Professional Documents
Culture Documents
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar
DASAR
Dhiaulhaq Azmi Luthfi (2019840018)
Fera Umi Farinda (2019840024)
Risda Nurusyifa (20019840031)
Syahraini Nursyifa Camila (2019840037)
Alifia Zoel Az Zahra (2019840055)
ANGGARAN DASAR
GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN
MUQADDIMAH
Bismillaahirrahmaanirrahiimi
Persyarikatan Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam dan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dan Tajdid, beraqidah
Islam, bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah, bertujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, bergerak dalam segala bidang kehidupan, antara lain bidang pendidikan, kesehatan,
sosial dan ekonomi.
Bahwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan harus diperjuangkan secara terus menerus antara lain dengan
membina generasi muda yang memiliki aqidah, fisik dan mental kuat, berilmu dan berteknologi serta berakhlaqul karimah.
Allah berfirman :
Yang artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandaimya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mengucapkan perkataan yang benar.” [Q.S. An Nisaa’ (4): 9]
Bahwa membina dan menggerakkan angkatan muda dengan cara memperteguh iman, mempergiat ibadah, mempertinggi akhlaq, dan
meningkatkan semangat jihad sehingga menjadi manusia muslim yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa, merupakan bagian dari usaha
Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya.
Gerakan kepanduan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom, mempunyai visi dan mengemban misi Muhammadiyah dalam pendidikan
anak, remaja, dan pemuda, sehingga mereka menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.
Kepanduan Hizbul Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja, dan pemuda dilakukan di alam
terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri.
Dalam mewujudkan cita-cita di atas, pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H bertepatan dengan 18 November 1999 M, Persyarikata
Muhammadiyah membangkitkan kembali Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, yang dalam seluruh kegiatannya bersemboyan Fastabiqul khairat
(berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan)
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadaNya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan”.
Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu” [Q.S.Al-Baqarah (2):148].
A. Pengertian Anggaran Dasar
Anggaran Dasar “AD” adalah peraturan penting yang menjadi dasar peraturan yang lain-lain (bagi perusahaan,
perkumpulan, dan sebagainya). Anggaran Dasar memuat nama organisasi, nama pendiri, tempat kedudukan, identitas
dan asas, lambang organisasi, maksud dan tujuan, usaha, keanggotaan, pimpinan, unsur pembantu pimpinan, organisasi
otonom, permusyawaratan, rapat, kekayaan dan keuangan, serta laporan.
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 5
Maksud dan Tujuan
Maksud HW adalah menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik,
berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-
benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.
BAB III
SIFAT, IDENTITAS, DAN CIRI KHAS
Pasal 8
Pasal 6
Ciri Khas
Sifat
Pasal 7
Identitas
BAB IV
USAHA
Pasal 9
Macam-macam usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuan, HW berusaha:
1. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepanduan bagi anak, remaja dan pemuda muslim;
2. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepanduan untuk para pelatih, pimpinan dan pemimpin anak didik;
3. mengembangkan HW di seluruh Indonesia;
4. mengadakan kerjasama kelembagaan di dalam dan di luar negeri.
5. memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada Persyarikatan, Tanah air, dan Bangsa;
6. menumbuhkan rasa persaya diri, rasa bertanggung jawab, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, disiplin, dan istiqamah;
7. melakukan usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan HW.
BAB V
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN, DAN HAK
Pasal 10
Keanggotaan
Anggota HW adalah warga negara Republik Indonesia, beragama Islam, terdiri dari: anggota biasa, anggota pembina, dan anggota kehormatan.
Pasal 11
Kewajiban dan Hak
(1) Setiap anggota Kepanduan HW mempunyai kewajiban dan hak.
