You are on page 1of 24

FISIOLOGI PANEN DAN PASCA

PANEN
KELOMPOK 6
Joy Rival Agatha Sinaga D1A020150
Rhendis Saputra.S.Turnip D1A020139
Toni Saputra D1A020022
Boy Andika Sidabutar D1A019037
Muhammad Bagus Ananda D1A020221
Topik bahasan
 Pengertian panen
 Penentuan waktu panen
 Cara/metode panen
 Perubahan yang terjadi pada produk pertanian setelah panen
 Pemeliharaan produk pertanian selama penyimpanan dan
pengangkutan
a.) Pengertian panen
Pemanenan
merupakan kegiatan Secara sederhana pemanenan dapat diartikan sebagai upaya
memisahkan bagian tanaman yang memiliki nilai ekonomi dari
yang sangat tanaman induknya
menentukan dalam
kegiatan operasional Pada tanaman buah-buahan bagian yang dipisahkan adalah buah
sedangkan tanaman sayuran bagian tanaman yang dipisahkan dapat
holtikultura dan berupa daun,batang,akar,maupun buah .berbeda dengan tanaman
hias bagian yang dipanen adalah tangkai Bersama dengan bunganya
seringkali menjadi
bagian termahal dari
Secara fisiologi produk yang dipanen adalah organisme hidup yang
kegiatan produksi masih melangsungkan metabolism secara aktif
b.) Penentuan waktu panen
 Menentukan tingkat  Buah buah klimaterik dapat
kematangan buah pada saat dipanen menjelang masuk pada
panen akan sangat menentukan umur matang fisiologisnya
kualitas dan kuantitas  Selama periode pematangan
hasil,dan juga sangat buah tersebut terjadi proses
berpengaruh terhadap konversi dari pati menjadi gula
penanganan pasca panen dan proses respirasi klimaterik
bauh,sayuran tersebut. di dalam buah tersebut menjadi
lebih manis dan lebih lunak
pada saat matang.
Sedangkan buah-buah nonklimakterik seperti manga rambutan dan
jeruk,harus dipanen setelah memasuki fase matang fisiologis,karena
buah-buah tersebut tidak dapat diperam seperti halnya jenis buah
klimakterik
Waktu panen sangat ditentukan oleh jenis/varietas tanaman,hari tanam atau
hari berbunga dan kondisi lingkungan selama musim tanam .selain itu beberapa
kriteria fisiologis juga telah digunakan untuk menentukan saat panen,seperti
kekerasan ,warna dan kandungan karbohidrat
Pada beberapa tanaman ada kalanya digunakan kriteria lain misalnya,terbentuknya daerah
absisi pada tangkai buah (misalnya pada labu dan blewah) ,tingkat perkembangan kuncup
bunga (misalnya pada tanaman hias seperti mawar),warna buah (misalnya pada
tomat,cabai ,rambutan dan nanas),rasio gula:asam (misalnya pada jeruk),bunyi jika
dipukul/ditepuk (misalnya pada semangka dan Nangka)

Contoh sederhana:
Misalnya pada tanaman durian jatuhnya buah merupakan petunjuk yang paling
tepat untuk pemanenan;oleh karena itu tidak dianjurkan dalam pemanenan
durian dilakukan dengan dipetik langsung karena akan mengurngi kualitas buah
Apabila buah dipanen sebelum memasuki fase matang fisiologis maka
kualitasnya akan cepat sekali menurun didalam penyimpanan dan
pengangkutan karena tingginya laju transpirasi yang mengakibatkan
buah menjadi keriput akibat penurunan turgiditas.Disamping itu rasa
buah kurang manis dan ukurannya lebih kecil .
n
Sedangkan apabila buah dipanen dalam keadaan terlalu tua maka
penanganannya untuk pemasaran jarak jauh akan mengalami hambatan karena
cepatnya pembusukan akibat lunaknya jaringan daging buah
c.) cara/metode panen
Pada umumnya pemanenan dilakukan secara manual yakni dengan
memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting.pemanenan
secara manual ini merupakan metode pemanenan terbaik bila dipangdang
dari kualitas buah karena pemanenan dapat dilakukan secara selektif
terhadap buah-buah yang sudah memasuki fase matang fisiologis.
Disamping itu penanganan buah dapat terkendali karena buah ditangani
satu per satu mulai dari pemetikan hingga pengemasan dan penampungan
dilapangan.
Bahkan dinegara maju yang sudah mengenal dan mengembangkan
mekanisasi pertanian dalam pemanenan pun mereka masih menggunakan
metode manial karena dianggap lebih baik.
Pemanenan sebaiknya menggunakan alat potong seperti pisau atau gunting pangkas
yang tajam.penggunaan alat-alat yang tajam tidak hanya mengurangi risiko kerusakan
pada tangkai buah ,tetapi juga dapat mempercepat pekerjaan sehingga hasil panenan
persatuan waktu dapat lebih tinggi dengan kualitas yang lebih baik.

Dinegara maju ,misalnya Australia dimana tanaman buah-buahan telah diusahakan


secara monokultur pemanenan dilakukan secara semimekanik .

