You are on page 1of 10

MAKALAH KIMIA

ORGANIK AMina
Kelompok :7
Chelind Rawina Ruth Pasaribu 222114153
Irayana Nurul 222114154

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)
AL WASHLIYAH MEDAN
2022
A. Latar Belakang
Di alam banyak sekali kita jumpai senyawa, baik itu senyawa organik maupun senyawa anorganik,
ataupun senyawa kompleks dan senyawa sederhana. Salah satu contohnya adalah amina dan amida.
Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent yang mengandung atom
nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau tiga atom karbon, dimana amina juga
merupakan suatu senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR, atau - NH2). Amida adalah
suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen trivalen yangterikat pada suatu gugus karbonil. Amina
dapat dikatakan sebagai turunan dari amonia (NH3), karena senyawa amina mempunyai struktur seperti
amonia, dimana salah satu atau lebih atom hidrogen pada amonia diganti gugus alkil atau aril.Senyawa
amina banyak terdapat di alam, baik yang terkandung dalam tumbuhan maupun hewan. . Untuk
mengetahui lebih dalam senyawa amina dan amida maka dilakukan percobaan ini.Oleh karena itu pada
makalah ini akan dibahas tentang senyawa amina dan amida seta heterosiklis

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Amida
2. Bagaimana tata nama Amida
3. Bagaimana reaksi yang terjadi pada Amina
 
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Amina
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa amina
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada amina
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Amina
Karbon, hindrogen dan oksigen merupakan tiga unsur yang paling lazim terdapat dalam sistem
kehidupan. Nitrogen merupakan unsur keempat. Nitrogen dijumpai dalam protein maupun
hewan. Amina dan nitril yang mengandung nitrogen, senyawa organic yang mengandung atom-
atom nitrogen trivalent, yang terikat pada satu atom karbon atau lebih : RNH₂, R₂NH, dan RᶾN.

2.2 Tata Nama Amina


Amina mempunyai rumus umum yang merupakan turunan dari amonia dimana atom hidrogen
amonia dapat diganti dengan gugus alkil atau aril. Berdasarkan banyaknya atom hidrogen yang
dapat digantikan dengan gugus alkil atau aril, maka amina dapat diklasifikasikan menjadi amina
primer, amina sekunder, dan amina tersier
I 2.3 Ikatan dalam Amina
Ikatan dalam suatu amina beranalogi langsung ikatan dalam ammonia: suatu atom nitrogen sp³ yang terikat
pada tiga atom atau gugus lain (H atau R) dan dengan sepasang electron menyendiri dalam orbital sp³ yang
tersisa.

2.4 Sifat Fisis Amina


Amina membentuk ikatan hydrogen. Ikatan hydrogen N----HN lebih lemah dari pada ikatan hydrogen o---HO
karena N kurang elektronnegatif dibandingkan dengan o dank arena itu ikatan NH kurang polar. Pengikatan
hydrogen yang lemah antara molekul amina menyebabkan titik didihnya berada antara titik didih senyawa
tanpa-ikatan-hidrogen (seperti alkane atau ester) dan senyaawa yang berikatan-hidrogen-kuat (seperti
alkohol) dengan bobot molekul yang bersamaan.
2.5  Sifat Spektral Amina
A. Spektra inframerah
Ikatan yang menimbulkan absorpsi inframerah yang karakteristik amina adalah ikatan C—N dan N---H. semua
amina alifatik menunjukkan uluran C---N dalam daerah sidikjari.
B. Spektra nmr
Absorbsi NH dalam spectrum nmr biasanya merupakan singlet yang tajam, tidak terurai oleh proton-proton
didekatnya.

2.6 Pembuatan Amina


A. Sintesis dengan reaksi substitusi
Reaksi amina dan alkil halide ammonia atau amina mengembang pasangan electron menyendiri dan dapat
bertindak sebagai suatu nukleofil dalam suatu reaksi substitusi dengan suatu alkil halide
B. Sintesis dengan reduksi
Reaksi reduksi sering memberikan jalur kea mina tanpa merepotkan. Reduksi senyawa nitro aromatic menjadi
arilamina.
2. Penataan ulang amida
Bila suatu amida tak tersubstitusi (RCONH₂) diolah dengan suatu larutan brom dalam air dan bersifat
basa, amida ini akan mengalami penataan ulang dan menghasilkan suatu amina. Reaksi tersebut
penataan ulang Hofmann.

2.7 Kebasaan Amina


Pasangan electron dalam orbital dari ammonia atau suatu amina yang tak terikat tetapi terisi dapat
disumbangkan pada atom, ion atau molekul yang kekurangan electron.
2.10 Reaksi Amina dengan Asam Nitrit
2.8 Garam Amina
Pembentukan asam benzenadiazonium klorida
Garam amina lazim diberi nama menurut salah satu dari
(C6H5N2+CI-) dengan mereaksikan aniline dengan
dua cara yaitu: sebagai garam aminium tersubstitusi atau
asam nitri, NHO₂, dalam air, dingin (dibuat insitu dari
sebagai garam kompleks amina-asam.
NaNO₂ dan HCL).

2.11 Eliminasi Hofmann


Amonium kuartener hidroksida (R4N+OH‾) adalah
derivate amina yang digunakan dalam studi penentuan
struktur, karena senyawa ini bereaksi eliminasi untuk
menghasilkan elkena dan amina
2.9 Reaksi Substitusi dengan Amina
Telah dibahaas berbagai reaksi subsititusi dengan
amina, masalah masalah reaksi suatu amina dengan
2.12 Penggunaan Amina dalam Sintesis
suatu alkil halida.
amina dapat juga digunakan sebagai nukleofil dalam
reaksi substitusi asil nukleofilik. Pengubahan suatu
gugus amino suatu gugus pergi yang baik (-N₂+͞‾ atau –
NRᶾ+ OH‾) merupakan suatu teknik sintetik lain.
III KESIMPULAN

1. Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent yang mengandung
atom nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau tiga atom karbon.
2. Sifat-sifat amina ialah Seperti amonia, amina juga merupakan senyawa polar dan dapat
membentuk ikatan hidrogen intermolekul, kecuali amina tersier. Amina mempunyai titik
didih yang lebih tinggi dari senyawa nonpolar dengan berat molekul yang sama, tetapi titik
didih amina lebih rendah daripada alkohol dan asam karboksilat.
3. Pembuatan amonia dapat dilakukan dengan cara reduksi senyawa nitro, reaksi alkil halida
dengan amonia, reduksi senyawa nitril, reduksi aminasi dan degradasi hofmann.
4. Kegunaan dari amina ini adalah sebagai pelembut pakaian, sebagai anti iritasi pada sampo,
sebagai pelumas, dan sebagai Obat Parasit Leishmania.
Thank
you

You might also like