You are on page 1of 10

ASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI WABARAKATUH… 

Kelompok 4
1. Norhafijah (18)
2. Raudah (21)
3. Salsabella Azzahra (23)
4. Siti Raihana Mahfudjah (32)
BIOGRAFI SUNAN DRAJAT
Sunan Drajat adalah salah satu Wali Songo yang berasal dari Gresik dan telah
menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Beliau lahir pada 1470 Masehi. Nama
kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin.
Sosok Sunan Drajat dikenal juga dengan berbagai nama lain seperti Masaikh
Munat, Pangeran Kadrajat, dan Maulana Hasyim. Kemudian pada tahun 1484, Expla
na
Sunan Drajat diberi gelar oleh Raden Patah dari Demak, yaitu Sunan Mayang ... tion 
Madu sekaligus memberikan tanah perdikan(daerah) yang dibebaskan dari
kewajiban membayar pajak kepada pemerintah pada zaman Belanda. Raden
Qasim terkenal karena kecerdasannya. Dia belajar ilmu agama Islam langsung
dari Sunan Ampel (ayahnya). Saat dewasa, dia mendirikan pondok pesantren
Dalem Duwur, di Desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sebelum
menyebarkan agama Islam, Sunan Drajat sudah dikenal sebagai sosok yang
kerap membantu masyarakat agar dapat hidup dalam kemakmuran. Sunan Drajat
wafat pada tahun 1522 M dan makamnya berada di desa Drajat, Paciran,
Lamongan, Jawa Timur.
SILSILAH SUNAN DRAJAT

