Professional Documents
Culture Documents
MT 14 Aktivator 2019
MT 14 Aktivator 2019
Kes
BAGIAN ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019
ORTODONSIA 1
AKTIVATOR
Contoh Aktivator :
Alat FRANKEL (1966) => Functional Regulator / Functional Corrector
ORAL SCREEN
INCLINED BITE PLANE
ORTODONSIA 2
CONTOH AKTIVATOR untuk KOREKSI Kelas II/I :
RB dimajukan ke depan
Fiksasi gigitan insisif RB => Gigi Posterior bergerak ke oklusal
Menarik gigi-gigi Anterior RA ke Palatal
ORTODONSIA 3
4
ORTODONSIA
KESIMPULAN
INDIKASI AKTIVATOR :
1. Pertumbuhan masih Aktif + serasi
2. Geligi RA + RB berada dalam lengkung yang baik, insisif RB tegak
lurus basis apikal
3. Sangat baik pada penderita dengan pertumbuhan vertikal wajah
bagian bawah yang kurang.
4. Premedikasi sebelum terapi aktif
5. Sebagai retensi pasca terapi pada kasus “DEEP BITE”
KONTRA INDIKASI :
1. Maloklusi kelas I Angle dengan berdesakan o.k. DDM
2. Penderita dengan pertumbuhan wajah bagian bawah yang berlebihan
3. Penderita dengan kebiasaan bernapas melalui mulut o.k. kelainan
jantung
4. Penderita sudah dewasa
ORTODONSIA 5
KESIMPULAN
ALAT FUNGSIONAL
Merupakan alat orto lepasan yang pasif, yang bergerak bebas di antara
geligi RA & RB
Kontak dengan geligi pada titik-titik tertentu, palatum & jaringan
lunak yang menutupi prosessus Alveolaris bagian dalam
Rangsangan fungsional diteruskan oleh alat ke jaringan periodontal
melalui Gigi, Tulang Alveolar, TMJ. ( Kini bisa dikombuinasikan
dengan Komponen-komponen aktif ).
Keberasilan terapi, :
Diagnosa yang tepat ( meramalkan pertumbuhan dan perkembangan)
dengan Analisis SEFALOMETRI.
Kerja sama yang baik.
Jika kita memperkirakan terapi tidak akan berhasil => Terapi
Dihentikan !!!!
ORTODONSIA 6
KEUNTUNGAN ALAT FUNGSIONAL
1. Merubah posisi RB sesuai dengan RA dalam jurusan sagital dan lateral
2. Dapat memperbaiki profil wajah penderita
3. Mengarahkan erupsi ke tempat tertentu ( pada fase geligi pergantian )
4. Punya kekuatan fisiologis
5. Dapat mengurangi kebiasaan jelek :
- Mengisap ibu jari
- Bernapas melalui mulut
6. Estetik tidak terganggu => dipakai malam hari
7. Memberi hasil yang permanen
ORTODONSIA 7
RINGKASAN
ORTODONSIA 8
Terdiri dari : alat lepasan RA / RB yang menjadi satu kekuatan otot
mastikasi + muka => diteruskan ke gigi.
ORTODONSIA 9
3 tipe terapi kelas II/I (Bjork) berdasarkan arah pertumbuhan relasi rahang (jurusan Sagital) :
Distoklusi : Rahang tumbuh normal
RB > RA Sebelum Pubertal (Growth selesai)
prognosis baik
RA + RB tumbuh sama besar, relasi distoklusi tidak berubah pasca terapi => perlu alat
aktif.
RA tumbuh lebih > RB : dengan alat aktif (Jangan dengan AKTIVATOR)
B = - Pengurangan akrilik
RA= Daerah Distal
RB= Daerah Mesial
ORTODONSIA 10
TERAPI KELAS II/1 dengan AKTIVATOR
INDIKASI :
Lengkung geligi baik;
Tidak berdesakan
Ada diastema
Tonus bibir baik
KONTRA INDIKASI :
Letak mandibula terlalu ke posterior ( > 5mm Terhadap RA )
Open bite; bukan o.k. kebiasaan Jelek
; ada pertumbuhan rahang yang lebih ke depan & ke bawah
; o.k. lidah terlalu ke depan
ORTODONSIA 11
TERAPI KELAS III (PSEUDOPROGENI)
Pasang busur labial untuk retraksi anterior RB dan menahan
pertumbuhan RB
Beri kesempatan RA tumbuh ke depan
ORTODONSIA 12
Termasuk Alat Fungsional
Secara prinsip berbeda dengan ANDRESEN
T.U. Untuk hilangkan ketidakseimbangan otot-otot ekstra + intra oral
sehingga gigi dapat bergerak
( diberi sayap pada labial & bukal => menahan tekanan bibir & pipi )
Disebut juga : FR (FUNCTION REGULATOR) atau (FUNCTION
CORRECTOR)
Dapat merubah secara permanen : posisi + aktifitas otot-otot OROFASIAL
Hasil bisa tidak stabil, jika posisi gigi tidak seimbang dengan aktifitas otot-otot.
Macamnya :
ORTODONSIA 13
FUNCTION REGULATOR berfungsi :
terhadap gigi & prosessus alveolaris sehingga dapat tumbuh semaksimal mungkin ( ada
perubahan pola pertumbuhan )
ORTODONSIA 14
TERIMA KASIH
ORTHODONTIA 15