Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Kasus Teguh Priambodo
Presentasi Kasus Teguh Priambodo
No. RM 22xx21
R •Pasien datang dengan keluhan nyeri paha kiri post jatuh terpeleset di kamar saat berpindah dari kursi ke kasur 9 jam SMRS
P •Pasien datang dengan membawa Ro femur sinistra dari RS Charitas klepu dan sudah diterapi disana. Keluarga pasien membawa pasien ke RSA tanpa rujukan.
S •Keluhan pusing (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), batuk (+) jarang, sesak (-), perut kembung (+)
•Makan/minum dbn. BAB agak susah namun keluar. BAK dbn.
d
s
k
u
ia
Riwayat Penyakit
n
lm
e
a
d
l
m
a
l
u
n
i
R
it
c
u
lw
e
s
a
u
fp
y
ta
(
rt-
io
)
a
h
b
k
iR
a
s
i
tp
o
w
e
n
ra
d
ty
a
(n
a
e
rn
t
e
ts
a
im
Pemeriksaan Fisik
A B C
• Stable
Alert Hemody
• Spontaneo mic, BP
• Clear us, RR 20 121/74
x/min mmHg,
HR 96
x/min
Secondary Survey
GCS E4V5M6
Head Cephalhematome (-)
Maxillofacial Bruise (-), Swelling (-), Floating Maxilla (-), Malocclusion (-)
Neck Tenderness (-), Bruise (-), Step Off (-)
Eye RP Isochor, Periorbital Echimosis (-/-)
ENT Otorrhea -/-, Rhinorrhea -/-
Thorax dan abdomen Tidak ada kelainan
Pelvis Bruise (-) unstable pelvis
Extremities Akral hangat
Status Lokalis
femur sinistra
Look Open wound (-), Bone exposed (-),
Tendon exposed (-), Deformity (+)
sHORTENING (+) External Rotation
(+), Hiperemya (-), Lesion (-)
Os Femur Sinistra
Pneumatisasi subcutis (+)
Fraktur completa intertrocantherica os femur
sinistra cum avulsi trochanter minor dalam
fixasi pinning intramedullare , wire dan screw
Tak tampak dislokasi artic coxae
Femur
Fraktur
Fraktur Intertrochanter femur adalah terputusnya kontinuitas tulang pada area di antara
trochanter mayor dan trochanter minor yan bersifat ekstrakapsular
ETIOLOGI
• Trauma
• Patologi
• Usia lanjut -> Mekanisme trauma, misalnya jatuh terduduk
yang menyebabkan tekanan yang berlebihan pada pelvis
• Usia muda -> Kebanyakan pada kasus-kasus kecelakaan
lalu lintas dengan posisi hip joint abduksi.
Klasifikasi
• Berdasarkan letak anatominya, ada 4 jenis fraktur
femur, yaitu :
1. Capital : Fraktur pada Caput Femoris
2. Subcapital : Fraktur pada bagian bawah caput
femoris
3. Transcervical : Fraktur pada collum Femoris
4. Basiccervical : Fraktur pada bagian ujung lateral
collum femoris
Klasifikasi
Menurut Garden, fraktur femur diklasifikasikan berdasarkan
tingkat pergeseran patahnya :
Klasifikasi
Menurut Pauwel,
fraktur femur diklasifikasikan berdasarkan sudut fraktur yang terbentuk :
Klasifikasi
Ada juga yang membagi fraktur femur menjadi 2 bagian, yaitu :
Ekstrakapsular Intrakapsular
fraktur yang terjadi pada daerah luar dari kapsul
femur mulai dari trochanter, metafisis femur dan yakni fraktur yang terjadi pada kapsul femur
distal femur.
Fase inflamasi
Fase Proliferasi
Fase pembentukan kalus
Stadium konsolidasi
Stadium remodelling
Tatalaksana fraktur
Terapi Konservatif :
Proteksi
Immobilisasi saja tanpa reposisi
Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips
Traksi
Manual traction Skin traction
Skeletal traction
Kegunaan traksi
OPERATIF
Perlu reduksi yang akurat dan stabil.
Diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua
untuk mencegah komplikasi.
Jenis-jenis operasi
Pemasangan pin
1. Eksisi artroplasti
2. Hemiartroplasti
Diindikasikan untuk pasien usia lanjut dengan fraktur displaced risiko yang
lebih rendah untuk dislokasi berbanding artroplasti pinggul total,
Prostesis disemen memiliki mobilitas yang lebih baik dan kurang nyeri paha;
sedangkan prostesis yang tidak disemen harus disediakan untuk pasien
yang sangat lemah di mana status pra cedera menunjukkan bahwa mobilitas
tidak mungkin dicapai setelah operasi.
Jenis-jenis operasi
PFNA VS DHS
Fraktur intertrochanteric yang stabil dapat diharapkan untuk sembuh. Pada pasien lanjut usia,
tingkat aktivitas biasanya turun satu tingkat setelah pemulihan dari cedera ini. Mortalitas adalah 20-
30% selama tahun pertama setelah fraktur untuk pasien ini.
FISIOTERAPI
1. Static contraction
Static contraction merupakan kontraksi otot tanpa di sertai perubahan
panjang otot dan perubahan LGS, statik kontraksi bertujuan mengurangi
oedema sehingga nyeri berkurang dan dapat memperlancar aliran darah dan
menjaga kekuatan otot agar tidak terjadi atropi
2. Active movement
Active movement merupakan gerakan yang timbul dari kekuatan
kontraksi otot pasien sendiri secara sadar
3. Passive exercise
Passive exercise merupakan gerakan yang dihasilkan dari kekuatan
luar atau tanpa diikuti kerja otot itu sendiri. Latihan gerak pasif yang
dilakukan adalah
Daftar pustaka
1. Sjamsuhidajat RW, De Jong W. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC. 2005;589.
2. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley. Widya Medika,
Jakarta. 1995.
3. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Pt. Yarsif Watampone; 2007.
4. Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas Anatomi Manusia.
5. Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran, edisi III. Jakarta: Media Aesculapius. 2007.
6. Ash AB. Studi komparasi modified singh index pada kasus fraktur collum femur dan
fraktur intertrochanter femur pada pasien wanita geriatri (tesis). Solo: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2016.
7. Agustin A, Purwanti OS, Ns MK, Suryandari D. Upaya Peningkatan Mobilisasi Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Intertrochanter Femur (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta)
8. Kokoroghiannis C, Aktselis I, Deligeorgis A, Fragkomichalos E, Papadimas D,
Pappadas I. Evolving concepts of stability and intramedullary fixation of
intertrochanteric fractures—a review. Injury. 2012 Jun 1;43(6):686-93.
9. Raia FJ, Chapman CB, Herrera MF, Schweppe MW, Michelsen CB, Rosenwasser
MP. Unipolar or bipolar hemiarthroplasty for femoral neck fractures in the elderly?.
Clinical orthopaedics and related research. 2003 Sep 1;414:259-65
Daftar pustaka
10. Keating JF, Grant A, Masson M, Scott NW, Forbes JF. Randomized comparison of
reduction and fixation, bipolar hemiarthroplasty, and total hip arthroplasty: treatment
of displaced intracapsular hip fractures in healthy older patients. JBJS. 2006 Feb
1;88(2):249-60.
12. Chan KC, Gill GS. Cemented hemiarthroplasties for elderly patients with
intertrochanteric fractures. Clinical Orthopaedics and Related Research®. 2000 Feb
1;371:206-15.