanitasi 3 Akses Sanitasi
Definisi Akses Sanitasi Aman
Layak Sendiri Layak Bersama
Operasional
Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga
Pengguna fasilitas sanitasi bersama rumah
AKSES SANITASI Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga milik sendiri, menggunakan kloset leher
tangga lain tertentu yang :
milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa dengan tangki septik yang belum
Akses Sanitasi 1) menggunakan kloset leher angsa dengan
angsa yang memiliki tangki septik dan pernah disedot (perkotaan) atau
Aman, Layak tangki septik yang belum pernah disedot
disedot setidaknya sekali dalam 3-5 tahun menggunakan leher angsa dengan lubang
Sendiri, Layak (perkotaan) atau
terakhir atau terhubung ke Sistem tanah/cubluk dengan syarat jarak antara
Bersama, Belum 2) menggunakan kloset leher angsa dengan
Layak, Babs Tertutup Pengolahan Air Limbah (SPAL) sumur resapan dan sumber air minimal
lubang tanah/cubluk (perdesaan)
dan Babs Terbuka 10 meter (perdesaan)

4 Akses Belum Layak 5 BABS Tertutup 6 BABS Terbuka

Pengguna fasilitas sanitasi :


Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga
1) ada bangunan atas (atap, dinding, ½
ODF sendiri atau digunakan bersama dengan
bangunan tutup sementara) atau bangunan
rumah tangga lain tertentu : Tidak memiliki fasilitas sanitasi rumah
tengah (menggunakan kloset leher angsa
1) kloset menggunakan leher angsa tangga atau memiliki fasilitas sanitasi
OD dan atau menggunakan plengsengan
dengan lubang tanah/cubluk (perkotaan); rumah tangga namun tidak
dengan tutup); atau
2) menggunakan plengsengan dengan menggunakannnya (masih berperilaku
2) fasilitas umum (pasar/masjid/dll) yang
tutup dengan lubang tanah/cubluk buang air besar sembarangan ditempat
memiliki tempat pembuangan akhir tinja
(perdesaan); atau terbuka)
berupa kolam/sawah/sungai/danau/laut
3) fasilitas umum (pasar/masjid/dll) yang
dan atau pantai/tanah lapang/kebun dan
sudah memenuhi syarat (tangki septik)
lainnya
1 2 KK dengan Akses Terhadap 3 KK dengan Akses Terhadap
KK SBS
Definisi Fasilitas Sanitasi yang Layak Fasilitas Sanitasi yang Aman
Operasional
KK SBS, KK Kepala Keluarga yang
DENGAN AKSES
FASILITAS Kepala Keluarga yang tidak menggunakan fasilitas sanitasi
SANITASI LAYAK lagi melakukan perilaku buang rumah tangga milik sendiri
DAN KK DENGAN Kepala Keluarga yang memiliki
air besar sembarangan yang menggunakan leher angsa dengan
AKSES FASILITAS akses sanitasi layak bersama, akses
SANITASI AMAN berpotensi menyebarkan tangki septik yang disedot
sanitasi layak sendiri termasuk akses
penyakit (kriteria 1,2,3, dan 4) setidaknya sekali dalam 3-5 tahun
sanitasi aman (kriteria 1, 2, dan 3)
dan pembuangan akhirnya terakhir atau terhubung ke Sistem
tidak mencemari lingkungan Pengolahan Air Limbah (SPAL)
(kriteria 1)

Persentase KK SBS   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi layak sendiri, akses sanitasi
: layak bersama dan akses sanitasi belum layak
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------x 100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Akses Terhadap   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi layak sendiri dan
Fasilitas Sanitasi yang Layak : akses sanitasi layak bersama
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------x100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Akses Terhadap   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman
Fasilitas Sanitasi yang Aman : ----------------------------------------------------------------x 100%
Jumlah Kepala Keluarga
1
22
KOTA PALU
46

