You are on page 1of 17

INSTRUMEN DALAM PRAKTEK

KEBIDANAN
PENGERTIAN INSTRUMEN

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk


mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai
oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran,optik,dan
kimia)
PENGERTIAN INSTRUMEN MENURUT
PARA AHLI
• Suharsimi Arikunto (2009)
Instrumen yaitu sesuatu yang dapat
digunakan untuk mempermudah
seseorangmelakukan tugas atau mencapai tujuan
secara efektif atau efisien.
• Farida Yusuf Tayibnapis (2000)
Instrumen merupakan alat yang digunakan
untuk merekam informasi yang dikumpulkan. Jadi
instrumen dalam praktik kebidanan adalah
seperangkat alat yang digunakan
dalammelaksanakan praktik/tindakan kebidanan.
KLASIFIKASI INSTRUMEN
1. Instrumen Steril
Instrumen steril adalah alat yang bebas dari
mikroorganisme pathogen dan sporanya.
Macam-macam instrumen steril dalam praktek
kebidanan adalah :
a. Gunting tali pusar berfungsi untuk menjepit tali
pusar,
b. Klem Kocher Kegunaannya adalah untuk menjepit
jaringan. Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya
mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset
sirugis.
Lanjutan ....
c. Korentrang berfungsi untuk mengambil alat alat steril.(steril
adalah bebas dari fatogen dan afatogen beserta sporanya)
d. Gunting benang berfungsi untuk menggunting benang pada
jahitan, tidak untuk jaringan. Gunting ini juga digunakan saat
mengangkat benang pada luka yang sudah kering dengan
tehnik selipan dan sebaiknya pemotongan benang
menggunakan bagian ujung gunting.
e. Gunting episiotomi berfungsi untuk menggunting bagian
perineum terutama jika perineum ibu yg melahirkan kaku,
f. Kateter karet/metal berfungsi untuk membantu mengeluarkan
urin.
2. Instrumen Tidak Steril
Instrumen tidak steril adalah instrumen yang bebas
dari mikroorganisme panthogen (tapi sporanya masih ada).
Macam- macam instrumen tidak steril
a. Timbangan bayi berfungsi untuk menimbang berat badan bayi
dari sejak baru lahir sampai dengan berat badannya 20kg
b. Ambu bag berfungsi untuk resusitasi.
c. Lampu/sorot berfungsi untuk menyorot atau menerangi atau
memfokuskan tujuan tindakan dalam operasi atau tindakan
medis lainnya.
d. Bak instrumen berfungsi untuk menyimpan alat-alat kesehatan
pada saat akan melakukan tindakan
Lanjutan ...
e. Reflek hamer berfungsi untuk memeriksa reflek
anggota tubuh.
f. Apron/celemek berfungsi untuk melindungi tenaga
kesehatan dari cairan tubuh pasien saat melakukan
tindakan.
g. Gunting verband berfungsi untuk menggunting
perban atau plester.
3. Bahan Siap Pakai
a. Kapas
b. Kain kasa
c. Plester
d. Handuk
e. Pembalut wanita
FUNGSI INSTRUMEN
Dalam memberikan pelayanan kebidanan
instrumen dapat berfungsi :
• Sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan
• Sebagai alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan suatu tindakan/pekerjaan
• Sebagai alat proteksi (pelindung)
Gambar instrumen steril
Gunting tali Korentrang Gunting
pusar Benang

Gunting Kateter Metal


Evisiatomi
Gambar Instrumen Tidak Steril
Timbangan Bayi Lampu Sorot Apron/celemek

Gunting
Bak Instrumen Ambubag
Verband
PENGELOLAAN INSTRUMEN
• Perawatan dan penyimpanan Instrumen dalam Praktek Kebidanan
A. Metode asepsis
Selama praktek bidan banyak benda, instrumen, dan peralatan di kamar praktek
yangterkontaminasi baik secara langsung melalui tangan atau melalui splatter dan
aerosol.Usahakan agar barang-barang yang dibutuhkan di ruang praktek seminimal
mungkin dantentukan mana yang dapat ditutupi, disterilkan atau didisinfeksi.
Tentukan mana yang harusdibersihkan tiap hari dan mana yang cukup dibersihkan
seminggu sekali, lantai dan jugapermukaan lain yang datar harus didisinfeksi.
Penutupan
Dengan menutupi benda dapat mengurangi kebutuhan untuk desinfeksi. Penutupan
yangpaling berguna dan sederhana adalah kertas, plastik atau aluminium foil dan
diganti tiap pasien.
B. Sterilisasi dan desinfeksi
Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh
semua jenis mikroorganisme sedang desinfeksi adalah
proses yang membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme kecuali spora.Idealnya semua bentuk
vegetatif mikroorganisme mati, namun dengan terjadinya
pengurangan jumlah mikroorganisme patogen sampai
pada tingkat yang tidak membahayakan masih dapat
diterima.
• Sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap : 1.Pembersihan
sebelum sterilisasi.
2. Pembungkusan.
3. Proses sterilisasi.
4. Penyimpanan yang aseptik.
• Pembersihan dapat dilakukan dengan :
1. Pembersihan manual
2. Pembersihan dengan ultrasonik
C. Pembungkusan
Setelah dibersihkan, instrumen harus dibungkus untuk
memenuhi prosedur klinis yang baik. Instrumen yang
digunakan harus dibungkus untuk sterilisasi dengan memakai :
 Nampan terbuka yang ditutup dengna kantung sterilisasi yang
tembus pandang.
 Nampan yang berlubang dengan penutup yang dibungkus
dengan kertas sterilisasi.
 Bungkus secara individual dengan bungkus untuk sterilisasi
yang dapat dibeli.
D. Penyimpanan dari alat-alat yang steril
Setelah sterilisasi, instrumen harus tetap steril hingga saat
dipakai. Penyimpanan yang baik sama penting dengan proses
sterilisasi itu sendiri, karena penyimpanan yang kurang baik
akan menyebabkan instrumen tersebut tidak steril lagi.
Lamanya sterilitas tergantung dari tempat dimana instrumen itu
disimpan dan bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah
yang tertutup dan terlindung dengan aliran udara yang minimal
seperti pada lemari atau laci yang dapat dengan mudah
didesinfeksi. Pembungkus instrumen hanya boleh dibuka
segera sebelum digunakan, apabila dalam waktu 1 bulan tidak
digunakan harus disterilkan ulang.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

You might also like