PEMBANGUNAN JEMBATAN SURABAYA –

MADURA DAN JALAN AKSES

 PEMRAKARSA :
 DINAS PU BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR

 KONSULTAN AMDAL :
 Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup,
(Puslit KLH) Lembaga Penelitian (LP),
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
 TUJUAN DAN KEGUNAAN PROYEK

 MEMPERLANCAR HUBUNGAN LALU LINTAS ANTARA SURABAYA-

MADURA
 MEMPERLANCAR PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PUSAT
INDUSTRI PERDAGANGAN, PERTANIAN DAN PARIWISATA DI
BANGKALAN, TRAGAH DAN BURNEH SERTA PERMUKIMAN DI
KENJERAN – SURABAYA
 MEMPERLANCAR PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PULAU
MADURA SECARA MENYELURUH
URAIAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

JEMBATAN SURABAYA-MADURA
DAN JALAN AKSES
 URAIAN UMUM

Pembangunan jembatan Surabaya-Madura telah

ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1990.
 LOKASI STUDI AMDAL
DI PROPINSI JAWA TIMUR
 PETA SITUASI
JEMBATAN SURAMADU
Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan
Madura tersebut panjangnya 5.438 m.

Pangkal jembatan yang disisi Surabaya terletak

di Kecamatan Kenjeran, sedang yang disisi
Madura terletak di Kecamatan Labang.
 POTONGAN MEMANJANG
RENCANA JEMBATAN SURAMADU
 POTONGAN MELINTANG
RENCANA JEMBATAN SURAMADU
 SPESIFIKASI JALAN AKSES

Jalan akses  jembatan Surabaya-Madura direncanakan  untuk

menghubungkan jembatan  Surabaya-Madura  dengan jaringan jalan yang
berada di sisi  Surabaya  (Jawa Timur)  dan  di  sisi  Madura (Pulau
Madura); Untuk  sisi Surabaya,  sekitar  ± 1  km merupakan tambak,
sedang  sisanya  ± 3  km  merupakan daerah  permukiman  yang  sangat
padat. Untuk  sisi Surabaya,  sekitar  ± 1  km merupakan tambak, sedang
 sisanya  ± 3  km  merupakan daerah  permukiman  yang  sangat padat;
data-datanya adalah sebagai berikut :

a. Panjang jalan  akses  yang  berada  disisi Surabaya 4.350 km dan

disisi Madura 11.500 km.
b. Jalan akses direncanakan mempunyai 8 lajur. 4 (empat) lajur yang
 berada ditengah dan yang mempunyai lebar masing-masing 3,50
meter  direncanakan untuk  2  (dua) arah dan untuk kendaraaan
dengan kecepatan tinggi (jalur cepat). Lajur lambat darurat 2 x 2,25 m.
Lajur kendaraan roda 2 : 2 x 2,75 m.
c. Bahu jalan  sebelah  dalam  dan sebelah luarnya masing-masing  0,50
meter  dan 2,25m mediannya berupa  sungai.  
 TIPIKAL CROSS SECTION
JALAN AKSES JEMBATAN SURAMADU
 SPESIFIKASI JEMBATAN

Rencana pembangunan jembatan Surabaya-Madura yang telah

ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 55
tahun 1990 adalah sebagai berikut :

a. Jembatan Surabaya-Madura direncanakan mempunyai panjang total

5.438 meter.

b. Kepala jembatan (abutment) di sisi Surabaya  berada  pada  jarak ± 15

meter kearah darat dari  titik  So.  