56
KAB. MOROWALI UTARA
125

4
KAB. BANGGAI LAUT
66

68
KAB. SIGI
176

14
KAB. TOJO UNA-UNA
144

90
KAB. PARIGI MOUTONG
259

91
KAB. B U O L
115
Target Nasional : 60% 11
KAB. TOLI-TOLI
Target Prov. Sulteng : 60% 105

31
KAB. DONGGALA
169

48
KAB. P O S O
170

64
KAB. MOROWALI
133

96
KAB. BANGGAI
339

21
KAB. BANGGAI KEPULAUAN
144

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Jumlah Desa ODF Jumlah Desa/Kel

SUMBER DATA: DINAS KESEHATAN PROV.SULTENG PER JUNI 2022


4
Apa STBM itu?

• Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


• Pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan

PEMICUAN
Kegiatan seseorang/sekelompok orang (dengan sadar), baik berupa ucapan,
tindakan atau perbuatan dengan tujuan untuk menggugah/
membangkitkan/memunculkan bahkan mendorong niat/kemauan
seseorang/sekelompok orang untuk berbuat sesuatu dengan kemauannya
sendiri/kelompok tanpa paksaan dari luar diri/kelompoknya
PROSES PEMICUAN STBM

Perkenalan dan penekanan tidak Transect / melihat tempat kebiasaan Pemetaan


membawa subsidi BAB masyarakat

Komite menyusun strategi bersama masyarakat


Monitoring Paska Pemicuan untuk menghentikan BAB sembarangan Analisa bersama masyarakat
DIAGRAM PEMUTUSAN MATA RANTAI PENULARAN PENYAKIT

Sumber Media Penularan Target

Tangan
Tinja 1.SBS
2.CTPS

Cairan
Sampah
4. 3.
PSRT Makanan &
Minuman
PAMM Manusia
RT
Lalat/ serangga

Limbah
5.
PLRT Tanah
PILAR 1:

Stop Buang Air Besar Sembarangan yaitu kondisi ketika setiap


individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air
besar sembarangan baik di tempat terbuka atau di jamban tetapi masih
disalurkan langsung kebadan air atau selokan yang berpotensi
menyebarkan penyakit.
SANITASI AMAN
a. Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri
b. Bangunan tengah : klosetnya menggunakan leher angsa
c. Bangunan bawah:
• tanki septik (septic tank) yang disedot setidaknya sekali dalam 5 tahun terakhir; atau
• Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)

Bangunan Disedot
Bangunan atas Bangunan bawah
tengah
PILAR 2:

Cuci Tangan Pakai Sabun yaitu perilaku cuci


tangan dengan menggunakan air bersih yang
mengalir dan sabun

Ternyata mencuci tangan menggunakan air mengalir saja tidak


cukup, sabun diperlukan untuk menggelontorkan minyak dan lemak
yang menempel ditangan tempat berkembang biaknya kuman dan
virus (termasuk covid-19) penyebab penyakit
PILAR 2

1. Memiliki sarana CTPS dengan air mengalir dilengkapi dengan


sabun, yang lokasinya :
• Di sekitar tempat makan atau dapur
• Sarana tidak harus dibangun khusus, cukup dengan air
mengalir dan sabun sudah dihitung sarana
• Sarana di dalam jamban/toilet/kamar mandi tidak dihitung
sarana
2. Mengetahui waktu-waktu kritis cuci tangan pakai sabun
(Minimal dapat menjawab 3 waktu kritis)
Setelah BAB, Sebelum menyiapkan/mengolah makanan,
Sebelum makan, Setelah menceboki anak, Setelah kontak
dengan hewan, Sebelum menyusui bayi atau menceboki anak
3. Mampu mempraktekkan cara cuci tangan pakai sabun
PILAR 3:

Pangan Aman Sehat Rumah Tangga adalah


melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di
rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air
dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum dan
untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam
proses pengelolaan makanan di rumah tangga.
PILAR 3
1. Mengkonsumsi air minum:
a. Yang melalui proses pengolahan (misalnya : merebus, klorin cair/
klorin padat, UV, sodis, keramik filter, RO)
b. Jika air baku keruh dilakukan pengolahan, seperti : pengendapan atau
penyaringan (Catatan : Untuk yang air baku tidak keruh maka pertanyaan 1 b
jawabannya YA )
2. Menyimpan air minum di dalam wadah yang tertutup rapat, kuat, terbuat dari bahan
stainless steel, keramik, kaca dan jika terbuat dari plastik (tanda gelas dan garpu) dan
diambil dengan cara yang aman (tidak tersentuh tangan atau mulut)
3. Menyimpan peralatan pengolah pangan dengan aman dan menjaga kebersihannya,
termasuk seluruh
a. Peralatan makan (piring, sendok, garpu, dll) tidak kotor, tidak berdebu dan
disimpan di tempat yag terlindung dari tikus, kecoa, dll
b. Peralatan masak (panci, penggorengan, dll ) tidak kotor, tidak berdebu, di simpan
di tempat yang bersih
4. Menutup makanan dan minuman yang disajikan dengan baik dan benar.
CONTOH DAPUR
BERSIH

Manfaat dapur bersih:


1. Tempat peralatan makan
tertata rapi
2. Bersih dan bebas debu
3. Tempat pencucian makanan
dan peralatan dengan air
mengalir
4. Bebas dari kecoa dan tikus
PILAR 4:
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yaitu kondisi
ketika setiap rumah tangga mengelola sampah dengan
prinsip pengurangan dan penanganan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dengan indikasi tidak
ada sampah berserakan di lingkungan sekitar rumah,
tersedia tempat sampah yang tertutup, kuat dan mudah
dibersihkan sehingga tidak berpotensi menyebarkan
penyakit.
PILAR 4 INDIKATOR
1. Tidak ada sampah berserakan di lingkungan sekitar rumah
2. Ada tempat sampah yang tertutup, kuat dan mudah dibersihkan
3. Ada perlakuan yang aman (tidak dibakar, tidak dibuang ke sungai/kebun/saluran
drainase/ tempat terbuka)
4. Telah melakukan pemilahan sampah
Pilar 5:

Pengelolaan Air Limbah Non Kasus yaitu kondisi


ketika setiap rumah tangga mengelola limbah yang berasal
dari kegiatan non kakus (kamar mandi, cuci, dan dapur)
sehingga sehingga tidak menimbulkan genangan disekitar
rumah dan tidak berpotensi menyebarkan penyakit.
PILAR
INDIKATOR
5
1. Tidak terlihat genangan air di sekitar
rumah karena limbah cair domestik
(Limbah cair yang tergenang
dapat menjadi sumber dari vektor
penyakit, termasuk kran umum atau
WC umum)
2. Ada saluran pembuangan limbah cair
rumah tangga (non kakus) yang kedap
dan tertutup
3. Terhubung dengan sumur resapan dan
atau sistem pengolahan limbah (IPAL
Komunal/sewerage system)
Strategi penyelenggaraan STBM yaitu: STRATEGI PELAKSANAAN STBM
• Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling
environment); Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
• Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand merupakan pendekatan untuk merubah
creation); perilaku higiene dan sanitasi melalui
• Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply pemberdayaan masyarakat dengan
improvement); metode pemicuan.

Pendekatan yang
dilakukan
Perubahan sikap & perilaku lebih memungkinkan untuk
terjadinya perkembangan jumlah sarana dibandingkan dengan
sebaliknya.
Dukungan Subsidi Sanitasi mendorong ketergantungan masyarakat,
sehingga keberlanjutan melemah
Program yang dirancang sendiri oleh masyarakat, akan
meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dari
masyarakat.
Promosi & Kampanye Perubahan Perilaku Melalui Media
Peran Pemda Dalam Mendukung
Keberlanjutan Program STBM
REGULASI TINGKAT PROV&KAB DUKUNGAN KELEMBAGAAN
SURAT EDARAN GUBERNUR 1. POKJA AMPL (Saoraja AMPL Award
TENTANG PELAKSANAAN STBM Kategori Akselerasi ODF Tingkat Sulawesi
SURAT EDARAN BUPATI TENTANG Selatan Tahun 2018 & 2019)
UPAYA AKSLERASI DESA ODF 2. POKJA PPAS
SURAT EDARAN BUPATI TENTANG 3. ADANYA MOU DENGAN TNI
PENINGKATAN AKSES SANITASI &BAZNAS
INSTRUKSI BUPATI TENTANG 4. Sinergi Program KKS/FORUM KKS
PERCEPATAN ODF dan Pokja Desa Sehat
DUKUNGAN SDM
REGULASI TINGKAT KECAMATAN 1. TIM STBM PROVINSI
2. TIM STBM KABUPATEN
SURAT EDARAN CAMAT TENTANG 3. FASILITATOR TERLATIH KABUPATEN
UPAYA AKSELERASI DESA ODF & KECAMATAN (PUSKESMAS)
4. TIM STBM KECAMATAN
5. TIM STBM DESA
REGULASI TINGKAT DESA DUKUNGAN ANGGARAN
1. DINAS PERKIM
PERATURAN DESA TENTANG LARANGAN 2. DINAS KESEHATAN
BUANG AIR BESAR 3. DANA DESA
4. CSR
5. BAZNAS
6. Dana Asprasi
FORMAT E-MONEV 5 PILAR STBM
Perkotaan PILAR 1: STOP BABS Pedesaaan

