You are on page 1of 26

MENUJU SEKOLAH/MAD UNGGUL

Dr. Ngadimun Hd, M.Pd


Majelis Dikdasmen PWM Lampung
Pada Rakor Kepala SD_MI Mu
Di SD Aisyiah Bukitkemuning, 26-11-2020
Taman Kotaku Indah 2
IDENTITAS
Nama : Ngadimun Hd
Lahir : Di Metro, 7 Januari 1950
Pendidikan:
 SD di Metro, lulus 1963
 SMP di Metro, lulus 1966
 SPG di Metro, lulus 1969
 Sarjana Muda STIP Muh Metro, lulus 1974
 S1 Adm Pendidikan Unila, lulus 1983
 S2 Penelitian & Ev. Pend. IKIP Yogyakarta, lulus 1997
 S3 Penelitian & Ev. Pend. UNJ, lulus 2011
Pekerjaan:
 Guru SD 1969 – 1977
 Guru SGO 1977 – 1991
 Dosen FKIP Unila 1991 – 2015
 Dosen STKIP Al ITB 2011 – s.s.
MEDIA KOMUNIKASI KITA

• https://mpdmwilayahlampung.wordpress.com/
• E-mail: dikdasmen_pwmlpg@yahoo.com
• E-mail: ngadimunhd@stkipalitb.ac.id
• www.ngadimunhd.wordpress.com
• Jln. Panglima Polem, Gang Masjid 22 B. Lampung
Telpon (0721) 701777
• HP 08127930858
4
SEKOLAH-MAD MUHAMMADIYAH LAMPUNG

SEK/MAD M LAMPUNG:
SDM = 27
MIM = 27
SMPM = 82
MTSM = 22
SMAM = 29
MAM = 9
SMKM = 37
233
SD A = 4 (YANG HADIR)
Apa Sekolah Unggul

Sekolah Unggul = Sekolah Efektif

600
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)

Dimensi Leadership
• Iklim & Atmosphere yang kondusif Dimensi Efficacy
• Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan • Harapan untuk mencapai
• Guru berorientasi pengelolaan kelas yang prestasi tinggi
baik • Reward untuk prestasi &
• Inservice Training yang efektif untuk guru kinerja tinggi
• Kerjasama dan interaksi
Dimensi Pendukung
dalam kelas
• Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
• Rencana stratejik dan koordinasi • Keterlibatan semua staf
• Staf kunci yang berkelanjutan dalam peningkatan kinerja
• Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda sekolah
• Otonomi dalam melaksanakan
Dimensi Efisiensi proses pembelajaran sekolah
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas • Guru yang emphaty dan
Interaksi) memiliki kemampuan
• interpersonal dengan siswa
Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Menekankan kepada
• Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
pekerjaan rumah siswa
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Akuntabilitas terhadap hasil
• Petunjuk pembelajaran yang baik belajar
• Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi • Interaksi sesama guru yang
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal baik yang efektif untuk guru
7
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)

Dimensi Leadership
1. Iklim & Atmosphere yang kondusif
2. Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan
3. Guru berorientasi pengelolaan kelas yang baik
4. Inservice Training yang efektif untuk guru

Dimensi Pendukung
5. Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
6. Rencana stratejik dan koordinasi
7. Staf kunci yang berkelanjutan
8. Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda 8
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)

Dimensi Efisiensi
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif
(Intensitas Interaksi)
• Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Evaluasi dan umpan balik secara
berkelanjutan
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Petunjuk pembelajaran yang baik
• Penekanan thd pengetahuan & skill yg tinggi
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal 9
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)

Dimensi Harapan:
1. Harapan untuk mencapai prestasi tinggi
2. Reward untuk prestasi & kinerja tinggi
3. Kerjasama dan interaksi dalam kelas
4. Keterlibatan semua staf dalam peningkatan
kinerja sekolah
5. Otonomi dalam melaksanakan proses
pembelajaran sekolah

10
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)

Dimensi Harapan:
6. Guru yang emphaty dan memiliki kemampuan
interpersonal dengan siswa
7. Menekankan kepada pekerjaan rumah siswa
8. Akuntabilitas terhadap hasil belajar
9. Interaksi sesama guru yang baik yang efektif
untuk guru