c. Sisi Madura,  kepala jembatan berada ± 29 meter kearah laut dari titik
Mo; So adalah titik nol  di sisi  Surabaya sedang Mo adalah titik nol
disisi Madura. Jembatan Surabaya-Madura ini direncanakan untuk
kendaraan beroda empat dan dua; jadi jembatan ini tidak
direncanakan untuk pejalan kaki, sepeda, dan kereta api.
d. 4 (empat) lajur yang berada ditengah dengan lebar masing-masing
3,50m direncanakan untuk jalur cepat, 2 (dua) arah. 4 (empat) lajur
yang lain direncanakan untuk kendaraan  dengan kecepatan
rendah dan diletakkan masing-masing 2 (dua) lajur di kanan  dan
 kiri jalur cepat; lebar untuk masing-masing lajurnya adalah 2,25
meter untuk lajur lambat darurat; 2,75m untuk lajur kendaraan roda
2 dengan bahu jalan sebelah dalam dan sebelah luarnya masing-
masing 0,50 m dan 2,25 m.
e. Lebar daerah milik jalan (Damija) sekitar 80-100 meter.
f. Jalan akses yang berada di sisi Surabaya direncanakan berada
di  atas timbunan setinggi 0-1,80  meter. Hal ini disebabkan jalan
akses di sisi Surabaya  berada  diatas lahan tambak  yang selalu
tergenang.
g. Di sisi Madura, jalan  akses  yang  bersangkutan  akan berada
 didalam galian karena jalan disisi Madura berada  diatas lahan
perbukitan yang bergelombang rendah.
h. Jalan akses dilengkapi dengan gerbang tol, diletakkan sekitar 0,40
km dari pangkal jembatan, karena jembatan Surabaya-Madura
merupakan jembatan  tol.
Jembatan SURAMADU terdiri dari 3 sektor, yaitu :

1.      Couseway (jarak antar pilar 40,5 meter), 40,4 m dan 40,3 m.
-  Sisi Surabaya, panjangnya 36 x 40,5 m = 1458 meter.
-  Sisi Madura, panjangnya 10 x 40,5 + 25 x 40,4 + 10 x 40,3 =
1818 meter.
2.      Approaching bridge dengan bentang :
-  Sisi Surabaya, panjangnya 40 +7 x 80 + 72 = 672 m.
-  Sisi Madura, panjangnya 40 +7 x 80 + 72 = 672 m.
3.      Main bridge dan sub main bridge.
-  Main bridge, panjangnya = 1 x 434 m = 434 m.
-  Sub main bridge, panjangnya = 2 x 192 m = 384 m.
4.   Permukaan  lantai  jembatan  pada main bridge berada pada
45  m diatas  LWS; sedang permukaan lantai jembatan pada
sub main bridge berada pada 40  diatas LWS. Pengambilan
ukuran ini didasarkan pada ukuran kapal terbesar yang
melewati Selat Madura.
Kecepatan rencana kendaraan (design speed) untuk
jembatan ini didasarkan pada “Standard Perencanaan
Geometrik Untuk Jalan Perkantoran” oleh Bina Marga,
yaitu 80 km/jam. Sedang tanjakan maksimum yang
diperbolehkan adalah 4%.
 Pra Publikasi
1 Konstruksi rencana
kegiatan
Pengukuran, Pembuatan base Mobilisasi
pematokan, pemagaran Pematangan lahan camp dan direksi tenaga kerja
area keet

Persiapan Pengerukan/dredging
Konstruksi areal kerja

Pembuatan dermaga
sementara

Pengangkutan material
Perbaikan dan
2 Konstruksi Pengadaan
pembuatan jalan
prasarana
hubung sementara
konstruksi Pengangkutan alat berat

Pengangkutan pipa baja Pembuatan

Pemancangan pipa Pembuatan kepala
Pembangunan pilar dan untuk tiang pancang ke tembok penahan
baja untuk pondasi jembatan, kolom, dan
pangkal jembatan tempat lokasi pilar tanah
balok penyangga
jembatan
Pekerjaan
konstruksi
utama Pembuatan balok beton Pengangkutan balok Penempatan balok Pembuatan lantai Pekerjaan
untuk upper structure beton utama diatas balok jembatan infrastruktur
penyangga
Demobilisasi sisa-sisa
material dan alat berat

Demobilisasi tenaga
kerja

3 Konstruksi Pengoperasian
jembatan

Pemeliharaan

Bagan alir urutan rencana kegiatan pembangunan Jembatan Surabaya - Madura

 Pra Konstruksi Publikasi rencana
1 kegiatan

Pembebasan
lahan

Persiapan Pengukuran, pematokan, Pematangan Pembuatan Mobilisasi

Konstruksi pemagaran area lahan base camp tenaga kerja

Pengangkutan
material
Pengadaan Perbaikan dan pembuatan
Konstruksi
2 Prasarana jalan hubung sementara Pengangkutan
Konstruksi alat berat