Untuk produk holtikurtura pemanenan secra manual merupakan metode yang


dianggap paling baik ,terutama untuk menjaga mutu produk agar tetap dalam kualitas
yang baik.
Perkembangan mekanisasi pemanenan
 Berubahnya cara panen berimbas pula pada Teknik budidaya serta
arah pemuliaan tanaman,misalnya bila pada awalnya pemanenan
dilakukan dengan cara manual maka seleksi tanaman diarahkan pada
tanaman yang memiliki tipe pertumbuhan menjalar ,respon terhadap
jarak tanam lebar dan berbuah lebat.namun bila pemanenan
dilakukan secara mekanisasi maka seleksi tanaman siarahkan untuk
mendapatkan tanaman dengan morfologi yang pendek ,pertumbuhan
seragam sehinggapanen dapat dilakukan serentak dan respon
terhadap jarak tanam yang sempit.
d.) perubahan yang terjadi didalam produk
setelah dipanen
Mutu produk holtikultura tergantung pada tujuan produksinya.mutu
produk holtikultura dibedakan atas kondisi dan penampakan .
Kondisi dan penampakan (appearance)

kondisi penampakan
 Kondisi adalah ada tidaknya  Penampakan mengacu pada sifat-
penyakit,kerusakan ataupun sifat fisual produk
kelainan-kelainan fisiologis seperti,warna,bentuk dan
 walaupun sering dianggap kondisi ukuran,sama seperti halnya kondisi
produk yang bagus akan penampakan tidak selalu
mencerminkan mutu yang tinggi menunjukkan mutu yang tinggi
namun hal ini tidal selalu tepat
1.Perubahan morfologis dan fisiologis
dengan variable yang diukur adalah kandungan pektin terlarut dan
kekerasan buah

 Selama proses pematangan buah menjadi lebih lunak dan kadar bahan-bahan
pektin meningkat.seiring dengan semakin lunaknya buah terjadi peningkatan
jumlah pektin terlarut.hal ini dikarenakan pelarutan pektin mempengaruhi sifat-
sifat dinding sel yang berdampak pada integritas structural buah .Apabila buah
berada pada suhu yang lebih tinggi (suhu normal) maka proses ini akan jauh lebih
cepat.
 Perbandingan antara kadar padatan larutan terhadap kadar asam terhadap indeks
kualitas yang penting pada buah-buahan dimana semakin tinggi rasionya akan
semakin baik pula kualitasnya karena buah tersebut akan semakin
manis.umumnya selama proses pematangan buah kadar asam organic cenderung
menurun akibat dikonversi menjadi gula.
2.Peranan etilen dalam pematangan buah
 Gas etilen (C2H4) adalah suatu senyawa karbon tak jenuh yang
berperan penting dalam proses pematangan buah
 Gas etilen terlibat dalam proses induksi peningkatan respirasi
klimakterik
Contoh:
Di China para petani membakar benda-benda aromatic diruangan
mereka menyimpan buah-buahan.
Pada tahun 1920-1930-an ditemukan bahwa bila buah matang
disimpan bersamaan dengan buah yang belum matang ,maka buah-
buah yang belum matang akan matang lebih cepat.
e.) pemeliharaan kualitas selama penyimpanan
dan pengangkutan
 guna menunggu pemasarannya dan agar kualitasnya dipertahankan
tetap tinggi sebelum dipasarkan dan dikonsumsi,maka buah-buahan
atau tanaman sayuran dapat disimpan untuk sementara waktu
dengan berbagai Tindakan perlakuan pascapanen.Namun
penyimpanan hendaknya dilakukan sesingkat mungkin untuk
mengurangi risiko pada periode pascapanen,seperti pembusukan dan
kontaminasi jasad renik.
Usaha yang dapat dilakukan
 Usaha untuk memperpanjang daya simpan buah buahan dapat
dilakukan dengan memberikan perlakuan suhu rendah .pada suhu
rendah berbagai proses fisiologis seperti respirasi dan reaksi –reaksi
enzimatik berada pada laju yang rendah ,dengan demikiaan proses
pematangan buah selama periode penyimpanan dapat
dihambat.disamping itu pada suhu rendah aktivitas organisme
menjadi terganggu
sambungan
 Laju penguapan air dalam buah-buahan dapat pula ditekan melalui
prnyimpanan pada suhu rendah dan hal ini akan lebih baik lagi bila
dengan kelembaban yang relative tinggi.kebanyakan produk
holtikultura menghendaki kelembaban relative 90% untuk
penyimpanan dalam bentuk segar.
 Usaha lain untuk memperpanjang daya tanah simpan buah-buahan
adalah dengan mengurangi kadar gas etilen yang terbentuk selama
penyimpanan.hal ini dapat dilakukan dengan penyimpanan buah
didalam ruangan dengan ventilasi udara yang baik sehingga terjadi
akumulasi etilen.
sambungan
 Cara lain adalah dengan menutup rapat ruangan penyimpanan dan
meningkatkan konsentrasi CO2 sambil menurunkan kadar O2 hingga
1-3%.hal ini akan mengurangi laju respirasi sehingga memperlambat
pematangan buah.
 Kebersihan ruang penyimpanan dan sterilisasi buah merupakan hal
mutlak yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas dan
mengurangi kemungkinan infeksi mikroorganisme pada produk
holtikultura.
sambungan
 Dianjurkan untuk mencuci buah-buah yang akan disimpan
menggunakan larutan disinfektan seperti klorin yang cepat menguap
dan tidak meninggalkan warna dengan konsentrasi 0,2% bahan aktif.
Faktor lain yang menyebabkan kerusakan
 Faktor lain yang menyebabkan kerusakan pada buah-buahan segar
selama penyimpanan,pengangkutan dan pemasaran adalah
cendawan.
 Serangan cendawan ini dapat dicegah dengan fumigasi bahan-bahan
kimia seperti biphenyl,benomyl,sodium o-phenylphenate,ataupun
thiobendazole.bahan-bahan kimia tersebut hendaknya digunakan
dalam takaran yang rendah.
 Selain berupa fumigasi bahan kimia tersebut dapat dilakukan dengan
pencucian,pencelupan atau pelapisan permukaan buah dengan lilin
yang mengandung senyawa tersebut.
uu !
Terima kasih  u u uu
Su !!!!

You might also like