You are on page 1of 23

Anatomi dan Fisiologi

SISTEM IMUN
MANUSIA
Dosen Pengampu : Dr.apt.Meiriza Djohari,M.Kes
Presentation by :
Kelompok 06
• Amanda Putri Pratiwi (2101166)
• Fadjatul Jannah (2101178)
• Izzah Fadillah (2101181)
• Sabrina ( 2101197 )
• Salsabila Putri Nursyah (2101198)
• Sani Fajriyatul Hasanah (2101199)
• Silvina Harum Mawarni (2101203)
• Siti Aysiah (2101204)
• Syafira Ramadhanti Balkis (2101206)
Organ-organ system imun :
•Tonsil
•Nodus
•Tymus
•Lien/limfa
Kelenjar timus
• Kelenjar timus terletak di belakang tulang dada,
pada masa anak-anak bentuknya sangat besar
dan akan mengkerut menjadi seperempatnya
dari bentuk aslinya pada masa puber.
• Kelenjar ini mengatur daya tahan tubuh
terhadap penyakit. Tempat perkembangan sel T
system imun (limfosit T); sel T berkembang dari
sel induk (stem cell), yang pindah ke sini dari
sum sum tulang.
Limpa
Organ limfa terbesar, limpa
berperan sebagai
penyimpanan beberapa jenis
limfosit dan tempat utama
penyaring darah
Nodus • Nodus servikal (leher)
Mengumpulkan limfa dari sisi kanan atau kiri wajah,
kulit kepala, rongga hidung, dan tenggorokan atas
• Nodus aksilar (ketiak)
Aluran limfa dari lengan atas, dada, dinding dada,
dan perut bagian atas
• Nodus supratroklea
Mengumpulkan limfa dari tangan dari lengan bawah
• Nodus limfa lumbar
Saluran limfa dari organ bagain perut
• Nodus iliaka eksterna
Menerima limfa dari organ di perut bagaian bawah
Tonsil
Dua pasang tonsil (palatin
dan lingual) dibelakang
mulut di setiap sisi faring
dan diluar lidah
membantu berjaga-jaga
terhadap mikroba yang
terhirup
Fungsi System Imun
bagi Manusia
• System imun tubuh harus mendeteksi
berbagai benda asing yang masuk ke dalam
tubuh, seperti patogen , virus, bakteri,parasit ,
protozoa dan lain-lain.
• System imun juga berperan dalam melawan
protein tubuh dan molekul lain seperti yang
terjadi pada autoimunitas, serta melawan sel
yang teraberasi menjadi tumor.
Bentuk Respon Imun
Respon Inflasi Efek Anti Virus
• Respon ini berupa pengerahan • Efek ini dicapai melalui dua cara
leukosit dan protein plasma yang yaitu: pertama, menghentikan
beredar dalam darah ke jaringan aktivitas sel yang dimasuki virus
yang terinfeksi untuk agar tidak memfasilitasi replikasi
mengeliminasi patogen atau virus; dan kedua, mengerahkan sel
jaringan yang mengalami kerusakan NK untuk membunuh sel
(tissue damages) untuk terinfeksi virus agar virus tidak
membersihkan jaringan memiliki tempat hidup (reservoar)
bersangkutan. dalam tubuh manusia.
KLASIFIKASI SISTEM IMUN
Sistem Imun Alamiah/Nonspesifik Sistem Imun Didapat/Spesifik
Disebut non spesifik karena Sistem imun spesifik mempunyai
mekanismenya tidak menunjukkan kemampuan untuk mengenal benda
spesifisitas terhadap bahan asing dan yang di anggap asing bagi dirinya.
mampu melindungi tubuh terhadap Benda asing yang pertama kali
banyak patogen potensial. Sistem muncul dalam badan segera dikenal
tersebut merupakan pertahanan oleh sistem imun spesifik sehingga
terdepan dalam menghadapi serangan terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun
berbagai mikroba dan dapat tersebut. Bekerja tanpa bantuan
memberikan respons langsung. system imun nonspesifik.
PERBEDAAN SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN SPESIFIK
MEKANISME PERTAHAN SISTEM IMUN

Sistem Imun Nonspesifik Sistem Imun Spesifik

 Pertahan fisik/mekanik
 Pertahan biokimia  Pertahan Humoral

 Pertahan humoral  Pertahan Seluler

 Pertahan seluler
SISTEM IMUN
SPESIFIK
Sistem Imun Spesifik

Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal


benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang per-
tama kali terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh sistem
imun spesifik. Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi, sehingga
antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan
dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.
Sistem Imun Spesifik

Sistem Humoral Sistem Selular


Sistem Humoral
• Pemeran utama dalam sistem imun spesifik humoral :
limfosit B atau sel B
• Humor berarti cairan tubuh.
• Sel B berasal dari sel asal multipoten di sumsum tulang.
• Sel B yang dirangsang oleh benda asing akan
berproliferasi, berdiferensiasi dan berkembang menjadi
sel plasma yang memproduksi antibodi.
• Fungsi utama antibodi ialah pertahanan terhadap
infeksi ekstraselular, virus dan bakteri serta
menetralkan toksinnya.
Sistem Selular
• Limfosit T atau sel T berperan pada sistem imun
spesifik selular. Sel tersebut juga berasal dari sel asal
yang sama seperti sel B
• Pada orang dewasa, sel T dibentuk di dalam sumsum
tulang, tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di
dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai faktor asal
timus.
• Fungsi utama sistem imun spesifik selular ialah
pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraselular,
virus, jamur, parasit dan keganasan.
Perbedaan Imunitas Humoral
dan Selular
SISTEM IMUN
NON SPESIFIK
Pertahanan Fisik
Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan
terhadap infeksi. Keratinosit dan lapisan epidermis kulit sehat, dan epitel mukosa yang utuh
tidak dapat ditembus kebanyakan mikroba. Kulit yang rusak akibat luka bakar dan selaput lendir
yang rusak akibat asap rokok akan meningkatkan resiko infeksi. Tekanan oksigen yang tinggi di
paru-paru bagian atas membantu hidup kuman aerob seperti tuberculosis.

Pertahanan Biokimia
Kebanyakan mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun beberapa
dapat masuk tubuh melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut. pH asam
keringat dan sekresi sebaseus berbagai asam lemak yang dilepas kulit mempunyai
efek denaturasi protein membran sel sehingga dapat mencegah infeksi yang
terjadi melalui kulit.
ORGANISME PENYEBAB BAKTERI PADA PERTAHANAN BIOKIMIA
Mekanisme pertahanan imunitas nonspesifik terhadap bakteri yang menyerang kulit
TERIMA KASIH !

You might also like