Pekerjaan Pemadatan tanah Pekerjaan Pemasangan

Konstruksi perkerasan utilitas, saluran,
Utama penerangan
jalan

Operasi Pengoperasian
3 jalan akses

Pemeliharaan

Bagan alir urutan rencana kegiatan pembangunan jalan akses Jembatan Surabaya-Madura.
RONA LINGKUNGAN AWAL
 IKLIM,KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN

IKLIM

CURAH HUJAN
RATA-RATA TAHUNAN 184 mm, TERTINGGI 28 mm
TERENDAH 6 mm

SUHU UDARA
RATA-RATA BERKISAR ANTARA 28º -33º C

KELEMBABAN
RATA-RATA 71%, TERENDAH 62% (SEPTEMBER),
TERTINGGI 77% (MARET)

ANGIN
KECEPATAN 6-9 KNOT DARI ARAH BARAT-TIMUR
KECEPATAN 5-7 KNOT DARI ARAH TIMUR- BARAT
KUALITAS UDARA
UNTUK SISI SURABAYA DAN MADURA PADA UMUMNYA
BAIK
KADAR NOx dan DEBU DI SEKITAR PELABUHAN TANJUNG
PERAK RELATIF BESAR (HASIL PENGUKURAN TAHUN 2000)
DI LOKASI GAPURA SURYA PERAK KADAR DEBU MELEBIHI
BAKU MUTU (KARENA AKTIFITAS TRANSPORTASI)

KEBISINGAN
• DI LOKASI SISI MADURA:
RELATIF SEDANG (ANTARA 40-50 dBA)
• DI LOKASI SISI SURABAYA:
TINGKAT KEBISINGAN ANTARA 50-60 dBA
HIDROLOGI

DAERAH KENJERAN MERUPAKAN DAERAH

LANGKA AIR PADA MUSIM KEMARAU
SALURAN TAMBAK WEDI YANG MERUPAKAN
SALAH SATU DRAINASE UTAMA DARI
DRAINASE SURABAYA UTARA
SALURAN KEDUNG COWEK MERUPAKAN
SALURAN PENGAIRAN UNTUK PERTANIAN DAN
UNTUK SALURAN DRAINASE
DIMUSIM KEMARAU ALIRAN SALURAN SANGAT
LAMBAT DAN KOTOR
SUMBER AIR TANAH

SISI SURABAYA
RATA-RATA PERMUKAAN AIR SUMUR DANGKAL: 0,60 m
DI MUSIM HUJAN DAN 3,0 m DI MUSIM KEMARAU
RASA AIR SUMUR PAYAU
AIR SUMUR DI DEKAT SALURAN TAMBAK WEDI SANGAT
KERUH.

SISI MADURA
PERMUKAAN AIR SUMUR BERFLUKTUASI ANTARA 2,5 m-
4,0 m DARI PERMUKAAN AIR TANAH
DATA GEOHIDROLOGI TERGOLONG DALAM AKUIFER
BERPRODUKSI RENDAH DENGAN DEBIT SEKITAR 10
LT/DETIK
EROSI PERMUKAAN

KEC. KENJERAN-SURABAYA
KELERENGAN KECIL
EROSI PERMUKAAN DAPAT DIABAIKAN

KEC LABANG-MADURA
KEMIRINGAN CUKUP BESAR
RAWAN EROSI
KUALITAS AIR LAUT

PESISIR BAGIAN UTARA

TIDAK DIJUMPAI TUMPAHAN MINYAK

PESISIR BAGIAN SELATAN

BENDA PENGOTOR : KAYU, GABUS,
PLASTIK DAN BENDA-BENDA LAINNYA

ADA SUNGAI YANG BERMUARA DI WILAYAH STUDI

HIDROOCEANOGRAFI

1. PANTAI
a. SISI SURABAYA : SANGAT LANDAI,
JENIS TANAH PANTAI : LUMPUR
b. SISI MADURA : CUKUP LANDAI
JENIS TANAH UMUMNYA LEMPUNG

