You are on page 1of 48

KASUS INTERNSHIP

RUMAH SAKIT LAPORAN KADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

Fraktur Intertrochanter Femur Sinistra


 
Dilaporkan oleh :
dr Teguh Priambodo
 
 
Dokter Pembimbing :
dr Luthfi Hidayat Sp. OT(K) Hip Knee

Yogyakarta, 03 November 2022


ANAMNESIS
Identitas Pasien Keluhan Utama Pasien
Nama Ny. S
Pasien post terjatuh dirumah
Umur 90 tahun Nyeri di paha kiri
Jenis Kelamin Perempuan

Alamat Kaliduren III RT 001 RW 004


Sumber Agung Moyudan Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta

No. RM 22xx21

Tgl Periksa 01 Oktober 2022


Riwayat Penyakit

R •Pasien datang dengan keluhan nyeri paha kiri post jatuh terpeleset di kamar saat berpindah dari kursi ke kasur 9 jam SMRS

P •Pasien datang dengan membawa Ro femur sinistra dari RS Charitas klepu dan sudah diterapi disana. Keluarga pasien membawa pasien ke RSA tanpa rujukan.

S •Keluhan pusing (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), batuk (+) jarang, sesak (-), perut kembung (+)
•Makan/minum dbn. BAB agak susah namun keluar. BAK dbn.
d
s
k
u
ia
Riwayat Penyakit
n
lm
e
a
d
l
m
a
l
u
n
i
R
it
c
u
lw
e
s
a
u
fp
y
ta
(
rt-
io
)
a
h
b
k
iR
a
s
i
tp
o
w
e
n
ra
d
ty
a
(n
a
e
rn
t
e
ts
a
im
Pemeriksaan Fisik
A B C

• Stable
Alert Hemody
• Spontaneo mic, BP
• Clear us, RR 20 121/74
x/min mmHg,
HR 96
x/min
Secondary Survey
GCS E4V5M6
Head Cephalhematome (-)
Maxillofacial Bruise (-), Swelling (-), Floating Maxilla (-), Malocclusion (-)
Neck Tenderness (-), Bruise (-), Step Off (-)
Eye RP Isochor, Periorbital Echimosis (-/-)
ENT Otorrhea -/-, Rhinorrhea -/-
Thorax dan abdomen Tidak ada kelainan
Pelvis Bruise (-) unstable pelvis
Extremities Akral hangat
Status Lokalis
femur sinistra
Look Open wound (-), Bone exposed (-),
Tendon exposed (-), Deformity (+)
sHORTENING (+) External Rotation
(+), Hiperemya (-), Lesion (-)

Feel Warm (+), Krepitation (+),


Tenderness (+) over distal third
area, dorsalis pedis and posterior
tibial arteries (+) palpable, CRT <
2dtk
Move Paasive ROM leg limited due to
pain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Expertise foto RS Luar konvensional

Foto os femur sinistra dari RS klepu charitas


tanggal 1 Oktober 2022

Fraktur completa interthrocantherica os femur sinistra


cum avulsi trochanter minor cum angulationem
Tak tampak dislokasi artic coxae
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Thorax PA/AP Dewasa

Thorax AP simetris, inspirasi ckurang dalam kondisi


cukup
Corakan bronchovasculer normal
Sinus cf terbuka lancip
Diafragma normal, licin, tak mendatar
Cor = CTR < 0,5
Kesan
Pulmo dan besar cor normal
Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit 10,8 APTT 26,1 detik
Eritrosit 2,6 PPT 14,0 detik
Hemoglobin 8,0 INR 1,0
Hematokrit 24,5 HBsAg Non reaktif
Trombosit 258 Anti HIV Non reaktif
Neutrofil 91,5 GDS 163
Lymfosit 4,9 Ureum 28,4
NLR 18,7 Kreatinin 0,99
Na 137 Albumin 3,5
K 4,2
Cl 106
Diagnosis & Tata Laksana
Tatalaksana di IGD :

Close Fraktur Intertrochanter 1. Edukasi rawat inap


Femur sinistra 2. Cek lab pre op
3. Ro Thorax
4. Loading NS 250 cc
5. Inf. PCT 1 gr
6. Skin traksi 3 kg
Diagnosis & Tata Laksana
Close Fraktur Intertrochanter
Femur sinistra
Advis Awal dr Luthfi Sp. OT (K) : Advis lanjutan
dr Luthfi Sp. OT (K) di bangsal :
1. Mondok pro hemiarthoplasty,
kemungkinan selasa 1. Raber UPD
(04/10/2022) 2. Tranfusi dan koreksi yg lain
2. Cek Albumin sesuai UPD
3. Kalau ada komorbid raber 3. Skalian raber kardio utk CRI
4. Inj. Ketorolac 30mg /8j
5. Inf. Paracetamol 1gr /8j
6. Inj. Omeprazole 40 mg /24 j
POST ORIF PFNA
POST ORIF PFNA
Kesan

