You are on page 1of 9

KEPERAWATAN MATERNITAS

“KEHAMILAN PADA REMAJA”

Disusun oleh kelompok 2:


• Lusi riana (21200028)
• Indah amalia putri (21200009)
• Azfiratul amaliah (21200007)
• Fitria mardewita (21200005)
• Aldi novandi (21200016)
• Hanoem novandra (21200019)
1.PENGERTIAN KEHAMILAN USIA DINI/REMAJA

Pengertian Kehamilan dengan definisikan sebagai fertilisasi atau


penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan atau 9 bulan menurut internasional.
Kehamilan usia dini (usia muda/remaja) adalah kehamilan yang terjadi
pada remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat
disebabkan oleh karena hubungan seksual (hubu ngan intim) dengan
pacar, dengan suami, pemerkosaan, maupun faktor-faktor lain yang
menyebabkan sperma membuahi telurnya dalam rahim perempuan
tersebut (Masland, 2004). Reproduksi sehat untuk hamil dan melahirkan
adalah usia 20-30 tahun, jika terjadi kehamilan di bawah atau di atas usia
tersebut maka akan dikatakan beresiko akan menyebabkan terjadinya
kematian 2-4 x lebih tinggi dari reproduksi sehat (Manuaba, 2010).
Menurut Susanti (2008), kehamilan pada remaja dapat
menimbulkan masalah karena pertumbuhan tubuhnya belum
sempurna, kurang siap dalam sosial ekonomi, kesulitan dalam
persalinan, atau belum siap melaksanakan peran sebagai ibu.
Alasan kehamilan pada remaja adalah:
• Kecelakaan (hamil di luar nikah)
• Untuk mendapatkan tunjangan kesejahteraan.
• Ingin anak
• Ingin berperan
• Faktor hubungan
• Keinginan untuk meniru saudara yang sedang hamil pada usia
remaja
2.FAKTOR PENYEBAB KEHAMILAN USIA DINI
PADA REMAJA

Faktor penyebab terjadinya kehamilan remaja (Mutanana dan Mutara, 2015)


antara lain :
• Latar belakang sosial-ekonomi yang buruk, karena beberapa anak terkena
aktivitas seksual karena orang tua atau wali gagal merawat mereka.
• Pengaruh teman sebaya dalam beberapa anak dipengaruhi oleh teman-teman
sesama, beberapa yang mungkin dari lawan jenis.
• Pendidikan seks, karena mayoritas anak-anak tidak menerima pendidikan
tentang seks.
• Tidak menggunakan kontrasepsi karena anak-anak tidak diperbolehkan
menggunakan kontrasepsi.
• Harga diri yang rendah di antara anak-anak juga membuat mereka melakukan
hubungan seksual yang mengarah ke awal pernikahan.
• Tingkat pendidikan yang rendah, terutama tingkat pendidikan ibu yang gagal
berperan dalam mengasuh anak-anak mereka.
3.DAMPAK KEHAMILAN USIA DINI PADA
REMAJA
Rohan dan Siyoto (2013) menyatakan dampak kehamilan di usia
muda yaitu :
1. Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak
disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada
juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non
profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping
yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat
reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan
2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan
kelainan bawaan Prematuritas terjadi karena kurang matangnya
alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu
proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga
dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang
belum menginjak 20 tahun.
3. Mudah terjadi infeksi Keadaan gizi buruk, tingkat sosial
ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat
hamil terlebih pada kala nifas.
4. Anemia kehamilan atau kekurangan zat besi Penyebab anemia
pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan
akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda
5. Keracunan kehamilan (Gestosis)Kombinasi keadaan alat
reproduksi yang belum siap hamil dan anemia, makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-
eklampsia atau eklampsia
6. Kematian ibu yang tinggi Kematian ibu pada saat melahirkan
banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu
angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup
tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional
(dukun).
4.MASALAH YANG TERJADI PADA KEHAMILAN
USIA DINI/REMAJA

• Masalah kesehatan reproduksi: Remaja yang akan menikah


kelak akan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan
reproduksi yang sehat sehingga dapat menurunkan generasi
penerus yang sehat.
• Masalah Psikologis: Umumnya para pasangan muda keadaan
psikologisnya masih belum matang, sehingga masih lebih
dalam menghadapi masalah yang timbul dalam perkawinan
• Masalah Sosial Ekonomi: Makin bertambahnya umur
seseorang, kemungkinan untuk kematangan dalam bidang
sosial ekonomi juga akan makin nyata.
5.UPAYA MENCEGAH TERJADINYA KEHAMILAN
USIA DINI
Program pencegahan kehamilan remaja mencakup hal-hal berikut
(Papri, Zubaida, Sarwat dan Marsheda 2016) yaitu :
• Remaja harus didorong untuk menunda aktivitas seks dini.
Pentingnya pemberian konseling dan informasi tentang
pencegahan kehamilan, jika mereka menjadi seksual yang
aktif.
• Tenaga kesehatan harus peka terhadap masalah yang berkaitan
dengan seksualitas remaja dan mempunyai riwayat
perkembangan seksual yang tepat pada semua pasien remaja.
• Harus dipastikan bahwa semua remaja yang melakukan
hubungan seksual aktif memiliki pengetahuan tentang alat
kontrasepsi

You might also like