You are on page 1of 45

Entrepreneurship dalam teori

perilaku (psikologi)
Teori aksi rasional (Theory of
Reasoned Action)
Teori ini awalnya dinamai Theory of Reasoned Action (TRA),
dikembangkan Tahun 1967, selanjutnya teori tersebut terus direvisi
dan diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980
teori tersebut digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan
untuk mengembangkan intervensi-intervensi yang lebih mengena.
Pada Tahun 1988, hal lain ditambahkan pada model reasoned
action yang sudah ada tersebut dan kemudian dinamai Theory of
Planned Behavior (TPB), untuk mengatasi kekurangan yang
ditemukan oleh Ajzen dan Fishbein melalui penelitian-penelitian
mereka dengan menggunakan TRA.
Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) dirumuskan
pada tahun 1967 dalam upaya untuk memberikan konsistensi dalam
studi hubungan antara perilaku dan sikap, (Fishbein dan Ajzen 1975;
Werner 2004).

Asumsi utama dari teori tindakan beralasan dan teori perilaku yang
direncanakan adalah individu rasional dalam mempertimbangkan
tindakan mereka dan implikasi dari tindakan mereka (pengambilan
keputusan). Rasionalitas pengambilan keputusan mengasumsikan
bahwa keputusan tersebut dibuat di bawah ketidakpastian, (Basu
1996; Eppen et al.1998).
Pembuatan keputusan rasional menyiratkan bahwa diharapkan
adanya hasil yang optimal atau unit pengambilan keputusan
menyadari semua dampak dan konsekuensi, (Basu 1996; Bazerman
2002; Eppen et al. 1998).
Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) dirumuskan
pada tahun 1967 dalam upaya untuk memberikan konsistensi dalam
studi hubungan antara perilaku dan sikap, (Fishbein dan Ajzen 1975;
Werner 2004).

Asumsi utama dari teori tindakan beralasan dan teori perilaku yang
direncanakan adalah individu rasional dalam mempertimbangkan
tindakan mereka dan implikasi dari tindakan mereka (pengambilan
keputusan). Rasionalitas pengambilan keputusan mengasumsikan
bahwa keputusan tersebut dibuat di bawah ketidakpastian, (Basu
1996; Eppen et al.1998).

Pembuatan keputusan rasional menyiratkan bahwa diharapkan


adanya hasil yang optimal atau unit pengambilan keputusan
menyadari semua dampak dan konsekuensi, (Basu 1996; Bazerman
2002; Eppen et al. 1998).
Fishbein dan Ajzen 1975
Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action)
Teori Tindakan Beralasan dikembangkan untuk menguji hubungan antara
sikap dan perilaku (Fishbein dan Ajzen 1975; Ajzen 1988;, Werner 2004).

Konsep utama dalam Teori Tindakan Beralasan adalah


• prinsip kompatibilitas"
• konsep "intensi perilaku,"
(Fishbein dan Ajzen 1975; Ajzen 1988;).
PRINSIP KOMPATIBILITAS

Prinsip kompatibilitas menetapkan dalam rangka untuk memprediksi satu


perilaku tertentu diarahkan ke target tertentu dalam konteks dan waktu
tertentu, sikap khusus yang sesuai dengan waktu, target dan konteks yang
harus dinilai, (Fishbein dan Ajzen 1975; Ajzen 1988).

Konsep yang menyatakan keinginan perilaku yang memotivasi individu


untuk terlibat dalam perilaku yang didefinisikan oleh sikap yang
mempengaruhi perilaku, (Fishbein dan Ajzen 1975). Keinginan
berperilaku menunjukkan berapa banyak usaha individu ingin
berkomitmen untuk melakukan perilaku dengan komitmen yang lebih
tinggi dengan kecenderungan perilaku itu akan dilakukan. Keinginan
untuk berperilaku ditentukan oleh sikap dan norma subyektif, (Fishbein
dan Ajzen 1975; Ajzen 1988).
• konsep "intensi perilaku,"

Sikap mengacu pada persepsi individu (baik menguntungkan atau tidak menguntungkan)
terhadap perilaku tertentu, (Werner 2004). Norma subjektif mengacu pada penilaian subjektif
individu tentang preferensi lain dan dukungan untuk berperilaku, (Werner 2004).