2. POLA PASANG SURUT

TENGGANG PASANG SURUT MENCAPAI 2,8 M
JENIS PASANG SURUT TUNGGAL BERATURAN (DIURNAL TIDE)

3. ARUS LAUT
KECEPATAN ARUS PASUT MAKSIMUM 2,1 KNOT, KEC. ARUS
GABUNGAN 3,53 KNOT
4. POLA GELOMBANG LAUT
GELOMBANG YANG TERJADI RELATIF KECIL
BESARNYA GELOMBANG DIPENGARUHI :
- KECEPATAN ANGIN
- LAMA ANGIN BERHEMBUS
- PANJANG TETEH
- TINGGI GELOMBANG YANG TERJADI < 1 M

5. TRANSPORT SEDIMEN
LOKASI JEMBATAN SISI SURABAYA
MERUPAKAN DAERAH SEDIMENTASI
SISI MADURA EROSI YANG TERJADI KARENA
KEGIATAN PENDUDUK SETEMPAT
 RUANG, TANAH DAN LAHAN

SISI SURABAYA
SANGAT BERAGAM:
PERMUKIMAN,
TERBANYAK DI KEL
GADING, TANAH
PERINDUSTRIAN, KALI KEDINDING
DAN KEDUNG
JASA DAN PERDAGANGAN COWEK

FASILITAS UMUM,
DI KEDUNG
PERSAWAHAN, TEGALAN DAN COWEK
RUANG TERBUKA HIJAU
SISI MADURA
• MASIH MERUPAKAN DAERAH RURAL
• DIDOMINASI OLEH KEGIATAN PERTANIAN DAN
PERLADANGAN SERTA SAWAH (TADAH HUJAN)
• KEGIATAN PERMUKIMAN PENDUDUK TERSEBAR
MENGIKUTI RUAS-RUAS JALAN DESA
• RENCANA JALAN AKSES SISI BANGKALAN TIDAK
MELEWATI PERMUKIMAN PENDUDUK TETAPI
MELALUI AREAL PERLADANGAN DAN
PERSAWAHAN
TRANSPORTASI

KONDISI GEOMETRIK JALAN SISI SURABAYA

JALAN YANG AKAN DILEWATI JALAN AKSES

PADA UMUMNYA TIDAK LEBAR KECUALI JALAN
KENJERAN
RUAS JALAN TAMBAK WEDI

4.30 0.70 9.60

2.70
RUAS JALAN KEDUNG COWEK

7.00 3.60 4.00 4.40

RUAS JALAN KENJERAN

1m 7m 1.5 m 7m 1m
KONDISI GEOMETRIK SISI MADURA

RUAS KAMAL- LABANG

Selat Madura

1m 6m 1m 0,3 m

Gambar 2.12. Potongan Melintang Ruas Kamal-Labang (sebelah Barat)

0.3 m 1m 5m 1m 0.3 m

Gambar 2.13. Potongan Melintang Ruas Kamal-Labang (sebelah Timur)

RUAS KAMAL-SOCAH

10m
0.5 m 2m 2m 0.5 m

RUAS BANGKALAN-BURNEH

7-8m
0-1m 2m 2m 0-1m
 KONDISI LALU LINTAS

SISI SURABAYA

VOLUME (KENDARAAN/JAM)
ARAH DS
WAKTU MC LV HV
KEDUNG COWEK
ARAH UTARA 17.00-18.00 854 111 39 0.562
ARAH SELATAN 06.45-07.45 711 122 49 0.562
KENJERAN
ARAH UTARA 16.00-17.00 158 749 88 0.277
ARAH SELATAN 06.45-07.45 207 912 93 0.295
JALAN KENJERAN

