You are on page 1of 17

Sampling Pada

Penelitian Kualitatif
IIS INDRIAYANI
Tehnik Sampling
• Pengambilan sampel pada pendekatan kualitatif berbeda dengan pengambilan
sampel pada pendekatan kuantitatif
• Pada penelitian kualitatif, pengambilan sampel ditujukan untuk memperoleh dan
menemukan sampel kasus atau individu yang memiliki banyak informasi dan
mendalam tentang fenomena yang diteliti atau yang biasanya disebut dengan
purposive sampling.
• Penentuan jumlah sampel pada penelitian kualitatif didasari pada fokus atau
tujuan, topik penelitian, lokasi penelitian, dan situasi atau konteks yang menjadi
sampel yang diteliti.
Karakteristik Pengambilan Kualitatif
Karakteristik pengambilan sampel :
1) Fleksibel
2) Seleksi sampel unit dilakukan secara berurutan
3) pengambilan sampel diarahkan oleh konsep atau teori yang berkembang secara
progresif
4) pengambilan sampel berlanjut sampai tidak ada lagi data yang muncul (saturasi)
5) pencarian kasus yang negatif dan menyimpang
Jenis-jenis sampel pada penelitian kualitatif
• Sampel homogen : yang mempunyai karakteristik sama. Misalnya sampel nya perawat yang memiliki karakteristik tugas
dan pengalaman yang sama
• Sampel heterogen : kebalikan dari sampel homogen.
• Sampel teoritis (theoretical sampling): biasanya jumlah sampel ditentukan oleh saturasi data penelitian. Biasanya dipakai
pada pendekatan grounded theory
• Sampel representatif : jenis sampel yang banyak digunakan oleh pendekatan etnografi
• Sampel purposif : sampel yang dipilih berorientasi pada tujuan penelitian
• Sampel snowball : pengambilan yang dilakukan secara berantai dari satu partisipan kepada partisipan kepada partisipan
lainnya.
• Sampel variasi maksimal : merupakan jenis sampel yang sering dipakai/ paling baik pada studi kualitatif. Caranya dengan
menetapkan beberapa kriteria sebelumnya, kemudian sampel dipilih atu diseleksi dari lokasi partisipan yang berbeda.
• Sampel populasi total : pengambilan sampel pada semua partisipan yang dipilih dari kelompok tertentu.
• Sampel convenience : cara pengambilan ini digunakan dengan alasan kemudahan peneliti untuk memperoleh sampel
Analisa Data dan
Keabsahan Data
IIS INDRIAYANI
Analisa Data
• Analisa data pada pendekatan kualitatif merupakan analisis yang bersifat
subjektif karena peneliti adalah instrumen utama untuk pengambilan data
dan analisis data penelitiannya. ( Afiyanti & Rachmawati, 2014)
Pengolahan Dan Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan pendekatan menurut Georgi
dalam Crotty (1996), yang meliputi tahapan sbb:
• Mendengarkan hasil wawancara yang telah direkam kemudian
membuat suatu transkrip wawancara untuk masing-masing informan
guna memperoleh pemahaman secara keseluruhan dari data yang
terkumpul.
• Membaca transkrip berulang unt memperoleh pemahaman secara
menyeluruh isinya.
• Mengidentifikasi yg muncul dari setiap transkrip.
• Mengelompokkan, menjelaskan pertanyaan yang relevan dan
mengandung tema yang muncul.
• Menerangkan tema yang muncul dengan isi dari keseluruhan hasil
wawancara.
• Menuliskan tema dan mengilustrasikan sesuai pernyataan informan.
• Melakukan validitas dengan cara menyampaikan tema yg kpd
informan .
• Klasifikasi tema setelah dianalisa
 