Theory of Reasoned Action dikritik karena


mengabaikan pentingnya faktor-faktor sosial
yang dalam kehidupan nyata bisa menjadi
penentu untuk perilaku individu, (Grandon
dan Mykytyn 2004; Werner 2004). Faktor
sosial berarti semua pengaruh lingkungan
sekitarnya (seperti norma individu) yang
dapat mempengaruhi perilaku individu,
(Ajzen 1991). Kelemahan teori tindakan
beralasan, Ajzen (1991) mengusulkan faktor
Kritikan

Theory of Reasoned Action dikritik karena mengabaikan pentingnya


faktor-faktor sosial yang dalam kehidupan nyata bisa menjadi penentu
untuk perilaku individu, (Grandon dan Mykytyn 2004; Werner 2004).
Faktor sosial berarti semua pengaruh lingkungan sekitarnya (seperti
norma individu) yang dapat mempengaruhi perilaku individu, (Ajzen
1991).
Kelemahan teori tindakan beralasan, Ajzen (1991) mengusulkan faktor
tambahan dalam menentukan perilaku individu dalam teori perilaku yang
direncanakan yaitu perilaku kontrol yang dirasakan. Perilaku kontrol
yang dirasakan adalah persepsi individu pada betapa mudahnya perilaku
tertentu akan dilakukan, (Ajzen 1991). Perilaku kontrol yang dirasakan
secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku.
Teori Perilaku Direncanakan
(Theory of Planned Behavior)
Kelemahan teori tindakan beralasan, Ajzen (1991) mengusulkan faktor
tambahan dalam menentukan perilaku individu dalam teori perilaku yang
direncanakan yaitu perilaku kontrol yang dirasakan. Perilaku kontrol
yang dirasakan adalah persepsi individu pada betapa mudahnya perilaku
tertentu akan dilakukan, (Ajzen 1991). Perilaku kontrol yang dirasakan
secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku.
Penjelasan singkat dari teori perilaku direncanakan dapat digunakan
untuk memprediksi apakah seseorang akan melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku. Teori perilaku direncanakan ini menggunakan
tiga konstruk sebagai anteseden dari intensi, yaitu sikap kita terhadap
perilaku tersebut, norma subjektif, dan perasaan kita mengenai
kemampuan mengontrol segala sesuatu yang mempengaruhi apabila
hendak melakukan perilaku tersebut.
Ajzen 1991
Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior)
Penjelasan singkat dari teori perilaku direncanakan dapat digunakan
untuk memprediksi apakah seseorang akan melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku. Teori perilaku direncanakan ini menggunakan
tiga konstruk sebagai anteseden dari intensi, yaitu sikap kita terhadap
perilaku tersebut, norma subjektif, dan perasaan kita mengenai
kemampuan mengontrol segala sesuatu yang mempengaruhi apabila
hendak melakukan perilaku tersebut.
Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior) yang
Dikembangkan
Ajzen (2005) mengemukakan bahwa sikap terhadap perilaku ini
ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai konsekuensi dari
suatu perilaku atau disebut juga behavioral beliefs. Belief berkaitan
dengan penilaian-penilaian subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya,
pemahaman mengenai diri dan lingkungannya.

Hubungan sikap terhadap perilaku sangat menentukan, maka norma


subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan, bedanya adalah apabila
hubungan sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan
terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief) maka norma
subjektif adalah fungsi dari keyakinan seseorang yang diperoleh atas
pandangan orang-orang lain yang berhubungan dengannya (normative
belief).
Persepsi kontrol perilaku atau disebut juga dengan kontrol perilaku
adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan
suatu perilaku tertentu, (Ajzen, 2005).