Os Femur Sinistra
Pneumatisasi subcutis (+)
Fraktur completa intertrocantherica os femur
sinistra cum avulsi trochanter minor dalam
fixasi pinning intramedullare , wire dan screw
Tak tampak dislokasi artic coxae

(07 Oktober 2022)


TINJAUAN PUSTAKA

Femur

• Femur adalah tulang yang paling panjang dan paling berat di


dalam tubuh manusia. Panjang tulang ini sepertiga tinggi
badan seseorang manusia dan bisa menyokong berat
sehingga 30 kali lipat berat tubuh badannya.
• Femur, sama halnya dengan tulang yang lainnya didalam
tubuh, terdiri atas badan (corpus) dan dua ekstremitas
TINJAUAN PUSTAKA

Fraktur

• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti oleh


kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot dan persarafan.
TINJAUAN PUSTAKA

Fraktur Intertrochanter femur adalah terputusnya kontinuitas tulang pada area di antara
trochanter mayor dan trochanter minor yan bersifat ekstrakapsular
ETIOLOGI
• Trauma
• Patologi
• Usia lanjut -> Mekanisme trauma, misalnya jatuh terduduk
yang menyebabkan tekanan yang berlebihan pada pelvis
• Usia muda -> Kebanyakan pada kasus-kasus kecelakaan
lalu lintas dengan posisi hip joint abduksi.
Klasifikasi
• Berdasarkan letak anatominya, ada 4 jenis fraktur
femur, yaitu :
1. Capital : Fraktur pada Caput Femoris
2. Subcapital : Fraktur pada bagian bawah caput
femoris
3. Transcervical : Fraktur pada collum Femoris
4. Basiccervical : Fraktur pada bagian ujung lateral
collum femoris
Klasifikasi
Menurut Garden, fraktur femur diklasifikasikan berdasarkan
tingkat pergeseran patahnya :
Klasifikasi
Menurut Pauwel,
fraktur femur diklasifikasikan berdasarkan sudut fraktur yang terbentuk :
Klasifikasi
Ada juga yang membagi fraktur femur menjadi 2 bagian, yaitu :

Ekstrakapsular Intrakapsular
fraktur yang terjadi pada daerah luar dari kapsul
femur mulai dari trochanter, metafisis femur dan yakni fraktur yang terjadi pada kapsul femur
distal femur.

1. Intertrochanteric, fraktur jenis ini terletak antara


collum femoris dan trochanter minor.
2. Subtrochanteric, fraktur jenis ini terletak di
bawah trochanter minor, pada daerah antara
trochanter minor dan sekitar 2 ½ inchi ke bawah.
Klasifikasi
Klasifikasi
Menurut klasifikasi OTA (Orthopaedic Trauma Association)
fraktur intertrochanter termasuk dalam grup 31a
25 (3: femur, 1: segmen proksimal, tipe: A1, A2, A3
(Anwar et al.,2007; Mostofi, 2006; Bucholz dan Heckman, 2006; Partanen,2003)
Diagnosis
•Pemeriksaan Fisik
• Anamnesis
 Look :
Proses cedera, tidak mampu
Pembengkakan, memar, deformitas, kulit terlihat utuh
mengangkat tungkai, tidak atau tidak
dapat berdiri, kaki lebih pendek  Feel :
dan lebih berotasi keluar Nyeri tekan setempat, memeriksa bagian distal dari
fraktur untuk merasakan nadi dan menguji sensasi.
 Move :
apakah pasien dapat menggerakkan sendi-sendi di
bagian distal cedera.
 Pengukuran :
Pada fraktur dengan pergeseran atau dislokasi, hal
ini nampak jelas. Pada kasus malunion atau
nonunion, penilaian pemendekan atau pemanjangan
sangat penting
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
 Foto polos pelvis secara anteroposterior (AP) dan area yang terkena cedera
 Foto panggul secara lateral view.
 Pada beberapa kasus, CT scan mungkin diperlukan
Penyembuhan fraktur
• Faktor lokal • Faktor sistemik

a. Lokasi fraktur a. Keadaan umum


b. Jenis tulang yang mengalami b. Umur
fraktur c. Malnutrisi
c. Reposisi anatomis dan d. Penyakit sistemik.
immobilasi yang stabil
d. Adanya kontak antar fragmen
e. Ada tidaknya infeksi
f. Tingkatan dari fraktur
Penyembuhan fraktur
Primer -> Terjadi internal remodelling dari haversian system dan penyatuan tepi fragmen fraktur
dari tulang yang patah

Sekunder -> ada 5 fase :

 Fase inflamasi
 Fase Proliferasi
 Fase pembentukan kalus
 Stadium konsolidasi
 Stadium remodelling
Tatalaksana fraktur
Terapi Konservatif :

 Proteksi
 Immobilisasi saja tanpa reposisi
 Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips

 Traksi
Manual traction Skin traction
Skeletal traction
Kegunaan traksi
OPERATIF
 Perlu reduksi yang akurat dan stabil.
 Diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua
untuk mencegah komplikasi.
Jenis-jenis operasi
 Pemasangan pin

Pemasangan plate dan screw / Open Reduction Internal Fixation (ORIF),


indikasi ORIF :
Fraktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya
avasculair necrosis tinggi

