You are on page 1of 22

PENGUJIAN HIPOTESIS

OLEH:
Dwi Fatmala Anggraini
Agum Gumelar
Hipotesis Statistik
 Suatuanggapan atau dugaan yang mungkin benar atau
salah mengenai satu populasi atau lebih.
 Untuk
memastikan hipotesis, diperlukan pengujian data
sampel.
 Tujuan: membuat generalisasi mengenai populasi

Keputusan Hipotesis:
• Penerimaan -> tidak cukup bukti untuk menolak
• Penolakan -> tidak cukup bukti untuk menerima
Prosedur Uji
Hipotesis
Langkah 1: Formulasikan Hipotesis

• Hipotesis nol (H0) adalah sebuah


• Hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang
pernyataan status quo, yaitu suatu
didalamnya diharapkan ada beberapa perbedaan
pernyataan yang tidak berbeda atau tidak
atau pengaruh.
berpengaruh.
• H1 : hipotesis alternatif yang dapat memiliki
• H0 : menyatakan dengan pasti
beberapa kemungkinan (ditulis dalam bentuk
nilai dari parameter (ditulis dalam bentuk pertidaksamaan, seperti >, <, ≠)
persamaan)

• H0 selalu merupakan hipotesis yang diuji


• Dalam analisis klasik, tidak mungkin
menentukan H0 adalah benar.
Arah Pengujian Hipotesis
 Uji satu arah
Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sebagai berikut:
- H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
- H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)
- Uji satu arah bersifat lebih kuat dibandingkan dengan uji dua arah.

 Uji dua arah


Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah adalah sebagai berikut:
- H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
- H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠
Langkah 2: Pilih Pengujian yang Sesuai
Langkah 3: Pilih Tingkat Signifikansi

 JENIS GALAT/KESALAHAN/ERROR
 Kesalahan jenis I : tolak H0 tetapi H0 benar
- dinyatakan dengan α (taraf signifikansi /taraf nyata uji)
 dikendalikan dengan menentukan tingkat risiko yang dapat ditoleransi dari penolakan
sebuah hipotesis nol yang benar

 Kesalahan jenis II : terima H0 tetapi H0 salah


- dinyatakan dengan β
- bergantung pada nilai aktual parameter populasi (proporsi)
Langkah 4: Kumpulkan data dan hitung
statistik uji
Langkah 5: Tentukan Peluang (Nilai
Kritis)
Langkah 6&7: Bandingkan Probabilitas
(Nilai Kritis) dan Buatlah Keputusan
Langkah 8: Kesimpulan Riset Pemasaran
Uji Hipotesis
• Uji parametrik :
prosedur-prosedur uji hipotesis yang mengasumsikan
bahwa variabel-variabel yang sedang diteliti diukur pada
paling sedikit satu skala interval.

• Uji non-parametrik :
mengasumsikan bahwa variabel-variabel yang diteliti
diukur pada skala nominal atau ordinal.
Uji Parametrik
 Satu Sampel
• membuat pernyataan mengenai variabel tunggal, contohnya pangsa
pasar untuk sebuah produk akan melebihi 15 persen.
 Dua Sampel Independen
• menghubungkan parameter-parameter dari dua populasi yang
berbeda, misalnya pengguna dan bukan pengguna sebuah merek
dalam hal persepsi mereka terhadap merek tersebut.
• sampel yang diambil secara acak dari populasi yang berbeda disebut
sampel independen.
 Dua Sampel Berpasangan
• kedua himpunan pengamatan terkait kepada responden-responden
yang sama, misalnya memeringkat dua merek yang bersaing,
mengevaluasi sebuah merek pada dua waktu yang berbeda.
Uji Non-Parametrik

 Satu Sampel
• Uji Runs : uji keacakan untuk variabel-variable dikotomis; uji
ini dilakukan dengan menentukan apakah urutan perolehan
pengamatan bersifat acak.
• Uji Binomial : menguji kesesuaian jumlah yang diamati dari
pengamatan setiap kategori sampai jumlah yang diinginkan di
bawah sebuah distribusi binomial yang telah ditentukan
spesifikasinya.
 Dua Sampel Independen
• Uji U Mann-Whitney : uji statistik untuk sebuah variable yang diukur
diatas sebuah skala ordinal yang membandingkan perbedaan dalam
hal lokasi dua populasi berdasarkan pengamatan dari sampel
independen

• Uji Median Du Sampel : menentukan apakah kedua kelompok diambil


dari populasi-populasi yang mempunyai median yang sama

• Uji Kolmogorov Smirnov : menguji apakah kedua distribusi adalah


sama
 Dua Sampel Berpasangan
• Uji Wilcoxon Matched-Pairs Signed-Ranks : menganalisis perbedaan
antara pengamatan yang berpasangan, yang memperhatiakn ukuran
perbedaan.

• Test Tanda : untuk menguji perbedaan lokasi dari dua populasi,


berdasarkan pengamatan berpasangan, yang membandingkan hanya
tanda-tanda perbedaan antara pasangan-pasangan variable tanpa
memperhatikan ukuran perbedaan tersebut.
Perbedaan Sampel Kecil dan Besar
Uji t

Uji t merupakan sebuah uji hipotesis univariate


menggunakan distribusi t, yang digunakan ketika
simpangan baku tidak diketahui dan ukuran
sampel kecil.
Uji Hipotesis Korelasi
Korelasi untuk sampel dinotasikan dengan r sedangkan untuk populasi
dinotasikan ρ (dibaca rho).

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak
menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan)
Nugroho (2005:35).

Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel apakah variabel dependen


maupun independen.
Koefisien Korelasi

Korelasi dinyatakan dalam % keeratan hubungan


antar variabel yang dinamakan dengan koefisien
korelasi, yang menunjukkan derajat keeratan
hubungan antara dua variable dan arah
hubungannya (+ atau -).
Batas-Batas Koefisien Korelasi
Menurut Umar (2002:314) nilai koefisien korelasi berkisar antara –1
sampai +1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:
• Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif,
yaitu makin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel
Yatau makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel
Y.
• Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif,
yaitu makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y
ataumakin kecil nilai variabel X maka makin besar pula nilai
variabel Y .
• Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali
antaravariabel X dan variabel Y.
• Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah
terjadihubungan linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan
untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis makin
tidak lurus.
Batas-batas nilai koefisien korelasi
diinterpretasikan sebagai berikut
(Nugroho, 2005:36):
• 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah.
• 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.
• 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat.
• 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
• 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali.
• 1.00 berarti korelasinya sempurna.
Macam-macam Uji Korelasi

 Uji korelasi terdiri dari uji korelasi Pearson (product moment), Rank
Spearman , dan Kendall.
 Perbedaannya adalah:
• Korelasi Pearson (product moment) digunakan jika :
1. Sampel datanya lebih dari 30 data (sampel besar) dan kondisi datanya normal
2. Termasuk statistik parametrik2.
• Korelasi Rank Spearman , dan Kendall
3. Sampel datanya kurang dari 30 data (sampel kecil) dan kondisidatanya tidak
normal
4. Termasuk statistik non-parametrik

You might also like