Dalam teori perilaku direncanakan, Ajzen (2005) mengemukakan bahwa


persepsi kontrol ditentukan oleh keyakinan individu mengenai
ketersediaan sumberdaya berupa peralatan, kompatibilitas, kompetensi,
dan kesempatan (control belief strength) yang mendukung atau
menghambat perilaku yang akan diprediksi dan besarnya peran sumber
daya tersebut (power of control factor) dalam mewujudkan perilaku
tersebut.
Manfaat
Teori ini menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari
sikap terhadap perilaku. Berdasarkan teori tersebut, penentu
terpenting perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku.
Intensi individu untuk menampilkan suatu perilaku adalah
kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan
norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku meliputi
kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap hasil
perilaku, norma subjektif, kepercayaan-kepercayaan normatif
dan motivasi untuk patuh.
Manfaat
Teori ini menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari
sikap terhadap perilaku. Berdasarkan teori tersebut, penentu
terpenting perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku.
Intensi individu untuk menampilkan suatu perilaku adalah
kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan
norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku meliputi
kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap hasil
perilaku, norma subjektif, kepercayaan-kepercayaan normatif
dan motivasi untuk patuh.
Teori kelembagaan 
teori kelembagaan core idea-nya adalah
terbentuknya organisasi oleh karena tekanan
lingkungan institusional yang menyebabkan
terjadinya institusionalisasi. Zukler (1987) dalam
Donaldson (1995), menyatakan bahwa ide atau
gagasan pada lingkungan institusional yang
membentuk bahasa dan simbol yang menjelaskan
keberadaan organisasi dan diterima (taken for granted)
sebagai norma-norma dalam konsep organisasi.
Menurut Di Maggio dan Powell (1983) dalam
Donaldson (1995), organisasi terbentuk oleh
lingkungan institusional yang ada di sekitar mereka.
Ide-ide yang berpengaruh kemudian di
institusionalkan dan dianggap sah dan diterima
sebagai cara berpikir ala organisasi tersebut. Proses
legitimasi sering dilakukan oleh organisasi melalui
tekanan negara-negara dan pernyataan-pernyataan.
Teori institusional dikenal karena penegasannya atas
organisasi hanya sebagai simbol dan ritual.
Kekhususan teori institusional terletak pada paradigma norma-norma dan
legitimasi, cara berpikir dan semua fenomena sosiokultural yang konsisten
dengan instrumen tehnis pada organisasi. DiMaggio dan Powell (1983)
dalam Donaldson (1995), melihat bahwa organisasi terbentuk karena
kekuatan di luar organisasi yang membentuk lewat proses mimicry atau
imitasi dan compliance. Kontributor lain teori ini adalah Meyer dan Scott
(1983) dalam Donaldson (1995), menyatakan bahwa organisasi berada di
bawah tekanan untuk menciptakan bentuk-bentuk sosial yang hanya
terbentuk oleh pendekatan konformitas dan berisi struktur terpisah pada
aras operasional.
• Teori institusional memberikan kontribusi sebagai dalil-dalil bahwa beberapa unsur
struktur internal organisasi dimunculkan oleh lingkungan institusional, khususnya oleh
negara yang memaksakan adanya pemenuhan atau penyesuaian (Di Maggio dan Powell
(1983), Tolbert dan Zuckler (1983), dalam Donaldson, 1995).
• Dalam hubungan dengan teori struktur fungsional (dalam konteks akumulasi atau
integrasi paradigma teori organisasi), unsur fungsional yang diadopsi oleh organisasi
adalah adaptasi yang khusus, yang berguna bagi organisasi juga masyarakat, dan
biasanya juga berguna bagi kedua-duanya yaitu organisasi dan negara, yang dimotivasi
untuk mendorong pengadopsian dari unsur struktural yang tidak berhubungan dengan
tujuan mereka (Parsons (1961,1966) dalam Donaldson (1995), oleh karena itu
pengadopsian dari segi struktural organisasi adalah rasional khususnya pada tingkat
kolektif.
• Selznick (1948) menyatakan bahwa individu-individu menciptakan komitmen lainnya
terhadap organisasi agar dapat tercapai pengambilan keputusan rasional. Organisasi
melakukan tawar-menawar dengan lingkungan dalam hal mencapai tujuan penting atau
kemungkinankemungkinan masa mendatang, akhirnya adaptasi struktur organisasi
didasari oleh tindakan individu dan tekanan lingkungan. Oleh karenanya peran
institusional yang krusial pada organisasi sebagai bagian dari proses-proses organisasi
tidak boleh diabaikan.
THANK YOU
Entrepreneurship dalam
teori perusahaan dan
manajemen stratejik
Penilaian Kewirausahaan

• Teori ekonomi modern tentang wirausaha telah berkembang dari serangkaian teori
fundamentalkontribusi akan kembali ke Cantillon (1755). Penulis terkemuka abad ke-
20termasuk Knight (1921), Schumpeter (1934), Hayek (1937), Kirzner (1973) dan Baumol
(1993). Sintesis modern mendefinisikan wirausahawan sebagai seseorang yang
berspesialisasidalam mengambil keputusan yang menghakimi tentang koordinasi
sumber daya yang langka (Casson, 1982).
Penilaian Kewirausahaan

