You are on page 1of 24

PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH DAERAH

 Pemerintah Daerah adalah kepala daerah


sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
otonom. (Pasal 1 Angka 3 UU No 23 Tahun 2014)

Pengaturan Pasal 59 – 93 UU No 23 Tahun


2014
 Pasal 1 angka 23 UU No 23 Tahun 2014
 Perangkat Daerah adalah unsur pembantu
kepala daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
 Pasal 57 UU No 23 Tahun 2014
 Penyelenggara Pemerintahan Daerah
provinsi dan kabupaten/kota terdiri atas
kepala daerah dan DPRD dibantu oleh
Perangkat Daerah.
 Pasal 208
 Ayat (1): Kepala daerah dan DPRD dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
dibantu oleh Perangkat Daerah
 Ayat (2) Perangkat Daerah diisi oleh pegawai
Aparatur Sipil Negara
 Pasal 209 ayat (1) Perangkat Daerah provinsi
terdiri atas:
 a. sekretariat daerah;
 b. sekretariat DPRD;
 c. inspektorat;
 d. dinas; dan
 e. badan.
 Pasal 209 ayat (2) Perangkat Daerah
kabupaten/kota terdiri atas:
 a. sekretariat daerah;
 b. sekretariat DPRD;
 c. inspektorat;
 d. dinas;
 e. badan; dan
 f. Kecamatan.
 Pasal 209 ayat (3) Perangkat Daerah provinsi
dan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) selain
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah juga
melaksanakan Tugas Pembantuan.
 Pasal 210
 Hubungan kerja Perangkat Daerah provinsi
dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209 ayat
(1) dan ayat (2) bersifat koordinatif dan
fungsional.
 Pasal 211 ayat (1)
 Pembinaan dan pengendalian penataan
Perangkat Daerah dilakukan oleh Pemerintah
Pusat untuk Daerah provinsi dan oleh
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
untuk Daerah kabupaten/kota
 Pasal 211 ayat (2)
 Nomenklatur Perangkat Daerah dan unit
kerja pada Perangkat Daerah yang
melaksanakan Urusan Pemerintahan dibuat
dengan memperhatikan pedoman dari
kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian yang membidangi Urusan
Pemerintahan tersebut
 Pasal 212 ayat (1) Pembentukan dan susunan
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 209 ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan
Perda
 Pasal 212 ayat (2) Perda sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berlaku setelah mendapat
persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah
provinsi dan dari gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah
kabupaten/kota.
 Pasal 212 ayat (3)
 Persetujuan Menteri atau gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan
Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan
Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24.
 Pasal 212 ayat (4)
 Kedudukan, susunan organisasi, perincian
tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Perkada.
 Sekretariat Daerah: Pasal 213 – 214
 Sekretariat DPRD: Pasal 215
 Inspektorat: Pasal 216
 Dinas: Pasal 217 – 218
 Badan: Pasal 219 – 220
 Kecamatan: Pasal 221 - 228
 Pasal 231
 Dalam hal ketentuan peraturan perundang-
undangan memerintahkan pembentukan
lembaga tertentu di Daerah, lembaga
tersebut dijadikan bagian dari Perangkat
Daerah yang ada setelah dikonsultasikan
kepada Menteri dan menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
bidang pendayagunaan aparatur negara.
 Pasal 233 ayat (1) Pegawai aparatur sipil
negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
208 ayat (2) yang menduduki jabatan kepala
Perangkat Daerah, harus memenuhi
persyaratan kompetensi:
 a. teknis;
 b. manajerial; dan
 c. sosial kultural.
 Pasal 233 ayat (2)
 Selain memenuhi kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pegawai aparatur
sipil negara yang menduduki jabatan kepala
Perangkat Daerah harus memenuhi
kompetensi pemerintahan.
 Pasal 234 ayat (1)
 Kepala Perangkat Daerah provinsi diisi dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
 Pasal 234 ayat (2) Kepala Perangkat Daerah
kabupaten/kota diisi dari pegawai negeri sipil yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan bertugas di
wilayah Daerah provinsi yang bersangkutan.
 Pasal 234 ayat (3)
 Dalam hal di wilayah Daerah provinsi yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak terdapat pegawai negeri sipil yang
memenuhi persyaratan, kepala perangkat daerah
kabupaten/kota dapat diisi dari pegawai negeri
sipil yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan
yang bertugas di wilayah Daerah provinsi lain.
 Pasal 234 ayat (4)
 Proses pengangkatan kepala Perangkat
Daerah yang menduduki jabatan
administrator dilakukan melalui seleksi
sesuai dengan proses seleksi bagi jabatan
pimpinan tinggi pratama di instansi Daerah
sebagaimana diatur dalam undang-undang
mengenai aparatur sipil negara.
 Pasal 235 ayat (1)
 Kepala daerah mengangkat dan/atau
melantik kepala Perangkat Daerah hasil
seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
234 ayat (4).
 Pasal 235 ayat (2)
 Dalam hal kepala Daerah menolak
mengangkat dan/atau melantik kepala
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Menteri mengangkat dan/atau
melantik kepala Perangkat Daerah provinsi
dan gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat mengangkat dan/atau melantik kepala
Perangkat Daerah kabupaten/kota.
 Terima kasih…

You might also like