1. Jamban milik sendiri 1. JAMBAN MILIK SENDIRI


2. Kloset leher angsa 2. KLOSET LEHER ANGSA
3. Bangunan bawah (pilih salah satu)
3. BANGUNAN BAWAH (PILIH SALAH SATU)
a. Tangki septik disedot setidaknya sekali dalam 3-5 tahun terakhir,
atau disalurkan ke Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) A. TANGKI SEPTIK DISEDOT SETIDAKNYA SEKALI DALAM 3-5
b.Tangki septik yang tidak pernah disedot, atau disedot lebih dari TAHUN
5 tahun terakhir, atau termasuk rumah baru dibangun
c. Lubang tanah (cubluk) TERAKHIR, ATAU DISALURKAN KE SISTEM PENGOLAHAN
d.Tidak ada tangki septik/dibuang langsung ke AIR LIMBAH
drainase/kolam/sawah/sungai/
(SPAL)
4. Jarak pembuangan tinja ke sumur gali > 10 m untuk cubluk (Jika
<10 m maka penampungan tinja harus kedap air contoh. septic B. TANGKI SEPTIK YANG TIDAK PERNAH DISEDOT, ATAU
tank beton, biofil, dll.)
DISEDOT LEBIH DARI
AMAN : Jika pertanyaan nomor 1, 2, 3a,dan 4 dijawab "YA“
LAYAK, Jika pertanyaan nomor 1, 2, 3b, dan 4 dijawab "YA" AMAN : Jika pertanyaan
5 TAHUN TERAKHIR, nomor
ATAU1,TERMASUK
2, 3a,dan 4 dijawab
RUMAH"YA“BARU
SHARING : Jika secara bersama-sama menggunakan fasilitas sanitasi aman LAYAK, Jika pertanyaan nomor 1,2, 3b, 3c dan 4 dijawab "YA"
DIBANGUN
AMAN dan LAYAK SHARING : Jika secara bersama-sa2ma menggunakan fasilitas sanitasi
BELUM LAYAK , Jika : aman AMAN dan LAYAK
• Pertanyaan nomor 1 dan 3a atau 3b atau 3c dijawab "YA" tapi pertanyaan 2 BELUM LAYAK , Jika :
dijawab "TIDAK“
• Pertanyaan nomor 1 dan 3a atau 3b atau 3c dijawab "YA" tapi
• Pertanyaan nomor 1,2 dan 3c dijawab "YA"
• Atau jika menggunakan bersama-sama akses yang BELUM LAYAK pertanyaan 2 dijawab "TIDAK“
BABS TERTUTUP, Jika pertanyaan nomor 1, 2 dan 3d dijawab "YA" • Atau jika menggunakan bersama-sama akses yang BELUM LAYAK
BABS TERBUKA : Jika tidak memiliki fasilitas dan tidak menggunakan BABS TERTUTUP, Jika pertanyaan nomor 1, 2 dan 3d dijawab "YA"
fasilitas BABS TERBUKA : Jika tidak memiliki fasilitas dan tidak
• PERMASALAHAN YANG SELALU
TERJADI
SALAM
STBM

You might also like