Keabsahan Data
 Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan realitas subjektif (dari ranah
pribadi), dan realitas objektif (berasal dari luar yang bisa diobservasi).
 Peneliti harus menunjukkan bahwa penelitiannya tepat (rigorous) dengan
memenuhi keabsahannya.
Ada 4 istilah yang digunakan untuk menyatakan keabsahan data
 Kredibilitas
 Transferbilitas
 Dependabilitas
 Konfirmabilitas
Kredibilitas (Keterpercayaan Data)
• Kredibilitas data atau ketepatan data dan keakurasian suatu data yang dihasilkan
dari studi kualitatif menjelaskan derajat atau nilai kebenaran data yang
dihasilkan termasuk proses analisa data tersebut dari penelitian yang dilakukan.
• Suatu hasil penelitian dikatakan memiliki kredibilitas yang tinggi atau baik
ketika hasil-hasil temuan pada penelitian tersebut dapat dikenali dengan baik
oleh para partisipannya dalam konteks sosial mereka.
• Beberapa cara yang dapat dilakukan peneliti untuk memperoleh kredibilitas
yang tinggi terhadap hasil temuannya, antara lain dengan melakukan cara :
• Memperbanyak waktu dengan partisipan
• Melibatkan diri dalam aktivitas sehari-hari bersama partisipan/immerse
• Selalu berupaya melakukan konfirmasi dan klarifiksasi terhadap berbagai
hal yang diceritakan partisipan disebut membercheck.
• Pada saat wawancara mendalam sekaligus melakukan observasi pada
partisipan
Dapat dicapai dengan cara mengumpulkan data subjektif dan
selengkap mungkin. Pada penelitian ini credibility akan dilakukan
dengan membercheck yaitu mengembalikan transkrip interview pada
setiap partisipan dan mempersilahkan partisipan jika ingin merubah,
menambah atau mengurangi data. Jika partisipan sudah setuju,
maka partisipan diminta untuk memberikan tanda (√) sebagai bukti
partisipan sudah menyetujui kebenaran data.
Transferabilitas (Keteralihan Data)
• Mengandung makna sejauh mana hasil penelitian yang dilaksanakan pada populasi
tertentu dapat diterapkan pada populasi yang lain (Polit & Beck, 2004).
• Transferability adalah menggambarkan tema-tema yang telah diidentifikasi
partisipan terhadap suatu kelompok atau partisipan yang serupa dan tidak terlibat
dalam pengumpulan data awal untuk menentukan apakah kelompok kedua
menyetujui tema tersebut, prosedur ini sering disebut dengan external check.
• Misalnya penulis membagi 2 kelompok wawancara yaitu FGD dan wawancara
mendalam. Kemudian penulis mengumpulkan data dari kedua wawancara tersebut
dan memeriksanya apakah data tersebut sesuai dengan tema penulis.
Dependability
• Dari data kualitatif adalah kestabilan data dari waktu ke waktu dan pd tiap
kondisi (Polit & Beck, 2004).
• Menurut Irawan (2006) dependability tercapai jika data yang sama diambil
beberapa kali dan tetap menghasilkan kesimpulan yang sama.
• Salah satu tehnik untuk mencapai dependability data adalah inquiry audit,
yaitu suatu penelaahan data dan dokumen-dokuman yang mendukung secara
menyeluruh dan detail oleh seorang review eksternal (Polit & Beck, 2004)
• Peneliti melibatkan orang lain sbg reviewer eksternal.
Comfirmability
• Menurut Polit dan Beck (2004) comfirmability adalah objektifitas atau netralitas data,
dimana tercapai persetujuan antara dua orang atau lebih tentang relevansi dan arti data.
Comfirmability dapat dicapai melalui proses bracketing dan inquiry audit.
• Bracketing yang dilakukan peneliti saat wawancara bertujuan unt mendptkan data yg
netral atau bebas dari pengaruh asumsi peneliti.
• Pada inquiry audit, peneliti akan membuat audit trail yaitu suatu pengumpulan sistemik
dari material dan dokumen yang akan digunakan oleh reviewer eksternal untuk
membuat kesimpulan tentang data (Polit & Beck, 2004).
• Misalnya setiap jawaban responden itu murni dari pemikiran responden tanpa ada
pengaruh penulis

You might also like