Volume
Arah Waktu (Kendaraan/jam)
MC LV HV DS
Arah Timur 16.00 - 17.00 158 749 88 0.277
Arah Barat 06.45 - 07.45 207 912 93 0.295
KONDISI LALU LINTAS SISI MADURA
VOLUME
RUAS JALAN KENDARAAN RINGAN KENDARAN MENENGAH KENDARAAN BERAT SEPEDA MOTOR
LV MHV HV MC

KAMAL-LABANG 203 21 444

KAMAL-BANGKALAN 123 52 561
BANGKALAN-BURNEH 563 29 21 335

KAMAL-LABANG
DIKATAGORIKAN SEBAGAI JALAN PERKOTAAN DG
JENIS 2/2UD
LAND USE DISEKITARNYA UMUMNYA PERUMAHAN
DG HAMBATAN SAMPING TINGGI
VOL LALU LINTAS JAM SIBUK TERJADI PADA JAM
08.15-09.15
KAMAL-BANGKALAN
MERUPAKAN JALAN ARTERI PRIMER DENGAN LEBAR
10 METER
VOLUME LALU LINTAS SIBUK TERJADI 07.00-08.00 WIB
DENGAN VOLUME SEBESAR 586,2 SMP

BANGKALAN- BURNEH
LEBAR BADAN JALAN SEKITAR 7-8 METER
VOLUME LALU LINTAS SIBUK JAM 08.00-09.15 (VOL
SEKITAR 843,6 SMP)
BIOLOGI

TIPE EKOSISTEM

JALAN AKSES : MERUPAKAN EKOSISTEM DARATAN

BERUPA PERMUKIMAN, PERSAWAHAN, TEGALAN DAN
LAHAN KOSONG
JEMBATAN : MERUPAKAN EKOSISTEM PERAIRAN LAUT
- KAKI JEMBATAN SURABAYA : PANTAI
- KAKI JEMBATAN MADURA :
PERMUKIMAN DAN
TEGALAN
 FLORA FAUNA DARAT

FLORA DARAT
SISI MADURA DAN SURABAYA
FLORA DARAT TERDIRI DARI GOLONGAN HERBA,
SEMAK DAN POHON
KATEGORI FLORA DARAT : TUMBUHAN LIAR,
TANAMAN BUDIDAYA DAN VEGETASI ALAM

FAUNA DARAT
SISI MADURA TERDIRI DARI :
BUDIDAYA : HEWAN TERNAK (BESAR, KECIL DAN UNGGAS)
SATWA LIAR : MAMMALIA, AVES DAN REPTILIA
SISI SURABAYA TERDIRI DARI :
BUDIDAYA : PELIHARAAN (MAMMALIA DAN AVES)
SATWA LIAR : MAMMALIA, AVES DAN REPTILIA
FLORA FAUNA AIR
1. PLANKTON
- PHYTOPLANKTON
- ZOOPLANKTON
2. BENTOS
- INFAUNA
- EPIFAUNA
3. NEKTON
- INVERTEBRATA (UDANG, RAJUNGAN
DSB)
- VERTEBRATA (IKAN, ULAR AIR DSB)
4. MANGROVE
TUMBUHAN PENDUKUNGNYA :
- Avicennia marina
- Avicennia alba
- Sonneratia sp
- Rhizophora sp
- Lumnitzera sp
SOSEKBUDKES

SOSIAL - EKONOMI
SISI SURABAYA :
KECAMATAN KENJERAN:
KELURAHAN TAMBAKWEDI, TANAH
KALIKEDINDING, KEDUNG COWEK
KECAMATAN TAMBAK SARI:
KELURAHAN GADING DAN RANGKAH
KECAMATAN BULAK
KELUARAHAN BULAK BANTENG,
BULAK
SISI MADURA

KECAMATAN TRAGAH:
DESA MASARAN
DESA BANCANG
KECAMATAN BURNEH:
DESA BURNEH
KECAMATAN LABANG
DESA SENDANG GAJAH
DESA MORKEPEK
DESA PANGPONG
DESA SUKOLILO BARAT
JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH STUDI

200000
180000
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Kec. Bulak Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Des a
Kenjeran Trag ah Burneh Lab ang Pamp o ng
Kec. Lab ang
LAPANGAN KERJA