● Sunan Drajat yang memiliki nama asli Raden Syarifudin atau Raden Qasim adalah
anak dari Sunan Ampel yang juga dikenal sebagai Ali Rahmatullah atau Raden
Rahmad.Ibun Sunan Drajat bernama Dewi Condrowati alias Nyai Ageng
Manila.Sunan Drajat merupakan adik dari Sunan Bonang yang juga merupakan salah
satu wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.Sunan Drajat memiliki istri
bernama Dewi Sufiyah, putri Sunan Gunung Jati yang kemudian memiliki anak
bernama Pangeran Rekyana atau Pangeran Tranggana, Pangeran Sandi dan Dewi
Wuryan.Setelah itu, Sunan Drajat menikah dengan Nyai Kemuning putri dari Mbah
Mayang Madu dari Desa Jelak.Sunan Drajat juga menikah Nyai Retno Ayu
Candrawati yang merupakan putri Adipati Kediri, Raden Suryadilaga.
Wilayah Dakwah Sunan Drajat
Sunan Drajat awalnya berdakwah di pesisir
Gresik.Beliau kemudian terdampar di daerah
Banjarwati yang sekarang dikenal sebagai
Lamongan.Setahun berikutnya, Sunan Drajat
berpindah sejauh satu kilometer ke selatan dan
mendirikan sebuah pesantren di Desa Drajat, yang
masuk ke dalam wilayah Paciran, Kabupaten
Lamongan. Konon dari nama tempat di mana
pesantren berdiri itulah sebutan Sunan Drajat
berasal.
METODE DAKWAH
SUNAN DRAJAT
● Isi ajaran Sunan Drajat yang dikenal dengan nama Catur Piwulang,
yaitu:Paring teken marang kang kalunyon lan wuto (berikan
tongkat kepada orang yang berjalan dijalan yang licin dan orang
buta)Paring pangan marang kang kaliren (berikan makan kepada
orang yang kelaparan)Paring sandang marang kang
kawudan (berikan pakaian kepada orang yang telanjang)Paring
payung marang kang kudanan (berikan payung kepada orang yang
kehujanan)Dalam berdakwah, Sunan Drajat sangat memperhatikan
nasib para fakir miskin, yatim piatu dan orang-orang terlantar.
Beliau juga menjadi sosok yang mengajak para bangsawan dan
orang kaya untuk mengeluarkan infaq, sedekah, dan zakat sesuai
ajaran agama Islam.
METODE DAKWAH
SUNAN DRAJAT
Selama menjalankan misi dakwah itu, ada kisahnya yang menarik dan telah menjadi cerita rakyat
hingga hari ini. Cerita itu berkisah tentang perjalanan Raden Qasim ke Gresik. Kisah itu bermula
saat Raden Qasim menumpang biduk dari Surabaya menuju Gresik untuk berdakwah
menyebarkan agama Islam. Di tengah laut, biduk(perahu kecil) yang ditumpanginya dihantam
badai hingga hancur di wilayah Lamongan. Dalam musibah itu, dia selamat ditolong oleh ikan
talang atau cakalang hingga ke Pantai Jelak, Banjarwati, pada 1485.Kisah yang lebih rinci
menyatakan, saat perahu nelayan yang ditumpanginya hancur, Raden Qasim sempat berpegang
pada dayung perahu sehingga tidak ikut tenggelam dengan yang lainnya. Pada saat itulah,
keajaiban terjadi. Tiba-tiba dua ekor ikan cucut dan talang berukuran besar menghampirinya.
Kemudian, dia naik ke punggung ikan itu, dan mendarat dengan selamat ke Kampung Jelak,
Banjarwati. Kisah ini sebenarnya memiliki makna teladan. Dengan mengambil kisah Sunan
Drajat itu, diharapkan masyarakat dapat mengambil hikmah tentang cara menghadapi bencana atau
rintangan dalam mengejar cita-cita yang luhur pasti akan mendapatkan keselamatan dari Allah. Di tempat ini,
Raden Qasim disambut tetua kampung, yakni Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar. Keduanya sudah
memeluk agama Islam. Raden Qasim lalu menetap di Jelak dan menikah dengan Kemuning, puteri Mbah
Mayang Madu.
Awalnya, dia mendirikan surau yang lalu berkembang menjadi pondok
pesantren. Dari Jelak, Raden Qasim masuk ke pedalaman, yakni ke
perbukitan Drajat. Saat itu, kawasan ini masih berupa hutan dengan
pepohonan yang cukup lebat. Ditemani kakaknya Sunan Bonang, dia lalu
menghadap Sultan Fatah. Kepada Raja Demak itu, Sunan Drajat meminta
izin membuka hutan dan tinggal di perbukitan Drajat. Permohonan ini
lalu diluluskan oleh Sultan Fatah. Dengan cepat, perbukitan Drajat
mencadi mercusuar dakwah dakwah Raden Qasim. Yang dikenal dalam
metode dakwah Raden Qasim dari bukit Drajat ada tiga, terdiri dari
pendidikan, dakwah, dan sosial.Misi sosial Sunan Drajat tidak pernah
ketinggalan di manapun dirinya berada. Hal ini membuatnya sangat
dicintai fakir miskin. Dalam dakwah, dia menggunakan media gending-
gending dan pangkur yang diiringi dengan gamelan. Sedangkan
pendidikan, dilakukannya di masjid-masjid dan pondok pesantren.
Sementara sosial, dilakukan dengan jalan membenahi keadaan sosial
ekonomi masyarakat Jawa Timur yang mengalami krisis, pada abad ke
o n
Explanati
15 dan 16.
Beberapa Karomah Yang Dimiliki Sunan Drajat :
1. Beliau juga bisa mengeluarkan air dari lubang bekas umbi dan menjadikannya sumur
abadi yang tak pernah kering.
2. Sunan Drajat juga dipercaya, mampu memindahkan Mesjid hanya dalam waktu satu
malam saja.
3. Beliau juga dipercaya mampu membuat pohon siwalan yang menunduk sendiri untuk
diambil buahnya
4. Saat perahu yang dinaiki Sunan Drajat tenggelam, maka atas izin Allah SWT datanglah
ikan cucut dan ikan talang yang berukuran besar untuk menolong beliau.
Thank you!!
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH… 

You might also like