• Dalam definisi ini, istilah seseorang menekankan bahwa wirausahawan adalah seorang
individu. Adalah individu dan bukan perusahaan yang merupakan unit dasar analisis.
Penuh analisis kewirausahaan harus menjelaskan struktur internal perusahaan juga
sebagai strategi kompetitif eksternal; dengan kata lain, itu harus menjelaskan tempat
pengusaha di dalam perusahaan. Tidak dapat diasumsikan bahwa keanggotaan
perusahaanbegitu kohesif sehingga perusahaan memiliki "kehendaknya sendiri", dan
bahwa "kehendak" perusahaan ini,seperti yang dicontohkan oleh strateginya, hanyalah
kehendak pengusaha. Ini mulaititik teori mencerminkan individualisme metodologis,
yangteori kewirausahaan berbagi dengan cabang-cabang ekonomi lainnya.
Penilaian Kewirausahaan

• Kebutuhan akan penilaian mencerminkan mahalnya informasi faktual, dansifat parsial


dan terbatas dari kerangka konseptual yang digunakan untuk menafsirkan iniinformasi
ketika sampai pada suatu keputusan. Pengusaha biasanya tidakmenilai model
lingkungan yang benar, dan bahkan jika mereka memilikinya, banyakinformasi yang
mereka perlukan untuk menerapkan model hanya akan tersedia dibiaya yang mahal.
Pertumbuhan Perusahaan

• Pengusaha sering diidentifikasi sebagai pendiri perusahaan baru atau sebagai pemilik-
manajerdari usaha kecil dan menengah (UKM). Prinsip ekonomimenunjukkan,
bagaimanapun, bahwa kewirausahaan jauh lebih luas dari ini, dan mencakupperan
manajemen senior di perusahaan besar yang sudah lama berdiri. Memang,
pemasaranmanajer di perusahaan besar dapat mengambil keputusan yang lebih
menghakimisecara teratur daripada pendiri UKM, yang pelaksanaan penilaiannya
mungkinsebagian besar terbatas pada keputusan satu kali untuk bekerja untuk diri
mereka sendiri, bukan untuk orang lain.Frekuensi penilaian yang harus dilakukan dalam
suatu perusahaan adalah sebagiankonsekuensi dari ukurannya, tetapi juga tergantung
pada volatilitas lingkungandi mana perusahaan beroperasi.
Pertumbuhan Perusahaan

• teori "berbasis sumber daya" perusahaan (Teece & Pisano, 1994),argumen ini
menunjukkan bahwa kewirausahaan adalah sumber daya utama yang dimiliki. Memang,
banyak literatur tentang teori berbasis sumber daya dapat ditafsirkan sebagai
pernyataan kembali proposisi dalam teori kewirausahaan dengan kata"sumber daya"
diganti dengan "pengusaha". Semakin besar dana abadi perusahaan kewirausahaan,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang akan diperoleh untuk gelar tertenturisiko, dan
semakin cepat perusahaan akan tumbuh relatif terhadap rata-rata industrinya.
Budaya

• Subjektivitas sampai sekarang telah dibahas sebagai fenomena individualistis - seperti


dalam karya Austria (Hayek, 1937; Mises, 1949). Tapi subjektivitas juga bisa kolektif.
Budaya mungkin memang berguna didefinisikan (dari sudut pandang ekonomi) sebagai
subjektivitas kolektif – seperangkat nilai, norma, dan keyakinan bersama. Karena budaya
berhubungan dengan nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut oleh setiap orang dalam
suatu kelompok,anggota individu sering tidak menyadari pengaruhnya.
Pengusaha sebagai Pemimpin: Budaya Perusahaan
sebagai strategi

• Unit budaya dasar adalah kelompok sosial. Setiap kelompok biasanya memiliki seorang
pemimpin yangPerannya adalah untuk merekayasa nilai-nilai dan keyakinan yang sesuai
dengan anggota. Firma adalah unit sosial dasar di mana orang bekerja. Meskipun suatu
perusahaan tidak selaluterdiri dari satu pengusaha, salah satu pengusaha di perusahaan
tertentu dapatmenjadi kepribadian yang dominan, dan pengusaha dominan ini
kemungkinan besar akan bertindak sebagai pemimpin, dan membentuk budaya
perusahaan perusahaan. Dengan kata lain, bahkan jika kewirausahaan bukanlah
kesatuan, kepemimpinan adalah.Di mana anggota perusahaan direkrut dari latar
belakang yang sama, perusahaanbudaya mungkin juga "mendarat bebas" pada budaya
nasional, atau pada nilai-nilai dan kepercayaan yang diilhamioleh agama atau kelas
sosial. Agama yang menekankan kebebasan hati nurani dan penaklukanalam yang paling
mungkin untuk mempertahankan kewirausahaan.
Siklus Hidup Pengusaha