BAB VI
SUSUNAN DAN PENETAPAN ORGANISASI
Pasal 12
Susunan Organisasi
Susunan organisasi HW dari atas ke bawah secara bertingkat sebagai berikut :
1. Pusat ialah kesatuan Wilayah dalam Negara
2. Wilayah ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi
3. Daerah ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau Kabupaten
4. Cabang ialah kesatuan Qabilah dalam satu Kecamatan
5. Qabilah ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau kawasan.
Pasal 13
Penetapan Organisasi
(1) Penetapan organisasi tingkat Pusat dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
(2) Penetapan organisasi tingkat Wilayah, tingkat Daerah, tingkat Cabang , dan tingkat Qabilah masing-masing dengan
ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh pimpinan Kwartir setingkat di atasnya.
(3) Dalam hal yang luar biasa Kwartir Pusat dapat mengambil ketetapan lain.
(4) Dalam hal yang luar biasa Kwartir Pusat dapat mengambil keputusan lain
BAB VII
KWARTIR
Pasal 16
Pasal 14
Masa Jabatan dan Serah
Pengertian dan
Terima Jabatan
Ketentuan
Pasal 15
Pemilihan Kwatir
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 24
Pasal 17 Musyawarah
Muktamar Permusyawaratan
Pasal 23
Pasal 18
Musyawarah Qabilah
Tanwir
Pasal 22
Pasal 19 Musyawarah Cabang
Muktamar Luar Biasa
Pasal 21
Pasal 20 Musyawarah Daerah
Musyawarah Wilayah
BAB XI
RAPAT DAN TANFIDZ
Pasal 29
Pengawasan
(4) Untuk mengawasi gerak dan langkah organisasi diadakan sistem pengawasan.
(5) Pengawasan meliputi: sumber daya manusia, keuangan, dan harta kekayaan organisasi.
(6) Pembentukan, kedudukan, tugas, dan wewenang pengawas diatur dalam peraturan tersendiri.
BAB XI
LAMBANG, SIMBOL, BENDERA, MARS, DAN HIMNE
Pasal 30
Lambang dan Simbol
(1) Lambang HW adalah lingkaran matahari bersinar utama dua belas dan di tengahnya tertulis inisial HW.
(2) Simbol HW adalah sekuntum bunga melati dengan pita di bawahnya yang bertuliskan
Pasal 31
Bendera
Bendera resmi HW berbentuk empat persegi panjang, dengan perbandingan lebar dan panjangnya dua banding tiga, di dalamnya berisi enam garis
hijau dan lima garis kuning mendatar berselang-seling. Di sudut kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar persegi
panjang hijau.
Pasal 32
Mars dan Himne
HW mempunyai Mars dan Himne yang menyatakan jati diri dan perjuangannya dalam bentuk lirik lagu yang bernada dan berirama.
BAB XII
KODE KEHORMATAN
Pasal 33
Janji dan Undang-Undang Pandu
(1) Kode kehormatan merupakan janji, semangat, dan akhlak pandu HW, baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Kode kehormatan pandu HW adalah janji pandu HW dan undang-undang pandu HW.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 34
Penetapan Anggaran Rumah Tangga
(2) Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar.
Perubahan Anggaran Rumah Tangga diputuskan dan disahkan oleh Tanwir atas usul Kwartir Pusat HW.
BAB XIV
ANGGARAN DASAR
Pasal 35
Perubahan Anggaran Dasar
(3) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Muktamar yang mengagendakan acara Perubahan Anggaran Dasar, atas usul
Tanwir, yang dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Kwartir Wilayah yang ada.
(4) Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh Muktamar.
BAB XV
PEMBUBARAN
Pasal 36
Pembubaran
(1) HW hanya dapat dibubarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
(2) Jika HW dibubarkan, kekayaan organisasi akan diserahkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 37
Penutup
(3) Hal-hal yang belum disebut dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Buku Peraturan Dasar, atau
petunjuk lain yang akan ditetapkan kemudian.
(4) Anggaran Dasar ini disahkan dan diputuskan oleh Muktamar I hizbul Wathan di Yogyakarta pada tanggal 27-29 Dzulqa’dah 1426 H
bertepatan dengan tanggal 29-31 Desember 2005 M dan dinyatakan berlaku sejak ditanfidzkan.
(5) Anggaran Dasar ini sebagai pengganti Anggaran Dasar sebelumnya yang dinyatakan tidak berlaku lagi.
TERIMA KASIH