You are on page 1of 22

Aturan manajemen

1. Organisasi laboratorium
2. Teknis

Kelengkapan Laboratorium
3. Bangunan laboratorium
4. Ruang utama
5. Ruang pendukung
Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki
pemahaman dan keterampilan kerja di
laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung
jawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola
laboratorium di sekolah umumnya sebagai
berikut.
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Koordinator Laboratorium
4. Penanggung jawab Laboratorium
5. Laboran.
1).Memahami cara menata dan menyimpan alat
dan bahan di laboratorium.
2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan
bahan di Laboratorium.
3).Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi.
4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan
mengadministrasikan alat dan bahan di
Laboratorium.
Cara penyimpanan alat dan bahan :
1. Pengelompokan alat–alat fisika
berdasarkan pokok bahasannya
seperti: Gaya dan Usaha
(Mekanika), Panas, Bunyi,
Gelombang, Optik, Magnet, Listrik,
Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat–alat biologi
menurut golongan percobaannya,
seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi
dan Morfologi.
3. Pengelompokan alat–alat kimia
berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti: logam, kaca,
porselen, plastik dan karet
1. Laboratorium ialah suatu tempat
dimana percobaan dan
penyelidikan dilakukan.
Bentuknya boleh ruang tertutup
(Kamar) dan boleh ruang
terbuka (kebun).
2. Ruang penunjang kegiatan
dalam melakukan pembelajaran
terdiri dari : ruang persiapan,
ruang penyimpanan (gudang),
ruang  gelap, ruang timbang,
dan kebun sekolah atau rumah
kaca.
1. Bahan yg bereaksi dng kaca
sebaiknya disimpan dlm botol
plastik.
2. Bahan yg bereaksi dng plastik
sebaiknya disimpan dlm botol
kaca.
3. Bahan yg dpt berubah ketika
terkena matahari langsung,
sebaiknya disimpan dlm botol
gelap dan diletakkan dlm lemari
tertutup
4. Bahan berbahaya dan bahan
korosif sebaiknya disimpan
terpisah dari bahan lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam
botol induk yang berukuran besar dan
dapat pula menggunakan botol
berkran. Pengambilan bahan kimia
dari botol sebaiknya sesuai kebutuhan
praktikum. Sisa bahan praktikum
disimpam dalam botol kecil, jangan
dikembalikan pada botol induk.
6. Bahan disimpan dalam botol yang
diberi simbol karakteristik masing-
masing bahan
 Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair
 Konsentrasi Zat: Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah
dan khusus , misalnya HCL pekat
 Bahaya dari zat: Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas
(lebih tinggi dari badan)
 Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus
diberi label
 Kepekaan Zat terhadap cahaya: zat yang peka terhadap
cahaya disimpan dalam botol cokelat
 Kemudahan Menguap: zat yang mudah menguap disimpan
ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari
cahaya langsung
 Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil
yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.)
Sistem dalam penyimpanan alat dan bahan
dapat didasarkan beberapa sistem

a. Sistem I yaitu berdasarkan pada :


· Alat dan bahan praktek yang sering digunakan.
· Alat dan bahan praktek yang boleh diambil sendiri,
· Alat dan bahan praktek yang harganya mahal
b. Sistem II yaitu berdasarkan pada :
· Jenis Alat
· Kelompok Percobaan
· Kelompok Bahan Pembuat Alat
c. Sistem III, yaitu Penyimpanan Bahan berdasarkan pada :
· Bahan yang sering dipakai
· Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium
· Bahan yang berbahaya / racun
· Jumlah bahan yang disimpan
Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan
pertanggungjawaban. Meliputi pengadministrasian alat dan
Laboratorium yang perlu dicatat dalam pengadministrasian
alat/bahan adalah nama, jumlah, ukuran, merek dan tempat
penyimpanan, nomor kode / katalognya.

Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan


a. Buku inventaris
b. Kartu Stock
c. Bendelan Format permintaan / peminjaman
d. Kartu / buku daftar alat / bahan yang rusak
e. Kartu Reparasi
a. Program kerja Laboratorium
b. Jadwal kegiatan Laboratorium
c. Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja
siswa (LKS)
d. Buku catatan harian kegiatan
Laboratorium
e. Daftar usulan pengadaan alat/bahan
laboratorium
1. Cara menyimpan alat laboratorium dengan
memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot
alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
2. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus
disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui
oleh pengguna /praktikan.
3. Cara menyimpan bahan laboratorium dengan
memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya
pada penyimpanan alat laboratorium.
4. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum
melakukan penyimpanan.
5. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari
kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian
dan kebakaran.
1. Fasilitas umum merupakan fasilitas
yang dapat digunakan oleh semua
pemakai Laboratorium contohnya
penerangan, ventilasi, air, bak cuci
(sinks), aliran listrik dan gas.
2. Fasilitas khusus berupa peralatan &
mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen,
kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, ruang timbang, lemari asam,
perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dan lain-lain.
Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam
garis sempadan sungai dan jalur kereta api.
Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.
a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor
94/MENKLH/1992 tcntang Baku Mutu Kebisingan.
c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor
02/MEN KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu
Lingkungan.
Ruang Laboratorium IPA
a. Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan
peralatan khusus.
b. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu
rombongan belajar.
c. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik.
Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20
orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas
ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang
laboratorium IPA 5 m.
d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk
memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan
mengamati obyek percobaan.
e. Tersedia air bersih.
f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana tertentu
1. Ruang penyimpanan peralayan sebaiknya dibuat terpisah
dengan ruang tempat menyimpan bahan atau khemikalia
2. Sering kali ruang untuk penyimpan peralatan sekaligus
berfungsi untuk ruang pengelola atau teknisi
Berdasarkan kepada pengertian tentang
Laboratorium dan kegunaannya, maka
Laboratorium dapat dikelompokkan ke
dalam dua jenis yaitu:
 Laboratorium yang membutuhkan suatu
ruangan khusus untuk pelaksanaan segala
kegiatan pekerjaannya dan,
 Laboratorium yang selain membutuhkan
ruangan/gedung tertentu, juga
membutuhkan lapangan/ruang terbuka
sebagai sarana untuk pelaksanaan
eksperimen, percobaan dan pengujian.
Fungsi Laboratorium indoor adalah untuk
melakukan percobaan, pengujian dan
eksperimen terhadap suatu komponen,
material tertentu secara parsial atau
suatu sistem dalam skala yang kecil.
21

You might also like