Fraktur yang tidak bisa direposisi tertutup

Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan

Fraktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil


yang lebih baik dengan operasi.
Jenis-jenis operasi
Artroplasti dilakukan pada penderita umur di atas 55 tahun, berupa:

1. Eksisi artroplasti
2. Hemiartroplasti

Diindikasikan untuk pasien usia lanjut dengan fraktur displaced risiko yang
lebih rendah untuk dislokasi berbanding artroplasti pinggul total,

Prostesis disemen memiliki mobilitas yang lebih baik dan kurang nyeri paha;
sedangkan prostesis yang tidak disemen harus disediakan untuk pasien
yang sangat lemah di mana status pra cedera menunjukkan bahwa mobilitas
tidak mungkin dicapai setelah operasi.
Jenis-jenis operasi
PFNA VS DHS

Proximal Femoral Nail Antirotation (PFNA) Dynamic Hip Screw (DHS)


• Sekrup panggul dinamis (DHS) menjadi implan pilihan untuk
pengobatan fraktur yang stabil, implan ideal untuk pengobatan
fraktur yang tidak stabil tetap menjadi masalah.
• Proximal Femoral Nail Antirotation (PFNA) adalah alat yang sangat
baik untuk osteosintesis, yang memberikan stabilitas sudut dan
rotasi dan memungkinkan bantalan bobot awal pada anggota tubuh
yang terkena.
• PFNA adalah implan yang sangat baik untuk menstabilkan kedua
fraktur kombinasi trokanik dan kompleks serta alat yang luar biasa
untuk reosteosintesis.
• Implant ini mudah dimasukkan dengan beberapa komplikasi intra
dan pasca operasi dan memungkinkan rehabilitasi dini pada pasien.
Komplikasi

Komplikasi Nekrosis Osteoarthriti


Non-union
umum Avascular s
PROGNOSIS

Fraktur intertrochanteric yang stabil dapat diharapkan untuk sembuh. Pada pasien lanjut usia,
tingkat aktivitas biasanya turun satu tingkat setelah pemulihan dari cedera ini. Mortalitas adalah 20-
30% selama tahun pertama setelah fraktur untuk pasien ini.
FISIOTERAPI
1. Static contraction
Static contraction merupakan kontraksi otot tanpa di sertai perubahan
panjang otot dan perubahan LGS, statik kontraksi bertujuan mengurangi
oedema sehingga nyeri berkurang dan dapat memperlancar aliran darah dan
menjaga kekuatan otot agar tidak terjadi atropi
2. Active movement
Active movement merupakan gerakan yang timbul dari kekuatan
kontraksi otot pasien sendiri secara sadar

3. Passive exercise
Passive exercise merupakan gerakan yang dihasilkan dari kekuatan
luar atau tanpa diikuti kerja otot itu sendiri. Latihan gerak pasif yang
dilakukan adalah
Daftar pustaka
1. Sjamsuhidajat RW, De Jong W. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC. 2005;589.
2. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley. Widya Medika,
Jakarta. 1995.
3. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Pt. Yarsif Watampone; 2007.
4. Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas Anatomi Manusia.
5. Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran, edisi III. Jakarta: Media Aesculapius. 2007.
6. Ash AB. Studi komparasi modified singh index pada kasus fraktur collum femur dan
fraktur intertrochanter femur pada pasien wanita geriatri (tesis). Solo: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2016.
7. Agustin A, Purwanti OS, Ns MK, Suryandari D. Upaya Peningkatan Mobilisasi Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Intertrochanter Femur (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta)
8. Kokoroghiannis C, Aktselis I, Deligeorgis A, Fragkomichalos E, Papadimas D,
Pappadas I. Evolving concepts of stability and intramedullary fixation of
intertrochanteric fractures—a review. Injury. 2012 Jun 1;43(6):686-93.
9. Raia FJ, Chapman CB, Herrera MF, Schweppe MW, Michelsen CB, Rosenwasser
MP. Unipolar or bipolar hemiarthroplasty for femoral neck fractures in the elderly?.
Clinical orthopaedics and related research. 2003 Sep 1;414:259-65
Daftar pustaka
10. Keating JF, Grant A, Masson M, Scott NW, Forbes JF. Randomized comparison of
reduction and fixation, bipolar hemiarthroplasty, and total hip arthroplasty: treatment
of displaced intracapsular hip fractures in healthy older patients. JBJS. 2006 Feb
1;88(2):249-60.

11. Blomfeldt R, Törnkvist H, Eriksson K, Söderqvist A, Ponzer S, Tidermark J. A


randomised controlled trial comparing bipolar hemiarthroplasty with total hip
replacement for displaced intracapsular fractures of the femoral neck in elderly
patients. The Journal of bone and joint surgery. British volume. 2007 Feb;89(2):160-
5.

12. Chan KC, Gill GS. Cemented hemiarthroplasties for elderly patients with
intertrochanteric fractures. Clinical Orthopaedics and Related Research®. 2000 Feb
1;371:206-15.

You might also like