• Hidup bersama dalam pembagian kerja, masalah tingkat tinggi dan rendah penting
untuk struktur karir wirausahawan. Pemecahan masalah tingkat tinggi biasanya
membutuhkan pengalaman relevan yang lebih luas dan karenanya membutuhkan untuk
orang tua untuk mengambilnya. Orang-orang ini seharusnya "berputar ke atas“
• Dalam karir mereka melalui berbagai peran yang lebih terspesialisasi secara fungsional.
Seniorp rofesional yang tetap berada dalam area fungsional yang sama sepanjang hidup
merekatidak cocok untuk peran ini. Mereka mungkin penting sebagai penasihat untuk
pengusaha tingkat tinggi (seperti disebutkan di atas), tetapi tidak mampu mengisi peran
diri.
Siklus Hidup Pengusaha

• Dalam keadaan luar biasa, tanggung jawab pengusaha dapat tumbuh bersamadengan
perusahaan yang ia dirikan, sehingga perkembangan karirnya juga menjadi biografidari
perusahaan. Namun, lebih biasanya, jika menyangkut pengusaha tingkat tinggi, diaakan
memperoleh pengalaman awalnya di industri sebagai karyawan perusahaan besar
Entrepreneurship dan pendirian usaha

• Pengusaha telah didefinisikan sebagai seseorang yang berspesialisasi dalam penilaian


pengambilan keputusan. Penghakiman diperlukan dalam menemukan solusi mendesak
untuk novel, masalah yang kompleks dan ambigu. Dalam ekonomi perusahaan swasta,
spesialisasi biasanya dilakukan dalam dua tahap yang berbeda.

• Pertama, masalah terurai dan dialokasikan ke unit kepemilikan yang terpisah. Koordinasi
pemecahan masalah antar unit kepemilikan kemudian dikoordinasikan oleh mekanisme
pasar. Lebih jauh dekomposisi masalah kemudian dapat dilakukan dalam unit
kepemilikan jika diinginkan. Perusahaan itu sendiri adalah produk institusional dari
tahap pertama spesialisasi proses. Ini mengambil alih dari konsumen masalah
menemukan solusi untuk masalah umum masalah rumah tangga. Ini mengambil alih
dari pemegang kekayaan masalah bagaimana mengelola sumber daya yang mereka
miliki. Ini mengambil alih dari pekerja masalah bagaimana caranya mengatur diri mereka
sebagai sebuah tim. Tahap kedua dari spesialisasi
Entrepreneurship dan pendirian usaha

• Perusahaan wirausaha adalah pencari peluang sistem informasi, diarahkan untuk


mengidentifikasi peluang keuntungan, berdasarkan memecahkan masalah orang lain,
dan mengatur sistem administrasi untuk dieksploitasi peluang ini dengan cara yang
efisien. Ini juga merupakan sistem pemecahan masalah, spesialis profesional untuk
mengatasi masalah koordinasi internal sendiri sebagai dan ketika mereka terjadi.
Masalah dan peluang baru terus muncul dengan frekuensi yang mencerminkan
volatilitas yang mendasari lingkungan perusahaan.
• Inovasi adalah kegiatan yang sangat membutuhkan pertimbangan – terutama jika
infrastruktur investasi yang bersangkutan. Arbitrase dan spekulasi membutuhkan agak
jenis penilaian yang berbeda, karena mereka prihatin, bukan dengan manajemen
sumber daya, tetapi hanya dengan transfer sumber daya antara satu unit kepemilikan
dan satu lagi. Ekonomi internalisasi menjelaskan mengapa inovasi mengarah ke
manajerial keterlibatan – masalah hak kekayaan intelektual yang tidak aman dan
kesulitan dalam kontrol kualitas mendorong integrasi ke belakang ke dalam penelitian
teknis dan ke depan integrasi ke dalam produksi.
Entrepreneurship dan pendirian usaha

• Tuntutan untuk berwirausaha sebagian diciptakan oleh wirausahawan itu sendiri yang
melihat peluang yang mereka yakini secara pribadi diperlengkapi dengan baik untuk
mengeksploitasi. Budaya yang menekankan pada norma yang tinggi akan merangsang
proses perseptual ini.
Entrepreneurship dan pendirian usaha

• Tuntutan untuk berwirausaha sebagian diciptakan oleh wirausahawan itu sendiri yang
melihat peluang yang mereka yakini secara pribadi diperlengkapi dengan baik untuk
mengeksploitasi. Budaya yang menekankan pada norma yang tinggi akan merangsang
proses perseptual ini.
Fully Editable Shapes
BUY

SELL

BUY SELL
Fully Editable Shapes And PNG
Fully Editable Icon Sets: A

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

You might also like