Professional Documents
Culture Documents
Rasionalisme Kritis
Rasionalisme Kritis
• Tokoh utama teori ini adalah K.R. Popper (1906-1994) yang pada saat itu
belajar ilmu fisika di Wina, ibu kota Austria dan kemudian bertemu dengan
bertemu dengan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan zaman itu seperti Karl Jung,
Adler, Sigmund Freud dan Albert Einstein.
• Popper juga menolak dua asas pokok positivisme logis dan memberikan
tugas lain kepada filsafat ilmu pengetahuan, yaitu menunjukkan dengan
metode apa pengetahuan yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat
diperbaiki.
1. Penolakan Induksi
3. Ramalan (R1….n)
Percobaan
Eksperimen/ Tes
Rasionalisme kritis mengatakan bahwa fakta-fakta adalah ciptaan manusia dan tidak pernah
benar secara mutlak. Rasionalisme kritis memberikan kebebasan berpikir penuh kepada
manusia. Untuk memperbaiki kehidupannya manusia dituntut untuk mengembangkan
pengetahuan ilmiah dengan cara mengungkapkan kesalhan-kesalahan yang tersimpan dalam
pikirannya.
Teori merupakan jalan menuju fakta-fakta baru. Sejarah perdaban menurut rasionalisme kritis
adalah sejarah penciptaan fakta-fakta baru dan sejalan dengan itu, sejarah pengujian teori-
teori terus dikembangkan oleh manussia.
Para ilmuan dengan segala teori yang diciptakannya perlu untuk tidak menghindari adanya
falsifikasi terhadap teori dan konsep tersebut. Dalam hal ini falsifikasi tidak bermaksudkan
untuk menghancurkan apa yang sudah ada, hanya saja sebagai upaya untuk meningkatkan hal-
hal yang perlu diperbaiki, serta memperkuat teori yang ada tersebut.
Kritik terhadap Rasionalisme Kritis
• Kritik dari Kuhn (1922-1996)
Kuhn menyimpulkan bahwa jalan perkembangan ilmu pengetahuan menyimpang jauh dari
gambaran yng diberikan oleh Popper. Menurutnya ada 2 tahapan perkembangan ilmu
pengetahuan. Tahap normal dan tahap revolusi.
Menurutnya , ada perbedaan mendasar antara ilmu sosial dan ilmu alam.
Jika ilmu pengetahuan alam bertujuan menemukan hukum alam dan
memberikan penjelasan, maka ilmu pengetahuan sosial budaya lebih
bertujuan menginterpretasikan fenomena sosial budaya itu sendiri
Sesuai dengan sifat dasar kenyataan sosial ini, asas filsaat ilmu
pengetahuan yang mendasari illmu alam tidak dapat dianggap berlaku
bagi ilmu-ilmu sosial.