SISI SURABAYA
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN BESAR, ECERAN, RUMAH MAKAN,
HOTEL
ANGKUTAN, PERDAGANGAN DAN KOMUNIKASI
KEUANGAN, ASURANSI
PERSEWAAN BANGUNAN

SISI MADURA
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PERIKANAN
PERDAGANGAN
DLL
Jumlah Pencari Kerja

SISI SURABAYA

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Sisa pencari Jumlah pencari Jumlah pencari Jumlah pencari
kerja yang belum kerja yang belum kerja pendaftar kerja yang
ditempatkan ditempatkan baru ditempatkan
akhir tahun 2000 pada akhir tahun
2001
Jumlah Pencari Kerja

SISI MADURA

900000

800000

700000

600000
500000

400000
300000
200000

100000
0
Jumlah Angkatan kerja Yang Bekerja Yang Tidak
Penduduk Bekerja
Bangkalan
SOSIAL- BUDAYA

SISI SURABAYA
PENDUDUKNYA MERUPAKAN CAMPURAN TERBANYAK
DARI SUKU MADURA DAN JAWA
ADAT ISTIADAT DIWARNAI OLEH KEDUA SUKU
TERSEBUT
SEBAGIAN BESAR BERAGAMA ISLAM

SISI MADURA
HAMPIR SELURUHNYA SUKU MADURA
HAPIR 100% BERAGAMA ISLAM
TATANAN SOSIAL SANGAT DIWARNAI OLEH KEHIDUPAN
YANG ISLAMI
PENDUDUK KEBERATAN JIKA TATANAN SOSIAL YANG
DIANGGAP SUDAH MAPAN BERUBAH.
PERSEPSI MASYARAKAT
SISI SURABAYA

UMUMNYA SANGAT SETUJU DENGAN

PROYEK SURAMADU

HAL-HAL YANG DIRESAHKAN:

GANGGUAN KUALITAS UDARA (DEBU) DAN
BISING
KERETAKAN RUMAH
TERGANGGUNYA AKTIFITAS NELAYAN
KARENA PENDAPATAN BERKURANG
TERGANNGUNYA LALU LINTAS KARENA
BANYAKNYA TRUK PENGANGKUR MATERIAL
SISI MADURA

PADA UMUMNYA SETUJU DENGAN

PEMBANGUNAN SURAMADU

HAL-HAL YANG DIRESAHKAN

BERKURANGNYA PENDAPATAN NELAYAN
KESULITAN PENGAIRAN SAWAH KARENA
TINGGINYA JALAN YANG MEMBELAH DESA
MASARAN
KERETAKAN BANGUNAN
GANGGUAN DEBU DAN BISING
 KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Sarana Sanitasi Lingkungan (saluran drainase, sarana

pembuangan sampah, jalan, listrik, air bersih, MCK, kondisi
rumah penduduk):

- Sisi Surabaya:
Surabaya seluruh jenis prasarana sanitasi telah tersedia;
air bersih dipenuhi dari PDAM secara lang
sung dengan pipa atau di penampungan milik
bersama

- Sisi Madura : sarana sanitasi yang ada kurang memadai: air

bersih didapat dari sumur gali; kondisi MCK
dan saluran drainase sederhana.
 KESEHATAN LINGKUNGAN

B. Fasilitas Kesehatan

- Sisi Surabaya : sarana dan prasarana kesehatan sangat

lengkap, meliputi: puskesmas, dokter umum,
dokter gigi, bidan, pembantu bidan, perawat,
apotek yang dilengkapi dengan apotekernya

- Sisi Madura: fasilitas kesehatan kurang lengkap dan jauh dari

jangkauan
 KESEHATAN LINGKUNGAN

C. Kondisi Kesehatan Lingkungan

- Sisi Surabaya; 3 (tiga) penyakit terbanyak:

- ISPA
- otot dan jaringan pengikat
- batuk

- Sisi Madura ; 3 (tiga) penyakit terbanyak:

- ISPA
- kulit
- otot
TERIMA KASIH