11
Apa yang Dilakukan Sekolah Unggul?
Fasli Jalal: Sekolah/Madrasah itu Unggul jika,
1. Mampu memberikan layanan optimal kepada
seluruh siswa dgn berbagai perbedaan bakat,
minat kebutuhan belajar
2. Mampu meningkatkan secara signifikan
kapa-bilitas yang dimiliki siswa menjadi
aktualisasi diri yang memberikan
kebanggaan
3. Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh, dan mantap pada diri siswa
Apa yang Dilakukan Sekolah Unggul?
Fasli Jalal: Sekolah/Madrasah itu Unggul jika,
4. Mampu memberdayakan SDM yang ada
secara optimal dan efektif
5. Mampu mengembangkan networking yang
luas kepada stakeholder
6. Mampu mewujudkan sekolah sebagai
organisasi pembelajar
7. Responsif terhadap perubahan .
Strategi dan Arah Menuju Sekolah Unggul

Kondisi Sekolah Saat Ini: Sosok Sekolah Unggul:


1. Dimensi kognitif kearah 1. Dimensi kognitif:
hafalan penguasaan pengetahuan
& Kompetensi
2. Dimensi keterampilan ke 2. Dimensi keterampilan:
arah mekanistik kearah life skill, berpikir
kreatif, inovatif
3. Dimensi nilai sudah tera- 3. Dimensi Nilai: sikap thd
baikan diri sendiri, orang lain,
4. Dimensi hubungan (ranah lingkungan, moral etos
interaktif kurang menda- kerja
pat perhatian) 4. Dimensi hubungan yg
interaktif, dialogis &
terbuka
Strategi dan Arah Menuju Sekolah Unggul

1. Proses pembelajaran diselenggarakan efektif-efisien


sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang dan memberikan
ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik peserta didik.
2. Dalam proses pembelajaran agar PTK (Pendidik &
Tenaga Kepend) memberikan keteladanan
3. Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
& efisien setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran dan pengawasan yang baik.
Dimana Posisi
DINAMIKA SISTEMGuru dan Menuju
KEHIDUPAN Sekolah
BEBAS (SCHOOL Unggul
DINAMYCS)
Sekolah Sebagai Sistem
Komite Sekolah APSI/
KORWAS

Pengawas/Kepala Administrator dan


Sekolah Tata Usaha Sekolah

KKS
MKKS

Guru
KKG
MGMP
Orang Tua

Ruang Kelas

Siswa Teman-teman
siswa lainnya

Masyarakat
16
Kompetensi Kepala Sekolah
Permendikbud No.6/2018
Permendiknas No.13/2007
Kompetensi Kepala Sekolah:
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Kewirausahaan
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi Sosial
Penguasaan Kurikulum 2013
1. UU No.20/2003 ttg Sisdiknas
2. UU No.14/2005 ttg Guru dan Dosen
3. Permendiknas No.16/2007 ttg Kualifikasi
Akademik & Kompetensi Guru
4. PP No.19/2017 ttg Guru
5. Permendikbud No. 20/2016: tentang SKL
6. Permendikbud No. 21/016: ttg S I
7. Permendikbud No. 22/2016: ttg Standar Proses
8. Permendikbud No. 23/2016: Standar Penilaian
9. Permendikbud No. 24/2016: ttg KI dan KD
Siapa Guru itu?
(UU No.14/2005)
Guru adalah ...?

Pendidik Profesional, tugas utamanya ...?


1. Mendidik
2. Mengajar
3. Melatih
4. Membimbing
5. Mengarahkan
6. Menilai, dan
7. Mengevaluasi
Ciri Jabatan Profesional Guru
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang:
1. Penghasilannya bisa untuk hidup layak
2. Memerlukan keahlian,
3. Memerlukan kemahiran atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi
4. Telah mengikuti pendidikan profesi, ditandai
dengan dimiliki sertifikat Pendidik
Kompetensi Guru
(Permendiknas No.16 tahun 2007)

1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi SoSIl
4. Kompetensi Profesional
Penyempurnaan Pola Pikir pada Kur 2013

1. Pola pembelajaran yg berpusat pd guru menjadi


pembelajaran berpusat pd siswa. Siswa harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta
didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif
guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran
secara jejaring (siswa menimba ilmu dari siapa saja &
dari mana saja serta dari internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-
mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dg model pembelajaran pendekatan sains);
5. Pola belajar sendiri  belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Tindak Lanjut
Agar segera ditindak-lanjuti dalam bentuk:
1. Lakukan evaluasi bersama Kepala Sek/Mad
dengan guru tentang hambatan yg ditemui.
2. Segera buat program jangka pendek-realistik
untuk mengatasi hambatan.
3. Kepala sekolah/madrasah dalam rapat rutin,
ajak guru mengkaji UU, Permendikbud terkait
pengelolaan pendidikan.
4. Jalin terus komunikasi dengan sek/mad,
terutama sek/mad yang sudah unggul
Selesai,
terima kasih atas perhatian Bp/Ibu, dan
semoga bermanfaat dan
segera dapat ditindak-lanjuti

You might also like